Minggu, 04 Juni 2023

Hendaklah memprioritaskan dakwah dengan dakwah tauhid

 Dalam kegiatan REUNI AKBAR Alumni Ma'had Ali Al-Irsyad dan Alumni STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya di Batu Malang, Al Ustadz Al Fadhil Abdurrahman At-Tamimi memberikan beberapa nasehat dan petuah untuk para alumni. Diantara yang beliau sampaikan adalah :

1. أَنْ تَكُوْنُوا مُتَكَاتِفِيْنَ وَمُتَعَاوِنِيْنَ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
Hendaklah saling bergandengan tangan dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan
2. أَنْ تَدْعُوا بِدَعْوَتِكُمْ أَوَّلًا إلَى اللهِ تَعَالى بِالتَّوْحِيْدِ
Hendaklah memprioritaskan dakwah dengan dakwah tauhid
Beliau menyampaikan, karena dakwah tanpa tauhid ketiadaannya lebih baik dari pada keberadaannya, sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikh Sholih Fauzan ketika ditanya, kemudian beliau berkata :
اَلدَّاعِيْ الَّذِيْ لَا يَدْعُوْ إِلىَ التَّوْحِيْدِ عَدَمُهُ خَيْرٌ مِنْ وُجُوْدِهِ
“Dai yang tidak berdakwah dengan dakwah tauhid, ketiadaannya lebih baik dari pada keberadaannya”
Dan teladan kita dalam hal ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau ketika diutus kepada ummat ini, kepada manusia dan jin adalah mengajak manusia kepada tauhid. Dan beliau senantiasa dan terus mendakwahkan tauhid sampai beliau meninggal dunia. Dakwah tauhid ini juga dilakukan oleh para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in. sampaipun ulama kita yang sekarang ini seperti syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, dan Syaikh Al Bani Rahimahumullah dan ulama-ulama yang lainnya. Terutama Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr, beliau dalam khutbahnya senantiasa berbicara tentang tazkiyatun nufus (kesucian jiwa), namun demikian beliau juga senantiasa berbicara tentang tauhid. Dan inilah yang perlu dilakukan oleh setiap da’i.
Kita ingin mengajak manusia dengan hikmah, pengajaran dan cara yang baik. tidak dengan kekerasan, tidak ingin menjadikan manusia lari dari dakwah ini. Kita ingin menarik mereka supaya menjadi muwahhid / ahli tauhid.
3. Kilas Balik Perjalanan Daurah Masyayikh
Daurah masyayikh pertama kali dilakukan tahun 2001 dengan mengundang masyayikh dari Yordania diantaranya adalah Syaikh Ali Hasan Al-Halabi Rahimahullah dan terus berlanjut daurah sampai sekarang yaitu daurah yang ke 22. Beliau menegaskan terkait pelaksanaan daurah dari awal sampai akhir, baik yang diselenggarakan oleh ma’had Ali Al Irsyad atau STAI Ali bin Abi Thalib, seluruh pembiayaan dan akomodasinya ditanggung oleh Bapak Kholid Bawazir hafidzahullah. Dan tidak ada campur tangan siapapun dalam pembiayaan daurah ini kecuali dari beliau.
Beliau menegaskan ini karena beliau mendengar bahwa pelaksanaan daurah ini ada campur tangan dari Yayasan ihya at-turats (kuwait). Ini adalah kebohongan yang terang, tukas beliau. STAI Ali tidak pernah ada hubungan antara yayasan ihya at-turats, dari dulu sampai sekarang. Beliau menjelaskan pula bahwa zaman awal adanya daurah masyayikh ini, tidak ada orang di Indonesia yang menanggung pembiayaan daurah dari awal sampai akhir dengan biaya mandiri (tidak atas nama yayasan atau donasi dari saudi) kecuali Bapak Kholid Bawazir.
4. Senantiasa dan terus berdakwah dengan niat tulus ikhlas karena Allah, tidak berharap dunia namun berharap pahala dari Allah.
5. Beliau berdoa untuk kita semuanya senantiasa diberikan jalan yang lurus. Yang senantiasa mendapatkan petunjuk dan memberikan petunjuk. Pembuka pintu-pintu kebaikan dan penutup pintu-pintu keburukan.
-RH-
ustadz rifqi hidayat
di share oleh ustadz ali usman