Senin, 31 Oktober 2022

Maka jangan terbalik dalam penggunaan ilmu "Al Jarhu wa At Ta'dil" kenceng dalam urusan dunia tapi lembek bahkan tak peduli dalam urusan ilmu dan agama

#ALJARHU_WAT_TA'DIL
#ILMU_YANG_MULIA

Manusia dalam urusan dunia mereka sering menggunakan "Jarhu wa Ta'dil" bahkan sudah menjadi kebiasaan mereka untuk  bermuamalah kesehariannya.

Contohnya :
Seseorang hendak pergi berobat, maka ia akan bertanya kepada yang lebih tau dan pengalaman : RS mana yang bagus untuk pengobatan ini dan itu? Dokter siapa yang ahli menangani penyakit ini dan itu?
Maka akan dijawab oleh orang yang ditanya : RS itu bagus, dokter itu ahlinya. jangan ke RS sana karena ndak bagus, atau klo dokter fulan ndak ahli, kurang pengalaman dll.

Begitu juga sebagian orang jika hendak membeli kendaraan atau rumah, maka ia akan bertanya dan mencari tau yang terbaik kepada ahlinya.

Atau ketika mau cari rumah makan, masih pilah pilih, bahkan masih tanya ke yang ahlinya karena tidak mau ketipu atau menyesal akhirnya.
Bahkan juga sebagian orang suka memperingatkan orang lain agar janga beli sayur dan buah di tempat fulan, karena ia curang dalam timbangan dll.

Itulah kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari "Jarhu wa Ta'dil" mulai dari urusan perut, kesehatan, kendaraan dll.

Maka urusan ilmu dan agama harusnya kita sangat selektif dalam belajar, bukan sembarangan dimasukkan ketelingga dan hati kita, karena bahayanya akan lebih besar daripada salah masuk rumah makan atau salah beli sayuran.

Ketika ulama dan para asatidzah kita mengingatkan agar selektif dalam belajar dan agar memperhatikan sumbernya tidak lain adalah karena kasih sayang mereka kepada umat, agar tidak salah langkah dan menyesal dikemudian hari.
Begitu juga jika ulama dan asatidzah mengingatkan agar jangan belajar dan menghadiri majlis fulan dan alan adalah agar kita selamat dari syubhat-syubhat mereka,.

Maka jangan terbalik dalam penggunaan ilmu "Al Jarhu wa At Ta'dil" kenceng dalam urusan dunia tapi lembek bahkan tak peduli dalam urusan ilmu dan agama,.

✒-Diringkas dari sebagian perkataan Syaikhina DR. Muhammad Said Roslan hafidzahullah dengan sedikit tambahan-,.

📚_______________
Al Jarhu : Celaan (contoh : Fulan dhaif, fulan ahli bid'ah, fulan ikhwani, fulan hizbi).
At Ta'dil : Pujian (contoh : Fulan terpercaya, fulan alim salafi, fulan layak diambil ilmunya).
Ilmu Jarhu wa Ta'dil meski masyhurnya digunakan untuk menghukumi rawi-rawi hadits, tetapi sampai hari ini dan seterusnya juga akan terus dipakai, meski sebagian ulama kita mengistilahkannya sekarang dengan "Rudud, Tahdzir dan Tazkiyah". tetapi intinya sama bahwa digunakan untuk menjaga ilmu dan syariat.

Tetapi Ilmu ini ada ahlinya -maka serahkan kepada ahlinya dan tanyakan ahlinya- tidak boleh digunakan serampangan oleh pemula atau orang jahil untuk mencela dan memvonis orang lain dengan hujjah Jarhu wa Ta'dil, atau digunakan untuk membela gurunya dengan membabi buta,.

Silahkan baca kitab dan risalah berikut :
١ـ تحفة المجيب للشيخ مقبل الوادعي.
٢ـ الرد على المخالف من أصول الإسلام للشيخ بكر أبو زيد.
٣ـ الجرح والتعديل عند السلف للشيخ عبد السلام برجس.
٤ـ تصنيف الناس أو الرد على منكري التصنيف للشيخ عبد السلام برجس.
٥ـ منهج أهل السنة والجماعة في نقد الرجال والكتب والطوائف للشيخ ربيع المدخلي.

WaAllahu A'lam.
✒-----------------
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1068732103696451&id=100016790144202

📚Kitab ini 👇cetakan pertama hadiah dari penulisnya Syaikh Abdul Malik Ramadhani حفظه الله beberapa tahun lalu, membongkar 75 syubhat kaum harakiyyin khawarij, sangat bermanfaat sekali disertai hujjah-hujjah yang kuat. جزى الله خيرا شيخنا عبد المالك وبارك في علمه
Ustadz muhammad alif 

Tiga tonggak dakwah salafiyah

Tiga tonggak dakwah salafiyah 

Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul mengatakan: "Dakwah Salafiyah dibangun di atas tiga pokok, yaitu:

1. Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semata (tauhid) 
2. Mengajak untuk berpegang pada al Jama'ah serta mendengar dan taat kepada ulil amri
3. Mentahdzir kebid'ahan dan pelakunya"
(Kitab Al Manhajus Salafiy, hal. 8).

Anehnya mulai bermunculan orang yang mengaku di atas manhaj salaf tapi alergi terhadap pembahasan bid'ah dan taat ulil amri. 

Kita khawatir lama-lama mereka alergi terhadap pembahasan tauhid. 

Nas-alullah as salamah wal afiyah.
Ustadz yulian purnama

Anak kita adalah bongkahan batu permata sayangnya kita seorang pandai besi

Nemu judul kitab yg unik

"Anak kita adalah bongkahan batu permata sayangnya kita seorang pandai besi"

قال المناوي رحمه الله تعالى: لأن يؤدب الرجل ولده عندما يبلغ من السن والعقل مبلغاً يحتمل ذلك بأن ينشئه على أخلاق صلحاء المؤمنين ويصونه عن مخالطة المفسدين ويعلمه القرآن والأدب ولسان العرب ويسمعه السنن وأقاويل السلف ويعلمه من أحكام الدين ما لا غنى عنه ويهدده ثم يضربه على نحو الصلاة وغير ذلك : خير له من أن يتصدق بصاع ؛ لأنه إذا أدبه صارت أفعاله من صدقاته الجارية ، وصدقة الصاع ينقطع ثوابها ، وهذا يدوم بدوام الولد والأدب غذاء النفوس وتربيتها للآخرة {قوا أنفسكم وأهليكم ناراً} [التحريم:6]. 

Al-Munawy -Rahimahullahu- pernah mengatakan,
"Ketika seorang laki-laki memberikan pelajaran adab kepada anaknya disaat sudah mencapai usia aqil baligh dengan cara mengumpulkannya bersama orang2 sholih, menjaganya dari bergaul dgn orang2 yg rusak, mengajarkannya Al Qur'an, sastra dan bahasa Arab, memperdengarkan hadist2 serta perkataan2 salaf, mengajarinya hukum2 agama yg dia butuhkan, kemudian memperingatkan serta memukul dengan pukulan yg sama seperti ketika ia enggan melaksanakan sholat (pukulan yg tidak melukai dan menyakiti, menghindari daerah wajah dst) ... semua itu lebih baik daripada bersedekah  sebanyak satu sha', karena sedekah satu sha' akan terhenti pahalanya adapun dengan hal tadi pahala akan terus mengalir selama anak masih hidup.
Pendidikan adab adalah vitamin yg dibutuhkan jiwa dan pendidikan adab adalah dengan mempersiapkannya utk negri akhirat" 
"Peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari siksa api neraka" (faidhul Qodir 5/257)

Beliau juga menjelaskan macam2 bentuk pendidikan adab,

"فمن الأدب الموعظة والوعيد والتهديد والضرب والحبس والعطية والنوال والبر"

"Diantara bentuk pendidikan adab adalah dgn nasehat (mauidzoh), peringatan, ancaman, memukul, mengurung, memberikan hadiah, reward, dan sikap yg baik" (faidhul Qodir 5/257)

Syaikh Sholeh Fauzan -Hafidzohullah- jg mengatakan,

" الضّرب وسيلة من وسائل التربية ، فللمعلِّم أن يضرب ، وللمؤدِّب أن يضرب ، ولولّي الأمر أن يضرب تأديباً وتعزيراً ، وللزوج أن يضرب زوجته على النشور .
لكن يكون بحدود ، لا يكون ضرباً مبرحاً يشقّ الجلْد أو يكسرُ العظم ، وإنّما يكون بقدر الحاجة " انتهى ملخصا .
"إغاثة المستفيد بشرح كتاب التوحيد" (282- 284)

"Pukulan adalah salah satu wasilah diantara banyak wasilah dlm dunia tarbiyah, boleh bagi guru utk memukul, pendidik (adab) juga boleh memukul, bagi waliyul Amr juga boleh memukul pukulan sbg bentuk pengajaran atau hukuman (ta'zir), bagi suami juga boleh memukul istri yg nusyuz (arti nusyuz : tdk menunaikan hak suami, bermaksiat kdp suami, mempergauli suami dgn buruk), akan tetapi pukulan2 tsb memiliki batasan2 diantaranya bukan pukulan yg melukai, sampai menjadikan kulit terkelupas atau mematahkan tulang, pukulan yg seperlunya saja" 
(Ighosatul Mustafid 282-284)

Bongkahan berlian agar semakin bernilai harus "dipukul" dan dipisahkan dari unsur-unsur lain yg tdk bernilai tapi jangan sampai diberikan kpd tukang pandai besi ya!
Ustadz waskito adjie nugroho

AJARI ILMU SYAR'I DULU SEBELUM YANG ITU

AJARI ILMU SYAR'I DULU SEBELUM YANG ITU

Al-Imam Zaid bin Sinan al-Asadi Rahimahullah berkata:

Jika seorang penuntut ilmu belajar mencela manusia sebelum belajar permasalahan agama, maka kapan dia bisa beruntung?
------
Dahulu di majlis beliau tidak ada seorang pun dari muridnya berbicara (mencela) seseorang, jika ada yang melakukannya maka beliau melarangnya dan membuatnya diam. 

(Tartibul Madarik, 4/104)

Syaikh Badr al-Utaibi hafizhahullah berkomentar: 

" Demikianlah para ulama pilihan berbicara dan bertindak, maka manusia-pun banyak mengambil manfaat darinya".

(Faedah dari twit Syaikh Utaiby hafizhahullah)

Ajari para santri ilmu agama yang matang sebelum berbicara tahdzir. Semoga Allah menjaga kita semua...amin.
Ustadz fadlan fahamsyah

Ketika Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah datang ke Bashrah, beliau mulai memperhatikan keadaan Rabi' Bin Shabih dan kedudukannya di tengah manusia. Lalu beliau bertanya ttg madzhabnya (manhaj). Dijawab : "Kami tidak mengetahui madzhabnya kecuali (di atas) Sunnah".Beliau bertanya lagi : "Siapakah teman-teman dekatnya?"Mereka menjawab : "Orang-orang Qadariyah (penolak taqdir)". Beliau berkata : "(Berarti) Dia adalah pengikut Qadariyah".

Mentahdzir = Tidak Hikmah?

Ketika Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah datang ke Bashrah, beliau mulai memperhatikan keadaan Rabi' Bin Shabih dan kedudukannya di tengah manusia. 

Lalu beliau bertanya ttg madzhabnya (manhaj). 

Dijawab : "Kami tidak mengetahui madzhabnya kecuali (di atas) Sunnah".

Beliau bertanya lagi : "Siapakah teman-teman dekatnya?"

Mereka menjawab : "Orang-orang Qadariyah (penolak taqdir)". 

Beliau berkata : "(Berarti) Dia adalah pengikut Qadariyah".

Ibnu Baththah rahimahullah dalam Al-Ibanah mengomentari perkataan tersebut : "Semoga Allah merahmati Sufyan Ats-Tsauri. Ia telah berucap dengan hikmah dan benar. Beliau berkata dengan ilmu yg sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah, yg dituntut oleh hikmah, yang diketahui oleh mata, dan dipahami oleh ahli bashirah dan bayan (ulama yg dalam pandangannya)." (Al-Ibanah, Ibnu Baththah, 2/456. Dinukil dari kitab Ushulud Da'wah As-Salafiyyah, Syaikh Abdussalam Barjas, hal. 71)

Faedah :

1. Hikmah adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Menyikapi sesuatu yg harus disikapi dengan lemah lembut dengan lemah lembut adalah hikmah. Begitu juga dengan menyikapi sesuatu yg harus disikapi dengan keras dengan keras adalah hikmah. 

