Minggu, 31 Juli 2022

PENTINGNYA_HATI

#PENTINGNYA_HATI

Sore ba'da shalat ashar kemaren Al Ustadz Abu Ihsan Al Maidani حفظه الله memberikan nasehat dan kajian dihadapan para santri dan asatidzah, diantara point-point ringkasnya yang beliau sampaikan :

Ada amanah dan rizqi besar dari Allah kepada kita yaitu hati. 
Kita semua shalat dan beramal dzahir, jika kita salah pasti ada yang membenarkan dan menasehatinya, tetapi hati ini tidak ada yang tau apa dia lakukan kecuali pemilik hati dan penciptanya. 
Maka penting untuk terus menjaga hati, karena semua amalan dzahirnya sama tapi berbeda pahalanya, karena sebab keikhlasan hatinya. 
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

أَلَا إِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ

"Ingatlah sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh jasad, namun apabila segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh jasad. Perhatikanlah, bahwa segumpal daging itu adalah hati!". (HR. Muslim no. 1599).

Maka ada 4 perkara untuk memastikan kehidupan hati kita :
1. Penuhi gizi dan makanan untuk hati.
Gizi dan makanan hati adalah ilmu yang bermanfaat, yang bersumberkan dari Firman Allah dan Hadits Nabi.
Doa yang selalu dibaca Nabi di pagi hari :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

"Ya Allah, aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang baik lagi halal, dan amal yang diterima" (HR. Ibnu Majah no. 925 -Shahih-).

Sebagaimana badan butuh makanan yang sehat dan halal, maka hati juga butuh ilmu yang bermanfaat.
Motto seorang mukmin : "tidak ada hari tanpa ilmu"., 
maksudnya bahwa hari-harinya dilalui dengan membaca, mendengar, menghadiri majlis ilmu dll. 

2. Melatih hati untuk ikhlas, khusyu' dan amalan-amalan hati lainnya, sehingga  terbiasa untuk beramal.

3. Hati memiliki penyakit, sebagaimana badan. tapi penyakit badan nampak pengaruhnya, berbeda sakit hati tidak nampak dzahirnya.
Seseorang kalau sakit badan larinya ke dokter, maka hati yang sakit harus dibawa kepada Penciptanya.
Contoh diantara penyakit-penyakit hati : hasad, nifaq, riya', sombong dll.

Penyakit hati yang paling ditakutkan oleh para shahabat radiyaAllahu anhum adalah penyakit nifaq.

4. Melawan dan melumpuhkan hati, sehingga hatinya tetap terjaga dalam kebaikan, hatinya tidak bebas tapi tetap terkontrol.

Beliau menasehatkan untuk merujuk kepada kitab-kitab Imam Ibnul Qayyim رحمه الله, selain pakar ilmu syar'i beliau juga digelari sebagai thabibul Qulub -dokter hati-.

✒------Ringkasan dari kajian Ustadz Abu Ihsan Al Maidani جزاه الله خيرا وبارك في علمه di Masjid Jami' PPIB 30/07/22 ba'da ashar.
Ustadz muhammad alif 

SIFAT_SALAFI

#SIFAT_SALAFI

Berkata As Syaikh Al Allamah DR. Rabi' bin Hadi Al Madkhali حفظه الله وأطال عمره على السنة ketika memberikan nasehat kepada salafiyyin Al Jazair tahun 1425 H :

أَمَّا السَّلَفِيّ يُوَالِي السَّلَفِيِّينَ وَيُحِبُّ المَنْهَجَ السَّلَفِيّ، وَيَكْرَه الأَحْزَابَ وَيَكْرَهُ البِدَعَ وَأَهْلَهَا

"Adapun sifat salafi sejati adalah berloyalitas kepada salafiyyin dan mencintai manhaj salafi, juga membenci golongan-golongan [partai], membenci bid'ah-bid'ah dan pelakunya". (Al Hatsu alal mawaddah wal i'tilaf, hal. 45).

Loyalitas 'salafi' kepada salafiyyin harus dibuktikan terlebih disaat saudara mereka mendapatkan musibah dan fitnah dari ahlil bida' dan pengekor hawa nafsu, tertawa dan mencemooh kepada saudara salafiyyin mereka disaat terjadi musibah adalah bentuk pembelaan kepada pengekor hawa nafsu. 
Jika tidak mau menolong dan mendoakan maka diamlah karena itu lebih baik, kasihanilah diri sendiri.

اللهم أنت ربنا القوي المتين الحافظ احفظ السلفيين ودعوتهم من كل سوء، وأعنهم 
وانصرهم على من عادهم يا رب العالمين.
Ustadz muhammad alif 

Sabtu, 30 Juli 2022

Hukum Meminta Do'a Dan Permasalahan MIAH

Hukum Meminta Do'a Dan Permasalahan MIAH

Meminta doa kepada orang lain (orang shalih) ada tiga keadaan:

Pertama: Meminta doa dari orang shalih untuk kaum muslimin secara umum, ini mathlub (dianjurkan).

Kedua: Meminta doa dari orang shalih untuk seorang kawan, ini kedudukannya dibawah yang pertama, bisa dikatakan ia berpahala dan bisa dikatakan hanya sekedar boleh saja.

Ketiga: Meminta doa dari orang shalih untuk diri sendiri (si peminta), ini tidak seyogyanya karena ini termasuk permintaan yang tercela, tetapi ada tanbih bagus tentang hal ini dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah jika melakukannya niatkan untuk memberikan manfaat kebaikan kepada orang yang berdoa karena dengan ia berdoa dapat pahala.
( lihat Syarh Umdatil Ahkam, Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin: 2/722-723 ).

Agar tidak disalahpahami bahwa yang disampaikan guru kami Ustadz Yazid Jawwas hafidhzahullah kepada kami bukan untuk pribadi beliau tapi untuk kemaslahatan kaum Muslimin yang mengambil manfaat dari terbangunnya Masjid Imam Ahmad bin Hambal...

Lebih baik kita mendoakan kebaikan daripada diam berpangku tangan atau malah nyinyir..
Ustadz abu ya'la kurnaedi

Hukum meminta doa kepada orang lain.Anda mau tahu kawan?

Hukum meminta doa kepada orang lain.

Anda mau tahu kawan?

Simak penjelasan Ibnu Taimiyyah berikut ini:
ومن قال لغيره من الناس : ادع لي - أو لنا - وقصد أن ينتفع ذلك المأمور بالدعاء وينتفع هو أيضا بأمره ويفعل ذلك المأمور به كما يأمره بسائر فعل الخير فهو مقتد بالنبي صلى الله عليه وسلم مؤتم به ليس هذا من السؤال المرجوح . وأما إن لم يكن مقصوده إلا طلب حاجته لم يقصد نفع ذلك والإحسان إليه فهذا ليس من المقتدين بالرسول المؤتمين به في ذلك بل هذا هو من السؤال المرجوح الذي تركه إلى الرغبة إلى الله ورسوله أفضل من الرغبة إلى المخلوق وسؤاله . وهذا كله من سؤال الأحياء السؤال الجائز المشروع .

Orang yang mengatakan kepada orang lain: Berdoalah untukku atau untuk kami, dengan maksud agar orang yang diminta bedoa itu mendapat manfaat dari doa yang ia panjatkan, sebagaimana ia juga mendapat manfaat dari permintaannya tersebut dan orang yang diminta berdoa itu melakukan apa yang diminta darinya. Tindakan ini serupa dengan ia meminta orang lain untuk melakukan amal kebaikan lainnya, maka dengan permintaan semisal ini ia telah meneladani dan mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan permintaan semacam ini tidak termasuk permintaan yang kurang utama.

Akan tetapi jika niatnya tidak lain adalah untuk memenuhi  keperluannya semata, dia tidak bermaksud untuk mememberi manfaat dan berbuat baik kepada orang yang ia minta untuk berdoa, maka orang yang meminta didoakan semacam ini tidak termasuk orang yang mengikuti dan meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masalah ini. 

Bahkan ini termasuk permintaan yang kurang utama, yang lebih utama dihindari demi memurnikan harapan kepada Allah dan (memurnikan peneladanan kepada) Rasul-Nya, yang nyata nyata lebih utama dibanding mengharap dan meminta kepada sesama makhluk. 

Dan semua tindakan meminta doa semacam ini termasuk tindakan meminta kepada sesama makhluq hidup yang dibolehkan dan sah secara syari’at.   (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 1/193) 

Dan juga dengarkan jawaban Syeikh Ibnu Utsaimin di link berikut: 
https://binothaimeen.net/content/2319

Semoga bermanfaat, menambah wawasan, dan menyejukkan sore anda kawan.
Ustadz Dr muhammad arifin badri Ma

Jumat, 29 Juli 2022

Al-Makmun, Al-Mu'tashim dan Al-Watsiq dari Khilafah Abbasiyyah pernah memaksa semua rakyat baik ulama, qudhot, pejabat, dan rakyat umum agar mengikuti i'tiqod muktazilah.

Al-Makmun, Al-Mu'tashim dan Al-Watsiq dari Khilafah Abbasiyyah pernah memaksa semua rakyat baik ulama, qudhot, pejabat, dan rakyat umum agar mengikuti i'tiqod muktazilah.

Pertanyaannya ketika itu kaum muslimin aqidahnya apa? Syiah? Khowarij? Murjiah? Atau bahkan asy'ariyyah?

Ternyata bukan semua. Syiah, khowarij, dan murjiah menjadi madzhab aqidah yang dijauhi dan ditahdzir semua imam. Sementara madzhab asy'ariyyah belum ada.

Jadi apa i'tiqod kaum muslimin kala itu? Sudah tentu i'tiqod mereka adalah i'tiqod atsariyyah salafiyyah. I'tiqod ini adalah i'tiqodnya Rosulullah SAW dan para sahabat. I'tiqod ini bertumpu pada kitabullah, sunnah, dan atsar dari sahabat, tabi'in dan kibar tabi'ut tabi'in.

Dalam sejarah awal tersebut tak pernah penguasa yang beri'tiqod atsariyyah salafiyyah memaksa orang yang berbeda. Semua dibebaskan memilih keyakinannya. Makanya segelintir orang yang mengikuti i'tiqod sesat itu tetap bebas dan tak ada yang ditahan. Baru ditindak oleh penguasa kalau mereka sudah menciptakan gangguan sosial dan keamanan.

Ibnu Tumart pada abad kelima hijriyyah memaksa kaum muslimin mengikuti i'tiqod asy'ariyyah dan membantai puluhan ribu kaum muslimin di Afrika.

Pertanyaannya: Apa i'tiqod kaum muslimin di Afrika kala itu? Syiah? Khowarij? Murjiah? Muktazilah?

Ternyata tidak semua. Kaum muslimin di Afrika yang bermadzhab dengan madzhab sunnah punya i'tiqod atsariyyah salafiyyah. Hal ini juga ditegaskan oleh Ibnu Kholdun dalam kitab tarikhnya.

Hebatnya imam-imam astariyyah salafiyyah tetap berlaku adil dan inshof pada orang yang berbeda. Mereka tetap meriwayatkan hadits dari sebagian rawi yang beda i'tiqod dengan syarat punya sifat adil, jujur, dan dhobit. Bahkan Imam Ahmad memaafkan semua kesalahan Al-Mu'tashim yang muktazilah dan memerangi sunnah ketika menang dalam Perang 'Amuriyyah. Serta bergembira dengan kemenangan tersebut. 

Kesalahan dan penyimpangan dibahas dengan kitab dan diskusi langsung. Cara ilmiah dan elegan. Dan tak ada ceritanya mereka kalah hujjah baik aqli dan naqli ketika diskusi. Maka, lucu saja ketika ada orang berkata: tak ada ceritanya atsariyyah salafiyyah menang ketika debat. Lha Imam Ahmad diskusi dikeroyok semua ulama muktazilah tak bisa dikalahkan. 

Kemudian di masa belakangan muncul Ibnu Taimiyyah. Beliau adalah mujtahid, muhaqqiq dan muharrir madzhab atsariyyah salafiyyah.

