Para Salaf dulu tak suka TENAR
Justru mereka mencela orang yang suka tenar dan dikenal, bahkan ketika dikenal mereka berusaha menjauh dan menghilang.
Contohnya Al imam Ahmad ibn Hanbal -rahimahullah- pernah bergumam:
" أُريد أن أكون في شِعبٍ بمكَّة؛ حتَّى لا أُعرَف، قد بُلِيتُ بالشُّهرة، إنِّّي أتَمنَّى الموت صباحا و مساءا"
"Aku kepingin berada di sebuah pojokan di Mekkah, sampai tak ada yang mengenaliku. Sungguh aku ditimpa musibah ketenaran, sungguh aku mengharap mati dipagi ataupun sore hari" (siyar a'lam nubala', adz Dzahabi: 11/216)
Sampai Ibnu Sirin -rahimahullah- tak suka bergaul dengan banyak orang, dan lebih suka menyendiri tak dikenal orang khalayak karna takut banyak orang yang mengenalinya. Beliau pernah mengatakan kepada Tsabit Al Bunani:
"لَم يكن يَمنعني من مجالستكم إلاَّ خوف الشُّهرة"
"Tidak ada yang menghalangiku dari bermajlis dengan kalian kecuali takut nanti bakal TENAR" (Tarikh Dimasyqi: 53/227)