2. Sikap Sufyan Ats-Tsauri mentahdzir Rabi' Bin Shabih adalah sesuai dengan hikmah dan sikap yg benar. Dan yang menilainya adalah ulama pula, Ibnu Baththah rahimahumallah.

3. Kata "Sunnah" utk menunjukkan kelurusan aqidah dan manhaj atau cara beragama seseorang atau komunitas tertentu sdh dikenal sejak zaman Salaf. (Sufyan Ats-Tausri 96 H - 161 H). Dan jangan salah memahami dan mempersempit maknanya dengan membawanya kepada istilah sunnah dalam ilmu fikih yg berarti tidak wajib, dikerjakan berpahala ditinggalkan tdk berdosa.

¤▪︎☆▪︎☆▪︎¤

●  Wadah Berbagi Faedah (Group Telegram) https://t.me/catatan_ridwan_aburaihana
● Link PPDB Ponpes Barokah Ilmu :
https://linktr.ee/ppbaim

Minggu, 30 Oktober 2022

Imam Bukhari رحمه الله di kitab shahihnya meriwayatkan hadits-hadits tentang kewajiban mendengar dan taat kepada penguasa dalam kitab fitan, karena orang-orang yang menyelisihi hadits-hadits ini mereka adalah ahlul fitan, dan mereka menjadi sebab fitnah

#DALAMNYA_FIKIH_BUKHARI

Syaikh Abul Abbas Adil Manshur حفظه الله menjelaskan :

البخاري رحمه الله خرج أحاديث السمع والطاعة في كتاب الفتن، لأن المخالفين في هذه الأحاديث هم أهل الفتن، وهم سبب الفتن. 

"Imam Bukhari رحمه الله di kitab shahihnya meriwayatkan hadits-hadits tentang kewajiban mendengar dan taat kepada penguasa dalam kitab fitan, karena orang-orang yang menyelisihi hadits-hadits ini mereka adalah ahlul fitan, dan mereka menjadi sebab fitnah".

✒____________
Dalam sejarah Islam fitnah pemberontakan kepada penguasa telah menghancurkan negeri kaum muslimin, menumpahkan darah kaum muslimin, bahkan darah manusia terbaik Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib رضي الله عنهما. 
عصمني الله وإياكم وبلاد المسلمين من الفتن وأهلها.
Ustadz muhammad alif

Sabtu, 29 Oktober 2022

Pilihlah teman yang baik, jangan salah pilih teman

Pilihlah teman yang baik, jangan salah pilih teman. 
Mari kita Fahami Ayat berikut ini :

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً

*“Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata* : 
*“Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul.*

*Kecelakaan besar bagiku, Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku.*

*Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku.*

Dan setan itu tidak mau menolong manusia” 

(Al Furqan:27-29)

tidak mengetahui nikmat Allah

Tidak pantas bagi Orang beriman untuk hobi mencela, melaknat serta bicara jorok dan kotor

Penceramah kok cabul dan porno.

Bukan rahasia lagi, sebagian orang yang dianggap sebagai ahli agama dan diundang ke sana sini berceramah laris manis karena kata katanya yang lucu bahkan beraroma cabul .

Walau tanpa dalil yang penting gayeng.

Walau cabul dan porno yang penting sudah dianggap “ahli agama” maka tetap saja dianggap sebagai pengajian dan dakwah.

Kok bisa demikian ya?

Itulah hukum pasar, ada permintaan dan produsen alias supply and demand.

Jadi siapa yang salah? 

Produsen atau konsumen? 

Pasar atau pedagangnya?

Atau “mr x” yang membiarkan keduanya bahkan turut menikmatinya?

Coba bandingkan dengan ceramah dan kajian kajian yang ada di media media salafy? Bisa coba chanel tv satelit semisal : fatwatv, insantv, al imantv, rodjatv dll…isinya dalil, ilmu, hukum, dan yang jelas no pornografi, no cabul dan no asal gayeng dll.

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ  =رواه الترمذي واحمد=

Tidak pantas bagi Orang beriman untuk hobi mencela,  melaknat serta bicara jorok dan kotor.” (Ahmad dan at Tirmidzi)
Ustadz Dr muhammad arifin badri Ma

Kalau mau katakan kami khawarij, maka katakan khawarij juga pada salaf yang dahulu memberontak!"

"Kalau mau katakan kami khawarij, maka katakan khawarij juga pada salaf yang dahulu memberontak!"

Pernahkah Anda mendengar perkataan semisal di atas? Simak kisah berikut:

Ibnu Rajab menceritakan dalam Syarh 'Ilal At Tirmidzi (2/893), bahwa Al Marrudzi (salah seorang murid Imam Ahmad bin Hanbal) bercerita:

Aku menemui Al Karabisi saat ia masih dalam keadaan lurus, membela sunnah, dan menampakkan dukungan kepada Abu 'Abdillah (yakni, Imam Ahmad).

Aku katakan padanya: "Sungguh orang-orang ingin memperlihatkan kitab Al Mudallisin ini kepada Abu 'Abdillah (Imam Ahmad). Maka sebaiknya engkau menyesal telah menulis kitab ini ini, atau aku akan melaporkan ini kepada beliau."

Maka Al Karabisi menjawab: "Sungguh Abu 'Abdillah (Imam Ahmad) adalah seorang yang soleh. Orang semisal beliau telah dikaruniai kemampuan untuk menemukan kebenaran. Aku setuju kitab ini diperlihatkan padanya. Abu Tsaur, Ibnu 'Aqil, dan Hubaisy menyuruhku untuk menghancurkan kitab ini, tapi aku menolaknya dan malah kukatakan kepada mereka: Aku akan semakin gencar mempromosikan kitabku ini!"

Al Marrudzi melanjutkan ceritanya: Maka ia pun tetap bersikeras menolak untuk rujuk dari kitab tersebut. Maka kitab itupun didatangkan ke Abu 'Abdillah (Imam Ahmad) dalam keadaan tidak tahu kitab itu dikarang oleh siapa. Ternyata isi kitab tersebut terdapat celaan terhadap Al A'masy (seorang ulama hadits) dan dukungan terhadap Al Hasan bin Shalih. Dikatakan di kitab tersebut: 

إن قلتم: إن الحسن بن صالح كان يرى رأي الخوارج فهذا ابن الزبير قد خرج

"Jika engkau mengatakan bahwa Al Hasan bin Shalih itu berpemikiran khawarij, maka tengoklah bahwa Ibnuz Zubair (seorang shahabat Nabi) pun ternyata memberontak.. (Berarti dia khawarij juga, pent)!"

Setelah dibacakan kepada Imam Ahmad, maka beliau pun berkomentar: "Buku ini berisi kompilasi bagi para penyelisih sunnah yang mereka tidak mampu berhujjah. Ingatkan orang akan bahaya buku ini, dan larang mereka membacanya!"

[selesai nukilan]
Diposting oleh ustad ristiyan ragil 

Simak biografi Al Hasan bin Shalih di sini:
https://www.facebook.com/ahmadshalih/posts/1188644934480189

Renungan Mendalam dari Sejarah Para Imam

Saudaraku, tahukah Anda tentang seorang ahli hadits, ahli fikih dan ahli ibadah yang bernama Al-Hasan bin Shalih bin Hayy?

Dia adalah rawi hadits yang terpercaya dan kokoh hapalannya, ahli ibadah yang menghabiskan kebanyakan waktu malamnya dengan ibadah dan sering menangis hingga pingsan karena takut kepada Allah.

Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata tentangnya,

الإِمَامُ الكَبِيْرُ، أَحَدُ الأَعْلاَمِ، أَبُو عَبْدِ اللهِ الهَمْدَانِيُّ، الثَّوْرِيُّ، الكُوْفِيُّ، الفَقِيْهُ، العَابِدُ

“Imam besar, salah seorang tokoh, dia adalah Abu Abdillah Al-Hamadani Ats-Tsauri Al-Kufi, seorang yang fakih, ahli ibadah.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/52]

Tetapi, para ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, Yusuf bin Asbath, Zaaidah dan selain mereka rahimahumullah mentahdzir Al-Hasan bin Shalih bin Hayy.

Abu Nu’aim rahimahullah berkata,

دَخَلَ الثَّوْرِيُّ يَوْمَ الجُمُعَةِ مِنَ البَابِ القِبْلِيِّ، فَإِذَا الحَسَنُ بنُ صَالِحٍ يُصَلِّي، فَقَالَ: نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ خُشُوْعِ النِّفَاقِ، وَأَخَذَ نَعْلَيْهِ، فَتَحوَّلَ إِلَى سَارِيَةٍ أُخْرَى.

“Sufyan Ats-Tsauri masuk ke masjid di hari Jum’at melalui salah satu pintu, ternyata Al-Hasan bin Shalih sedang sholat, maka Sufyan Ats-Tsauri berkata: Kami berlindung kepada Allah dari khusyu’ kemunafikan. Lalu beliau mengambil sandalnya dan berpindah ke sisi yang lain.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/53]

Adz-Dzahabi rahimahullah juga menyebutkan,

كَانَ زَائِدَةُ يَجْلِسُ فِي المَسْجِدِ، يُحذِّرُ النَّاسَ مِنِ ابْنِ حَيٍّ، وَأَصْحَابِه

“Zaidah duduk di masjid untuk mentahdzir manusia dari Al-Hasan bin Shalih bin Hayy dan teman-temannya.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/54]

Abu Shalih Al-Farra’ rahimahullah berkata,

حَكَيتُ لِيُوْسُفَ بنِ أَسْبَاطٍ عَنْ وَكِيْعٍ شَيْئاً مِنْ أَمرِ الفِتَن، فَقَالَ: ذَاكَ يُشْبِهُ أُسْتَاذَهُ. يَعْنِي: الحَسَنَ بنَ حَيٍّ. فَقُلْتُ لِيُوْسُفَ: أَمَا تَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ هَذِهِ غِيبَةً? فَقَالَ: لِمَ يَا أَحْمَقُ، أَنَا خَيْرٌ لِهَؤُلاَءِ مِنْ آبَائِهِم وَأُمَّهَاتِهِم، أَنَا أَنْهَى النَّاسَ أَنْ يَعْمَلُوا بِمَا أَحْدَثُوا، فَتَتْبَعُهُم أَوْزَارُهُم، وَمَنْ أَطْرَاهُم كَانَ أَضَرَّ عَلَيْهِم.

“Aku menghikayatkan kepada Yusuf bin Asbath sesuatu tentang Waki’ terkait perkara ‘fitnah’. Maka beliau berkata: Dia menyerupai gurunya, yaitu Al-Hasan bin Hayy. Aku pun berkata kepada Yusuf: Apakah kamu tidak takut ini menjadi ghibah? Maka beliau berkata: Kenapa wahai dungu, justru aku lebih baik bagi mereka daripada bapak dan ibu mereka sendiri, aku melarang manusia agar tidak mengamalkan bid’ah yang mereka ada-adakan, agar dosa-dosa mereka tidak berlipat-lipat, orang yang memuji mereka justru yang membahayakan mereka.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/54]

Abu Sa’id Al-Asyaj rahimahullah berkata,

سَمِعْتُ ابْنَ إِدْرِيْسَ -وذُكِر لَهُ صَعْقُ الحَسَنِ بنِ صَالِحٍ- فَقَالَ: تَبسُّمُ سُفْيَانَ، أَحَبُّ إِلَيْنَا مِنْ صَعْقِ الحَسَنِ.

“Aku mendengar Ibnu Idris ketika disebutkan kepadanya tentang pingsannya Al-Hasan bin Shalih karena takut kepada Allah, maka beliau berkata: Senyumnya Sufyan lebih kami cintai daripada pingsannya Al-Hasan.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/54]

Al-Imam Ahmad bin Yunus rahimahullah yang telah belajar kepada Al-Hasan bin Shalih selama 20 tahun pun berkata,

لَوْ لَمْ يُولَدِ الحَسَنُ بنُ صَالِحٍ، كَانَ خَيْراً لَهُ.

“Andaikan Al-Hasan bin Shalih tidak dilahirkan, itu lebih baik baginya.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/54]

Inilah beberapa penukilan tahdzir ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah di masa itu terhadap Al-Hasan bin Shalih bin Hayy, padahal dia adalah seorang ahli hadits yang kuat dan banyak hapalannya, ahli fikih dan ahli ibadah.

Ada apa dengannya?

Ketahuilah saudaraku, para ulama mentahdzirnya karena satu bid’ah, sebagaimana kata Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah,

ذَاكَ رَجُلٌ يَرَى السَّيْفَ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

“Dia adalah orang yang berpendapat boleh memerangi (Pemerintah zalim) umat Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/53]

Apakah dia pernah memberontak dengan senjata?

