Demikian perbandingan kasih sayang Allah Ta’ala dengan kasih sayang manusia paling penyayang dalam hidup Anda.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang wanita yang sedang mencari-cari bayinya. Setiap kali ia menemukan seorang bayi, ia segera menyusuinya, hingga akhirnay ia menemukan bayinya, maka iapun segera memeluknya erat-erat, kemudian menyusuinya.
Menyaksikan pemandangan tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya: “Menurut kalian, mungkinkah ibu itu tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Para sahabat menjawab, “Sungguh demi Allah, Tidak mungkin ia melakukannya. Selama ia kuasa mempertahankan agar bayinya terlempar ke dalam kobaran api.”
Selanjutnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا
“Sungguhlah Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (Al Bukhari dan Muslim)
Kawan! Bangun kepercayaan dalam diri Anda bahwa seberat apapun perintah Allah, maka melaksanakan perintah itu adalah wujud dari kasih sayang-Nya kepada Anda.
Sebaliknya! Semanis apapun larangan Allah, maka percayalah bahwa menghindari larangan itu adalah wujud kasih sayang Allah Ta’ala kepada Anda.
Manfaat dari menjalankan perintah Allah dan menghindari larangan-Nya seutuhnya kembali untuk diri Anda.
Sebagaimana ibu Anda sampai hari ini, mungkin masih saja memerintahkan Anda untuk melakukan sesuatu atau melarang Anda dari sesuatu, semua itu murni karena dorongan cinta dan kasih sayangnya kepada anda.
Dan percayalah bahwa kasih sayang Allah melebih kasih sayang ibunda kepada Anda.
Demikian perbandingan kasih sayang Allah dengan kasih sayang ibunda, ibunda penyayang, sebagaimana Allah Ta’ala juga penyayang, dan kasih sayang Allah pasti tak sama dengan kasih sayang ibunda. Semoga Allah Ta’ala dengan kasih sayang-Nya berkenan memasukkan kita semua ke dalam surga-nya , amiin.
Ustadz Dr muhammad arifin Badri Ma