Tak ada Ibnu Taimiyyah tak masalah. I'tiqod atsariyyah salafiyyah takkan terpengaruh. Karena sebelum Ibnu Taimiyyah datang i'tiqod atsariyyah salafiyyah sudah eksis selama berabad-abad dari generasi ke generasi. Bahkan sampai abad keenam hijriyyah atsariyyah salafiyyah masih menjadi madzhab mayoritas. Sementara asy'ariyyah masih menjadi madzhab minoritas sebagaimana pengakuan Ibnu Asyakir dalam Tabyin Kadzibil Muftari.

Mawarid (sumber) Ibnu Taimiyyah dalam mengambil dan menceritakan ucapan dan kenyakinan kaum salaf yang bersanad sangat besar jumlahnya. Telaah dan penelitiannya pada turots mereka sulit dihitung banyaknya. Maka, tak heran bila Ibnu Taimiyyah menjadi rujukan dan pegangan generasi atsariyyah salafiyyah belakangan dalam memahami ucapan dan keyakinan para salaf. Tahrirot Ibnu Taimiyyah jadi semacam taqyid (pengikat) dan tabyin (penjelas) buat ucapan mereka. Hal ini bisa dipahami kalau orang paham sejarah dan pembakuan madzhab fiqh di masa belakangan.

Ada orang siang malam terus mencari cara dan cela buat menjatuhkan Ibnu Taimiyyah. Saya kasihan dengan orang-orang itu. Karena makin dihujat ternyata makin gemilang nama Ibnu Taimiyyah dan makin terlihat jelas kebenaran tahrirot dan istinbatnya dalam masalah-masalah i'tiqod. Sementara musuh-musuh dan pembenci-pembencinya bertambah tampak kekurangan dan kebodohannya.

Benarlah kata Al-Mutanabbi dalam syairnya:

وإذا أتتك مذمتي من ناقص .. فهي الشهادة لي بأني كامل

Dan bila orang yang punya kekurangan datang kepadamu buat mencelaku maka hal tersebut sejatinya adalah kesaksian atas kesempurnaan diriku.
Ustadz hafidin achmad luthfie

WASIAT_SYAIKH

#WASIAT_SYAIKH
#MASJID_IMAM_BUKHARI

Ba'da Shalat subuh tadi Syaikh DR. Abdullah Al Habr حفظه الله memberikan kultum singkat untuk para santri dan asatidzah, 2 wasiat diantara point-point pentingnya :

1. Menjaga ketaqwaan kepada Allah. Sebagaimana wasiat Allah dalam banyak ayatNya :

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya". (Qs. Ali Imran : 102).

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabbmu". (Qs. An Nisa' : 1).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar". (Qs. Al Ahzab : 70).

Syaikh hafidzahullah membawakan pengertian taqwa dengan menukil perkataan salaf :
العَمَلُ بِطَاعَةِ اللهِ، عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ، رَجَاءَ ثَوَابِ اللهِ، وَتَرْكِ مَعَاصِي اللهِ، عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ، مَخَافَةَ عَذَابِ اللهِ

"Takwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya Allah (dalil), mengharap ampunan Allah. Meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil), dan takut terhadap azab Allah".

2. Pentingnya belajar ilmu syar'i.
Harus berusaha menghafal Al Quran dan memahamainya, serta wajib mengamalkannya.
Jangan seperti kaum Yahudi yang difirmankan Allah :

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا 

"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal". (Qs. Al Jumah : 5).

diakhir kultum beliau menutup dengan doa semoga Allah memberikan taufiq dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua,.

جزى الله فضيلة الشيخ خير الجزاء وبارك في علمه.
Ustadz muhammad alif 

Pentingnya Mempelajari al-Tadmuriyyah

Pentingnya Mempelajari al-Tadmuriyyah

1. Berisi bantahan dan metode membantah terhadap kelompok yang menyimpang dalam asma wa sifat dan syara wa qadar.
2. Memuat istilah-istilah ilmu kalam & mantiq yang akan kita dapati di kitab-kitab akidah lanjutan.
3. Menjadi pengantar untuk memahami kitab-kitab tebal Ibn Taimiyah.
4. Membahas tema penting yang sering diperdebatkan dalam ilmu akidah.
5. Meski termasuk kitab klasik, tetapi tetap perlu dipelajari penuntut ilmu saat ini dan tidak ada kitab kontemporer yang bisa menggeserkan kedudukannya.

Karakter al-Risalah al-Tadmuriyah

1. Bukan matan, akan tetapi jawaban terhadap pertanyaan mengenai suatu tema dalam ilmu akidah.
2. Berisi bantahan terhadap orang yang menyimpang pada tema tersebut.
3. Karena berisi bantahan maka istilah yang digunakan termasuk sulit.
4. Ibn Taimiyah tidak merevisi penulisan al-Tadmuriyah, beliau hanya menulisnya sekali sehingga bisa didapati pengulangan mengenai beberapa hal dalam al-Tadmuriyah.

Cara memahami al-Tadmuriyah

1. Mempelajari akidah secara berjenjang, mulai dari al-Wasithiyah, al-Hamawiyah, al-Qawa'id al-Mutsla, al-Thahawiyah baru masuk ke al-Tadmuriyah.
2. Memahami istilah yang Ibn Taimiyah gunakan dalam al-Tadmuriyah, bisa mempelajari mantik terlebih dahulu karena banyak istilah-istilah ilmu mantik digunakan di al-Tadmuriyah.
3. Mengikuti darasnya di YouTube dan membaca beberapa syarahnya, seperti:
~ al-Tuhfah al-Mahdiyah
~ al-Taudhihat al-Atsariyah
~ Syarah al-Risalah al-Tadmuriyah Syeikh Muhammad al-Khamis.

Wallahu a'lam

___________________
Sumber: https://youtu.be/86ZP54eCLoU
Al akh erlangga 

Kamis, 28 Juli 2022

TSULAATSIYAT AL- BUKHORI....

TSULAATSIYAT AL- BUKHORI....

Menjadi materi dauroh dengan Syaikh Prof. Dr Ashim Al-Quryuti -hafidzohullah- (murid Syaikh Albani dan guru besar di fakultas hadis Universitas Muhammad bin Su'ud, Riyadh, Saudi Arabia) hari ini di kota tercinta Jogjakarta.
.
Ada informasi menarik di balik istilah Tsulastiyat :

- Tsulatsiyat maknanya hadis - hadis yang jarak antara perowi dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam hanya 3 perowi saja. 
1 perowi dari sahabat, 1 dari tabi'in, kemudian 1 dari tabi'ut tabi'in. 

- Di dalam shahih Bukhori, sanad hadis dengan skema tsulatsiyat merupakan sanad tertinggi di dalam kitab ini.

- Ada 16 hadis tanpa pengulangan atau 22 hadis dengan pengulangan, di dalam shahih Bukhori yang sanadnya tergolong tsulatsiyat.

- Sebenarnya ada sanad yang lebih tinggi dari ini. Yaitu disebut tsuna-iyyat. 
Tauna-iyyat adalah hadis yang sanadnya jarak antara perowi dengan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam hanya 2 perowi. Namun sanad seperti ini tidak ada di dalam shahih Bukhori. 
Kitab hadis yang terkandung hadis tsuna-iyyat diantaranya adalah Al-Muwatto' karya Imam Malik -rahimahullah-.
ustadz ahmad anshori

BAB : Menyayangi Anak Yatim, Anak Perempuan, Orang Lemah, dan Orang miskinHADITS : no. 269

#SERIAL_FAWAID_KAJIAN_KOTA_MAGELANG_MENGAJI

SERIAL KAJIAN  : RIYADHUSH SHALIHIN ( Kitab Syarah-Bahjatun Nadzirin 1/354)

BAB  : Menyayangi Anak Yatim, Anak Perempuan, Orang Lemah, dan Orang miskin
HADITS  : no. 269

PEMATERi  : Ustadz Zaki Rakhmawan hafidzohulloh

• وعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: جَاءَتْنِي ‌مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنْتَيْن لَهَا، فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمْرَاتٍ، فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرفعتْ إِلى فِيها تَمْرةً لتَأَكُلهَا، فَاسْتَطعَمَتهَا ابْنَتَاهَا، فَشَقَّت التَّمْرَةَ الَّتي كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلهَا بَيْنَهُمَا، فَأَعْجَبَنِي شَأْنَهَا، فَذَكَرْتُ الَّذي صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَقَالَ: "إنَّ اللَّه قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الجنَّةَ، أَو أَعْتقَها بِهَا مِنَ النَّارِ" رواه مسلم 

• Terjemahan Hadits :

Dari Aisyah رضي الله عنها, ia menceritakan: "Aku pernah didatangi seorang wanita miskin yang membawa dua anak perempuannya. Kemudian aku memberikan makanan kepadanya berupa tiga butir kurma. Lalu wanita itu memberikan kepada tiap anaknya tadi sebutir kurma, sedangkan yang sebutir lagi hendak diarahkannya ke mulutnya untuk dimakan, tetapi tiba-tiba (kurma itu) diminta kedua anaknya, sehingga dia membelah kurma yang hendak dimakannya tadi dan dibagikan lagi kepada mereka. Sungguh, kondisi wanita itu membuatku kagum.
Selanjutnya, apa yang diperbuat oleh wanita tersebut kuceritakan kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم, maka beliau bersabda: 'Sesungguhnya Allah mewajibkan baginya Surga, atau dia dibebaskan dari api Neraka lantaran perbuatan tersebut." (HR. Muslim no. 2630)

• Faidah Hadits
1. Mendatangi wanita sholihah 
(جاءتني مسكينة) “Aku pernah didatangi seorang wanita miskin….”
Seorang wanita yang berkebutuhan, hendaknya mendatangi wanita yang sholihah dan alim dalam rangka meminta solusi atas kebutuhannya.
Ini pun bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu bagi seorang wanita yang mengalami kesulitan hidup maka hendaknya dia mendatangi wanita sholihah, sebagai contoh mendatangi istri ustadz sehingga disitu dicari solusi yang terbaik tanpa ada langsung kepada ustadznya. (contoh shohabiyah yang miskinah tersebut dalam hadits ini mendatangi Aisyah radhiallahu'anha bukan kepada Nabi shallallahu'alaihi wasallam), sedangkan bagi yang sudah kenal dengan pengajarnya secara langsung dan bertanya dalam sesuatu yang ilmiyah maka tidak mengapa langsung ditanyakan kepada ustadznya atau orang yang alim tanpa perantara (contohnya adalah Asma - saudari dari Aisyah radhiallahu'anha bertanya langsung kepada Nabi shallallahu'alaihi wasallam tentang masalah ilmiyah dalam agama Islam).

2. Seorang ibu akan berusaha bersikap adil secara fitrohnya

 (فشقت الثمرة التي كانت تريد أن تأكلها بينهما)

“...sehingga dia membelah kurma yang hendak dimakannya tadi dan dibagikan lagi kepada mereka...”
Seorang ibu itu akan berusaha bersikap adil secara fitrohnya, beda dengan seorang suami yang mempunyai dua istri atau lebih karena itu adalah suatu kewajiban dan terkadang adilnya tersebut tidak bisa datang secara fitroh tapi harus diasah dengan ilmu.

3. Seorang Ibu senantiasa berusaha mengedepankan apa yang menjadi kebutuhan anak-anaknya dibanding kenyamanan dirinya sendiri.
Rela menahan lapar, yang diutamakan adalah rasa kenyang untuk anak-anaknya

4. Orang yang sholih/sholihah bisa mengambil pelajaran dari kondisi orang-orang biasa maupun kejadian-kejadian yang ada disekitarnya
 (فأعجبني شأنها) “Sungguh, kondisi wanita itu membuatku kagum”

Kesungguhan Aisyah radhiallahu'anha dalam menggali ilmu meski itu dari fenomena yang sederhana, beliau bertanya kepada Rasulullah shallallahu'alahi wassalam agar mendapatkan tambahan ilmu (فذكرت الذي صنعت لرسول الله صلى الله عليه وسلم)
apa yang diperbuat oleh wanita tersebut kuceritakan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم 

#Faidah dari Kitab Bahjatun Nadzirin Syarah Riyadh as-Sholihin 1/354

5. Keutamaan sedekah, karena amalan ini dapat menyucikan jiwa dan menguatkan iman seseorang kepada Rabbnya عز وجل, serta menambah keyakinan dirinya akan janji dan karunia-Nya.