Sama sekali tidak pernah saudaraku, dia hanya memiliki pemikiran tersebut, namun tidak pernah melakukannya dan tidak pula terang-terangan menyebarkannya. Adz-Dzahabi rahimahullah berkata,

كَانَ يَرَى الحَسَنُ الخُرُوْجَ عَلَى أُمَرَاءِ زَمَانِهِ لِظُلْمِهِم وَجَوْرِهِم، وَلَكِنْ مَا قَاتَلَ أَبَداً

“Al-Hasan berpendapat bolehnya memberontak terhadap Pemerintah di masanya karena kezaliman dan ketidakadilan mereka, akan tetapi dia tidak pernah berperang selamanya.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/58]

Kesimpulan Adz-Dzahabi rahimahullah,

هُوَ مِنْ أَئِمَّةِ الإِسْلاَمِ، لَوْلاَ تَلَبُّسُهُ بِبِدعَةٍ

“Dia termasuk ulama Islam, kalaulah tidak melakukan bid’ah.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/52]

Perhatikanlah saudaraku rahimakallaah, hanya satu bid’ah, hanya satu kesalahan, tapi besar, karena menyelisihi prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah, maka para ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah di masa itu melarang manusia untuk belajar kepadanya.

Perhatikan juga, para ulama tidak tertipu dengan keluasan ilmunya, kekuatan hapalannya dan kehebatan ibadahnya, hal itu karena para ulama benar-benar memahami manhaj dan aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Inilah pentingnya menuntut ilmu agama bagi Ahlus Sunnah.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

~dari http://sofyanruray.info/renungan-dan-peringatan-terkait-bidah-khawarij-dalam-barisan-ahlus-sunnah/

# catatan: Ini adalah renungan, bukan tawaran informasi untuk diperdebatkan!


Renungan Mendalam dari Sejarah Para Imam

Renungan Mendalam dari Sejarah Para Imam

Saudaraku, tahukah Anda tentang seorang ahli hadits, ahli fikih dan ahli ibadah yang bernama Al-Hasan bin Shalih bin Hayy?

Dia adalah rawi hadits yang terpercaya dan kokoh hapalannya, ahli ibadah yang menghabiskan kebanyakan waktu malamnya dengan ibadah dan sering menangis hingga pingsan karena takut kepada Allah.

Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata tentangnya,

الإِمَامُ الكَبِيْرُ، أَحَدُ الأَعْلاَمِ، أَبُو عَبْدِ اللهِ الهَمْدَانِيُّ، الثَّوْرِيُّ، الكُوْفِيُّ، الفَقِيْهُ، العَابِدُ

“Imam besar, salah seorang tokoh, dia adalah Abu Abdillah Al-Hamadani Ats-Tsauri Al-Kufi, seorang yang fakih, ahli ibadah.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/52]

Tetapi, para ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri, Yusuf bin Asbath, Zaaidah dan selain mereka rahimahumullah mentahdzir Al-Hasan bin Shalih bin Hayy.

Abu Nu’aim rahimahullah berkata,

دَخَلَ الثَّوْرِيُّ يَوْمَ الجُمُعَةِ مِنَ البَابِ القِبْلِيِّ، فَإِذَا الحَسَنُ بنُ صَالِحٍ يُصَلِّي، فَقَالَ: نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ خُشُوْعِ النِّفَاقِ، وَأَخَذَ نَعْلَيْهِ، فَتَحوَّلَ إِلَى سَارِيَةٍ أُخْرَى.

“Sufyan Ats-Tsauri masuk ke masjid di hari Jum’at melalui salah satu pintu, ternyata Al-Hasan bin Shalih sedang sholat, maka Sufyan Ats-Tsauri berkata: Kami berlindung kepada Allah dari khusyu’ kemunafikan. Lalu beliau mengambil sandalnya dan berpindah ke sisi yang lain.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/53]

Adz-Dzahabi rahimahullah juga menyebutkan,

كَانَ زَائِدَةُ يَجْلِسُ فِي المَسْجِدِ، يُحذِّرُ النَّاسَ مِنِ ابْنِ حَيٍّ، وَأَصْحَابِه

“Zaidah duduk di masjid untuk mentahdzir manusia dari Al-Hasan bin Shalih bin Hayy dan teman-temannya.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/54]

Abu Shalih Al-Farra’ rahimahullah berkata,

حَكَيتُ لِيُوْسُفَ بنِ أَسْبَاطٍ عَنْ وَكِيْعٍ شَيْئاً مِنْ أَمرِ الفِتَن، فَقَالَ: ذَاكَ يُشْبِهُ أُسْتَاذَهُ. يَعْنِي: الحَسَنَ بنَ حَيٍّ. فَقُلْتُ لِيُوْسُفَ: أَمَا تَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ هَذِهِ غِيبَةً? فَقَالَ: لِمَ يَا أَحْمَقُ، أَنَا خَيْرٌ لِهَؤُلاَءِ مِنْ آبَائِهِم وَأُمَّهَاتِهِم، أَنَا أَنْهَى النَّاسَ أَنْ يَعْمَلُوا بِمَا أَحْدَثُوا، فَتَتْبَعُهُم أَوْزَارُهُم، وَمَنْ أَطْرَاهُم كَانَ أَضَرَّ عَلَيْهِم.

“Aku menghikayatkan kepada Yusuf bin Asbath sesuatu tentang Waki’ terkait perkara ‘fitnah’. Maka beliau berkata: Dia menyerupai gurunya, yaitu Al-Hasan bin Hayy. Aku pun berkata kepada Yusuf: Apakah kamu tidak takut ini menjadi ghibah? Maka beliau berkata: Kenapa wahai dungu, justru aku lebih baik bagi mereka daripada bapak dan ibu mereka sendiri, aku melarang manusia agar tidak mengamalkan bid’ah yang mereka ada-adakan, agar dosa-dosa mereka tidak berlipat-lipat, orang yang memuji mereka justru yang membahayakan mereka.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/54]

Abu Sa’id Al-Asyaj rahimahullah berkata,

سَمِعْتُ ابْنَ إِدْرِيْسَ -وذُكِر لَهُ صَعْقُ الحَسَنِ بنِ صَالِحٍ- فَقَالَ: تَبسُّمُ سُفْيَانَ، أَحَبُّ إِلَيْنَا مِنْ صَعْقِ الحَسَنِ.

“Aku mendengar Ibnu Idris ketika disebutkan kepadanya tentang pingsannya Al-Hasan bin Shalih karena takut kepada Allah, maka beliau berkata: Senyumnya Sufyan lebih kami cintai daripada pingsannya Al-Hasan.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/54]

Al-Imam Ahmad bin Yunus rahimahullah yang telah belajar kepada Al-Hasan bin Shalih selama 20 tahun pun berkata,

لَوْ لَمْ يُولَدِ الحَسَنُ بنُ صَالِحٍ، كَانَ خَيْراً لَهُ.

“Andaikan Al-Hasan bin Shalih tidak dilahirkan, itu lebih baik baginya.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/54]

Inilah beberapa penukilan tahdzir ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah di masa itu terhadap Al-Hasan bin Shalih bin Hayy, padahal dia adalah seorang ahli hadits yang kuat dan banyak hapalannya, ahli fikih dan ahli ibadah.

Ada apa dengannya?

Ketahuilah saudaraku, para ulama mentahdzirnya karena satu bid’ah, sebagaimana kata Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah,

ذَاكَ رَجُلٌ يَرَى السَّيْفَ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

“Dia adalah orang yang berpendapat boleh memerangi (Pemerintah zalim) umat Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/53]

Apakah dia pernah memberontak dengan senjata?

Sama sekali tidak pernah saudaraku, dia hanya memiliki pemikiran tersebut, namun tidak pernah melakukannya dan tidak pula terang-terangan menyebarkannya. Adz-Dzahabi rahimahullah berkata,

كَانَ يَرَى الحَسَنُ الخُرُوْجَ عَلَى أُمَرَاءِ زَمَانِهِ لِظُلْمِهِم وَجَوْرِهِم، وَلَكِنْ مَا قَاتَلَ أَبَداً

“Al-Hasan berpendapat bolehnya memberontak terhadap Pemerintah di masanya karena kezaliman dan ketidakadilan mereka, akan tetapi dia tidak pernah berperang selamanya.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/58]

Kesimpulan Adz-Dzahabi rahimahullah,

هُوَ مِنْ أَئِمَّةِ الإِسْلاَمِ، لَوْلاَ تَلَبُّسُهُ بِبِدعَةٍ

“Dia termasuk ulama Islam, kalaulah tidak melakukan bid’ah.” [Siyar A’lamin Nubala’, 7/52]

Perhatikanlah saudaraku rahimakallaah, hanya satu bid’ah, hanya satu kesalahan, tapi besar, karena menyelisihi prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah, maka para ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah di masa itu melarang manusia untuk belajar kepadanya.

Perhatikan juga, para ulama tidak tertipu dengan keluasan ilmunya, kekuatan hapalannya dan kehebatan ibadahnya, hal itu karena para ulama benar-benar memahami manhaj dan aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Inilah pentingnya menuntut ilmu agama bagi Ahlus Sunnah.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

~dari http://sofyanruray.info/renungan-dan-peringatan-terkait-bidah-khawarij-dalam-barisan-ahlus-sunnah/

# catatan: Ini adalah renungan, bukan tawaran informasi untuk diperdebatkan!

Wahai Ahlu Sunnah, Berlemah Lembutlah Kepada Sesama Ahlu Sunnah

Wahai Ahlu Sunnah, Berlemah Lembutlah Kepada Sesama Ahlu Sunnah

Syaikhuna ahli hadits dan ulama sepuh Madinah  Syaikh Abdul Muhsin Abbad menulis kitab ini ditujukan kepada para dai, ustadz, thullab ilmi agar tidak keras kpd sesama ahlu sunnah 

Memang kadang kita dapati beberapa ustadz atau dai yg mngkin tidak sesuai dg pendapat kita, atau jatuh ke dalam kesalahan, tapi selama mrk msh dalam lingkup ahlu sunnah dan tidak keluar darinya maka jangan lah terlalu keras dan kaku

Sesama ahlu sunnah kita anggap saudara, dan bila saudara kita salah maka nasehati dengan cara yg halus dan lembut, firaun saja yg merupakan orang paling kafir di muka bumi saat itu, Allah tetap memerintahkan nabi musa agar berdakwah kpd nya dg cara yg lembut 

Jadi kita harus diamkan saja bila ada kesalahan? Tidak demikian akhi, meluruskan, menegur, menjelaskan yg benar sesuai dg Qur'an dan sunnah itu wajib, tapi bila sampai memusuhi, tidak tegur sapa, anti muamalah, salam g dijawab, bahkan sampai melabeli sesama ahlu sunnah dengan label mubtadi pentolan kesesatan, sehati semalam hanya bahas kesalahan dia ini, maka sungguh sudah kelewatan

Ana sangat heran dengan mereka ini jamaah ahlu tahdzir wa tabdie', saat berurusan dg ahli bidah original entah asyairoh, shufi, IM, DKK, mereka diam, ayem, g pernah ngeluarin bantahan (bisa jsdi takut diserang)
Tp klo kesalahan dr saudara nya yg mngkin sesama salafi, langsung dibuat dauroh berjilid2 seakan2 membahas dajjal akhir zaman

Manhaj spt ini sdh mirip dg manhaj nya khowarij yg dikatakan oleh nabi kita 
يقتلون أهل الإسلام ويدعون أهل الأوثان
Tp yg mereka lakukan, sibuk menyerang, membidahkan sesama ahlu sunnah, tp yg ahlu bidah ditinggalin, antum bisa lihat saat ada yg rame2 bila terkait asatidzah ahlu sunnah mrk diam aja

Almuhim, penting nya bagi para thullab ilm agar membaca kitab ini, plus satu kitab lagi milik syaikhul islam ibnu taimiyah
رفع الملام 

Ahlu sunnah sdh sedikit, maka jngn ikut andil memecah belah sesama ahlu sunnah, kyk gini yg tepuk tangan dan hore2 adalah mereka ahlu bidah, orang kafir, dan musuh2 islam

Link download bisa cek dsni

https://d1.islamhouse.com/data/ar/ih_books/single8/ar_rfqa_ahl_As_Snt_bahl_As_Snt.pdf
Ustadz luthfi setiawan

Beribadah bukan urusan rasa dan sensasi tapi urusan ittiba

Beribadah bukan urusan rasa dan sensasi tapi urusan ittiba' ( mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam), jadi, kalau seandainya ibadah tsb dirasa pelakunya adem ayem di hati, ngerasa tenang, bahkan ada kesan puas, namun ternyata blm sesuai tuntunan, jangan jangan itu tipu daya "syaitan" .  Koq gitu? Iyalah wong ibadah bkn dirasa tapi keikhlasan dan sesuai dg praktik  kanjeng Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.  Dan itu, ada pada contoh praktik sahabat sahabatnya  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam  juga.

