Senin, 28 April 2025

ANTARA NASIHAT DAN CELAAN

ANTARA NASIHAT DAN CELAAN

Ibnu Rajab -rahimahullah- berkata:

كَانَ السَّلَفُ إِذَا أَرَادُوا نَصِيحَةَ أَحَدٍ، وَعَظُوهُ سِرًّا، حَتَّى قَالَ بَعْضُهُمْ: مَنْ وَعَظَ أَخَاهُ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ فَهِيَ نَصِيحَةٌ، وَمَنْ وَعَظَهُ عَلَى رُءُوسِ النَّاسِ فَإِنَّمَا وَبَّخَهُ

“Dahulu para salaf, jika mereka ingin menasihati seseorang, mereka menasihatinya secara sembunyi-sembunyi. Sampai-sampai sebagian mereka berkata: ‘Siapa menasihati saudaranya di antara dirinya dan saudaranya (secara rahasia), maka itu adalah nasihat. Dan siapa menasihatinya di hadapan orang banyak, sungguh ia telah mencelanya.’”

Al-Fudhail -rahimahullah- berkata:

الْمُؤْمِنُ يَسْتُرُ وَيَنْصَحُ، وَالْفَاجِرُ يَهْتِكُ وَيُعَيِّرُ

“Seorang mukmin itu menutupi (aib) dan menasihati, sedangkan orang fajir (pendosa) membuka aib dan mencela.”
Ustadz didik suyadi mpd