Sabtu, 16 September 2023

Wahai Para Istri, banyak²lah bersyukur !

:: Wahai Para Istri, banyak²lah bersyukur !

Kemarin malam saat saya sedang membeli kaca mata di Blok M Square, tiba² ada ummahat muda asal palastine mengucapkan salam kepada saya. Beliau membawa 1 putranya yg cukup acak²an dan kumal.

.

Lantas ummahat palestine tsb bertanya, apakah saya bisa berbicara bahasa arab ? maka saya jawab tentu bisa. Mungkin disebabkan saya pake gamis putih dan peci putih, dan tubuh 190 cm, bisa jadi dikira orang arab seperti dirinya.

.

Dengan memelas, ia menyampaikan memiliki 4 anak, dan suaminya bekeria di luar Mall (mungkin kerja di lapak kaki lima punya orang), dan menyatakan belum makan sama sekali dari pagi, meminta belas kasihan untuk anak²nya.

***

Kemudian saya beralih ke toko jam, guna mengganti baterai jam tangan, tepat di depannya toko kaca mata dalam Mall tsb.

.

Penjaganya mba² muda bercadar. Sebetulnya saya sudah menyadari bahwa dari awal dilihat oleh penjaga toko jam tsb, mungkin karena saya berbicara bahasa arab dan postur tubuh saya rada ga wajar untuk ukuran warga indonesia, mungkin dikira org asing. Seketika penjaga toko tsb kaget, ketika saya menghampiri toko jamnya.

.

Ketika sedang transaksi, pas banget datang adzan isya, lantas mba² bercadar tsb izin sholat ke Bosnya keturunan chinese bertubuh kekar dan bertindik, dia sholat di bilik yg sangat sempit di dalam toko tsb. Sangat miris, dia hanya berduaan saja dgn bosnya sepanjang hari, dan bekerja hingga malam. Firasat saya, mba² tsb sudah bekerja disana sebelum dia bercadar.

***

Ketika saya naik lift menuju masjid Mall, ada bersama saya pasutri yg istrinya juga bercadar, terlihat secara dhahir mereka pasutri yg memiliki harta yg banyak.

.

Lantas saya pun merenung, sebagian wanita di luar sana, demi anaknya bisa makan di hari itu, terpaksa harus mengemis, dan ada juga yg terpaksa harus bekerja dgn berkhalwat bersama laki² ajnabi, bahkan sampai cukup malam

.
.

Maka banyak² lah bersyukur para istri yg  kebutuhan lahir batinnya ditunaikan  oleh suaminya, bahkan hampir semua yg diminta, sang suami berikhtiar memenuhinya. Namun realita yg saya jumpai di lapangan sbg peruqyah, rata² suami yg shaalih diuji dgn istri yg kurang bersyukur, minimal mudah berdebat sama suami, mudah angkat suara ke suami, mudah minta khulu' ke suami.  Allahul Musta'an

.

Saya jadi teringat hadits shahih  bukhori/muslim melalui jalur sahabat Abdullah ibn 'Abbas, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

 ورأيت النار فلم أر كاليوم منظرا قط، ورأيت أكثر أهلها النساء قالوا: لم يا رسول الله؟ قال: بكفرهن.
قيل: يكفرن بالله؟ قال: يكفرن العشير، ويكفرن الإحسان، لو أحسنت إلى إحداهن الدهر، ثم رأت منك شيئا، قالت: ما رأيت منك خيرا قط

.

"Dan aku melihat neraka, aku tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini, dan aku melihat mayoritas penghuninya adalah wanita." 

Mereka bertanya: "Mengapa demikian, ya Rasulullah?" 

Beliau menjawab: "Karena kekufuran mereka." 

Ditanyakan: "Apakah mereka kafir kepada Allah?" 

Beliau menjawab: "Mereka kufur kepada suami dan kebaikan. Jika kamu berbuat baik kepada salah satu dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat darimu sesuatu yang tidak dia sukai, dia akan berkata: 'Aku tidak pernah melihat kebaikan darimu sama sekali.'"

***

Akhuukum Fillah
~ al Faqiir Abu Musa al-Fadaniy