10 PERBEDAAN JARH DENGAN GHIBAH ::

.:: 10.:: 10 PERBEDAAN JARH DENGAN GHIBAH ::.

1️⃣ Jarh merupakan bagian dari Nasehat lillah dan untuk agama-Nya serta nasehat untuk orang yang dijarh bahkan untuk semua umat islam. Jika jarh didorong oleh faktor membicarakan rawi, ahli bid'ah, dan pelaku kejahatan maka ia merupakan bentuk murni nasehat.
👉 Adapun ghibah didorong kebencian dan permusuhan kepada saudara muslim, bahkan keinginan untuk merendahkan dan merusak nama baik.

2️⃣ Jarh hukumnya disyariatkan berdasarkan keterangan al-Qur'an, as-Sunnah, dan Ijma'.
👉 Adapun ghibah hukumnya haram menurut al-Qur'an, as-Sunnah, dan Ijma'.

3️⃣ Jarh bertujuan untuk menjaga kemurnian agama dari upaya orang yang ingin mengotorinya dan merusaknya, maka yang demikian hukumnya jelas wajib.
👉 Adapun ghibah ditujukan untuk membela kepentingan pribadi, menuruti hawa nafsu, memperolok, dan kadang bertujuan untuk menertawakan orang lain.

4️⃣ Jarh secara dzatnya merupakan disyariatkan dan bahkan diwajibkan karena bagian dari nasehat dan amar ma'ruf nahi munkar.
👉 Sedangkan ghibah secara dzatnya adalah kemungkaran, karena pelakunya berbicara dengan berbagai kemungkaran.

5️⃣ Jarh sangat dibutuhkan karena jelas maslahatnya untuk keselamatan aqidah dan hukum syariat dari upaya penyelewengan dan perusakan.
👉 Sedangkan ghibah jelas bahayanya sehingga wajib ditinggalkan dan dijauhi demi menjaga hubungan persaudaraan sesama muslim, karena ghibah telah menyebabkan banyak fitnah dan kekacauan serta perpecahan diantara sesama muslim apalagi jika disertai namimah (adu domba).

6️⃣ Jarh merupakan wujud rahmat dan kasih sayang dari pelakunya untuk orang yang dijarh, agar ia kembali kepada kebenaran dan berhenti dari perbuatan dosa dan penyimpangannya.
👉 Adapun ghibah, didasari kerasnya hati dan sikap keras pelakunya, serta sikap merendahkan orang lain, bahkan kesombongan dan meremehkan serta kedzaliman.

7️⃣ Jarh memiliki banyak kebaikan dan manfaat bagi diinul islam dan pemeluknya bahkan manfaat bagi orang yang dijarkh sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
👉 Adapun ghibah memunculkan banyak keburukan bagi ummat, secara khusus bagi orang yang dibicarakan karena rusak nama baiknya, dan pelaku ghibah juga berdosa karenanya. Maka, tidak ada manfaat dari perbuatan ghibah, baik untuk pribadi, masyarakan, diin, urusan dunia, dan akhirat.

8️⃣ Jarh dilakukan oleh para ulama yang bertakwa, shalih dan wara'. 
👉 Sedangkan ghibah dilakukan oleh orang yang tidak baik, jika ada orang shalih yang melakukannya maka sangat sedikit dan hukumnya tetap haram.

9️⃣ Jarh sebagai peringatan kepada kaum muslimin dari bahaya bid'ah dan kesesatan yang bisa merusak urusan diin, urusan dunia dan akhirat.
👉 Sedangkan ghibah secara dzatnya adalah kemungkaran dan banyak memunculkan keburukan.

🔟 Jarh dibangun di atas kaidah dan aturan syariat yang jelas. 
👉 Adapun ghibah dibangun di atas kefasikan dan keharaman.

📘 Diringkas dari kitab: IQOMATUL HUJJAH WAD DALIL 'ALA KHOTO'  MAN KHOLATHO AL-GHIBAH BIL JARH WAT TA'DIL (halaman: 45-48), buah pena: Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-'Ansiy. Kata pengantar oleh: Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Imam. PERBEDAAN JARH DENGAN GHIBAH ::.

1️⃣ Jarh merupakan bagian dari Nasehat lillah dan untuk agama-Nya serta nasehat untuk orang yang dijarh bahkan untuk semua umat islam. Jika jarh didorong oleh faktor membicarakan rawi, ahli bid'ah, dan pelaku kejahatan maka ia merupakan bentuk murni nasehat.
👉 Adapun ghibah didorong kebencian dan permusuhan kepada saudara muslim, bahkan keinginan untuk merendahkan dan merusak nama baik.

2️⃣ Jarh hukumnya disyariatkan berdasarkan keterangan al-Qur'an, as-Sunnah, dan Ijma'.
👉 Adapun ghibah hukumnya haram menurut al-Qur'an, as-Sunnah, dan Ijma'.

3️⃣ Jarh bertujuan untuk menjaga kemurnian agama dari upaya orang yang ingin mengotorinya dan merusaknya, maka yang demikian hukumnya jelas wajib.
👉 Adapun ghibah ditujukan untuk membela kepentingan pribadi, menuruti hawa nafsu, memperolok, dan kadang bertujuan untuk menertawakan orang lain.

4️⃣ Jarh secara dzatnya merupakan disyariatkan dan bahkan diwajibkan karena bagian dari nasehat dan amar ma'ruf nahi munkar.
👉 Sedangkan ghibah secara dzatnya adalah kemungkaran, karena pelakunya berbicara dengan berbagai kemungkaran.

5️⃣ Jarh sangat dibutuhkan karena jelas maslahatnya untuk keselamatan aqidah dan hukum syariat dari upaya penyelewengan dan perusakan.
👉 Sedangkan ghibah jelas bahayanya sehingga wajib ditinggalkan dan dijauhi demi menjaga hubungan persaudaraan sesama muslim, karena ghibah telah menyebabkan banyak fitnah dan kekacauan serta perpecahan diantara sesama muslim apalagi jika disertai namimah (adu domba).

6️⃣ Jarh merupakan wujud rahmat dan kasih sayang dari pelakunya untuk orang yang dijarh, agar ia kembali kepada kebenaran dan berhenti dari perbuatan dosa dan penyimpangannya.
👉 Adapun ghibah, didasari kerasnya hati dan sikap keras pelakunya, serta sikap merendahkan orang lain, bahkan kesombongan dan meremehkan serta kedzaliman.

7️⃣ Jarh memiliki banyak kebaikan dan manfaat bagi diinul islam dan pemeluknya bahkan manfaat bagi orang yang dijarkh sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
👉 Adapun ghibah memunculkan banyak keburukan bagi ummat, secara khusus bagi orang yang dibicarakan karena rusak nama baiknya, dan pelaku ghibah juga berdosa karenanya. Maka, tidak ada manfaat dari perbuatan ghibah, baik untuk pribadi, masyarakan, diin, urusan dunia, dan akhirat.

8️⃣ Jarh dilakukan oleh para ulama yang bertakwa, shalih dan wara'. 
👉 Sedangkan ghibah dilakukan oleh orang yang tidak baik, jika ada orang shalih yang melakukannya maka sangat sedikit dan hukumnya tetap haram.

9️⃣ Jarh sebagai peringatan kepada kaum muslimin dari bahaya bid'ah dan kesesatan yang bisa merusak urusan diin, urusan dunia dan akhirat.
👉 Sedangkan ghibah secara dzatnya adalah kemungkaran dan banyak memunculkan keburukan.

🔟 Jarh dibangun di atas kaidah dan aturan syariat yang jelas. 
👉 Adapun ghibah dibangun di atas kefasikan dan keharaman.

📘 Diringkas dari kitab: IQOMATUL HUJJAH WAD DALIL 'ALA KHOTO'  MAN KHOLATHO AL-GHIBAH BIL JARH WAT TA'DIL (halaman: 45-48), buah pena: Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-'Ansiy. Kata pengantar oleh: Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Imam.
Ustadz amir al kadiry

Mentahdzir kelompok yang jelas sesatnya seperti liberal, syi’ah, dsbnya tidak disyaratkan harus sudah sampai level mujtahid

Mentahdzir kelompok yang jelas sesatnya seperti liberal, syi’ah, dsbnya tidak disyaratkan harus sudah sampai level mujtahid. Cukup seseorang faham ttg ushul aqidah ahlussunnah dan firqah sesat. Bab ijtihad yang dimaksud adalah bahwa ini masalah yang tidak ada nash. Tapi bila telas jelas seseorang kesesatannya, maka boleh ditahdzir jika mudharatnya untuk umat besar. Adapun mengeluarkan seseorang dari ahlussunnah karena sebuah kesalahan maka membutuhkan kehati hatian dan ilmu yang cukup ttg ushulul bida’. Yang jelas semua kita wajib hati hati dan tidak sembarangan
Ustadz badrusalam 

Syaikhul Islam [Abu Ismail Al Harawi] adalah kekasih kami, tetapi kebenaran lebih kami cintai daripadanya. Siapapun selain Nabi Al Ma'shum shallallahu alaihi wasallam maka ucapannya bisa diterima dan ditinggalkan". (Madarijus Salikin 2/38)

#SIKAP_BIJAK

Semoga Allah merahmati Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah ketika mengatakan :

شيخ الإسلام حبيب إلينا، والحق أحب إلينا منه، وكل من عدا المعصوم صلى الله عليه وسلم فمأخوذ من قوله ومتروك.

"Syaikhul Islam [Abu Ismail Al Harawi] adalah kekasih kami, tetapi kebenaran lebih kami cintai daripadanya. Siapapun selain Nabi Al Ma'shum shallallahu alaihi wasallam maka ucapannya bisa diterima dan ditinggalkan". (Madarijus Salikin 2/38)

Semoga Allah menjaga kita dan memberi taufiq bagi kita semua.
✒-------------
رحم الله امرأً أهدى إلي عيوبي وجزاه خيرا.

MANHAJ AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH DALAM MENYIKAPI KESALAHAN SESAMA SALAFI

MANHAJ AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH DALAM MENYIKAPI KESALAHAN SESAMA SALAFI

al-'Allamah Syaikh Prof. Dr. Ali bin Muhammad Nashir al-Faqihi حفظه الله menuturkan:

"Telah berlalu penjelasan tentang Mubtadi', bahwa ia adalah orang yang mengadakan kebid'ahan dan mendakwahkannya serta membangun sikap loyalitas di atasnya. Dan berlalu pula penjelasan tentang pembagian bid'ah serta hukum terkait pelaku bid'ah.

Adapun seorang yang dikenal lurus manhajnya dan jelas kebenaran ilmunya, jika ia terjatuh pada kesalahan di beberapa permasalahan, maka kesalahannya tidak menghilangkan statusnya sebagai salafi bahkan tidak mengurangi kedudukannya. 

Jika ia masih hidup maka kesalahannya wajib diluruskan dengan cara yang hikmah, yaitu cara yang dikenal di kalangan ulama, dan dibangun di atas prinsip tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan karena agama ini adalah nasihat. Jika ia seorang penuntut ilmu maka disampaikan nasehat sesuai dengan kedudukannya dengan disertai menjaga adab dan sikap memuliakan. Dijelaskan kebenaran disertai dalil-dalil kepadanya, tanpa sikap keras dan sombong, namun disampaikan dengan hikmah dan tutur kata yang baik hingga tersampaikan tujuan nasehat dan terjaga persatuan dan kecintaan karena Allah, sesungguhnya setiap mukmin adalah saudara.

Adapun jika ia telah wafat, maka doakan ampunan untuknya karena tidak ada yang ma'shum selain para rasul, dan peringatkan manusia dari kesalahannya agar mereka tidak mengikuti kesalahan tersebut"

📘 al-Bid'ah, dzawabituha wa atsaruha as-sayyi' fil ummah (halaman: 29)
Ustadz amir al kadiry

Jumat, 28 Oktober 2022

Sekelas Imam Muqatil saja, karena terlalu berlebihan membantah Jahm bin Shafwan, malah terjebak faham Mujassimah yang merupakan Antithesis dari Jahmiyyah lawannya. Kata para ulama setelahnya, itu karena beliau Rahimahullah terlalu berlebihan hingga dihukum oleh Allah demikian.

