🖋️فائدة دورة سنن أبي داود ١
🖋️Faidah Daurah Sunan Abu Dawud 1
Selama sepekan lalu alhamdulillah terselenggara majlis Samâ' Sunan Abu Dawud bersama Syaikhanal-Fâdhil Samîr bin Yusuf Al-Hakaliy حفظه الله تعالى di STDI Imam Syafi'iy, Jember.
Dalam majlisnya beliau kerap kali mengingatkan akan
سنَن مهجُورة
"Sunah-sunah yang ditinggalkan" dan telah amat jarang diamalkan oleh kaum muslimin.
Di antara sunah yang ditinggalkan adalah "Khathib khutbah Jum'at dengan memegang tongkat". Yang hadits nya diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Sunan nya dari hadits Hakam bin Hazan Al-Kulfiy رضي الله عنه , beliau berkata : "... Maka kami bermukim di Madinah selama beberapa hari dan kami menyaksikan shalat Jum'at bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan BELIAU BERDIRI DENGAN BERSANDAR KEPADA TONGKAT ATAU PANAH lalu beliau memuji-muji Allah dengan kalimat-kalimat yang ringkas, thayib lagi berkah, lalu beliau berkata :
أيّها الناس إنّكم لنْ تُطيقوا أو لن تفعلوا كُل ما أُمرتُم به ولكن سدّدُوا وأبشِرُوا
"Wahai manusia kalian tidak akan mampu melakukan semua yang perkara yang diperintahkan akan tetapi, berusahalah beramal dengan benar". (HR Abu Dawud: no 1097)
Di hadits ini jelas sekali bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم berkhutbah dengan memegang tongkat. Dan ini adalah termasuk sunah bagi khathib yang juga termaktub dalam kutub Fiqh mazhab, baik mazhab Asy-Syafi'iy maupun Hanbaliy.
Namun sayangnya jarang diamalkan oleh para khathib, bahkan sampai ada yang mengingkarinya dan mengatakan mirip tongkat Paus dan memvonisnya sebagai bid'ah. Bahkan pernah alfaqir khutbah di suatu masjid, di bagian kiri bawah terdapat bagian bolong, lalu ana tanyakan : "Itu kenapa?". Dijawab : "Tadinya mimbar tsb ada tongkatnya, lalu kami cabut". Sangat disayangkan sekali padahal itulah yang sesuai Sunah, Wallahul-musta'an.
Oleh karena itu penting bagi seorang thalib, terlebih thalib Ilmu Hadits untuk menghadiri majlis Sama' Kutub Hadits, agar ia setidaknya melewati Sunah-sunah Rasulullah صلى الله عليه وسلم walaupun secara global. Bahkan Syaikh juga mengingatkan :
عيب لطالب العلم لمْ يختِم الصحيحين
"Aib bagi seorang penuntut ilmu yang tidak pernah mengkhatamkan Shahihain", Wallahul-muwaffiq ilâ aqwamith-tharîq.
Ustadz farian ghani