Kamis, 24 April 2025

Terkadang tidak menjawab pertanyaan orang yang tidak faham itu lebih selamat

Terkadang tidak menjawab pertanyaan orang yang tidak faham itu lebih selamat

Karena mudharat menjawab pertanyaan orang jâhil itu besar.

Apa sebab Al-Bukhâriy ditahdzîr gurunya Adz-Dzuhliy ? 

Jawabnya; karena bermula dari Al-Bukhâriy menjawab pertanyaan orang bodoh dan difahami oleh penanya ucapan Al-Bukhâriy tersebut sesuai dengan pemahamannya, lalu ditanyakan ucapan Al-Bukhâriy itu kepada Adz-Dzuhliy, dan Al-Bukhâriy akhirnya ditahdzîr sama Adz-Dzuhliy bahkan sampai Al-Bukhâriy wafat dalam keadaan ditahdzîr dan Adz-Dzuhliy pun yang kami ketahui belum meminta maaf pada Al-Bukhâriy.

Adz-Dzahabiy menyebutkan:

فلما ذهب البخاري إلى نيسابور سأله أحد الحمقى عن مسألة اللفظ، فقال البخاري: «القرآن كلام الله ‌غير ‌مخلوق، ‌وأفعال العباد مخلوقة والامتحان بدعة». 

سير أعلام النبلاء – ط الرسالة (12/ 454)

Tatkala Al-Bukhâriy pergi ke Naisâbûriy salah seorang yang dungu bertanya kepadanya tentang masalah lafazh Al-Qurân, lalu Al-Bukhâriy berkata: 

"Al-Qurân kalâmullâh bukan makhlûq, perbuatan para hamba adalah makhlûq, dan menguji orang (dengan pertanyaan itu) bid'ah."

[Siyaru A'lâmin Nubalâ' terbitan Ar-Risâlah 12/453]

Lalu dinukilkanlah ucapan Al-Bukhâriy ini oleh penanya kepada Adz-Dzuhliy dengan pemahamannya yang buruk, dan ia bertanya pada Adz-Dzuhliy bahwasanya Al-Bukhâriy berkata begini (dengan narasi yang ia fahami): 

لفظي بالقرآن مخلوق
"Lafazhku terhadap Al-Qurân adalah makhlûq."

Lalu dengan sebab pertanyaan ini jadilah Adz-Dzuhliy mentahdzîr Al-Bukhâriy, dan  Adz-Dzuhliy mengirim surat kepada orang-orang Râziyyîn agar meninggalkan mengambil riwayat dari Al-Bukhâriy.

Dan Al-Bukhâriy melakukan klarifikasi dan berkata: 

قال البخاري: «‌مَنْ ‌زَعَمَ ‌أَنِّي ‌قُلْتُ: ‌لَفْظِي بِالْقُرْآنِ مَخْلُوقٌ ، فَهُوَ كَذَّابٌ ، فَإِنَّى لَمْ أَقُلْهُ». شرح أصول اعتقاد أهل السنة والجماعة (2/ 396)
"Barangsiapa mengklaim bahwasanya Aku berkata lafazhku terhadap Al-Qurân adalah makhlûq maka ia pendusta, dan Aku sungguh tidak mengucapkannya"

[Syarh Ushûl I'tiqâi Ahlis Sunnah Wal Jamâ'ah 2/396]

Tapi karena fitnah sudah berhembus, walaupun beliau sudah klarifikasi namun tahdzîran beliau tetap berjalan, sampai akhirnya beliau berpindah-pindah tempat tinggal akibat diboikot orang.

Diantara pelajarannya:

"Hati-hati menjawab pertanyaan orang sembarangan kadang pertanyaan mereka akan membawa kemudharatan."
Ustadz dihyah