Saya pernah ditahdzir oleh salah satu murid saya yang gabung ke kaum Mutasyaddid yang terkenal bermudahan mentahdzir itu. Setelah berlalu beberapa tahun, ia kembali ke kehidupan yang lalu, ke keadaan sebelum masa hijrahnya, bahkan lebih parah lagi.

Saya dan kita semua memang banyak kekurangan. Tapi jika anda serampangan mentahdzir, tak khawatirkah jika Allah cabut hidayah dari anda sebagai bentuk hukumannya?

Sekelas Imam Muqatil saja, karena terlalu berlebihan membantah Jahm bin Shafwan, malah terjebak faham Mujassimah yang merupakan Antithesis dari Jahmiyyah lawannya. Kata para ulama setelahnya, itu karena beliau Rahimahullah terlalu berlebihan hingga dihukum oleh Allah demikian. 

Itu sekelas Imam Muqatil terhadap Jahm bin Shafwan yang telah jelas kesesatannya. Bagaimana halnya jika sekelas kita terhadap sesama Ahlussunnah? 

–Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar, M.A.–

TIDAK MUDAH MEMILIKI AKHLAK YANG MULIA.

📋 TIDAK MUDAH MEMILIKI AKHLAK YANG MULIA.

✍🏼 Berkata Sa'id Ibnul Ash Radhiyallahu Anhu:

"Wahai anakku, sejatinya akhlak yang mulia kalau sekiranya itu mudah dan ringan; pastinya orang-orang yang suka mencela akan mendahului kalian.

Akan tetapi ia berat di hati dan pahit, tidak ada yang dapat bersabar dengannya kecuali orang yang mengetahui keutamaannya, dan mengharapkan pahalanya".

📕 Makarimul Akhlaq karya Ibnu Abi Ad-Dunya (No: 52). Hal. (30).
---------------

قَالَ سَعِيدُ بْنُ الْعَاصِ: 

«يَا بُنَيَّ، إِنَّ الْمَكَارِمَ  لَوْ كَانَتْ سَهْلَةً يَسِيرَةً لَسَابَقَكُمْ إِلَيْهَا اللِّئَامُ، وَلَكِنَّهَا كَرِيهَةٌ مُرَّةٌ لَا يَصْبِرُ عَلَيْهَا إِلَّا مَنْ عَرَفَ فَضْلَهَا، وَرَجَا ثَوَابَهَا»

مكارم الأخلاق لابن أبي الدنيا (٥٢) صـ ٣٠
Ustadz musa jundana

HAKIKAT SALAFI DAN FITNAH WAHABI

HAKIKAT SALAFI DAN FITNAH WAHABI

Syaikh Abdus Salam bin Salim As-Suhaimi -hafidzahullah- berkata: "Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:'Tidaklah aib bagi yang menampakkan madzhab salaf dan menisbatkan diri kepadanya (salafi) atau mengkaitkan diri denganya. Bahkan wajib menerima hal itu darinya, karena madzhab salaf tidaklah berada kecuali diatas kebenaran'

Dan sungguh para imam Islam dari Ahlus Sunnah memiliki pengaruh yang besar dalam dakwah kepada sunnah, dan kembali kepada jalan salaf, manhaj dan mencontoh para salaf. Dan diantara para imam tersebut adalah: Imam Malik, Imam Asy-Syafi'i, Imam Ahmad, Imam Ibnu Khuzaimah, Imam ibnu Abi 'Ashim, Imam al-Ashbahani, Imam Al-Aajurri, dan selain mereka.

Kemudian Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan murid-muridnya seperti Ibnu Qayyim, Ibnu Abdil Hadi, Ibnu Katsir dan Imam Adz-Dzahabi.

Kemudian Syaikhul Islam muhammad bin Abdul wahhab, dan para Imam Dakwah setelahnya, yang (mereka semua) menyebabkan nampaknya geralan salafi sepanjang jaman, mereka menimba asas agama dan aqidahnya dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya -shallallahu 'alaihi wasallam-, beserta siroh salafus sholeh, dan mereka menerjang semua arus bid'ah yang keluar dari asas agama ini.

Aku telah memperpanjang penjelasan perkara ini, dan menerangkannya; karena kita mendengar dan membaca dari orang yang menikam dakwah salaf, dan orang yang menamakan diri dengannya (menganggap salafi istilah bid'ah, pent.). Atau menklaim bahwa dakwah salaf adalah hizbi, tidak ada bedanya dengan jamaah hizbiyyah kontemporer. Sebagian ada yang berkata bahwa pencetus dakwah salaf adalah Imam muhammad bin Abdul Wahhab.

Pada hakikatnya, bahwa Imam Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang dai dari duat salafiyyah, ia adalah seorang mujaddid dari para mujaddidnya. Ia menghidupkan rambu-rambunya setelah menjadi usang. Dan mengembalikannya menjadi jernih dan murni di jazirah ini setelah keruh dan diselimuti bid'ah dan khurofat.

Bahkan negeri yang diberkahi ini (Saudi Arabia) -semoga Allah menjaganya- adalah negeri salafi, dakwahnya adalah dakwah salafiyyah sebagaimana dikatakan oleh pendirinya Raja Abdul  Aziz bin AbdurRahman Allu Su'ud dimana dia berkata dalam khutbah Haji tahun 1365 H.:" Sesungguhnya Aku adalah seorang salafi, dan aqidahku adalah salafi yang aku berjalan dengan tuntutannya diatas Al-Kitab dan As-Sunnah."

Dan dia berkata dalam khutbah ini juga: "mereka berkata bahwa kami adalah Wahabi, pada hakikatnya kami adalah salafi yang menjaga agama kami, kami mengikuti kitabullah dan sunnah Rasulullah, tidak ada antara kami dan manusia kecuali kitabullah dan sunnah Rasul-Nya"

[Kun Salafiyyan Alal jaaadah, hlm. 16-18]

Dika Wahyudi lc.

4 penghalang rezeki

diantara keutamaan majlis ilmu

Hisyam bin Hassan pernah berkata kepada Hasan al-Bashri:"Sesungguhnya ketika aku sedang belajar al-Qur'an, ibuku menungguku agar aku makan malam bersamanya.

Hisyam bin Hassan pernah berkata kepada Hasan al-Bashri:

"Sesungguhnya ketika aku sedang belajar al-Qur'an, ibuku menungguku agar aku makan malam bersamanya." 

Maka Hasan al-Bashri mengatakan kepadanya :

تعش العشاء مع أمك تقر به عينها، أحب إلي من حجة تحجها تطوعاً

"Engkau makan malam bersama ibumu sehingga ia bisa merasa bahagia lebih aku sukai daripada engkau mengerjakan haji tathowwu' (sunnah)."

[Dinukil dari kitab Birrul Wâlidain, hal. 4, karya Ibnul Jauzi]

#jadi kangen simbok_ semoga Allah mengampuni dan memasukkan simbok ke surgaNya
Ustadz yahya 

Bagi seorang muslim sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam hrs didahulukan drpd ucapan siapapun

Bagi seorang muslim sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam  hrs didahulukan drpd ucapan siapapun. Mengapa demikian? Karena ucapan, tindakan, dan ketetapan Rasulullah terbimbing wahyu. Maka mengikuti sunnah Rasulullah dijamin kebenarannya. Sunnah adalah : segala sesuatu yg disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam baik ucapan,perbuatan,  ketetapan, dan sifat -sifat fisik maupun non fisik ( akhlaq).

Tidak mungkin adanya persatuan diatas hizbiyyah

#Persatuan_hizbiyyah_persatuan_semu
#Bersatu_diatas_kebatilan_dan_kebid'ahan
#Persatuan_yang_hakiki_diatas_manhaj_Nabi

✔Apakah mungkin persatuan diatas hizbiyyah? dan manhaj apa yang kita harus bersatu diatasnya?

📝As Syaikh Al 'Allamah DR. Shalih Al Fauzan hafidzahullah menjawab :

Tidak mungkin adanya persatuan diatas hizbiyyah, karena hizbiyah (partai, kelompok) sebagian mereka dengan yang lain saling bertentangan dan bermusuhan, mustahil bisa disatukan sesuatu yang saling bertentangan. sedangkan Allah telah firmankan :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai": (Qs. ali imran : 103).

Allah telah melarang perpecahan dan perintahkan persatuan diatas satu kelompok, yaitu golongan Allah. sebagaimana firmanNya :

أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah (golongan Allah) itu adalah golongan yang beruntung". (Qs. al mujadilah : 22).

dan firmanNya :

وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ

"Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepadaKu". (Qs. al mukminun : 52).

Partai-partai, jama'ah-jama'ah yang ada dengan berbagai macam (perpecahannya) bukanlah dari islam sedikitpun. sebagaimana firman Allah :

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamaNya dan mereka menjadi berkelompok-kelompok, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka". (Qs. al an'am : 159).

ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam mengkabarkan tentang perpecahan umat sampai 73 golongan, Beliau kabarkan :

كُلُّهَا فِي النَّارِ إلَّا وَاحِدَة 

"Semuanya di neraka kecuali satu kelompok". kemudian beliau menyebutkan kelompok yang selamat adalah :

مَن كَانَ عَلَى مِثلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ اليَوم وَأَصْحَابِي

"Orang yang mengikuti aku dan para shahabatku seperti hari ini". (HR. Tirmidzi no. 2641).

Maka tidak ada kelompok yang selamat kecuali satu saja, yaitu yang manhajnya mengikuti Rasulullah dan para shahabtnya. maka Beliau membedakan dan tidak menyatukan, sebagaimana firman Allah :

وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ

"dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu)". (Qs. al baqarah : 137).

berkata Imam Malik rahimahullah :

لَنْ يُصْلِحَ آخِرَ هَذِهِ الأُمَّةِ إلَّا مَا أَصلَحَ أوَّلَهَا

"Tidak akan bisa memperbaiki kondisi akhir dari umat ini kecuali dengan apa yang telah memperbaiki kondisi orang-orang pertamanya". (at tamhid 10/23).

sebagaimana firman Allah :

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga". (Qs. at taubah : 100).

Maka tidak ada pilihan lagi bagi kita kecuali bersatu diatas manhaj salaf shalih.

📚 al ajwibah al mufidah 'an asilati al manaahij al jadidah, hal. 227 -228.

