Penuntut ilmu jika hatinya telah dipenuhi cinta kepada ilmu maka akan mendapatkan kenikmatan sendiri, bahkan hal itu (larut dalam menuntut ilmu) akan membuat imunitasnya semakin meningkat hingga penyakitpun dengan izin Allah terkalahkan.
Ibnu Qayyim menceritakan tentang gurunya Ibnu Taimiah, bahwa sang guru pernah bercerita :
Ketika aku mengalami sakit, maka dokter berkata kepadaku : sesungguhnya muthalaahmu yang terlalu kuat serta jam mengajarmu yang terlalu padat membuat sakitmu semakin parah.
Maka akupun berkata kepada si dokter :
Sungguh aku tidak tahan untuk tidak belajar dan mengajar, dan sekarang saya ingin memastikan berdasarkan ilmu kedokteran anda, bukankah jiwa jika merasakan bahagia maka imunitasnya akan meningkat dan akhirnya membuat sakit menyingkir ?
Dokter menjawab iya benar, maka aku berkata jiwaku ini sangat bahagia dan senang bila belajar dan mengajarkan ilmu, hingga fisikku pun menguat, dan akhirnya aku merasakan kesembuhan, sang dokter menjawab : itu sudah diluar pengobatan kami (selsai kutipan).
Tidak selamanya kesembuhan itu datang dengan pengobatan dan berobat, tekadang Allah hadirkan kesembuhan dengan faktor faktor maknawi, seperti amal soleh, doa, sedekah, tawakkal, kesabaran dan husunu dzan kepada Allah.
oh iya yang muktamad dalam madzhab (hanbali) yang lebih utama adalah tidak berobat ketika sakit menyapa, ini hanya informasi jangan salah difahami, adakalanya berobat dibutuhkan
Ustadz Ibnu Majah