6. Diperbolehkan berinfak dari harta suami dengan izinnya, baik yang bersifat umum maupun khusus

--- Disarikan bebas oleh team YAKOMA (Yayasan Kota Magelang Mengaji) ---

Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh حفظه الله تعالى وراعاه menuturkan :"Ilmu membutuhkan kesinambungan, menghafal, mengulang-ulang dan meninggalkan sikap putus asa. maka dalam belajar wajib setapak demi setapak, barangsiapa yang memulai belajarnya dengan yang paling penting kemudian dilanjutkan dengan yang penting niscaya ia mendapatkan ilmu yang banyak dengan ijin Allah". (syarh ushul tsalatsa hal. 9).

Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh حفظه الله تعالى وراعاه menuturkan :

"Ilmu membutuhkan kesinambungan, menghafal, mengulang-ulang dan meninggalkan sikap putus asa. maka dalam belajar wajib setapak demi setapak, barangsiapa yang memulai belajarnya dengan yang paling penting kemudian dilanjutkan dengan yang penting niscaya ia mendapatkan ilmu yang banyak dengan ijin Allah". (syarh ushul tsalatsa hal. 9). 

الفهم بالتكرار
Kefahaman itu dengan pengulangan ( faidah dari Al-Walid Ustadz Zaki Rakhmawan Hafidzahullahu Ta'ala )

Karena sebaik-baik ilmu adalah yang pondasinya di kokohkan dan cabangnya senantiasa diingat

#Maktabah Riyadush Shalihin
Al akh andre satya 

DAHSYATNYA FITNAH WANITA

DAHSYATNYA FITNAH WANITA

Abu Bakar al-Misk pernah ditanya : 
"Kami selalu mencium aroma harum minyak wangi dari tubuhmu, apakah sebabnya ?". “Demi Allah, sesungguhnya aku tidak pernah memakai wewangian sejak bertahun-tahun yang lalu. Akan tetapi asal dari aroma wangi ini bermula dari kisahku bersama seorang wanita yang jatuh hati padaku. Dengan tipu muslihatnya, dia akhirnya berhasil membawa aku masuk ke dalam rumahnya itu. Setelah aku berada di dalamnya, dia segera menutup semua pintu kemudian merayuku untuk mau berzina dengannya.

Aku terus dilanda kebingungan, kemudian aku pun berusaha menolak dengan berbagai cara, tapi semuanya tidak berbuah hasil. Lalu aku pun berkata : "Aku ingin membersihkan diriku dulu". Maka wanita tersebut kemudian menyuruh kepada salah seorang pelayannya untuk mengantarkan aku ke kamar mandi. Ketika aku telah masuk ke kamar mandinya dan sudah selesai buang air besar, aku pun mengambil kotoran itu lalu melumurkannya ke sekujur tubuhku. Dengan tubuh yng sudah penuh kotoran, lalu aku kembali ke tempat wanita tersebut. Ketika wanita itu melihatku, dia benar-benar terkejut dan jijik. Kemudian dengan segera dia memerintahkan kepada pelayannya untuk mengusirku dari rumahnya. Setelah keluar dari rumahnya, lalu aku pun segera mandi sebersih-bersihnya.

Pada malam harinya, ketika aku tertidur aku pun bermimpi melihat seseorang. Orang itu berkata kepadaku : "Engkau telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang lain selainmu. Maka sebagai gantinya aku akan menjadikan tubuhmu senantiasa wangi baik di dunia maupun di akhirat". Lalu ketika telah terbangun pda keesokan harinya, maka aku telah menemukan tubuhku sangat wangi, dan itu terus berlanjut hingga sampai sekarang"

(Al-Mawaa-izh wal Majaalis hal 224 oleh Imam Ibnul Jauzi)
Ustadz muhammad hanafi

Syaikh DR. Ashim bin Abdillah Al Qaryuti حفظه الله ketika ditanya tentang sebab-sebab keteguhan diatas Manhaj Salaf, beliau menjawab :

#NASEHAT_SYAIKH

Syaikh DR. Ashim bin Abdillah Al Qaryuti حفظه الله ketika ditanya tentang sebab-sebab keteguhan diatas Manhaj Salaf, beliau menjawab :

♦Jalan keteguhan di atas Manhaj Salaf :
1. Berdoa dan Memohon pertolongan kepada Allah. memperbanyak doa Nabi shallallahu alaihi wasallam :
يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
"Wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agamaMu".

2. Senantiasa meniti jalannya para Ulama dan kembali kepada kalam mereka, baik dengan langsung atau melalui surat menyurat, atau ke kitab-kitab mereka.

3. Menjaga diri tidak mendengarkan orang-orang yang menyimpang manhajnya, karena syubhat mereka sangat berbahaya.

4. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, ilmu, doa, membaca Al Quran, dll. 

Semoga Allah memberikan keteguhan kepada kita semua di atas Tauhid dan Sunnah,.
✒------------
Daurah para Da'i [ثلاثيات البخاري] Jogja 28/07/2022,.
Ustadz muhammad alif lc 

Rabu, 27 Juli 2022

Kenapa Khatib Jum'at Bawa Tongkat !?

Kenapa Khatib Jum'at Bawa Tongkat !?

1. Karena itulah yang Mu'tamad dalam Madzhab Al-Malikiyyah

Imam Malik rahimahullah berkata: "dan hal itu bagian dari yang disunnahkan bagi para imam pemilik mimbar-mimbar agar mereka berkhuthbah pada hari Jum'at dan beserta mereka tongkat yang mereka dapat bertumpu di atasnya ketika tengah berdiri, dan dialah (bertumpu tangan pada tongkat) yang telah kami lihat dan kami dengar."  [Al-Mudawwanatul Kubra 1/151].
 
2. Dan yang Mu'tamad dalam Madzhab Asy-Syafi'iyyah

Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata: "Saya menyukai setiap yang khutbah – Khuthbah apa pun itu – agar ia bersandar (tangannya) di atas sesuatu." [Al-Umm 1/272]

3. Dan yang Mu'tamad dalam Madzhab Al-Hanabilah.

Al-Buhutiy Al-Hanbaly rahimahullah berkata: "dan disunnahkan (tangan) bertumpu di atas pedang, atau busur panah, atau tongkat dengan salah satu tangannya."  [Kasyful Qina' 2/36.]

4. Pendapat ini juga dikuatkan oleh Al-Amir Ash-Shan'aniy dalam Subulussalam (2/59) dan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahumullah Jami'an.

5. Bahkan Imam Al-Qurthubiy dalam tasirnya menukil adanya Ijma' akan bolehnya menyandarkan tangan di tongkat ketika khuthbah, dan beliau menegaskan : "Tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang yang bodoh." [Al-Jami' Li Ahkamil Qur'an Al-Karim 14/ 46/lihat tautan gambar]
Ustadz musamulyadi luqman

ujian

GODAAN WANITA KEPADA 'UBAID

GODAAN WANITA KEPADA 'UBAID

Imam Ibnul Jauzi رحمه الله berkata :
"Dahulu ada seorang wanita cantik di kota Makkah yang telah bersuami. Pada suatu hari dia melihat wajahnya di cermin dan dia terkagum-kagum dengan kecantikan dirinya.

Maka dia pun berkata kepada suaminya : "Menurutmu, adakah orang yang tidak akan tergoda dengan wajahku ini ?" (Suaminya) berkata : "Ya, ada". Kemudian wanita itu pun berkata : "Siapakah dia ?". "Ubaid bin ‘Umair". Wanita itu pun berkata : "Kalau begitu, izinkan aku untk bisa menggodanya". Lalu suaminya berkata : "Sungguh, aku telah mengizinkanmu (untuk menggodanya)"

Maka datanglah wanita itu untuk menemui ‘Ubaid bin ‘Umair yang berpura-pura hendak meminta fatwa. ‘Ubaid berduaan saja dngan wanita itu di salah satu sisi Masjidil Haram, wanita tersebut kemudian membuka penutup wajah serta menampakkan wajahnya yang cantik jelita dan bagaikan bulan purnama di hadapan ‘Ubaid bin 'Umair.

Maka ‘Ubaid pun berkata (karena kaget) : "Wahai hamba Allah !" Wanita itu berkata : "Sungguh aku telah tergoda kepadamu, maka perhatikanlah kebutuhanku". ‘Ubaid berkata : "Aku hendak bertanya kepadamu tentang sesuatu, apabila engkau jujur, niscaya akan kupenuhi keinginanmu". Wanita itu berkata : "Tidaklah engkau bertanya kepadaku tentang sesuatu melainkan akan kujawab dngn jujur"

‘Ubaid berkata : "Beritahukanlah kepadaku, seandainya Malaikat Maut telah datang utk mencabut nyawamu, akankah engkau suka apabila aku memenuhi kebutuhanmu ini ?" Wanita itu menjawab : "Tentu tidak". ‘Ubaid berkata : "Engkau benar"

‘Ubaid lalu berkata : "Andaikan engkau telah dimasukkan ke dalam kuburmu, kemudian engkau telah didudukkan untuk menjawab pertanyaan (dua malaikat), apakah engkau suka bila aku memenuhi kebutuhanmu ini ?". Wanita itu menjawab : "Tentu tidak". ‘Ubaid berkata : "Engkau benar"

‘Ubaid berkata : "Andaikan semua manusia telah diberikan buku catatan amalan mereka, sementara engkau tidak mengetahui apakah nanti akan menerima buku catatan amalmu dengan tangan kananmu ataukah dengan tangan kirimu, akankah engkau suka apabila aku memenuhi kebutuhanmu ini ?" Wanita itu menjawab : "Tentu tidak". ‘Ubaid berkata : "Engkau benar"

‘Ubaid berkata : "Andaikan engkau berada pada jembatan (di atas sirath), dan engkau pun tdk tahu apakah jatuh ke dalamnya atau tidak, akankah engkau akan suka apabila aku memenuhi kebutuhanmu ini ?" Wanita itu pun menjawab : "Tentu tidak". ‘Ubaid pun brkata : "Engkau benar"

'Ubaid berkata : "Andaikan engkau berada pada waktu penimbangan amalan, kemudian engkau tidak tahu apakah timbangan amal kebaikanmu lebih berat ataukah lebih ringan, akankah engkau suka apabila aku memenuhi kebutuhanmu ini ?" : Wanita itu menjawab : "Tentu tidak". 'Ubaid berkata : "Engkau benar"

‘Ubaid berkata : "Andaikan engkau berdiri di hadapan Allah untk menjawab pertanyaan2, akankah engkau suka apabila aku memenuhi kebutuhanmu ini ?" Wanita itu pun mnjawab : "Tentu tidak". ‘Ubaid berkata : "Engkau benar"

‘Ubaid brkata kpda wanita itu : "Bertakwalah engkau kepada Allah, wahai hamba Allah !!! Sungguh, Allah telah mmberikan nikmat-Nya kepadamu dan telah berbuat baik kepadamu"

Kemudian wanita tersebut pulang menemui suaminya, lalu suaminya berkata : "Apa yang telah engkau lakukan ? "Wanita itu berkata kepada suaminya : "Engkau pahlawan dan kami pun juga pahlawan". Setelah peristiwa itu, wanita itu berubah total. Sehari-harinya ia hanya disibukkan dengan shalat, puasa, dan beribadah. Sehingga, suaminya menggerutu kesal dan berkata : "Apa yang telah diperbuat ‘Ubaid bin ‘Umair terhadap istriku, dulu setiap malam istriku bagaikan pengantin baru, tapi sekarang telah berubah menjadi seorang ahli ibadah"

(Dzammul Hawaa hal 265-266)
Ustadz muhammad hanafi

Kisah*لَعَلَّهُ بخير*Ada Seorang raja yang memiliki seorang menteri penasehat yg selalu menghibur sang raja dengan kalimat *mudah mudahan kebaikan* pada setiap musibah yg menimpa sang raja.