Wallahu A'lam
Solo/28/10/2018 M.
Ustadz muhammad alif 

Menutupi beragam musibah dan rasa lapar merupakan karakter orang-orang yang cerdas

```Berkata Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah:

"Menutupi beragam musibah dan rasa lapar merupakan karakter orang-orang yang cerdas."

Alfawaid:36```
Ustadz ali sutan

SEBAB HILANGNYA AGAMA

SEBAB HILANGNYA AGAMA

Abdullah ad-Dailamy rahimahullah
mengatakan,

"Sesungguhnya awal mula hilangnya
agama ini karena meninggalkan sunnah.
Agama ini hilang satu sunnah demi satu
sunnah (karena ditinggalkan),
sebagaimana tali terputus seutas demi
seutas."

Lammud Durril Mantsur minal Qauli al-Ma'tsur, hlm.124

Kamis, 27 Oktober 2022

Sebagian orang salah sangka, dikiranya kedokteran modern saat ini produk non-muslim, sehingga sebagian antipati TOTAL (tidak terlepas juga pengaruh teori konspirasi yang tidak valid)

Sebagian orang salah sangka, dikiranya kedokteran modern saat ini produk non-muslim, sehingga sebagian antipati TOTAL (tidak terlepas juga pengaruh teori konspirasi yang tidak valid),
semisal operasi Caesar yg sejak dulu dilakukan ilmuan muslim bahkan ada sumber yang menemukannya adalah ilmuan Islam, yang agak mengherannya, sampai ada yg MEMPERTENTANGKAN kedokteran modern dan thibhun nabawi atau dengan herbal lokal
.
# Sejarah Kejayaan Kedokteran Islam
.
-Kaum muslimin adalah yang pertama kali membuat dasar-dasar ilmu kedokteran dan membuat kurikulum pelajaran kedokteran.
.
-Dokter muslim Yang terkenal membuatnya adalah Abu Qasim Az-Zahrawi(atau yang dikenal dengan AbulCasis)
.
-Kaum muslimin yang pertama kali membuat benang untuk pembedahan. Ditemukan oleh Ar-Raziy (atau dikenal denganRhazes)
.
-Kaum Muslimin yang membuat gambar peta jalur peredaran darah kecil manusia. Diteliti oleh Ibn An-Nafis
.
-Kaum Muslimin banyak menulis kitab panduan belajar ilmu kedokteran sampai-sampai buku mereka menjadi panduan pembelajaran di Eropa dan negara lainnya semisal buku Al-Hawiy karya Ar-Raziy
.
-Kaum muslimin dahulunya membuat rumah sakit dan memberikan perhatian kepada mereka. Memberikan baju khusus kepada pasien dan sejumlah uang kepada keluarga pasien
.
-Kaum muslimin yang menemukan metode dan alat-alat bedah serta rumah sakit bedah yang paling terkenal adalah Abul Qasim Az-Zahrawi di Andulusia (spanyol) dan mendirikan sekolah bedah dengan alumni yang banyak tersebar di Eropa.[3]
.
Kita sudah mengetahui bahwa Islam sempat berjaya di zaman keemasan, sempat menguasai sepertiga dunia hanya dalam waktu 30 tahun. Belum ada sejarah lain yang tercatat selain Islam. Begitu juga kemajuan ilmu pengetahuan, baik ilmu dunia maupun agama.
.
Salah satunya ilmu kedokteran di mana Islam sempat menjadi pusat kedokteran dunia dan berkembang sangat pesat. Hanya saja umat Islam lalai akan ajaran agamanya sendiri sehingga masa kejayaan ini menjadi pudar. Dahulunya ilmu kedokteran sangat berkembangan oleh ilmuan muslim tetapi sekarang kita sudah mengetahui bahwa ilmu kedokteran atau ilmu pengetahuan secara umum berkembang di tangan Yahudi dan nashrani.
.
Inilah yang disayangkan oleh Imam Asy-Syafi’i rahimahullah, beliau berkata:
.
ضَيَّعُوا ثُلُثَ العِلْمِ وَوَكَلُوهُ إِلَى اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى.
.
“Umat Islam telah menyia-nyiakan sepertiga Ilmu (ilmu kedokteran) dan meyerahkannya kepada umat Yahudi dan Nasrani.”[1]
.
Beliau juga berkata mengenai pentingnya ilmu kedokteran,
.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullahberkata,
.
لا أعلم علما بعد الحلال والحرام أنبل من الطب إلا أن أهل الكتاب قد غلبونا عليه.
.
“Saya tidak mengetahui sebuah ilmu -setelah ilmu hala dan haram- yang lebih berharga yaitu ilmu kedokteran, akan tetapi ahli kitab telah mengalahkan kita”[2]
.
Ada baiknya jika kita mengetahui sejarah kejayaan Islam di masa lampau. Agar kita bisa belajar dari sejarah dan suatu saat insyaAllah kita dengan pertolongan Allah berusaha meraih kembali kejayaan kedokteran islam.
.
Semoga kedokteran Islam kembali berjaya. Tenaga kesehatan kaum muslimin saling bekerja sama memajukan kedokteran Islam dan thibbun nabawi agar diakui oleh dunia internasional.
.
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK

Artikel www.muslimafiyah.com

[1] Siyar A’lam An-Nubala  Adz-Dzahabi 8/258, Darul Hadits, Koiro, 1427 H, Asy-Syamilah

[2] Siyar A’lam An-Nubala 8/528, Darul Hadits, Koiro, 1427 H, syamilah

[3] diringkas dari Al-Fiqh At-Thibb, keluaran Al-Jami’ah Al-Ilmiyyah As-Su’udiyyah

https://muslimafiyah.com/sejarah-kejayaan-kedokteran-islam.html

PENCEMAR DAKWAH SALAF

PENCEMAR DAKWAH SALAF

Berkata Raja Abdul Aziz -rahimahullah-: "Jalan yang kami tempuh adalah jalan salafus sholih (pendahulu yang sholeh) kami tidak mengkafirkan seorangpun kecuali orang yang dikafirkan Allah dan Rasul-Nya. Dan tidak ada madzhab selain madzhab salafus sholeh. Kami tidak memprioritaskan suatu madzhab atas madzhab lainnnya. Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi'i dan Ibnu Hanbal semuanya adalah para imam kami"

Syaikh Abdus Salam bin Salim As-Suhaimi berkata: "Ini merupakan perkataan yang indah, merefleksikan makna yang benar terhadap dakwah salafiyah yang ia merupakan makna yang sah untuk islam. 

Di waktu-waktu sekarang ini, Islam secara umum dan Kerajaan Saudi Arabia  serta dakwah salaf secara khusus menghadapi fitnah, kedzoliman, pencorengan nama baik, dan pemutar balikan fakta dari sebagian tokoh politik, para penulis barat yang memusuhi islam yang zionisme berada dibelakang mereka, dan berdiri bersama dalam kedzoliman terhadap dakwah, fitnah, yang berpengaruh pada beberapa negara-negara. Padahal, dakwah salaf adalah dakwah yang paling jauh dari pengkafiran, pembid'ahan dan pemfasikan tanpa dalil. Dan dakwah inilah yang paling jauh dari sikap keras dan ekstrim. Akan tetapi dakwah yang diberkahi ini, dilekatkan dengan sesuatu yang bukan berasal darinya, dan dinisbatkan kepadanya tokoh-tokoh yang tidak berada di atas manhajnya. Yang membuat buruk keindahan dakwah salaf, dan merubah hakikatnya, dan membuat orang lari dan menghindar darinya.

Di antara unsur yang paling kuat yang menjadi sebab hal itu, adalah keberadaan jama'ah-jama'ah islam hizbiyyah kontemporer yang terpengaruh dengan pemikiran khowarij, akan tetapi sebagian tokoh, pemimpin, dan pemikir jamaah-jamaah ini, terkadang dalam sebagian sikap dan arah pemikiran sesuai dengan dakwah salaf. 

Sebagian mereka berbicara dengan nama Dakwah Salaf -padahal mereka bukan bagiannya-  yang membuat rancu kebanyakan orang yang tersembunyi bagi mereka hakikatnya, dengan persangkaan bahwa kelompok-kelompok ini adalah salafiyah atau di atas pemikiran wahabi sebagaimana menjadi populer penamaan dakwah dengannya.

[Kun salafiyyah 'alal jaaddah, hlm. 18-19]

Dika Wahyudi Lc.

sifat amanah para ulama

Benci Karena tidak Tahu

Benci Karena tidak Tahu

Di antara Faedah dari kajian on line rutin bersama Syaikh Dr. Malik Sya'ban hafizhahullah beliau menceritakan kisah taubatnya Syaikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah salah satu Ulama Al-Azhar Mesir yg mensyarah kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Al-'Aqidah Al-Wasithiyah. Cerita itu disampaikan juga oleh Syaikh Muhammad Aman Al-Jami rahimahullah yg mendengar langsung dari Syaikh Muhammad Khalil Harras.*

Syaikh Muhammad Khalil Harras adalah seorang yang terkenal ahli di bidang ilmu filsafat dan mantiq. Ketika beliau ingin menyelesaikan jenjang pendidikan doktoralnya di Universitas Al-Azhar beliau ingin menyusun disertasinya sebagai bantahan terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yg begitu keras menentang ilmu filsafat.

Beliau lalu mengumpulkan buku-buku Syaikhul Islam untuk dibaca dan diteliti. Beliau mempelajarinya selama hampir 3 bulan.

Dan setelahnya beliau mengatakan, bahwa dirinya sebelumnya tidak memahami Islam sama sekali dengan pemahaman yg benar kecuali setelah mempelajari buku-buku Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Dan yang awalnya beliau ingin membantah Syaikhul Islam akhirnya malah justru membelanya dalam disertasinya yang berjudul "Ibnu Taimiyah As-Salafi". 

Begitulah hidayah Allah. Umar Bin Khaththab radhiyallahu anhu pun demikian. Awalnya beliau begitu keras memusuhi Nabi shallallahu alaihi dan bahkan ingin membunuhnya. Namun Allah justru berikan hidayah kepadanya dan menjadi salah seorang pembela Islam terbaik di muka bumi ini.

Dan begitulah, saat seorang hanya termakan isu ttg kejelekan yg lain tanpa mau mengkroscek kebenarannya, mengklarifikasinya dan memahaminya dengan baik maka yg terdapat dalam dirinya adalah kebencian.

Al-Ustadz Abdul Hakim Bin Amir Abdat hafizhahullah dalam salah satu ceramahnya beliau menceritakan ttg gurunya yg dekat dengan para kiyai yg berafiliasi ke ormas terbesar negri ini. Beliau berkumpul dengan mereka dan membagikan buku Syaikhul Islam Ibnu Taiimiyah yg telah dihilangkan nama penulisnya lalu meminta pendapat mereka. Dan para kiyai tersebut mengatakan bahwa buku tersebut bagus karena dipenuhi dengan dalil.**

Hal ini persis seperti dikatakan org Arab :

الإنسان عدو لما يجهل 

"Manusia menjadi musuh karena kebodohannya"

☆▪︎☆▪︎☆▪︎☆

*https://alilmia.com/vb/forum/%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%AC%D8%A7%D9%84%D8%B3-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%A9/%D9%85%D8%AC%D9%84%D8%B3-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%AF%D9%88%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AF%D9%81%D8%A7%D8%B9-%D8%B9%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%86%D9%87%D8%AC-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%84%D9%81%D9%8A-%D9%88%D9%84%D8%AA%D8%B3%D8%AA%D8%A8%D9%8A%D9%86%D9%8E-%D8%B3%D8%A8%D9%8A%D9%84%D9%8F-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%AC%D8%B1%D9%85%D9%8A%D9%86/17380-
**https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=6235242133158605&id=100000186418430
●  Wadah Berbagi Faedah (Group Telegram) https://t.me/catatan_ridwan_aburaihana
● Link PPDB Ponpes Barokah Ilmu :
https://linktr.ee/ppbaim
Ustadz ridwan abu raihana

Ketika seseorang ingin mengetahui apa yg tersembunyi dihatinya maka lihatlah pandangan kedua matanya, krn itu mencerminkan isi hati.

Ketika seseorang ingin mengetahui apa yg tersembunyi dihatinya maka lihatlah pandangan kedua matanya, krn itu mencerminkan isi hati. Karena antara hati dan kedua mata terkait erat....

Salah satu rukun cerai adalah lafadz.

Salah satu rukun cerai adalah lafadz. Artinya ada kata/kalimat cerai baik sharih atau kinayah yang dilafadzkan/diucapkan/dilontarkan. Semata niat cerai dan itu tidak dilafadzkan, tidak ada konsekuensi dari hukum cerai karena tidak terhitung cerai. Apalagi ada ungkapan "saya bertahan" yang menandakan ia memang mempertahankan pernikahan walaupun sudah tidak punya rasa.
