Minggu, 10 September 2023

MEMINTA GARAM PUN KEPADA ALLAH

MEMINTA GARAM PUN KEPADA ALLAH

Para salaf itu, segala sesuatu berdoa meminta dan memohon kepada Allah Ta'ala. Itu menunjukkan ketergantungan hati mereka kepada penciptanya luar biasa. 

Berkata Ibnu Rajab rahimahullah, 

وكان بعض السلف يسأل الله في صلاته كل حوائجه حتى ملح عجينه وعلف شاته

“Dahulu sebagian salaf, meminta kepada Allah di dalam shalatnya, setiap kebutuhan-kebutuhannya, sampai garam untuk adonannya dan makanan untuk kambingnya” (Jami’ Al Ulum wal Hikam, 1/225). 

Perkataan beliau ini sesuai dengan perkataan Aisyah radhiyallahu anha. Beliau mengatakan, 

سَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ

“Mintalah kepada Allah segala sesuatu, sampai (meminta) tali sendal sekalipun.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Berkata Al Albani : mauquf jayyid).

Berbeda dan tidak sama dengan sebagian orang di zaman ini, yang berdoa meminta-minta agar terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya (baik meminta rezeki, jodoh dan anak, meminta agar jadi presiden, gubernur, bupati, anggota dewan dan yang lainnya) kepada selain Allah. 

Ada yang berdoa meminta-minta kepada patung, kerbau, sapi, jin, malaikat dan lain sebagainya. 

Ada pula yang berdoa meminta-minta kepada orang-orang yang telah ada di dalam kubur. Baik itu kuburannya mantan raja atau presiden, kiyai, tuan guru, wali, bahkan dalang, penyanyi dan artis. Yang dimana mereka lebih membutuhkan doa-doa orang yang masih hidup. Dan mereka pun tidak memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat dan mudharat. 

Berkata Syaikh Utsaimin rahimahullah,

فمن السّفه أن تأتي إلى قبر إنسان صار رميماً تدعوه وتعبده وهو بحاجة إلى دعائك .

Di antara kebodohan, bahwa kamu datang ke kuburan seseorang, yang telah menjadi hancur (jasadnya), kamu berdoa kepadanya dan beribadah (menyembah) kepadanya. Sedangkan dia (orang yang dalam kubur tersebut) membutuhkan doamu.

وأنت لست بحاجة إلى أن تدعوه; فهو لا يملك لنفسه نفعا ولا ضرا، فكيف يملكه لغيره؟!

Dan kamu tidak perlu menyeru kepadanya. Dia (orang yang dalam kubur tersebut) tidak memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat dan mudharat, maka bagaimana kepada selainnya memiliki kemampuan? (Al-Qoul al-Mufid 1/15). Sumber : https://al-maktaba.org/book/7339/9

Siapa saja yang tidak bertaubat dari perbuatan berdoa meminta-minta kepada selain Allah, kemudian mati, maka tempatnya adalah di neraka. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

من مات وهو يدعو من دون الله ندا دخل النار

Barangsiapa yang mati sedang dia berdo’a kepada tandingan selain Allah, dia masuk NERAKA. (Riwayat Bukhari).  

AFM

Copas dari berbagai sumber