Sabtu, 02 Januari 2021

Sunnah itu dibela dengan kebenaran, kejujuran dan keadilan. Tidak dibela dengan kedustaan dan kedzaliman. Jika seorang membantah kebathilan dengan kebathilan pula, dan melawan kebid'ahan dengan kebid'ahan pula, maka ini termasuk yang dicela oleh salaf dan para imam".

Beginilah Seharusnya Membela Agama

قَالَ ابنُ تَيمِيَّة - رَحِمَهُ اللَّـهُ - :

« تُحرَس السُّنَّة = بِالحَقِّ والصِّدقِ والعَدلِ ، ولا تُحرَس بِكَذِبٍ ولا ظُلمٍ ، فَإذَا رَدَّ الإنسَانُ بَاطِلًا بِبَاطِلٍ ، وقَابَلَ بِدعَةٍ بِبِدعَةٍ ، كَانَ هَذَا مِمَّا ذَمَّهُ السَّلَفُ والأئِمَّة ».

📚 [ دَرءُ تَعَارُضِ العَقلِ والنَّقلِ || ٧ / ١٨٢ ]

Ibnu Taimiyyah berkata:

"Sunnah itu dibela dengan kebenaran, kejujuran dan keadilan. Tidak dibela dengan kedustaan dan kedzaliman. Jika seorang membantah kebathilan dengan kebathilan pula, dan melawan kebid'ahan dengan kebid'ahan pula, maka ini termasuk yang dicela oleh salaf dan para imam".

(Dar'u Ta'arudzil Aqli wa Naqli 7/182)
Ustadz abu Ubaidah as sidawi