_____
Ustadz yani fahriansyah

AQIDAH Atsariyah Salafiyah FIQIH Hanbali

AQIDAH Atsariyah Salafiyah 
FIQIH Hanbali 

Yang saya TIDAK suka itu adalah sikap sebagian asy'ariyah nasional atau internasional yang menilai dan mengkampanyekan perbedaan antara Aqidah Imam Ahmad yang familiar dengan Atsariyah dan Aqidah Imam Ibnu Taimiyah. 

Kemudian ada lagi yang memaksakan untuk menyatakan bahwa Aqidah Imam Ibnu Taimiyah berbeda dengan Imam Muhammad Bin Abdul Wahhab. 

Karena kenyataannya - dan ini aqidah kami - Aqidah Imam Ahmad, Imam Ibnu Taimiyah dan Imam Muhammad Bin Abdul Wahhab itu SAMA 

Imam Muhammad Bin Abdul Wahhab adalah penyambung estafet Imam Ibnu Taimiyah. 

Imam Ibnu Taimiyah adalah penyambung estafet Imam Ahmad 

Tidak diingkari adanya perbedaan corak dan gaya dalam dakwah antara para imam diatas, tentunya kapasitas keilmuan juga sangat berbeda. 

Perbedaan itu dipengaruhi banyak hal. 
Termasuk kondisi wilayah dan politik.
Ustadz fadhel muhammad 

ADAT KEBIASAAN YANG BERPAHALABerkata Syaikh Shalih Al-Fauzan

بسم الله الرحمن الرحيم 

ADAT KEBIASAAN YANG BERPAHALA

Berkata Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafidzahullah

Apabila seseorang meniatkan taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) atau apasaja yang diniatkan untuk ibadah, bahkan adat (kebiasaan yang mubah) apabila di niatkan untuk menguatkan ketaatan, seperti tidur, makan, minum, jual-beli,  mencari rizki, dan menikah. maka sesungguhnya semua perbuatan ini merupakan adat yang apabila dibarengi dengan niat yang baik akan menjadi ibadah, berpahala bagi pelakunya, dan ibadah tidak sesempit yang difahami kebanyakan orang, yaitu berupa syi'ar-syi'ar yang makruf.

Referensi:
Aqidatut Tauhid, lil-Fauzan, 67
Ustadz fajar al fariz

Rabu, 26 Oktober 2022

Tobatnya Ahli Bid'ah.

Tobatnya Ahli Bid'ah.

Jangan terlalu cepat memberikan tempat kepada tokoh kesesatan yg baru tobat dari kebid'ahannya yg telah mengakar kuat. Apalagi ex khawarij.

Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam kitab Fadhlul Islam beliau membawakan atsar salaf. 

Ibnu Wadhah(1) meriwayatkan dari Ayyub (As-Sikhtiyani), ia berkata: 

"Ada seseorang yang memiliki pemahaman (khawarij) yang rujuk, lantas aku mendatangi Muhammad bin Sirin dengan perasaan senang mengabarkan hal tsb dan berkata: 

“Apakah Anda merasakan si fulan benar-benar meninggalkan pemikiran (khawarij)nya tersebut?” 

Jawabnya: “Tunggu dulu! perhatikan kemana perubahannya. Sungguh penggalan akhir hadits ini lebih dahsyat atas mereka dari pada awalnya: 

يمرقون من الدين ثم لا يعودون إليه

‘Mereka melesat keluar dari Islam kemudian tidak kembali kepadanya.’”(2)(3)

Hadits yang menjelaskan sifat khawarij di atas terdapat 2 penggalan kalimat. Penggalan pertamanya menyebutkan bahwa mereka melesat keluar dari agama. Sedang penggalan keduanya menyebutkan bahwa mereka tidak kembali lagi.

Penggalan kedua ituah yg dikatakan oleh Ibnu Sirin rahimahullah lebih dahsyat dari yg pertama, yg menunjukkan bahwa Ahli Bid'ah secara umum dan khawarij secara khusus sulit diberikan taufiq untuk bertaubat sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad rahimahullah.

Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr hafizhahullah menerangkan, bahwa hal itu dikarenakan di antara sifat ahli bid'ah itu sering berubah-rubah (pemikirannya), banyak warna warninya. Bertobat dari satu pemikiran bid'ah namun berpindah ke pemikiran bid'ah lainnya.(4)

▪︎♡▪︎♡▪︎♡▪︎

(1) Termasuk imam dari imam-imam madzhab Malikiyah. (Syarah Fadhlul Islam Shauti Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr)
(2) HR. Bukhari.
(3) Hasan HR. Ibnu Wadhah dalam Al-Bida wan Nahyu Anha. (Syarah Fadhlul Islam, Syaikh Sholih Al-'Ushaimi)
(4) Syarah Fadhlul Islam Shauti Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr

¤▪︎¤▪︎¤▪︎¤

●  Wadah Berbagi Faedah (Group Telegram) https://t.me/+230Whm6dyEI4ZjVl 
● Link PPDB Ponpes Barokah Ilmu :
https://linktr.ee/ppbaim
Ustadz ridwan abu raihana

BOLEHKAH MENULIS NAMA MAYIT DI BATU NISAN???

BOLEHKAH MENULIS NAMA MAYIT DI BATU NISAN???

PERTANYAAN :

هل يجوز كتاب اسم الميت على حجر عند القبر أو كتابة آية من القرآن في ذلك‏؟‏

Bolehkah menulis nama mayit atau ayat Al Qur’an pada batu (nisan) yang ada di kuburan?

JAWABAN :

لا يجوز كتاب اسم الميت على حجر عند القبر أو على القبر؛ لأنَّ الرسول صلى الله عليه وسلم نهى عن ذلك  حتى ولو آية من القرآن، ولو كلمة واحدة، ولو حرف واحد؛ لا يجوز‏.‏ أمَّا إذا علَّم القبر بعلامة غير الكتاب؛ لكي يُعرف للزِّيارة والسَّلام عليه، كأن يخطَّ خطًّا، أو يضع حجرًا على القبر ليس فيه كتابة، من أجل أن يزور القبر ويسلِّم عليه؛ لا بأس بذلك‏.‏ أمَّا الكتابةُ؛ فلا يجوز؛ لأنَّ الكتابة وسيلة من وسائل الشِّرك؛ فقد يأتي جيلٌ من الناس فيما بعد، ويقول‏:‏ إنَّ هذا القبر ما كُتِبَ عليه إلا لأنَّ صاحبه فيه خيرٌ ونفعٌ للناس، وبهذا حدثت عبادة القبور‏.‏

Tidak boleh menulis nama mayit pada batu nisan yang ada di atas kuburan atau disampingnya. Karena Rasul shallallahu alaihi wasallam telah melarangnya meskipun hanya sebuah ayat Al-Qur’an, satu kata atau bahkan satu huruf pun tidak boleh.
Namun jika kuburan itu diberi tanda dengan selain tulisan agar diketahui lantas diziarahi dan diucapkan salam kepadanya (doa ziarah kubur). Misal dengan memberi garis atau dengan meletakkan batu tanpa tulisan di atasnya supaya diziarahi dan diucapkan salam kepadanya maka tidak masalah.
Adapun mencantumkan tulisan maka tidak boleh. Karena ini merupakan salah satu sarana yang menyampaikan kepada kesyirikan. Boleh jadi generasi mendatang akan mengatakan : “Kuburan ini ada tulisannya karena penghuninya memiliki kebaikan dan bisa memberikan manfaat untuk manusia.” Akhirnya kuburan tersebut diibadahi.

___________________________

Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah
Al-Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Al Fauzan 108

OLAHRAGA

OLAHRAGA

SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH MENDEFINISILAN OLAHRAGA BAGI MANUSIA :

" OLAHRAGA ITU PADA TIGA HAL :
1) OLAHRAGA BADAN DENGAN GERAK DAN BERJALAN

2)OLAHRAGA JIWA DENGAN BERAKHLAK BAIK DAN BERADAB YANG BAGUS

3) OLAHRAGA OTAK DENGAN MENGENALI PELIKNYA MASALAH ILMU DAN MEMBAHASNYA

___________________
Ar roddu alal manthiqiyyin/255
Ustadz fadzla mujadid

Olahraga ada 3

Olahraga ada 3 :

1. Olahraga badan dengan gerakan dan berjalan

2. Olahraga jiwa dengan berakhlak baik dan beradab mulia

3. Olahraga otak dengan memahami ilmu agama secara detail dan terus menerus mengkajinya 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah di kitab Ar-rad 'alal Manthiqiyiin :  255
Ustadz ali sutan 

Selasa, 25 Oktober 2022

KEMBALI MENSYARAH KITAB TAUHID!

KEMBALI MENSYARAH KITAB TAUHID!
Iya…
KEMBALI MENAYARAH KITAB TAUHID!

Allahu Akbar!

Beginilah Pendidik Rabbani…!

Asy Syaikh Al Allamah Al Muhaddits, Guru Besar  Ilmu Hadits dari kota Madinah, Baqiyyatus salaf, Ulama salaf yang tersisa, Abdul Muhsin bin Hamd Al Abbad hafizhahullah;

1. Umur beliau kurang lebih 91 tahun
2. Beliau sudah mensyarah seluruh Enam Kitab Pokok Hadits (Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan At Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan An Nasai)
3. Dan selain itu, beliau juga sudah sangat banyak mensyarah matan dan kitab-kita.  lainnya.
4. Dan setelah tertahan selama kurang lebih 4 tahun dari mengajar karena kondisi kesehatan dan pandemi, maka beliau mulai kembali mengajar di Masjid Nabawi, dan beliau MEMULAI KEMBALI MENSYARAH KITAB TAUHID, Allahu Akbar!
5. ENTAH SUDAH BERAPA KALI BELIAU MENSYARAH KITAB TAUHID! Allahu Akbar!

KEMBALI MENSYARAH KITAB TAUHID!
KEMBALI MENSYARAH KITAB TAUHID!
KEMBALI MENSYARAH KITAB TAUHID!

IYA…karena TAUHID ADALAH:
1. BEKAL PALING INDAH UNTUK SELAMAT DI DUNIA DAN AKHIRAT
2. BEKAL PALING INDAH UNTUK BERTEMU DENGAN ALLAH TAALA.

Mari Para Pendakwah dan Para Penuntut ilmu yang masih seumur jagung, jangan pernah bosan dan lelah untuk menuntut ilmu, mempelajari kitab tauhid dan mengajar kitab tauhid. Barakallahu fikum

NB: 
1. Minimalkan kajian-kajian tematik, kembalilah ke kajian kitab
2. Kalaupun kajian tematik, berusahalah mengajarkan yang paling terpenting seperti Kajian tentang Tauhid, Manhaj, Rukun Iman serta Rukun Islam.
3. Salah satu Tugas terberat setelah pandemi adalah mengajak kaum muslimin untuk lebih semangat ke majelis ilmu daripada terlalu sibuk dengan perkara duniawi.

Ttd
#ahmadzainuddinalbanjary

Sifat marah itu seperti binatang buas, jika sang pemilik melepaskannya maka akan memangsanya

Ibnul Qayim rahimahullah berkata:

الغضب مثل السبع، إذا أفلته صاحبه بدأ بأكله
والشهوة مثل النار، إذا أضرمها صاحبها بدأت بإحراقه

“Sifat marah itu seperti binatang buas, jika sang pemilik melepaskannya maka akan memangsanya.”

“Sedangkan syahwat itu ibarat api, jika sang pemilik menyalakannya maka akan membakarnya.”

(Al-Fawaid hal 159)
Ustadz muadz mukhadasin

Wasiat untuk Para Penuntut Ilmu:

Wasiat untuk Para Penuntut Ilmu:

1. Untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah.
2. Kenalilah tentang keutamaan ilmu dan istiqamahlah diatasnya.

Sesungguhnya umat membutuhkan kalian utk membenahi aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah mereka.

3. Jagalah keikhlashan dalam belajar dan semua ibadah.
4. Hormatilah guru-guru kalian dan jangan durhaka kepada mereka. jagalah hubungan baik dan tunaikan hak-hak mereka.

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوْقِرْ كَبِيْرَنَا

"Bukan termasuk golonganku, orang yang tidak sayang kepada yang kecil dan tidak menghormati orang yang besar". (HR. Tirmidzi)

5. Ingatlah terus ayat-ayat Allah tentang keutamaan ilmu dan ahlinya, diantaranya firman Allah :

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat". (Qs. Al Mujadilah : 11)
Ustadz muadz mukhadasin 

Di akhir zaman nanti, Dajjal tidak akan bisa masuk ke dalam 4 Masjid, yaitu

Di akhir zaman nanti, Dajjal tidak akan bisa masuk ke dalam 4 Masjid, yaitu:

- Masjidil Haram (Mekkah)
- Masjid Nabawi (Madinah)
- Masjidil Aqsha (Palestina)
- Masjid Ath-Thur (Bukit Thursina, Mesir)

(Faedah dari Syaikh Ali Abu Haniyah)

Dijelaskan di dalam Musnad Imam Ahmad rahimahullah bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Dajjal tidak akan mendekati 4 masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Ath-Thur, dan Masjidil Aqsha.”

Menurut Syaikh Syu’aib Al-Arnauth bahwa hadis ini sanadnya shahih.
Ustadz muadz mukhadasin 
https://www.islamweb.net/amp/ar/fatwa/139631/

Siapa yang ingin melihat wajah penciptanya hendaklah ia beramal salih dan tidak menyekutukanNya dengan apapun (tidak berbuat kesyirikan)".

