ANTARA MENASIHATI DAN MENGINGKARI
Para salaf membedakan antara "menasehati penguasa" dan "mengingkari kemungkaran pada penguasa.
Asy-Syaikh al-Allamah Shalih Alu Syaikh hafizhahullah berkata:
وهنا مسألة مهمة تتعلق بالفرق بين نصيحة الولاة، والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر للولاة؛ بل لعامة الناس.
وقد سبق بيان أن النصيحة تكون سرا، وأن إنكار المنكر الأصل فيه أن يكون علنََا
Di sini ada permasalahan penting terkait perbedaan antara 'menasehati pemimpin' dan 'amar ma'ruf nahi Munkar kepada pemimpin', bahkan pada semua manusia. Telah berlalu penjelasannya bahwa nasihat itu dilakukan secara Sirri (sembunyi/rahasia), dan bahwasannya mengingkari kemungkaran itu pada dasarnya dilakukan secara terang²an.
Syaikh juga menjelaskan:
وقد ورد كثير من الآثار والأحاديث أنكر فيها الصحابة وأنكر فيها التابعون على ذوي السلطان علنََا، .
Telah terdapat banyak hadits dan atsar yang (menjelaskan) bahwa para sahabat dan tabi'in mengingkari penguasa secara terang²an.
مثال ذلك: ما أنكر الرجل على مروان في تقديمه خطبة العيد على الصلاة5، فهذا شيء سُمع منه، فأنكره عليه علنََا، فإن السلطان إذا فعل منكرََا فإنه ينكر عليه ولو كان بحضرة الناس، بشرط أن يؤمن أن يكون ثم فساد أعظم منه، مثل مقتله، أو فتنة عظيمة، أو نحو ذلك.
Contoh hal itu:
Seperti pengingkaran seorang laki² kepada Marwan bin Hakam (penguasa dinasti umawiyah), karena ia mendahulukan khutbah ied dari pada sholat. Hal ini adalah sesuatu yang terdengar (tersebar) dari Marwan. Lalu lelaki tsb mengingkari Marwan secara terang²an. Sesungguhnya penguasa jika ia melakukan kemungkaran maka ia harus diingkari meskipun di hadapan manusia, DENGAN SYARAT AMAN DARI TERJADINYA KERUSAKAN YANG LEBIH BESAR, seperti: pembunuhan atau kegaduhan (fitnah/gonjang-ganjing) dan semisalnya.
syaikh melanjutkan:
وكذلك ما حصل من الإنكار على عمر رضي الله عنه في لبسه الثوبين، وكذلك ما حصل من الإنكار على معاوية6، وأشباه ذلك كثير؛ فإن باب النصيحة غير باب الإنكار، باب الإنكار يكون برؤية سواء كانت رؤية المنكر من السلطان أم من عامة الناس.
Sebagaiman dahulu terjadi pengingkaran terhadap umar bin khattab ttg memakai dua tsaub, begitu juga pernah terjadi pengingkaran terhadap muawiyah, dan yg semisal itu sangat banyak. Sesungguhnya bab nasihat berbeda dengan bab pengingkaran. Bab pengingkaran sesuai dengan penglihatan, baik itu melihat kemungkaran dari penguasa ataupun manusia pada umumnya.
Beliau juga menuturkan:
وكلام السلف إذا تأملته يدور على هذا الفرق ما بين النصيحة وما بين الإنكار، فباب الإنكار شيء وباب النصيحة شيء آخر.
Kalau engkau perhatikan ucapan para salaf, maka (ucapan mereka) beredar seputar pembedaan antara nasihat dan mengingkari kemungkaran. Mengingkari itu bab tersendiri dan nasihat itu bab tersendiri.
Referensi:
قال الشيخ العلامة صالح آل الشيخ في شرحه على الأربعين النووية ص 470 إلى 477 (طبعة العاصمة بعناية عادل رفاعي)
Ustadz fadlan fahamsyah