Minggu, 27 April 2025

JIHAD DI PALESTINA

JIHAD DI PALESTINA 

Apakah jihad di Palestina masih relevan dan masih tegak? 

Jihad di Palestina harus tetap digelorakan, disuarakan dan ditegakkan. Tetapi mesti dengan kekuatan, bukan dengan ketidakberdayaan. 

Syekh Al Albani rahimahullah ditanya?

هل الجهاد في فلسطين قائم ؟؟

Apakah jihad di Palestina (masih) tegak?

لا تظنوا أن حكم الجهاد في فلسطين ساقط، هو قائم لكنه غير مستطاع

(جامع تراث الالباني - منهج ١٠/٨٢)

Jangan kalian menyangka, bahwa hukum jihad di Palestina telah gugur. Dia tetap tegak, akan tetapi bukan dengan ketidakberdayaan.  (Jami' Turats Al Albani 10/82).

Bagaimana dengan gerakan H4M4S yang katanya berjihad, apakah mereka sanggup mengusir Yahoedei dari Palestina? Perhatikan fatwa ulama berikut ini, 

Berkata Syekh Al Albani rahimahullah :
حركة حماس ليست إسلامية شئتم أم أبيتم
[ الهدى والنور ٤٥٩ ] .

Pergerakan HAMAS bukan (gerakan) islamiyyah, baik kalian kehendaki atau kalian tolak.  (Al Huda Wan Nur 459) .

Syekh Muqbil rahimahullah ditanya :

 ما رأيك في الجهاد الإسلامي وحركة المقاومة الإسلامية (حماس) في الأراضي العربية المحتلة في فلسطين؟

"Apa pendapat anda tentang jihad islam dan gerakan HAMAS di negeri Arab Palestina yang dijajah?

Beliau menjawab :

 أما حركة (حماس) فلن تكون نصرًا للإسلام، ففيها الشيعي والإخواني الحزبي.....

Adapun gerakan HAMAS, tidak akan menjadi penolong bagi kaum muslimin, di dalamnya ada Syiah, Ikhwani (IM) hizbi.. 

أما جماعة حماس فهي جماعة حزبية لا تأمر بمعروف ولا تنهى عن منكر، وتنكر على أهل السنة. 

Adapun jamaah Hamas adalah jamaah hizbiyyah, tidak memerintahkan kepada kebaikan dan tidak melarang dari kemungkaran dan mengingkari Ahlus Sunnah,

ولو حصل لهم نصر لفعلوا كما فعل في أفغانستان يوجه بعضهم إلى بعض المدفع والرشاش، لأنّهم ليسوا على قلب واحد.  تحفة المجيب على أسئلة الحاضر والغريب (228/1)

Seandainya terjadi pada mereka kemenangan, mereka akan berbuat sebagaimana yang terjadi di Afganistan, sebagian mereka akan mengarahkan tank dan peluru kepada sebagian yang lain, karena mereka tidak satu hati." (Kitab Tuhfatul mujib 'ala as ilah hadhir wal ghorib hal. 228).

Sekiranya mereka orang-orang Yahoedie menyerang kaum muslimin yang tidak di atas manhaj yang benar, tentulah kita menolong kaum muslimin dan berjihad bersama mereka, menghadapi musuh-musuh Allah. Namun tetap membenci dan mengingkari penyimpangan mereka. 

Syaikh Al-Allamah Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata :

وإذا اعتدى كفار اليهود والنصارى على مثل الأشاعرة والصوفية فنحن نُدافع عنهم ، ونُساعدهم على مواجهة هؤلاء الأعداء ، مع بُغضنا لهم ، وهم يُبغضوننا أشد البُغض

“Jika orang-orang kafir yahoedie atau nashara menyerang suatu kaum seperti Asya’irah atau sufiyah, maka kita akan membantu mereka, menolong mereka dalam menghadapi para musuh ini, bersamaan kita membenci mereka dan juga mereka membenci kita dengan kebencian yang sangat." [Aunul Baari bibayaani Maa tadhammanahu Syarhu As-Sunnah lil Imaam Al-Barbahari 981] . 

Pendapat Syekh Robi hafidzahullah, dijelaskan lagi oleh Syekh Saad hafidzahullah, bahwa kebolehan berjihad bersama dengan pemahaman yang menyimpang jika terpenuhi syarat-syarat jihad dan salah satu negera Islam mengumumkannya, sekalipun (negaranya) terbangun di atas Asy’ariyyah atau Shufiyah.

Syaikh Saad bin Fathi Az-Za’tari hafizhahullah ditanya tentang berjihad bersama hamas, beliau menjawab :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

يعني إذا توفرت شروط الجهاد وأعلنته إحدى الدول الإسلامية وإن كانت تتبنى الأشعرية أو الصوفية، وكان الحاكم والجيش والخطط والدعم والقوة المرهبة للعدو إلخ فنقاتل معهم إذا اقتضت المصلحة ذلك،

Yakni jika terpenuhi syarat-syarat jihad dan salah satu negera Islam mengumumkannya, sekalipun (negaranya) terbangun di atas Asy’ariyyah atau Shufiyah. Dan kondisi pemerintahnya, pasukannya, langkah-langkah, dukungan dan kekuatannya itu bisa membuat takut musuh, dan seterusnya, maka kita berperang bersama mereka, jika kemaslahatan mengharuskan hal itu.

فالجهاد خلف الحاكم الفاجر وارد في الأثر، أما المقاتلة مع منظمة قد صنفت بإرهابية وهي تعمل لصالح أجندة خارجية رافضية فهذا لا يجوز لأن مفاسده أكبر من مصالحه، ومن التعاون على الإثم والعدوان، والله اعلم.

Maka jihad dilakukan dibelakang pemerintah yang jahat itu ada riwayatnya dalam atsar. Adapun berperang bersama kelompok yang tergolong sebagai teroris, yang mana dia bekerja untuk kepentingan asing RAFIDHAH, maka itu tidak boleh, karena mudharatnya itu lebih besar daripada kemaslahatannya. Dan itu termasuk tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.
Wallahu alam. (Chanel Durus Al-Manhaj As-Salafy fi Filisthiin). 

AFM

Copas dari berbagai sumber. 

Bahasan terkait
Kenapa musuh menguasai? :  https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1438688146470448&id=100009878282155