Kisah*لَعَلَّهُ بخير*

Ada Seorang raja yang memiliki seorang menteri penasehat yg selalu menghibur sang raja dengan kalimat *mudah mudahan kebaikan* pada setiap musibah yg menimpa sang raja.

suatu hari sang raja mengupas buah dengan pisau dan jari telunjuknya terpotong dan berdarah.. sang menteri pun berkata la'allahu bikhoirin(muda mudahan kebaikan) mendengar kalimat tersebut sang raja marah kepadanya dan memasukkannya kepenjara sambil tertawa sang raja berkata  la'allahu bikhoirin(muda mudahan kebaikan)

Hingga suatu hari raja dan pengawalnya pergi berburu,dan sang raja mengikuti buruannya hingga jauh kedalam hutan dan terpisah dengan para pengawal.. dan tiba tiba sang raja ditangkap oleh penduduk Badui dan akan dijadikan korban sesembahan berhala mereka,,dan saat pisau sudah siap siaga menyembelih sang raja,algojo melihat jari telunjuk sang raja terpotong, dan mereka menganggap kurban mereka (yaitu sang raja sendiri) cacat tidak terpenuhi syarat, Akhirnya raja pun dilepaskan dan kembali ke istananya.

 Ia teringat dengan menterinya dan setelah mengeluarkan dari penjara sang raja berkata : engkau benar tangan ini membawa kebaikan bagiku..(raja menceritakan kisahnya). lalu apa kebaikan yg kau dapat selama kupenjarakan?.. oh.. kebaikan sangat besar wahai tuanku.. aku tidak pernah berpisah denganmu..kemana saja engkau berada, sekiranya aku bersamamu waktu itu *PASTILAH AKU YANG DIJADIKAN KORBAN MEREKA*
Tuk dijadikan sesembelihan berhala mereka. Bukan kah ini kebaikan yang sangat besar? 

Oh..indahnya iman kepada taqdir🫂

Gambar hanya ilustrasi saja.

Kota dhamar yaman utara tgl 27-7-2022

pembelaan al-Hafizh Ibn Hajar -dengan tulisan tangannya- terhadap Syaikh al-Islam Ibn Taimiyyah.

pembelaan al-Hafizh Ibn Hajar -dengan tulisan tangannya- terhadap Syaikh al-Islam Ibn Taimiyyah. Ibn Hajar berkata, "Adalah Ibn Taimiyyah itu merupakan seagung-agung manusia pada zamannya yang berdiri tegak menentang ahli bid'ah dari kalangan Rafidhah, al-Hululiyyah (bahwa tuhan itu menitis pada segala hal, bahwa tuhan ada di semua tempat), al-Ittihadiyyah (menyatunya makhluk dengan tuhan), dan kelompok-kelompok lainnya. Tulisan-tulisan beliau mengenai hal itu dan juga fatwa-fatwanya sangatlah termasyhur dan beredar luas di kalangan para pengikutnya dan kalangan selain mereka. Maka betapa bahagianya para ahli bid'ah dan betapa suka-citanya mereka jika melihat ada kalangan ahli ilmu yang mengkafirkan Ibn Taimiyyah." (Faishal al-Muthairi) ...

-HW ibn tato WW-

FITNAH WANITA KEPADA MUADZIN

FITNAH WANITA KEPADA MUADZIN

Imam Ibnul Jauzi رحمه الله berkata : 
"Telah sampai berita kepadaku seseorang di Baghdad bernama Shalih sang muadzin. Dia telah mengumandangkan adzan selama 40 tahun, dan dikenal dengan keshalihannya. Pada suatu hari, dia naik ke menara untuk mengumandangkan adzan, lalu tiba-tiba dia melihat gadis Nashrani yang rumahnya berdampingan dengan masjid. Maka dia pun terfitnah dengannya, hingga dia mendatangi rumahnya lalu mengetuk pintu rumah gadis Nashrani itu. Gadis itu berkata : "Siapa ?". Dia berkata : "Saya Shalih sang muadzin". Maka gadis itu pun membukakan pintu untuknya. 

Setelah masuk, dia pun langsung memeluk gadis itu. Gadis itu lalu berkata : "Engkau adalah orang yang diberi amanah, kenapa engkau berkhianat seperti ini ?" Shalih pun menjawab : "Turuti saja keinginanku, dan jika tidak, maka aku akan membunuhmu". Gadis itu berkata : "Tidak, kecuali engkau meninggalkan agamamu". Shalih berkata : "Aku berlepas diri dari Islam dan semua yang dibawa oleh Muhammad ﷺ". Lalu dia pun mendekati sang gadis. Gadis itu pun berkata lagi : "Sesungguhnya engkau mengucapkan itu semata-mata agar tercapai tujuanmu, lalu (setelah itu) engkau pun akan kembali ke agamamu, maka makanlah daging babi". Lalu Shalih memakan daging babi. Gadis itu berkata lagi : "Minumlah khamr". Shalih pun meminum khamr sehingga dia mabuk, lalu dia mendekati sang gadis, namun gadis itu masuk ke dalam rumah serta mengunci pintunya dan dia berkata : "Naiklah ke atap rumah, (tunggulah) sampai ayahku pulang agar dia menikahkanku denganmu". 

Kemudian Shalih pun naik ke atap, tetapi dia terjatuh dan meninggal. Gadis itu keluar dari rumahnya, lalu menutupi tubuh Shalih dengan selembar kain. Kemudian datanglah ayah gadis itu, lalu gadis itu menceritakan apa yang telah terjadi. Di malam harinya, ayah gadis itu mengeluarkan mayat Shalih dan melemparkannya ke jalan. Kemudian peristiwa yng menimpa Shalih pun menjadi terkenal, namun telah dibuang ke tempat sampah"

(Dzammul Hawaa hal 409)
Ustadz muhammad hanafi

Selasa, 26 Juli 2022

ANTARA MENASIHATI DAN MENGINGKARI

ANTARA MENASIHATI DAN MENGINGKARI

Para salaf membedakan antara "menasehati penguasa" dan "mengingkari kemungkaran pada penguasa.

Asy-Syaikh al-Allamah Shalih Alu Syaikh hafizhahullah berkata:

وهنا مسألة مهمة تتعلق بالفرق بين نصيحة الولاة، والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر للولاة؛ بل لعامة الناس.
وقد سبق بيان أن النصيحة تكون سرا، وأن إنكار المنكر الأصل فيه أن يكون علنََا

Di sini ada permasalahan penting terkait perbedaan antara 'menasehati pemimpin' dan 'amar ma'ruf nahi Munkar kepada pemimpin', bahkan pada semua manusia. Telah berlalu penjelasannya bahwa nasihat itu dilakukan secara Sirri (sembunyi/rahasia), dan bahwasannya  mengingkari kemungkaran itu pada dasarnya dilakukan secara terang²an.

Syaikh juga menjelaskan:

وقد ورد كثير من الآثار والأحاديث أنكر فيها الصحابة وأنكر فيها التابعون على ذوي السلطان علنََا، .

Telah terdapat banyak hadits dan atsar yang (menjelaskan) bahwa para sahabat dan tabi'in mengingkari penguasa secara terang²an. 

مثال ذلك: ما أنكر الرجل على مروان في تقديمه خطبة العيد على الصلاة5، فهذا شيء سُمع منه، فأنكره عليه علنََا، فإن السلطان إذا فعل منكرََا فإنه ينكر عليه ولو كان بحضرة الناس، بشرط أن يؤمن أن يكون ثم فساد أعظم منه، مثل مقتله، أو فتنة عظيمة، أو نحو ذلك.

Contoh hal itu: 

Seperti pengingkaran seorang laki² kepada Marwan bin Hakam  (penguasa dinasti umawiyah), karena ia mendahulukan khutbah ied dari pada sholat. Hal ini adalah sesuatu yang terdengar (tersebar) dari Marwan. Lalu lelaki tsb mengingkari Marwan secara terang²an. Sesungguhnya penguasa jika ia melakukan kemungkaran maka ia harus diingkari meskipun di hadapan manusia, DENGAN SYARAT AMAN DARI TERJADINYA KERUSAKAN YANG LEBIH BESAR, seperti: pembunuhan atau kegaduhan (fitnah/gonjang-ganjing) dan semisalnya.

syaikh melanjutkan:

وكذلك ما حصل من الإنكار على عمر رضي الله عنه في لبسه الثوبين، وكذلك ما حصل من الإنكار على معاوية6، وأشباه ذلك كثير؛ فإن باب النصيحة غير باب الإنكار، باب الإنكار يكون برؤية سواء كانت رؤية المنكر من السلطان أم من عامة الناس.
Sebagaiman dahulu terjadi pengingkaran terhadap umar bin khattab ttg memakai dua tsaub, begitu juga pernah terjadi pengingkaran terhadap muawiyah, dan yg semisal itu sangat banyak. Sesungguhnya bab nasihat berbeda dengan bab pengingkaran. Bab pengingkaran sesuai dengan penglihatan, baik itu melihat kemungkaran dari penguasa ataupun manusia pada umumnya.

Beliau juga menuturkan:

وكلام السلف إذا تأملته يدور على هذا الفرق ما بين النصيحة وما بين الإنكار، فباب الإنكار شيء وباب النصيحة شيء آخر.

Kalau engkau perhatikan ucapan para salaf, maka (ucapan mereka) beredar seputar pembedaan antara nasihat dan mengingkari kemungkaran. Mengingkari itu bab tersendiri dan nasihat itu bab tersendiri.

Referensi:

قال الشيخ العلامة صالح آل الشيخ في شرحه على الأربعين النووية ص 470 إلى 477 (طبعة العاصمة بعناية عادل رفاعي)
Ustadz fadlan fahamsyah

Membongkar kedok dukun adalah sebuah tuntutan bahkan bisa menjadi suatu hal yang wajib.

Membongkar kedok dukun adalah sebuah tuntutan bahkan bisa menjadi suatu hal yang wajib.

Diperbolehkan mendatangi dukun dan menanyakannya beberapa hal guna mengujinya untuk membongkar kedustaan dan kelemahannya.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
mengungkapkan:

ﺃﻥ ﻳﺴﺄﻟﻪ ﻟﻴﻈﻬﺮ ﻋﺠﺰﻩ ﻭﻛﺬﺑﻪ ﻓﻴﻤﺘﺤﻨﻪ ﻓﻲ ﺃﻣﻮﺭ ﻳﺘﺒﻴﻦ ﺑﻬﺎ ﻛﺬﺑﻪ ﻭﻋﺠﺰﻩ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻄﻠﻮﺏ
ﻭﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻭﺍﺟﺒﺎ

“(Diperbolehkan) untuk menanyakan dukun guna menampakkan kelemahan dan kebohongannya. Dia menguji sang dukun dengan beberapa hal yang mampu membongkar kedok dan kelemahannya. Ini adalah sebuah tuntutan (tuntutan syar’i -ed) dan terkadang bisa menjadi wajib.”[1]

Tindakan ini tidaklah termasuk dalam hadits:

ﻣﻦ ﺃﺗﻰ ﻋﺮﺍﻓﺎ ﻓﺴﺄﻟﻪ ﻋﻦ ﺷﻲﺀ ﻓﺼﺪﻗﻪ ﺑﻤﺎ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻢ ﺗﻘﺒﻞ ﺻﻼﺗﻪ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ
“ Orang yang menemui dukun lantas menanyainya lalu meyakini apa yang diungkapkan sang dukun maka shalatnya
selama 40 hari tidak diterima .”[2]

■Sebuah contoh aplikatif

Sekitar pertengahan November lalu, akun facebook seorang ikhwah dari Khurthum, Sudan, menuliskan kisah syaikh Al Albani rahimahullah dengan seorang dukun.

Berikut ini kisahnya:

Ada kabar yang didengar oleh Syaikh Al Albani bahwa salah seorang tokoh spiritual mampu menghadirkan dan
mendatangkan roh. 

Untuk menghilangkan dan mengingkari kesyirikan, Syaikh pun menemui tokoh tersebut. Gemetarlah sang tokoh karena kedatangan syaikh.

Syaikh mengatakan:

ﺃﺭﺟﻮ ﺃﻥ ﺗﺤﻀﺮ ﻟﻲ ﺭﻭﺣﺎ
“Aku harap engkau menghadirkan ruh seseorang untukku.”

Dukun: 

“Ruh siapa yang kamu inginkan?”

