Selasa, 02 Agustus 2022

BERAPA KALI KELUAR RUMAH?

BERAPA KALI KELUAR RUMAH?

Jika ada seorang wanita, yang jarang keluar rumah di zaman sekarang ini, sungguh super sekali. Namun walaupun demikian, kalau disuruh menghitung berapa kali keluar rumah selama hidupnya, pasti tidak akan ada yang ingat, saking banyaknya keluar rumah, apatah lagi wanita yang memang hobinya keluar rumah, error kalkulator untuk menghitungnya.

Nah ada wanita salaf terdahulu, yang meninggal tahun 480 hijriyah di baghdad, dia keluar rumah dalam hidupnya hanya tiga kali. Siapa dia? Yakni Fatimah bintu Athor al-Baghdadiyah.

Berkata saudara laki-lakinya :

أنها خرجت من البيت ثلاث مرات يوم تزوجت ويوم حجت ويوم ماتت. تاريخ الاسلام للذهبي(40/126)

“Sesungguhnya dia (Fatimah bintu Athor) keluar rumah hanya tiga kali: Di hari beliau menikah, ketika beliau haji dan ketika beliau meninggal dunia.” (Tarikh Islam Dzahabi 40/126).

Pertanyaan, bolehkah wanita keluar rumah? 

Boleh selama ada keperluan dan memenuhi syarat-syaratnya. Diantara syarat yang harus dipenuhi adalah mesti seizin suami, menutup aurat, tidak bersolek, tidak memakai wangi-wangian, aman dan tidak bercampur baur.

Allah Ta'ala berfirman :

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu. (Al-Ahzab: 33).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

أي : الزمن بيوتكن فلا تخرجن لغير حاجة ومن الحوائج الشرعية الصلاة في المسجد بشرطه

Maksudnya, diamlah kamu di rumahmu dan janganlah keluar rumah kecuali karena suatu keperluan. Termasuk keperluan yang diakui oleh syariat ialah menunaikan salat berjamaah di masjid dengan (memenuhi) syaratnya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Wanita untuk keluar ke masjid saja, syarat yang harus dipenuhi begitu panjang, apatah lagi keluar ke tempat selainnya.

Berkata Syekh Bakr Abu Zain rahimahullah : “Seorang wanita diizinkan keluar ke masjid sesuai dengan hukum-hukum berikut ini:

1 - أن تؤمن الفتنة بها وعليها . 2- أن لا يترتب على حضورها محذور شرعي . 3- أن لا تزاحم الرجال في الطريق ولا في الجامع . 4- أن تخرج تَفِلَة . أي : غير متطيبة .5- أن تخرج متحجبة غير متبرجة بزينة .
....... 

1. Dia aman dari fitnah. 2. Tidak berdampak kehadirannya adanya larangan agama. 3. Tidak berdesakan dengan para lelaki baik di jalan maupun di tempat kumpul orang-orang (Jami’). 4. Keluar dalam kondisi tidak memakai wewangian. 5. Keluar dalam kondisi berhijab tidak bersolek dengan dandanan.......dst. (Hirosatul Fadilah hal. 86).

AFM 

Copas dari berbagai sumber