Rabu, 28 Agustus 2019

kapan seseorang dikatakan buruk?

::: SULIT DIPERBAIKI... :::
.
Berkata al-Ustaadz DR. Syafiq bin Riza Basalamah -hafizhahullaah- (semoga Allaah menjaganya) dalam salah satu pengajian rutin beliau :
.
"Seseorang itu kalau sudah merasa 'baik' SULIT DIPERBAIKI"
.
Sungguh perkataan singkat yang amat menusuk dan amat dalam maknanya.
.
[1] Awal mula tertimpanya keburukan bagi seseorang, apabila dia merasa dirinya sebagai "orang baik"
.
Perkataan beliau ini mengingatkan kita tentang nasehat dari Ummul Mu`miniin 'Aisyah radhiyallaahu 'anha ketika beliau ditanya:
.
.
Kapan seseorang itu dikatakan buruk?
Beliau menjawab:
.
Ketika dia menyangka dirinya seorang yang baik.(At-Taisiir bisyarh Al-Jaami' as-Shoghiir 2/606; kutip dari web ust. firanda)
.
Benarlah perkataan beliau, awal mula keterperosokan seseorang dalam keburukan, ketika dia menilai dirinya sebagai seorang yang baik. Maka dia pun akan mulai merendahkan orang lain. Maka dia pun merasa serba-berkecukupan, sehingga menghalangi dirinya untuk terus memperbaiki segala keburukannya, kesalahannya, kekeliruannya, serta kekurangan-kekurangannya dalam penunaian kebaikan.
.
[2] Demikian pula, Seseorang itu sulit mendapatkan ilmu, ketika sudah merasa berilmu.
.
Fudhayl bin 'Iyyaadh ditanyakan tentang tawadhu', maka beliau menjawab:

.
Engkau tunduk dan patuh pada kebenaran, meskipun engkau mendengarnya dari seorang anak kecil; (ketika engkau mendapati ia menyampaikan kebenaran), maka engkau menerima kebenaran tersebut darinya. Meskipun engkau mendengarnya dari manusia yang paling bodoh; (ketika engkau mendapati ia menyampaikan kebenaran), maka engkau menerima kebenaran tersebut darinya.

(Hilyatul Auliyaa' 8/91)