Syaikh menjawab:

ﺃﺭﻳﺪ ﺭﻭﺡ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ
“Aku ingin ruh imam al-Bukhariy”

Dukun: 

“Apa yang kamu inginkan dari Bukhariy?”

Syaikh menjawab:

ﺃﻧﺎ ﻋﻨﺪﻱ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﺃﺳﺄﻟﻬﺎ ﻟﻠﺒﺨﺎﺭﻱ

“Ada hal-hal yang ingin kutanyakan kepada imam Bukhariy”

Dukun menjawab: 

“Hari ini ruh-ruh terhenti (waktu pemanggilan ruh telah usai -ed). Datanglah kembali hari Senin”.

Syaikh pun mendatanginya hari Senin. Ternyata tokoh spiritual tersebut kabur dan tempat praktiknya pindah ke tempat lain.

Syaikh paham bahwa sang dukun adalah pendusta ulung. Mereka akan berpura-pura bahwa roh masuk ke tubuh anggota timnya yang dianggap sebagai mediator. Mediator inilah yang akan berbicara seolah-olah roh yang telah dipanggil lah yang sedang berbicara.

Mengetahui bahwa sang mediator tak mungkin memahami ilmu hadits sebagaimana pemahaman imam Al Bukhari maka Syaikh Albaniy pun sengaja meminta agar roh imam Bukhariy dihadirkan guna menanyakan tentang ilmu hadits. Maka tentu sang dukun tak akan mampu bersandiwara dan akhirnya berkilah: “waktu pemanggilan roh telah usai”.

●Faidah:

1. Terkadang wajib mendatangi dan menguji/menantang dukun guna membongkar kedustaannya sebagai salah satu ekspresi mengingkari kemungkaran.
2. Aktifitas ini tidak tergolong dalam ancaman mendatangi dukun.
3. Gigihnya para ulama dalam mengingkari kesyirikan.

---
■Catatan kaki

[1] Qaul al-Mufid , hal 341, Dar Ibnul Jauziy, Kerajaan Saudi Arabiah.
[2] Riwayat Muslim tanpa ungkapan “ fashaddaqahu”

___
Penyusun: Yani Fahriansyah

Artikel Muslim.or.id

KISAH PEMUDA YANG BERHENTI MEMINUM KHAMAR SEBAB SEDEKAH

KISAH PEMUDA YANG BERHENTI MEMINUM KHAMAR SEBAB SEDEKAH
(Kisah nyata yang diceritakan oleh Syaikh Abdurrazzaq al Badr yang beliau riwayatkan dari tetangga pemuda tersebut)

Ia seorang pemabuk yang hampir tidak pernah meninggalkan khamar dan ia seorang yang tidak mengetahui shalat. Suatu malam diwaktu fajar disaat hujan, ia pergi keluar dengan membawa sedikit uangnya untuk membeli roti. Karena tak mungkin ia meminum khamar dalam keadaan perut yang kosong. Ditengah perjalanan, ia berjumpa dengan seekor anjing kecil yang menggigil kedinginan. Ia lalu merasa iba kepada anjing tersebut, kemudian ia pun menyelimuti anjing tersebut dengan kain yang dimilikinya. Ia pun pergi kesalah satu warung guna membeli susu untuk anjing itu. Sedikit uang yang seharusnya ia gunakan untuk membeli roti akhirnya ia gunakan untuk membeli susu. Bukan untuk dirinya, akan tetapi untuk seekor anjing kecil yang kedinginan. Setelah ia membeli susu, ia pun meletakkan anjing kecil tersebut ditempat yang hangat, lalu ia beri anjing kecil itu susu yang telah ia beli. Setelah itu, ia pun pulang kerumahnya dan tidur. Maka, tatkala ia terbangun dari tidurnya ia berkata:

نزع من قلبي حب الخمر. وأصبحت لا أطيقها ولا أفكر بها

“Telah dicabut dariku rasa suka terhadap khamar! Aku memasuki waktu pagi dalam keadaan aku tak mampu untuk meminumnya dan tak terpikir kepadanya”

Syaikh kami Abdurrazzaq al Badr berkata:
“Telah berkata kepadaku tetangga dari pemuda itu: ‘Sungguh pemuda ini dahulu adalah seburuk buruk pemuda di komplek kami. Hingga akhirnya ia menjadi orang yang terakhir keluar dari masjid setelah shalat subuh. Aku pun merasa heran dengannya, lalu aku bertanya tentang keadaannya dan ia pun memberitahuku kisah diatas’” (Selesai. Diterjemahkan secara bebas)

_________________

Lihatlah bagaimana pengaruh positif dari sedekah pada diri seorang hamba. Ia seperti apa yang dikatakan oleh Rasulullah ﷺ :

وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ  

“…sedekah memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api” (HR. Ahmad 15284)

Maka siapa yang merasa banyak dosanya dan sulit untuk lekang dari maksiat, maka perbanyak sedekah.

Wallahu a’lam

✍🏻 Yami Amanda Cahyanto
Kampar, 26 Dzulhijjah 1443 H

Senin, 25 Juli 2022

Pertanyaan: Mazhab apa yang paling dekat dengan Sunnah?

Pertanyaan: Mazhab apa yang paling dekat dengan Sunnah?

Jawaban:
Sebenarnya aku tak menyukai pertanyaan seperti ini.
Mazhab apa yang paling dekat dengan sunah dari 4 Mazhab yang ada?
Ulama mana yang lebih berilmu, Fulan atau Fulan?

Hal seperti ini bisa menyebabkan permusuhan antara kaum muslimin dan hilangnya penghormatan pada para ulama. Setiap para ulama rahimahumullah, mereka mencoba menuju kebaikan dan menuju yang benar. Mereka bersungguh-sungguh mencarinya dan dapat 1 pahala atau 2 pahala (jika benar, 1 pahala, jika tidak tepat dapat 2 pahala, pent).

Secara umum, buku-buku yang dipelajari dan disertai dalil-dalil itulah yang lebih layak untuk diikuti. 

Dari sisi keberadaannya, kita dapati mazhab imam Ahmad disertai dalil, mazhab Imam Syafi'i juga demikian, demikian pula dengan yang lainnya.  Karenanya aku tak begitu suka untuk menjawab pertanyaan seperti ini. Karena yang terpenting sebagaimana yang kita katakan, adalah dengan ittiba'/mengikuti dalil.

Hal ini, kiranya dapat disamakan dengan hadits yang melarang untuk membeda-bedakan keutamaan para Nabi walaupun kita tahu bahwa Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wa sallam adalah penghulu para Nabi & Rasul, tak diragukan lagi. Maka ini yang bisa kujawab tentang pertanyaan ini, Wallahu a'lam.

Dijawab oleh Syaikh Prof. Dr. Ashim Al Qaryuti hafizhahullah dalam video berikut ini:
https://youtu.be/a02JjhPt-lQ (sekitar menit 49)
===
Follow Chanel telegram & instagram Syaikh Prof.Dr. Ashim Al Qaryuti hafizhahullah dalam bahasa Indonesia: @alqaryuti_id.

#SyaikhAshimalQaryuti #nasihat #mazhab #sunnah
Di tulis oleh ustadz ilman 

Hati- hati mengatakan "Bank Syariah sama saja dengan Bank Konven"

Hati- hati mengatakan "Bank Syariah sama saja dengan Bank Konven"

Didalam kitab Dhawabit Ar Riba, Syaikh Sulaiman Ar Ruhaily menyatakan bahwa,
Perkataan manusia zaman sekarang yg berkata "Bank Syariah sama saja dengan Bank konvensional (Riba)" 
Ini mirip dengan perkataan orang-orang jahiliyah zaman dahulu yang menyatakan "Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba"(Al Baqarah:275).
Ustadz ahmad suryana

kaidah penting tercapainya keinginan tidak menunjukan bolehnya (halalnya) sesuatu

Minggu, 24 Juli 2022

ini adalah pendapat bagus yang sama temukan di buku ustadz ammi nur baits tentang karyawan yang pekerjaannya campur antara halal dan haram dimana haramnya minoritas, dia bersedekah dengan gajinya sejumlah persentase dari penjualan perusahaan yang merupakan penjualan barang haram

ini adalah pendapat bagus yang sama temukan di buku ustadz ammi nur baits tentang karyawan yang pekerjaannya campur antara halal dan haram dimana haramnya minoritas, dia bersedekah dengan gajinya sejumlah persentase dari penjualan perusahaan yang merupakan penjualan barang haram

tentunya tetap yang punya wewenang wajib membinasakan barang haram dari usahanya terutama para owner dan direktur

Wallahu a'lam
Ustadz devin halim wijaya 

doa untuk mengusir syaitan

Sabtu, 23 Juli 2022

Jangan hina tiga macam orang ini, seorang muslim yang telah sepuh beruban, penghafal Al-Qur'an, dan penguasa yang adil, menghinanya maka berarti tidak memuliakannya sedangkan kita diperintahkan memuliakan mereka

Jangan hina tiga macam orang ini, seorang muslim yang telah sepuh beruban, penghafal Al-Qur'an, dan penguasa yang adil, menghinanya maka berarti tidak memuliakannya sedangkan kita diperintahkan memuliakan mereka, dalam hadits disebutkan;

إن من إجلال الله إكرام ذي الشيبة المسلم، وحامل القرآن غير الغالي فيه، ولا الجافي عنه، وإكرام ذي السلطان المقسط

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah adalah memuliakan muslim yang telah beruban, penghafal Al-Qur'an tanpa berlebihan padanya dan tidak pula menjauhinya, dan memuliakan penguasa yang adil." (HR: Abu Dawud, dinilai shahih oleh Al-Albaniy)
Ustadz musamulyadi luqman 

besarnya pahala terletak pada ikhtiarmu mengajak kepada kebaikan

Ustadz ja'far 

Tingkatan paling rendah dalam rezeki adalah harta, kemudian tingkatan paling tinggi adalah al 'afiyah, dan anak-anak yang shalih yang ini adalah seutama-utama rezeki.

Tingkatan paling rendah dalam rezeki adalah harta, kemudian tingkatan paling tinggi adalah al 'afiyah, dan anak-anak yang shalih yang ini adalah seutama-utama rezeki. 

Adapun ridho Rabbil 'alamin adalah sempurnanya rezeki.

Semoga Allah memberkahi di dalam rezeki kalian, dan 'afiyah pada setiap badan dan menganugerahkan kepada kalian anak-anak yang shalih dan Allah meridhoi kalian.

Asy Syaikh Muhammad al Mutawalli asy Sya'rawi rahimahumullahu.
Ustadz muhammad nasuha

Kamis, 21 Juli 2022

Memotret orang lain secara diam-diam sementara dia tidak ridha dengan itu adalah dosa besar

Memotret orang lain secara diam-diam sementara dia tidak ridha dengan itu adalah dosa besar. 

[Lihat: Fath Dzi al-Jalal Wa al-Ikram, Ibnu Utsaimin (6/408)]
Ustadz gigih nugraha 

Para Salaf dulu tak suka TENARJustru mereka mencela orang yang suka tenar dan dikenal, bahkan ketika dikenal mereka berusaha menjauh dan menghilang.

Para Salaf dulu tak suka TENAR
Justru mereka mencela orang yang suka tenar dan dikenal, bahkan ketika dikenal mereka berusaha menjauh dan menghilang.

Contohnya Al imam Ahmad ibn Hanbal -rahimahullah- pernah bergumam: 

" أُريد أن أكون في شِعبٍ بمكَّة؛ حتَّى لا أُعرَف، قد بُلِيتُ بالشُّهرة، إنِّّي أتَمنَّى الموت صباحا و مساءا"

"Aku kepingin berada di sebuah pojokan di Mekkah, sampai tak ada yang mengenaliku. Sungguh aku ditimpa musibah ketenaran, sungguh aku mengharap mati dipagi ataupun sore hari" (siyar a'lam nubala', adz Dzahabi: 11/216)

Sampai Ibnu Sirin -rahimahullah- tak suka bergaul dengan banyak orang, dan lebih suka menyendiri tak dikenal orang khalayak karna takut banyak orang yang mengenalinya. Beliau pernah mengatakan kepada Tsabit Al Bunani:

"لَم يكن يَمنعني من مجالستكم إلاَّ خوف الشُّهرة"

"Tidak ada yang menghalangiku dari bermajlis dengan kalian kecuali takut nanti bakal TENAR" (Tarikh Dimasyqi: 53/227)

Sanad adalah bagian dari agama ; andaikan tidak ada sanad maka setiap orang akan berkata sesuai keinginan dan kehedaknya

Sebagaimana dikatakan oleh Ulama ahli hadits dalam hal keotentikan hadits :
"Sanad adalah bagian dari agama ; andaikan tidak ada sanad maka setiap orang akan berkata sesuai keinginan dan kehedaknya "
.
maka kita katakan dalam hal dalālah nash-nash syar'i :
" Ushul fikih adalah bagian dari agama ; andaikan tidak ada ushul fikih maka setiap orang akan berkata sesuai sesuai keinginan dan kehedaknya "
.
✒ Faidah dari Dr. Āmir bin Fidā' Bahajat حفظه الله
Ustadz fandy abu syarifah


saya menikahi wanita yg tidak shalihat, agar semoga Allah memberinya hidayah lewat tanganku ?

