Kamis, 11 Agustus 2022

SECUIL OLEH-OLEH DARI DAUROH DU'ATBatu - Malang Syeikh Ibrohim ibn 'Aamir Ar-Ruhailiy Hafidzohulloh beberapa kali menasihatkan pada kita sebuah pakem penting:

SECUIL OLEH-OLEH DARI DAUROH DU'AT
Batu - Malang 

Syeikh Ibrohim ibn 'Aamir Ar-Ruhailiy Hafidzohulloh beberapa kali menasihatkan pada kita sebuah pakem penting:

"Ahlu Sunnah adalah mereka yg Mutamassik (Berpegang Teguh) kepada Kitabulloh, Sunnah Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam, dan hal-hal yg disepakati oleh para Salaf (Sahabat dan yg mengikuti mereka). 
Ahlus Sunnah bukanlah mereka yg selalu tepat (tidak pernah tergelincir) dengan itu semua"

Maa Syaa Alloh.. Perkataan beliau ini sesuai dengan sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam tatkala menjelaskan bahwa kita akan masuk Surga dengan RahmatNya. 

سَدِّدُوا وقَارِبُوا وأَبشِرُوا

“Maka berusahalah untuk benar, mendekatlah pada kebenaran, dan bergembiralah (dengan bersyukur atas hidayah serta amal sholih yg dilakukannya)" [Muttafaqun 'Alaihi] 

Karenanya mungkin saja seorang Ulama telah berijtihad dengan baik, ternyata hasilnya kurang tepat atau menyelisihi yg lain, hal ini tidak berarti ulama tersebut telah keluar dari Ahlu Sunnah. 

Begitupula seorang Ustadz, Tholib, maupun Ikhwan yg didapati pernah ghoflah (lalai), maftun (terfitnah) atau tergelincir, jangan mudah mengeluarkannya dari barisan Ahlu Sunnah jika memang keyakinan, pemikiran & amalannya tetap diatas Sunnah dengan pemahaman Salaf. 

Semoga Alloh ampuni dosa-dosa & kesalahan kita semua, serta beri Taufik untuk memperbaiki diri dengan terus belajar & beramal sholih. Aamiin. 

Dan diantara pesan penting yg disampaikan oleh Syeikh Tarhib ibn Rubai'an Ad-Dausary Hafidzohulloh adalah seruan belajar Ushul Fiqh, terlebih bagi para penuntut ilmu. 
Apalagi yg sering berkutat dalam permasalahan Fikih. 

أُصُولُ الفِقْهِ هُوَ الضَابِط يضْبط الفِقْه
"Ushul Fiqh adalah sebuah standar yg digunakan untuk mengendalikan Fiqh (pemahaman)" 

Semoga pesan beliau ini menjadi pelecut bagi kita semua untuk semakin semangat belajar, serta pengamalan dari sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam dalam hadits Mu'awiyah rodhiallohu 'anhu

مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ

“Barangsiapa yg Alloh hendaki kebaikan ada padanya, niscaya Allah akan jadikan ia Faqih (faham) dalam agama” [Muttafaqun ‘Alaihi]

Terakhir.. 
Syeikh Ibrohim juga memberikan anjuran kepada para Da'i untuk mengajari Ummat ttg nama-nama yg baik & tepat. 

Karena ada yg bernama Royyan Rahman Hakim, dua kata terakhir mengandung Tazkiyah, maka Beliau Hafidzohulloh menyarankan untuk dihilangkan atau dipanggil Royyan saja.

Juga yg biasa memanggil anak-anaknya dengan nama Ulama, seperti wahai Syeikh Al-Albani, atau wahai Syeikh Ibn Baaz (dengan harapan anaknya bs seperti mereka Rohimahumalloh) padahal namanya Abdullah, yg demikian ini tidaklah patut.

Ingatlah para ayahanda & ibunda sekalian, nama yg anda berikan kepada anak adalah cerminan diri anda, dikatakan oleh para Ulama
بِإسْمِكَ نَعْرِفُ وَالدكَ
"Melalui namamu, kami mengenal orangtuamu"

Jika didapati ada anak yg namanya; Mohamed Fabio Cannavaro
Sulit kiranya kita menganggap orangtuanya tidak gila bola

Begitupula jika didapati sebuah nama;
Mohamed Milan Cappadocia
Sulit bagi kita tidak menganggap orangtuanya hobi plesir

Dan alhamdulillah kita belum dapati orangtua yg memberi nama anaknya;
Mohamed Matsna wa Tsulaatsa wa Rubaa'

Yuk, kita belajar bersama-sama.
Akhukum Fillah,
Rosyid Abu Rosyidah.

Batu - Malang
12 Agustus 2022
14 Muharrom 1444 H