Selasa, 05 September 2023

Bisa jadi seorang hanya menghafal surat pendek. Namun dia jujur kepada Allah ingin menguasai 2 hal di atas kemudian mengamalkan, maka dialah ahlul Qur'an yang sejati. Berbeda dengan orang yang hafal Qur'an seluruhnya, namun tidak ada Al Qur'an pada Akhlak dan amalnya, maka sungguh dia bukan ahlu Qur'an.

Ada sebuah faidah indah yang saya dapatkan pada kajian khataman kitab Adabul Mu'allim Wal Muta'allim Syaikh Prof. Abdurrazaq Al Badr di masjid Nabawi pekan lalu:

Mempelajari Qur'an mencakup 2 hal:
- Mempelajari lafaz (Ta'allum al fadz), yaitu dengan belajar tajwid teori dan praktik.
- Mempelajari makna (Ta'allum al ma'aani), seperti berusaha memahami terjemahan dan tafsirnya.

Kemudian Syaikh menyampaikan:

Subhanallah.. 
Bisa jadi seorang hanya menghafal surat pendek. Namun dia jujur kepada Allah ingin menguasai 2 hal di atas kemudian mengamalkan, maka dialah ahlul Qur'an yang sejati. Berbeda dengan orang yang hafal Qur'an seluruhnya, namun tidak ada Al Qur'an pada Akhlak dan amalnya, maka sungguh dia bukan ahlu Qur'an. Hasan Al Basri mengomentari para Qurro' (ahli dalam membaca AI Qur'an) di zamannya:

قرأت القرآن كله ولم أسقط ولو حرفا، وقد أسقط القرآن كله. فلا كثر الله مثل هؤلاء

Para Qurro' berkata, "Aku sudah membaca seluruh AI Qur'an dan tak ada satupun huruf yang aku abaikan hukum-hukum bacaannya." Padahal sejatinya mereka telah mengabaikan seluruh Al Qur'an. Semoga Allah tidak memperbanyak manusia seperti Anda."

Ini yang terjadi di zaman Tabi'in, bagaimn di zaman ini?!

-
Semoga Allah menjadikan kita dan anak keturunan sebagai Ahlu Qur'an sejati. Aamiin.

---
Ahmad Anshori

___