Rabu, 20 Juli 2022

Urutan mempelajari kitab aqidah karya Syeikhul Islām Ibn TaimiyahAl-Wāsithiyah lalu al-Hamawiyah kemudian al-Tadmuriyah

Urutan mempelajari kitab aqidah karya Syeikhul Islām Ibn Taimiyah

Al-Wāsithiyah lalu al-Hamawiyah kemudian al-Tadmuriyah karya Syeikhul Islam Ibn Taimiyah, tiga matan ini bagaikan bangunan yang tidak ada bandingnya dalam pembahasan aqidah Ahlussunnah.

Syeikh Ibnu 'Utsaimin meringkasnya, membuat taqrib (pendekatan) dan juga ta'liq (penjelasan singkat) untuk tiga matan tersebut agar mudah dipelajari oleh pemula dan menjadi pengingat bagi penuntut ilmu lanjutan.

Satu hari cukup untuk membaca kitab mudzakkirah al-Wāsithiyah, Talkhis al-Hamawiyah dan Taqrib al-Tadmuriyah karya Syeikh Ibnu 'Utsaimin.

Dr. Abdul Azīz al-Syāyi'
Al akh erlangga

hal akhlak sebagaimana rezeki

Manusia dalam hal akhlak sebagaimana dalam hal rezeki; ada yang kaya, ada yang serba kurang, dan ada yang pertengahan.

Ibnu Mas'ud—semoga Allah meridainya—berkata, "Sungguh, Allah membagi jatah akhlak di antara kalian sebagaimana Dia membagi jatah rezeki di antara kalian."

Jadilah orang yang kaya dengan akhlak Anda yang mulia. Bersikaplah kepada orang lain sebagaimana Anda ingin orang lain menyikapi Anda.
Ustadz ferr

Prof. Dr. Sa'd bin Turki Al-Khatslan

Bagaimana hukum laundry pakaian? Sebagian orang ada yang tidak mau laundry karena takut tercampur najis dari pakaian lain, sehingga najisnya menyebar kepakaian yang lain, dan menjadikannya najis.

Laundry pakaian

Bagaimana hukum laundry pakaian? 
Sebagian orang ada yang tidak mau laundry karena takut tercampur najis dari pakaian lain, sehingga najisnya menyebar kepakaian yang lain, dan menjadikannya najis.
apakah benar demikian? Mari simak penjelasan fikih sunnah berikut,

Syaikh sayyid sabiq rahimahullah menjelaskan, bahwa pakaian dan badan yang terkena najis maka wajib dicuci dengan air hingga hilang najisnya, jika najisnya terlihat, dan jika stelah dicuci masih tersisa najisnya maka dimaafkan, seperti sisa darah pada pakaian yg sulit hilangnya walaupun setelah dicuci.

Adapun najis yg tidak terlihat, seperti air kencing yang terkena pakaian, maka cukup dengan mencucinya walaupun hanya sekali, itu sudah menjadikannya suci.

Dari penjelasan diatas, maka masuk dalam bab ini laundry pakaian, walaupun ada salahsatu pakaian yang najis dalam mesin cuci, maka setelah dicuci dengan air menjadikannya suci, walaupun hanya sekali cuci.

Wallahua'lam.

Selasa, 19 Juli 2022

Hati-Hati Wahai Peruqyah

Hati-Hati Wahai Peruqyah 

Wajib bagi peruqyah yang meruqyah manusia untuk sangat berhati-hati dalam meruqyah, agar menjaga agama dan akidahnya.
Sebagian peruqyah -semoga Allah beri petunjuk kepada mereka- oper akting dengan memberikan kesan pada orang sakit dengan mengatakan bahwa ia terkena sihir, 'ain atau terkena gangguan jin, lebih parahnya lagi menuduhkan hal itu kepada orang lain, kepada si fulan atau si 'alan yang telah melakukan sihir, padahal belum tentu benar, perlu diketahui bahwa hal ini adalah perbuatan yang haram, tidak boleh dilakukan, karena hal ini akan menimbulkan beberapa kerusakan, diantaranya:

1. Menerka-nerka hal ghaib 

Menerka-nerka hal yang ghaib merupakan dosa besar, bahkan sangat dikhawatirkan bagi pelakunya jatuh pada sesuatu yang lebih besar dari pada itu, karena tidak ada yang mengetahui hal ghaib melainkan Allah semata.

Allah Ta'ala berfirman :

{ قُل لَّا یَعۡلَمُ مَن فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَیۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ وَمَا یَشۡعُرُونَ أَیَّانَ یُبۡعَثُونَ }

Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.”
[ Qs. An Naml: 65 ]

Dan Allah Ta'ala berfirman tentang para pembantu Nabi Sulaiman dari kalangan jin :

{ فَلَمَّا قَضَیۡنَا عَلَیۡهِ ٱلۡمَوۡتَ مَا دَلَّهُمۡ عَلَىٰ مَوۡتِهِۦۤ إِلَّا دَاۤبَّةُ ٱلۡأَرۡضِ تَأۡكُلُ مِنسَأَتَهُۥۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَیَّنَتِ ٱلۡجِنُّ أَن لَّوۡ كَانُوا۟ یَعۡلَمُونَ ٱلۡغَیۡبَ مَا لَبِثُوا۟ فِی ٱلۡعَذَابِ ٱلۡمُهِینِ }

Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.
[ QS. Saba :14 ]

2. Hal tersebut merupakan tindakan kedhzaliman terhadap orang yang dituduh melakukan perbuatan ini dengan tanpa bukti dan dalil yang shahih, hanya bersandar pada dugaan-dugaan semata, sedangkan kedhzaliman itu merupakan kegelapan pada hari kiamat.

3. Ini menimbulkan kerusakan hubungan sosial antara kerabat, tetangga, saudara, kawan dan orang-orang yang dikenal, menumbuhkan kebencian di hati sebagian mereka atas yang lainnya, apabila terjadi hal ini maka sulit untuk disatukan kembali.

إن القلوب إذا تنافر ودها ... مثل الزجاجة كسرها لا يجبر

"Sungguh hati itu jika telah ditinggal oleh rasa cinta...bagaikan kaca pecah sulit untuk disatukan"

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

لا تدخلوا الجنة حتى تؤمنوا ولا تؤمنوا حتى تحابوا

"Kalian tidak akan masuk Surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman sehingga saling mencinta".
HR. Muslim: 54.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda :

لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه

"Salah satu dari kalian tidak dikatakan beriman sehingga ia mencintai bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai untuk dirinya sendiri"
HR. Bukhari: 13, Muslim: 45

4. Peruqyah semacam ini juga menjadi penyebab orang sakit masuk dalam was-was, khayalan dan halusinasi, ragu dengan orang-orang sekitarnya, yang si penderita kadang tidak bisa keluar dari hal-hal tersebut sepanjang hayatnya.

( lihat: Maraqi al-Izzah wa muqawwimat as-sa'adah, karya : Prof.Dr. Sulaiman bin Ibrahim Al-Lahim, hal: 350-351).

Semoga Allah menjauhkan kaum muslimin dari para peruqyah model begini, aamiin.

Akhukum: Abu Ya'la Kurnaedi

Telah sampai berita kepadaku bahwa sebagian Masyaikh di Halb tiba di Damaskus dan berkata, “ aku mendengar di negeri ini ada seorang anak yang ia dipanggil dengan ’ Ahmad bin Taimiyyah Sarii'ul Hifzhi, yang cepat dalam menghafalkan’ . Aku datang kesini dengan tujuan agar aku bisa melihatnya.. ”

Telah sampai berita kepadaku bahwa sebagian Masyaikh di Halb tiba di Damaskus dan berkata, “ aku mendengar di negeri ini ada seorang anak yang ia dipanggil dengan ’ Ahmad bin Taimiyyah Sarii'ul Hifzhi, yang cepat dalam menghafalkan’ . Aku datang kesini dengan tujuan agar aku bisa melihatnya.. ”

Seorang penjahit berkata padanya, “ ini adalah jalan menuju kuttabnya, duduklah sejenak bersama kami. Akan lewat seseorang untuk pergi ke kuttab.. ”

Ketika anak tersebut lewat,  “ ini dia, anak yang sedang membawa papan yang besar. ”

Syaikh memanggilnya, dan mengambil papannya dan menulis 11 sampai 13 matan hadits dan menyuruhnya untuk membacanya. Dan ia cukup untuk melihatnya sekali saja. Kemudian Syaikh berkata padanya, “perdengarkanlah hadits itu padaku!! ” ia pun membacanya secara langsung (tanpa melihat) persis sebagaimana yang tertulis. 

Kemudian Syaikh menulis beberapa sanad yang ia pilih.  Anak ini cukup melihat sekali sebagaimana yang ia lakukan di awal, dan ia telah menghafalnya.  Syaikh tersebut pun bangkit dan berkata, 

“ kalau seandainya anak ini diberi umur, niscaya ia akan menjadi orang yang memiliki kedudukan agung. Karena tidak ada anak semisalnya. ” { Uluwwul Himmah hal 373}

Maka ia pun berumur panjang, menjadi sebagaimana yang telah dikatakan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

_____

Seringnya firasat seorang guru itu tidak salah. dan ketinggian tekad tidak  tersembunyi meskipun di masa kanak kanak. 

å Zakariya Rizky Abu Zakiyyah

Sungguh Alloh Membagi akhlaq buat kalian sebagaimana Alloh Membagi rejeki ", maka jadilah anda orang yg kaya dengan akhlaq yg mulia, dan bergaullah dgn manusia dengan kebaikan , sebagai mana anda senang jika org lain perlakukan anda dgn baik.

Manusia dalam berakhlaq persis seperti rejeki yg ada pada manusia, ada yg kaya harta , ada yg miskin harta, dan yg tengah2, berkata Ibnu mas'ud :" Sungguh Alloh Membagi akhlaq buat kalian sebagaimana Alloh Membagi rejeki ", maka jadilah anda orang yg kaya dengan akhlaq yg mulia, dan bergaullah dgn manusia dengan kebaikan , sebagai mana anda senang jika org lain  perlakukan anda  dgn baik.
Ustadz abu sa'dy 

diantara dampak buruk seseorang apalagi orang yang ditokohkan memuji ahli bid’ah adalah sebagaimana yang diceritakan oleh Imam Ad Dzahabi rahimahullah dalam kitab As Siyar , beliau -rahimahullah-menuturkan

All Ustadz Abu Ghozie as Sundawi di dalam tulisannya berkata:

"....diantara dampak buruk seseorang apalagi orang yang ditokohkan memuji ahli bid’ah adalah sebagaimana yang diceritakan oleh Imam Ad Dzahabi rahimahullah dalam kitab As Siyar , beliau -rahimahullah-menuturkan :

Abul Walid (Sulaiman bin Khalaf) Al Baji dalam Kitabnya, (Ikhtishar Firaqil Fuqaha) ketika menyebutkan keadaan Al Qadhi (Abu Bakar) bin Al Baqillaniy mengatakan :

لَقَدْ أَخْبَرَنِي الشَّيْخُ أَبُو ذَر وَكَانَ يَمِيلُ إِلَى مَذْهَبِهِ، فَسَأَلْتُهُ: مِنْ أَيْنَ لَكَ هَذَا؟ قال: إِنِّيْ كُنْتُ مَاشياً بِبَغْدَادَ مَعَ الحَافِظ الدَّارَقُطْنِيّ، فَلَقِيْنَا أَبَا بَكْرٍ بنَ الطَّيِّب فَالْتَزَمَهُ الدَّارَقُطْنِيُّ وَقبَّلَ وَجْهَهُ وَعَيْنَيْهِ فَلَمَّا افْتَرَقَا قُلْتُ : مَنْ هَذَا؟ قَالَ : هَذَا إِمَامُ المُسْلِمِيْنَ، وَالذَّابُّ عَنِ الدِّيْنِ, هَذَا القَاضِي أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بنُ الطَّيِّب. قَالَ أَبُو ذَر: فَمِنْ ذَلِكَ الوَقْت تَكَرَّرْتُ إِلَيْهِ

“Syaikh Abu Dzar (‘Abdun bin Ahmad al Anshari Al Harawi) telah menceritakan kepadaku bahwa ia condong kepada madzhab (Al Asy’ari).”

