SAYA BUKAN KHAWARIJ ?
Ada seseorang mengingkari penguasa secara transparan dan vulgar di media terbuka. Dia bagaikan singa hutan lapar yang baru melahirkan. Keberaniannya membuat semua dipandang kecil, enteng dan remeh. Dia tentang, dia kritisi dan dia komentari semua yang datang dari penguasa. Dan memprovokasi masyarakat dengan kritikan-kritikannya agar masyarakat terpompa emosinya, marah dan menentang segala kebijakan pemerintah.
Ketika disampaikan bahwa itu bukan cara dan metode ahlussunnah, itu cara dan metodenya khawarij, eh justru dia menuduh balik murjiah kepada yang memperingatkannya. Katanya khawarij itu yang memberontak kepada penguasa dengan senjata, bukan yang mengkritik, mengingkari dan menentang penguasa dengan mulut dan tulisan-tulisannya secara terbuka.
Dia tidak tahu atau mungkin pura-pura tidak tahu, bahwa memprovokasi masyarakat untuk menentang penguasa lebih berbahaya daripada yang memikul senjata memberontak kepada penguasa dan inilah madzhabnya khawarij.
Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah
{ الذي ينشر فكر الخوارج و يرغب فيه هذا أخطر ممن يحمل السلاح. }
“Yang menyebarkan pemikiran khowarij dan memprovokasi (menyemangati) terhadap pemikiran tersebut. Ini lebih berbahaya daripada mereka yang membawa senjata.” [Al-Ijabat al-Muhimmah, 3/441]
Dan Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:
ليس من شرط الخوارج حمل السلاح، بل إذا اعتقد تكفير المسلم بالكبيرة يكون من الخوارج وعلى مذهبهم، وإذا حرَّض على ولي أمر المسلمين بالخطب والكتابات ولو لم يحمل السلاح، هذا مذهب الخوارج.
“Bukan termasuk syarat khawarij dengan mengangkat senjata, bahkan apabila seseorang meyakini kafirnya seorang muslim karena melakukan dosa besar, ini termasuk khawarij dan mengikuti madzhab mereka.
Dan jika seseorang memprovokasi orang lain agar menentang pemerintah dengan khutbah (ceramah) dan tulisan, walaupun dia tidak mengangkat senjata, ini madzhab Khawarij.” [Al-Ijabat al-Muhimmah, hlm. 16].
AFM