Abdullah bin Al Mubarok berkata, "Siapa yang ingin melihat wajah penciptanya hendaklah ia beramal salih dan tidak menyekutukanNya dengan apapun (tidak berbuat kesyirikan)".

Dr. Muhammad Dhawi Al Ushaimi
===
Melihat wajah Allah Al Khaliq adalah kenikmatan terbesar yang dirasakan manusia di surga nanti. Semoga Allah menyatukan kita semua di sana.
Ustadz amrullah akhadinta

NASEHAT_PENTING#BAGI_PENUNTUT_ILMU

#NASEHAT_PENTING
#BAGI_PENUNTUT_ILMU

Siang tadi kedatangan tamu mulia para masyayikh dari negeri para Nabi Palestina beserta tim rombongan جزاهم الله خيرا.
 
Setelah shalat dzuhur berjamaah maka dilanjut dengan nasehat singkat dihadapan para asatidzah dan santri oleh Syaikh DR. Ali Abu Haniyah حفظه الله, diantara point-point nasehat mulia beliau adalah :

Kita sebagai Ahlis Sunnah harus saling mencintai dan bersatu bukan karenan dunia tapi karena Aqidah dan Manhaj.

Imam Sufyan At Tsauri رحمه الله mengatakan : 

إذا بلغك عن رجل بالمشرق صاحب سنة، وآخر بالمغرب، فابعث إليهما بالسلام، وادع لهما، ما أقل أهل السنة والجماعة

"Apabila sampai informasi kepadamu tentang seorang ahli sunnah di Timur dan yang lain di Barat, maka sampaikan salam kepada mereka berdua dan doakan mereka dengan kebaikan, karena betapa sedikitnya Ahlus Sunnah wal Jamaah".

Aku melihat di Indonesia hal yang sangat menggembirakan hati yaitu banyak yang semangat belajar Al Quran dan ilmu syar'i, serta perkembangan dakwah Sunnah.

Kami datang dari Palestina dan kalian di Indonesia dan kita semua disatukan diatas manhaj salaf,.

Wahai ikhwah, sungguh kalian berada diatas nikmat yang besar karena kalian sedang belajar ilmu syar'i di Markaz ini.

Berkata Imam As Syafi'i رحمه الله :

 مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

"Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu". 

Maka aku wasiatkan wahai para penuntut ilmu :
1. Untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah.
2. Kenalilah tentang keutamaan ilmu dan istiqamahlah diatasnya.
Sesungguhnya umat membutuhkan kalian utk membenahi aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah mereka,.
3. Jagalah keikhlashan dalam belajar dan semua ibadah.
4. Hormatilah guru-guru kalian dan jangan durhaka kepada mereka. jagalah hubungan baik dan tunaikan hak-hak mereka.

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوْقِرْ كَبِيْرَنَا

"Bukan termasuk golonganku, orang yang tidak sayang kepada yang kecil dan tidak menghormati orang yang besar". (HR. Tirmidzi)

5. Ingatlah terus ayat-ayat Allah tentang keutamaan ilmu dan ahlinya, diantaranya firman Allah :

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat". (Qs. Al Mujadilah : 11).

جزى الله خيرا شيخنا الدكتور علي أبو هنية وجميع إخوانه وبارك في علمهم ودعوتهم. 
✒--------------
جزى الله خيرا أخي الغالي الأستاذ Muadz Mukhadasin  وبارك في جهوده في خدمة المشايخ.
Ustadz muhammad alif

Dua pasang suami istri hidup bertetangga. Pasangan pertama hidup dalam keruwetan dan cekcok. Berbeda dengan pasangan pertama, pasangan kedua hidup dengan bahagia, saling memahami dalam pengertian.

Dua pasang suami istri hidup bertetangga. Pasangan pertama hidup dalam keruwetan dan cekcok. Berbeda dengan pasangan pertama, pasangan kedua hidup dengan bahagia, saling memahami dalam pengertian.

Di pagi yang cerah, sang istri (dari pasangan pertama) berkata kepada suaminya:

"Cobalah engkau datangi tetangga kita itu. Lihatlah apa yang mereka lakukan sehari-hari. Mereka nampaknya larut dalam kebahagiaan."

Mulai lah sang suami mendatangi rumah tetangganya. Ia dapati istri tetangganya itu sedang mengepel lantai rumah lalu beranjak ke dapur.

Beberapa saat kemudian suami tetangganya memasuki ruang utama. Karena tidak memperhatikan ember air, ia terpeleset dan terjatuh.

Sang istri mendatanginya dan segera minta maaf kepada suaminya:

"Saya minta maaf wahai suamiku. Aku salah karena lupa mengembalikan ember itu ke tempat semula."

"Oh tidak. Aku lah yang salah karena tidak berhati-hati. Terima kasih ya, engkau telah melaksanakan tugasmu hari ini." Jawab sang suami dengan lembut.

Setelah melihat kejadian ini, suami dari pasangan pertama tadi kembali ke rumahnya. Istrinya bertanya:

"Apakah engkau telah mengetahui rahasia kebahagiaan mereka?"

Sang suami menjawab dengan sebuah kalimat ringkas:

"Iya. Kita berdua selalu merasa benar dalam segala hal sementara tetangga kita selalu merasa bersalah dalam segala hal lalu sama-sama saling minta maaf."
_____
Catatan:

Perselisahan itu kan selalu ada. Tak perlu mencerca sebuah kesalahan dan tak perlu menuding siapa yang salah. Komunikasi adalah perhiasan pasutri. Sementara minta maaf adalah jembatan menuju hati dan perekat dua jiwa yang saling mencintai.

*Diterjemahkan dari page Khas li al-Mutazawwijin oleh Yani Fahriansyah 
____
Jakarta (2016)

Ketika diberi pilihan untuk berkurban kambing atau domba, maka domba lebih utama.

Ketika diberi pilihan untuk berkurban kambing atau domba, maka domba lebih utama.

1. Dari sisi penyebutan dalam Quran, domba lebih didahulukan penyebutannya daripada kambing.
2. Dari segi keberkahan, cara makan domba lebih baik daripada kambing. Domba makan rumput dari atas, sedangkan kambing makan rumput dengan mencabut sampai ke akar.
3. Kepala domba lebih bagus dan indah dibanding kambing
4. Daging domba lebih baik dari sisi manfaat dari daging kambing.

وَالضَّأْنُ أَفْضَلُ مِنْ الْمَاعِزِ صَرَّحَ بِذَلِكَ الْأَصْحَابُ فِي الْأُضْحِيَّةِ وَغَيْرِهَا.
وَاسْتَدَلُّوا عَلَى أَفْضَلِيَّتِهَا بِأَوْجُهٍ: مِنْهَا أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى بَدَأَ بِذِكْرِ الضَّأْنِ فِي الْقُرْآنِ فَقَالَ: {ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْمَعْزِ اثْنَيْنِ} [الأنعام: 143] وَمِنْهَا حِكَايَةٌ عَنْ الْخَصْمَيْنِ قَوْله تَعَالَى: {إِنَّ هَذَا أَخِي لَهُ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِيَ نَعْجَةٌ وَاحِدَةٌ} [ص: 23] . وَلَمْ يَقُلْ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ عَنْزًا وَلِيَ عَنْزٌ وَاحِدَةٌ. وَمِنْهَا أَنَّهُ قَالَ: {وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ} [الصافات: 107] وَهُوَ الْكَبْشُ وَالْبَرَكَةُ فِي الضَّأْنِ أَكْثَرُ وَمِنْ ذَلِكَ إذَا رَعَتْ شَيْئًا مِنْ الْكَلَإِ يَنْبُتُ فَإِنَّ الْمَعْزَ تَقْلَعُهُ مِنْ أَصْلِهِ وَالضَّأْنُ تَرْعَى مَا عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ. وَمِمَّا أَهَانَ اللَّهُ بِهِ التَّيْسَ أَنْ جَعَلَهُ مَهْتُوكَ السِّتْرِ مَكْشُوفَ الْقُبُلِ وَالدُّبُرِ بِخِلَافِ الْكَبْشِ وَلِهَذَا شَبَّهَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - الْمُحَلِّلَ بِالتَّيْسِ الْمُسْتَعَارِ. وَمِنْهَا أَنَّ رُءُوسَ الضَّأْنِ أَطْيَبُ وَأَفْضَلُ مِنْ رُءُوسِ الْمَاعِزِ. وَكَذَلِكَ لَحْمُهَا، فَإِنَّ أَكْلَ لَحْمِ الْمَاعِزِ يُحَرِّكُ الْمُرَّةَ السَّوْدَاءَ وَيُوَلِّدُ الْبَلْغَمَ وَيُورِثُ النِّسْيَانَ وَيُفْسِدُ الدَّمَ وَلَحْمُ الضَّأْنِ عَكْسٌ اهـ.
[البجيرمي ,حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب ,4/310]

t.me/abdurrahmaanzahier
#kurban

Senin, 24 Oktober 2022

Diantara kesalahan umum yang sering terjadi ditengah masyarakat adalah: tidak bersegera dalam membagi harta waris, dan menunggu pembagiannya dalam kurun waktu yang cukup lama

📑 Untaian Nasehat 

من الأخطاء الشائعة عند كثير من الناس عدم
تقسيم الإرث و الانتظار  إلى مدة طويلة، و هذا مما يسبب إشكالات، و الله سبحانه و تعالى أمر أن نقسم الإثر على ما قسمه سبحانه و تعالى لأنه فريضة من الله، فالواجب علينا أننا نبادر بتقسيم الإرث و نعطي كل ذي ‏حق حقه ولا نميز أحدا عن الآخر لأنهم يقولون أحيانا أن الصغير يعني هو يبقى ‏في البيت أو الأم لها حق في البيت أو كذا، لا هذا كله مخالف لما قسم الله سبحانه و تعالى، وأكثر اشكالات عندنا بين العوائل و بين الإخوة و قطيعة الرحم و قضايا في المحكمة كلها بسبب التأخر في تقسيم الإرث، و الله أعلم.

Diantara kesalahan umum yang sering terjadi ditengah masyarakat adalah: tidak bersegera dalam membagi harta waris, dan menunggu pembagiannya dalam kurun waktu yang cukup lama.

Hal ini merupakan sebab terjadinya banyak konflik. Sedangkan Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan kita untuk bersegera dalam membagi warisan sesuai dengan apa yang telah Allah tentukan, sehingga hal ini merupakan kewajiban yang telah Allah tetapkan.

Maka yang menjadi kewajiban kita adalah: berusaha untuk menyegerakan pembagian harta waris dan memberikan Setiap orang yang memiliki hak sesuai dengan haknya, tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain.

karena kadang-kadang sebagian orang mengatakan bahwa yang kecil, artinya dia tinggal di rumah waris, atau ibu memiliki hak dalam rumah waris, atau semacamnya. tidak, karena semua ini bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala pembagiannya dalam Al-Qur'an

Sebagian besar masalah yang kita dapati, baik antara keluarga, antara saudara kandung, atau yang memicu terputusnya hubungan kekerabatan, serta banyaknya kasus-kasus yang terjadi di pengadilan, semua itu karena keterlambatan dalam membagi harta waris.

Wallahu a'lam.

__
Syaikh Dr. Haitsam Sarhan Hafidzhahullah.
Di posting oleh ustadz Dr abdul aziz firdaus

Metode Salaf Dalam Mempelajari Ilmu

📖 Metode Salaf Dalam Mempelajari Ilmu 

‎‎‎بعض الناس يظن, أن العلم فقط یأخذ من المشائخ فقط دون أن يراجع دون أن يذاكر العلم .ولا يدري أن الطريقة السلف هي المذاكرة، لا بد أن 
‎نذاكر العلم يعني ما يمر عليك الشهر إلا تراجع كل ما حفظ و مجالسنا لابد أن نجعلها مجلس العلمية مجالس فيها يعني ذكر الفوائد و تقول والله مرت بي فائدة كذا وكذا وكذا فهذه مجالس السلف لا بد أننا مجالسنا الآن تجعلها عامرة بذكر الله سبحانه و تعالى منيعا بالفوائد لا نضيقها بالقيل والقال، و لهذا قال بعض السلف جانبوا مجالسنا ذكر شهوة الفرج و شهوة الفم

Sebagian orang beranggapan bahwa ilmu hanya diambil dari para masyayikh, tanpa harus muraja'ah dan mempelajari ilmu itu kembali.
Dia tidak mengerti bahwa metode salafus shaleh dalam belajar adalah dengan muraja'ah, oleh sebab itu kita harus mengulang kembali ilmu yang telah dipelajari. 
Intinya jangan sampai engkau melewati satu bulan melainkan telah mengulang apa yang telah dihafalkan.

Kita harus berusaha menjadikan forum perkumpulan kita sebagai tempat untuk berbagi ilmu, dengan menyebutkan faedah-faedah ilmiyah. Misalnya engkau katakan disitu: Saya baru saja mendapatkan faedah ini dan itu. Sperti Inilah dahulu majlis slafus shaleh.

Sekarang kita harus menjadikan pertemuan kita kedepan penuh dengan dzikir kepada Allah, dan rentetan faedah ilmu yang bermanfaat, jangan disia-siakan dengan banyak gosip. 
oleh sebab itu dahulu salah seorang ulama salaf pernah menuturkan: “Jauhkan dari majlis pertemuan kita obrolan tentang sesuatu yang berbau syahwat baik seputar wanita ataupun seputar makanan".

____________
Syaikh Dr. Haitsam Sarhan Hafidzhahullah.
Di posting oleh Ustadz Dr abdul aziz firdaus Ma