Maka saya tanyakan dari mana ia dapatkan madzhab ini.

Katanya : “Saya pernah berjalan bersama Al hafidz (Abu Al Hasan ‘Ali bin ‘Umar) Ad Daraquthniy di Bagdad dan kami bertemu dengan (Al Qadhi) Abu Bakr (Muhammad) bin Ath Thayyib.

Lalu Ad Daraquthniy MEMELUKNYA dan MENCIUM wajah dan kedua matanya

Maka setelah kami berpisah saya bertanya siapa laki-laki tadi?”

Ia menjawab : “Imamnya kaum Muslimin, pembela Islam, (yaitu) Al Qadli Abu Bakr Muhammad bin Ath Thayyib.”

Abu Dzar berkata : “Sejak saat itu saya berulang-ulang mendatanginya bersama ayahku (dan akhirnya kami mengikuti madzhabnya).” (At Tadzkirah 3/1104-1105 dan As Siyar 17/558-559).

Pelajaran dari riwayat diatas bahwa Syaikh Abu Dzar Al Harawy bisa terjerumus kepada aqidah Asy’ariyyah karena sebab melihat Imam Ad Daraqutni memuji dan menghormati seorang tokoh Asy’ariyyah al Qadhi Abu Bakar Bin At Thayyib.
-------------------------

Ana katakan: Hendaknya berhati² dari memuji ahli bid'ah sekali pu ia seorang Faqih madzhab. Karena memuji mereka berati mengajak orang lain utk simpatik juga kepadanya. Dan memujinya -sebagaimana yg di sebutkan ulama - merupakan salah satu wasilah utk menghancurkan Islam. Sedangkan Islam melalui lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah merendahkan bid'ah dan ahlinya dengan memberikan peringatan keras terhadap bahayanya. Oleh karenanya..hendaknya jangan kita tertipu dengan retorika dan kepiawannya di dalam berbicara. Karena yg namanya ilmu adalah pemahaman yg benar terhadap agama ini.
Al akh abu yahya tomy

Pertanyaan : Tapi kenapa kalian tidak mengkafirkan para penguasa itu ?Jawab : Apakah setiap orang islam yang melakukan kekufuran lantas otomatis menjadi orang kafir ?

Pertanyaan : Tapi kenapa kalian tidak mengkafirkan para penguasa itu ?

Jawab : Apakah setiap orang islam yang melakukan kekufuran lantas otomatis menjadi orang kafir ?

Kamu bicara seperti itu karena kamu jahil tidak bisa membedakan antara vonis kafir secara umum, dengan vonis kafir terhadap personal. Karena seseorang yang terjerumus dalam kekafiran itu ada beberapa kondisi :

1). Bisa jadi dia jahil (belum ngerti terhadap kekufuran).

Sebagian manusia pernah memuji Nabi shalallahu alaihi wa sallam bahwa beliau mengetahui keghaiban. Maka nabi mengingkari mereka dan mengajari mereka serta tidak memvonis kafir pada mereka. Padahal perilaku mereka merupakan kekufuran yang nyata (kufrun bawwah).

Sebagaimana disebut dalam Shahih Bukhari no. 5147 ; dari Rubayyi' binti Mu'awidz ia berkata, Nabi shalalahu alaihi wa sallam datang saat aku dinikahkan. Lantas beliau duduk di atas tikarku.

Kemudian budak perempuan kami mulai memukul rebana dan menyanjung nenek moyang kami yang terbunuh saat perang Badar. 

Tetiba salah satu dari mereka berkata ; dan kami memiliki nabi yang mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Nabi shalallahu alaihi wa sallam menyanggah : Tinggalkan ucapan seeprti ini. Dan ucapkan oleh kalian apa yang biasa kalian ucapkan saja."

2). Bisa jadi seseorang tertipu dengan kepercayaan serta baik sangka mereka terhadap ilmu dan fatwa seseorang.

Seperti para khalifah Bani Abbas yang meyakini bahwa Al Quran itu makhluk berdasarkan fatwa dari qadhi mereka yang beraliran Jahmiyah.

Padahal aqidah itu adalah kekufuran yang nyata (kufrun bawwah) berdasarkan ijma'. 

Namun para khakifah itu tidak mengetahui. Sehingga mereka dan rakyat mereka berada satu barisan bersama mufti mereka yang merupakan penganut Jahmiyah.

Meski demikian para ulama (sunnah) tidak mengkafirkan mereka padahal mereka meyakini aqidah kufur tersebut. Memaksa manusia untuk meyakininya.  Serta memberikan hukuman pada orang yang menyelisihi aqidah kufur tadi dalam rangka menjaga kekufuran dan melariskannya, sesuai dengan ungkapan yang sering kalian gunakan.

Mereka juga membangun al wala' wal bara' di atasnya. Memberikan posisi strategis kepada para penganut kitab kitab yunani, filsafat dan ilmu kalam. Dan menjauhkan para ulama tauhid yang berhukum kepada Al Kitab dan As Sunnah.

Ibnu Taimiyyah berkata di dalam Majmu' Fatawa ; 7/507.

"Imam Ahmad tidak mengkafirkan secara personal pengikut Jahmiyah. Tidak pula mengkafirkan setiap orang yang mengaku sebagai penganut Jahmiyah. Tidak pula mengkafirkan setiap orang yang mencocoki Jahmiyah dalam sebagian bid'ah mereka.

Bahkan beliau (Imam Ahmad) shalat di belakang Jahmiyah yang menyeru kepada pemikiran mereka, yang menimpakan fitnah pada manusia, yang memberikan hukuman pada orang yang menyelisihi mereka dengan hukuman yang berat. Imam Ahmad dan para ulama lain tidak mengkafirkan mereka.

Bahkan beliau meyakini keimanan mereka, meyakini kepemimpinan mereka, mendoakan kebaikan bagi mereka, berpendapat sah bermakmum kepada mereka saat shalat di belakang mereka. Haji dan jihad dilakukan bersama mereka.

Serta melarang melakukan pemberontakan terhadap mereka dan penguasa lain semisal mereka.

Dan Imam Ahmad mengingkari kebid'ahan yang mereka lakukan yang telah mencapai kekufuran yang besar meski mereka belum mengetahui bahwa itu merupakan kekufuran. 

Beliau juga mengingkari dan berjihad dengan membantah pemikiran kufur itu sesuai kemampuan. Sehingga beliau (Imam Ahmad) mengumpulkan diantara dua hal ; yaitu mentaati Allah dan Rasul Nya didalam menampakkan sunnah dan agama, mengingkari kebid'ahan sekte Jahmiyah. Dan menjaga hak hak orang beriman dari kalangan para penguasa dan rakyatnya meskipun penguasa ini jahil, melakukan bid'ah, zalim serta fasiq."

(Sumber : Thali'atul Hiwar Ad Darij Bainas Sunnati Wal Khawarij : 505-506 karya Syeikh Abdul Malik Ramadhani Al Jaza'iri).
Ustadz abul aswad al bayaty

Senin, 18 Juli 2022

Bgmn sikap kita manakala 2 guru kita berselisih?

Bgmn sikap kita manakala 2 guru kita berselisih?

Keduanya punya hak yg wajib kita tunaikan. Dan setiap alim rabbaniy pasti melarang murid2nya ikut2n baik membela dirinya atau mencela "lawan" diskusinya. 

Karena itu...
Hendaknya kita punya prinsip sbgmn para ahli hadits:

Berpegsng teguh dg pendapat yg dia yakini sbg kebenaran namun tetap menunaikan hak-hak adab kepada kedua guru yg berselisih dg tidak ikut terjun dlm sengketa tsb.
Ustadz noor ihsan silviantoro

Kamis, 14 Juli 2022

Dan Bacalah Al Quran dengan tartil.Makna tartil dalam suroh al muzammil ayat 4 adalah sebagaimana yg dikatakan oleh Ali bin Abi Tholib رضي الله عنه yaitu :تجويد الحروف ومعرفة الوقوف"Membaguskan huruf dan mengetahui tempat berhenti"

[ ورتل القرآن ترتيلا ]

Dan Bacalah Al Quran dengan tartil.

Makna tartil dalam suroh al muzammil ayat 4 adalah sebagaimana yg dikatakan oleh Ali bin Abi Tholib رضي الله عنه yaitu :

تجويد الحروف ومعرفة الوقوف
"Membaguskan huruf dan mengetahui tempat berhenti"

Jadi Ilmu tajwid menurut para ulama ada dua :
- Ilmu tajwid memperbaiki bacaan / Tahsin
- Ilmu tajwid berkenaan dengan kaidah waqof dan ibtida' dan ini erat kaitannya dengan pemahaman seseorang terhadap ayat yg ia baca. 

Oleh karenanya seorang pembelajar tajwid tidak akan bisa membaca al quran dengan tartil kecuali setelah ia talaqqi huruf perhuruf ayat demi ayat kepada seorang guru yg mutqin. 
Dan juga setelah ia memiliki modal pemahaman bahasa arab yg cukup agar ia bisa mudah memahami ayat yg ia baca, agar tidak salah berhenti dan memulai ketika membaca al quran. 

Dan diantara cara waqof ibtida yg terbaik adalah ketika kita mengikuti arahan guru yg mutqin. 

Salah satu contoh ketika ane membaca firman Allah suroh Ali Imron ayat 7

 هُوَ ٱلَّذِیۤ أَنزَلَ عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ ءَایَـٰتࣱ مُّحۡكَمَـٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَـٰبِهَـٰتࣱۖ 

Awalnya karena mengikuti tanda waqof di mushaf maka ane berhenti pada kata متشبهت
Namun ketika talaqqi kepada syekh, beliau berkata bagus kamu waqof pada kata منه dan ibtida dari kata ءايت
Beliau katakan ini lebih baik dari sisi makna. 

Karena ketika kita waqof pada منه maknanya adalah kita menjadikan dhomir pada منه kinayah dari Allah. 

Jadi maknanya :
 هُوَ ٱلَّذِیۤ أَنزَلَ عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ 
Dialah Allah yg telah menurunkan kepadamu kitab (al quran) dari sisiNya. 

Berbeda ketika kita waqof pada kata متشبهت maka maknanya adalah :

 هُوَ ٱلَّذِیۤ أَنزَلَ عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ ءَایَـٰتࣱ مُّحۡكَمَـٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَـٰبِهَـٰتࣱۖ 
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat.

Dhomir pada kata منه kembali kepada الكتاب

Dan setelah talaqqi ana buka kita منار الهدى karya Imam Asymuni, maka ane temui dalam kitab tersebut penjelasan yg dijelaskan oleh syekh ketika sesi talaqqi. 

Walaupun kedua cara waqof tersebut benar dan boleh namun ada perbedaan makna jika kita berhenti pada salah satunya. 

Maka salah besar jika ada orang yang memandang bahwa para pelajar tajwid dan qiroaat hanya bisa membaguskan huruf dan menghafal saja tanpa paham makna yg ia baca.. 

'Tolong jangan ukur baju orang lain dengan badan sendiri'

Karena pembelajar tajwid yg sesungguhnya itu sangat dituntut memahami setiap ayat yg ia baca agar tidak terjatuh dalam kesalahan waqof dan ibtida'

Coba targetkan minimal sekali seumur hidup pernah talaqqi 30 juz kepada seorang guru yg mutqin dan bersanad, 
Agar bacaan kita menjadi bacaan yg tartil. 

