Selasa, 27 Juni 2023

Ucapan ini dapat menjadi penghibur hati & pelipur lara untuk kita yang saat ini mungkin belum bisa berhaji ke Baitullah Al Haram. Berikut kami akan tulis & ringkas perkataan sang Imam.

📌 WAQFAH

Ketika kami membaca kitab ‘Latha’if Al Ma’arif’ karangan Al Imam Zainuddin Abul Faraj Ibnu Rajab Al Hanbali (Wafat tahun 795 H), kami mendapati mutiara hikmah yang indah dari ucapan sang Imam -rahimahullah-. Ucapan ini dapat menjadi penghibur hati & pelipur lara untuk kita yang saat ini mungkin belum bisa berhaji ke Baitullah Al Haram. Berikut kami akan tulis & ringkas perkataan sang Imam. Wallahul Musta’an.

“Saudara-saudara kalian pada hari hari ini telah melakukan ihram dan menuju Baitullah Al haram. Mereka memenuhi berbagai tempat dengan talbiyah, takbir, tahlil dan tahmid. Mereka berjalan sedang kita duduk bersama. Mereka mendekat, sedangkan kita jauh. Andai kata kita memperoleh bagian bersama mereka, tentulah kita bahagia…..

Orang yang tidak berangkat haji karena suatu halangan itu bisa setara dengan orang yang berangkat berhaji, bahkan terkadang orang yang pergi dengan hatinya itu bisa mengalahkan mereka yang pergi dengan badannya……..

Sebentar lagi saudara-saudara kalian akan melakukan wuquf di Arafah. Selamat untuk orang yang dikaruniai rezeki tersebut. Mereka meminta kepada Allah dengan hati yang terbakar dan air mata yang berderai. Betapa banyak orang takut diantara mereka, yang dibuat gelisah & cemas oleh rasa takutnya. Betapa banyak pecinta diantara mereka yang terbakar rasa rindunya. Betapa banyak pengharap yang berbaik sangka akan janji Allah yang mulia dan membenarkannya……

• Barangsiapa yang pada tahun ini tidak ada kesempatan untuk wuquf (berdiri) di Arafah, maka hendaknya ia wuquf (berdiri) untuk menunaikan hak Allah yang ia ketahui.

• Barangsiapa yang tidak mampu untuk melaksanakan mabit (bermalam) di Muzdalifah, maka hendaknya ia mabit (bermalam) dengan memastikan tekatnya untuk menaati Allah agar Allah mendekatkannya.

• Barangsiapa yang tidak bisa berdiri disudut-sudut masjid Khaif (salah satu masjid di Mina yang mana sunnah untuk shalat didalamnya bagi jamaah haji -pent), maka hendaknya ia menunaikan hak Raja’ (rasa harap) & Khauf (rasa takut) kepada Allah.

• Barangsiapa yang tak mampu menyembelih hewan kurbannya di Mina, maka hendaknya ia menyembelih hawa nafsunya disini saat ia telah mencapai ‘Muna / مُنَى (harapan)…..”

📚 Latha’if Al Ma’arif hal. 477, 498 & 499.

✍🏻Yami Amanda Cahyanto