Bacaan al quran itu semakin diulang semakin nikmat dan semakin indah, sebagaimana kata Imam Syathibi :

وَخَيْرُ جَلِيسٍ لاَ يُمَلُّ حَدِيثُهُ 
وَتَرْدَادُهُ يَزْدَادُ فِيهِ تَجَمُّلاً
"Dan sebaik-baik teman duduk yang tidak akan bosan membacanya. 
Semakin engkau mengulang membacanya akan bertambah di dalamnya keindahan. "
Ayahnya mualim 

Rabu, 13 Juli 2022

Pada masanya, di Negeri Syam ada Empat (4) Sekawan Ulama : Al-Mizzi, Ibnu Taimiyah, Al-Birzāli & Adz-Dzahabi. Yang paling tua di antara mereka adalah Al-Mizzi, beliau murid Imam An-Nawawi & mertua Imam Ibnu Katsir

Pada masanya, di Negeri Syam ada Empat (4) Sekawan Ulama : Al-Mizzi, Ibnu Taimiyah, Al-Birzāli & Adz-Dzahabi. Yang paling tua di antara mereka adalah Al-Mizzi, beliau murid Imam An-Nawawi & mertua Imam Ibnu Katsir
Ustadz bagus ferry

Selasa, 12 Juli 2022

Menggunakan Uang Masjid Untuk Pelaksanaan Qurban?

Menggunakan Uang Masjid Untuk Pelaksanaan Qurban?

Biaya operasional qurban memang menjadi tanggung jawab sohibul qurban. Adapun dana masjid itu hanya digunakan untuk segala hal yang ada keterkaitan dengan masjid. Untuk kemakmuran masjid dan kegiatan masjid. 

Qurban kaitannya dengan kemaslahatan mudhohi (pribadi), bukan kemasalahatan masjid.

Konsekwensinya kalau terlanjur dipakai : maka sohibul qurban harus menanggung _ujrotul mitsl_ ke kotak infaq masjid.

Karena harta wakaf hanya boleh dipakai sesuai peruntukkannya. Wallahu ‘alam.

الأموال التي تُجمع للقيام على المساجد بما تحتاجه هي أموالٌ وقفية لا يحل للقائم عليها أن يقترض منها لنفسه ، ولا أن يُقرض منها أحداً ، فهو مؤتمن على هذا المال لإنفاقه في المصرف الذي حدده المتبرع ، وهو – هنا – احتياجات المسجد .
ولا يجوز له التصرف فيه بغير ذلك .
قال الشيخ زكريا الأنصاري رحمه الله :
"ليس للناظر أخذ شيء من مال الوقف على وجه الضمان ، فإن فعل ضمنه ... ولا يجوز له إقراضه إياه ، أي : مال الوقف ، كإقراض مال الصبي" انتهى بتصرف .
" أسنى المطالب في شرح روض الطالب " ( 2 / 472 ) . 
وقال الشيخ منصور البهوتي رحمه الله :
"شُرِط كون مقرضٍ يصح تبرعُه فلا يُقرض نحو ولي يتيم من ماله ، وناظر وقف منه" انتهى.
" شرح منتهى الإرادات " ( 2 / 100 ) .
أي : يشترط في القرض أن المقرض يصح تبرعه ، فلا يجوز أن يقرض ولي اليتيم من مال اليتيم ، ولا يجوز أن يقرض ناظر الوقف من مال الوقف ، لأنه لا يملك هذا التصرف .
والله أعلم

https://islamqa.info/amp/ar/answers/158131

جاء في الفتاوى الكبرى للهيتمي ما يلي : لا يجوز صرف تلك الآلات التي قد يحتاج إليها مسجدها في عمارة مسجد آخر ولا يبيعها ، بل يجب على الناظر حفظها لحاجات المسجد ، ولو نذر أن يعمر مسجدا معينا أو في موضع معين لم يجز له أن يعمر غيره بدلا عنه ، هذا إذا تلفظ بالنذر ، فإن قصد ذلك لم يلزمه بمجرد القصد شيء ، ولا يجوز استعمال حصر المسجد ولا فراشه في غير فرشه مطلقا ، سواء أكان لحاجة أم لا واستعمالها في الأعراس من أقبح المنكرات التي يجب على كل أحد إنكارها ، وقد شدد العلماء النكير على من يفرشها بالأعراس والأفراح ، وقالوا : يحرم فرشها ولو في مسجد آخر . أهــ

https://www.islamweb.net/amp/ar/fatwa/72627/

t.me/abdurrahmaanzahier 
Abdurrahman Zahier

Jumat, 08 Juli 2022

Nasehat Syaikh Ashim Al-Qoryuti terkait perselisihan kapan Puasa Arafah :

Nasehat Syaikh Ashim Al-Qoryuti terkait perselisihan kapan Puasa Arafah :

1. Khilaf dlm masalah ini tidak merusak kasih sayang.
2. Berusaha beramal sesuai dengan dalil.
3. Masalah khilaf. Ada masalah kontemporer yg memang ga ada asal perselisihan di kalangan Salaf. Ada juga yg memang ada asalnya.
4. Dalam masalah Puasa Arafah, apakah mengikuti ru'yah Saudi tmpt pelaksanaan Haji atau mengikuti ru'yah masing2 ada pendapat dari kalangan Salaf. Tidak masalah mengambil salah satu pendapat tsb dan tidak boleh bersikap kasar kepada pendapat lainnya karena tdk ada dalil qath'i (pasti) dlm masalah ini.
5. Alkhilaf syarrun (buruk) semuanya.
6. Wajib menjaga persatuan dan berlapang dada dalam masalah yg dibolehkan berijtihad di dalamnya.

(Diterjemahkan dan dinomor urutan oleh Abahana dr audio yg dishare di salah satu group duat.)

Syaikh Ashim hafizhahullah salah satu murid Syaikh Albani rahimahullah.

Klo Syaikh Albani sendiri dalam masalah ini menguatkan pendapat ittihadul mathali' satu dunia satu mathla' baik idul fithri, dan iedul adha.

Namun karena melihat fenomena kaum muslimin yg terkotak-kotak dg negri2 dan pemerintahan2 masing dan berbeda2 dalam menetapkan hari raya, beliau menyarankan utk mengikuti pemerintah masing2 demi menjaga persatuan dan amal jama'i dalam berhari raya. 

Dan jika tetap ingin melaksanakan hari raya yg berbeda dg pemerintah hendaknya melaksanakannya dalam komunitas yg terbatas saja dan tidak mensyiarkannya.
Ustadz ridwan abu raihana

berlapang dada

Ingin kokoh dalam manhaj salaf?

Ingin kokoh dalam manhaj salaf? Saya sarankan pelajari berulang-ulang kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu al-Qayyim rahimahumallaah, insyaallah anda akan kokoh dalam manhaj aqidah, tafsir, hadis dan ilmu hadis, fikih dan ushul fikih, silahkan mencoba, baarakallaah fiikum.
Ustadz noor akhmad setiawan

Pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah terkait rukyat hilal dzulhijjah.

::: Pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah terkait rukyat hilal dzulhijjah. 

"Adapun mengenai masalah rukyat hilal Dzulhijjah maka yang dianggap -tanpa ada keraguan- adalah negeri yang menegakkan Manasik (Haji) di dalamnya. Maka apabila hilal telah ditetapkan di sana maka itulah yang diamalkan, dan negeri-negeri lainnya tidak dianggap, itu karena ibadah haji dikhususkan pada tempat tertentu yang tidak bisa dilampaui, maka kapan saja rukyat hilal dzulhijjah telah tetap di tempat itu dan maupun wilayah yang dinisbatkan kepadanya maka hukum pun menjadi tetap, meskipun wilayah-wilayah lain menyelisihinya." (Versi asli berbahasa Arabnya ada pada gambar.)

Fatāwā Nūr Aladdarbi Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah. (7 /201)
Ustadz musamulyadi luqman

Nasehat Emas ibnu Taimiyah rahimahullah ketika terjadi perselisihan antara ustadz

Nasehat Emas ibnu Taimiyah rahimahullah ketika terjadi perselisihan antara ustadz

وإذا وقع بين معلم ومعلم أو تلميذ وتلميذ أو معلم وتلميذ خصومة ومشاجرة لم يجز لأحد أن يعين أحدهما حتى يعلم الحق فلا يعاونه بجهل ولا بهوى بل ينظر في الأمر 
Apabila antara guru dengan guru atau murid dengan murid atau guru dengan murid terjadi perseteruan dan pertengkaran maka tidak boleh seorangpun membantu salah satunya sampai mengetahui kebenaran. Tidak boleh ia mendukung salah satunya dengan kebodohan dan hawa nafsu, tetapi hendaklah ia periksa masalahnya;

فإذا تبين له الحق أعان المحق منهما على المبطل سواء كان المحق من أصحابه أو أصحاب غيره ; وسواء كان المبطل من أصحابه أو أصحاب غيره فيكون المقصود عبادة الله وحده وطاعة رسوله ; واتباع الحق والقيام بالقسط 
Apabila telah jelas kepadanya kebenaran, maka ia mendukung yang berada di atas kebenaran baik itu temannya atau bukan. Sehingga maksud tujuan tertingginya adalah ibadah kepada Allah dan menaati rasulNya. Mengikuti kebenaran dan menegakkan keadilan.

قال الله تعالى : { يا أيها الذين آمنوا كونوا قوامين بالقسط شهداء لله ولو على أنفسكم أو الوالدين والأقربين إن يكن غنيا أو فقيرا فالله أولى بهما فلا تتبعوا الهوى أن تعدلوا 
Allah Ta'ala berfirman: "Hai orang-orang yang beriman jadilah penegakkan keadilan sebagai saksi saksi untuk Allah walaupun atas diri kalian sendiri atau kedua orangtua atau karib kerabat. Jika ia kaya atau faqir maka Allah lebih layak untuk keduanya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu dari berbuat adil."

 ومن مال مع صاحبه - سواء كان الحق له أو عليه - فقد حكم بحكم الجاهلية وخرج عن حكم الله ورسوله 
Barang siapa yang lebih condong kepada sahabatnya walaupun ia di atas kesalahan, maka sesungguhnya ia telah berhukum dengan HUKUM JAHILIYAH dan telah keluar dari hukum Allah dan RasulNya.

(Majmu fatawa 28/16-17)
Ustadz badrusalam 

Dilaknat Karena Khamr

Dilaknat Karena Khamr

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْخَمْرِ عَشَرَةً عَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَشَارِبَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ وَسَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَآكِلَ ثَمَنِهَا وَالْمُشْتَرِىَ لَهَا وَالْمُشْتَرَاةَ لَهُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat dalam khamar sepuluh hal:
(1) yang memerasnya, (2) yang mengambil hasil perasannya, (3) yang meminumnya, (4) yang mendistribusikannya, (5) yang memesannya, (6) yang menuangkannya, (7) yang menjualnya, (8) yang memakan hasil penjualannya, (9) yang membeli secara langsung, dan (10) yang membelikan untuk yang lainnya.”
(HR. Tirmidzi, no. 1295. Hadits ini dinilai hasan shahih menurut Syaikh Al-Albani)

Baca lebih banyak disini: https://rumaysho.com/12940-mereka-yang-terkena-laknat.html

Apa bedanya kamu dan dia ???

Bismillah...

✍🏻 Apa bedanya kamu dan dia ???
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Kalau kita sekiranya melihat masyarakat kita membaca alquran di didekat kuburan
Ketahuilah Hadist Shahih Nabi Sudah Terbukti & Kita Masuk Sifat Nya Yahudi

Dan mengikuti cara beribadah orang-orang Yahudi

Orang² Yahudi membaca Kitab mereka di Kuburan. Orang Muslim pun sama, ada diantara mereka yang membaca Al Qur'an di Kuburan. Maka benarlah Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah .

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ

Sungguh kalian (umat islam) akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (sejenis biawak), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).

Semoga bermanfaat..
Anti Syirik Bid'ah Churafat
Di repost oleh ustadz badrusalam