Bismillah.
Kawan semoga dalam kebaikan dan diberkahi urusanya..
"Bagaiamana ulama salaf dalan menyikapi kesalahan kesalahan ?
Maka jawabnya silahkan baca dalam kitab:
" أين نحن من أخلاق السلف "
Di antara contoh kasusnya adalah:
1. Ketika mendengar kabar buruk atau kabar yang tidak mengenakan tentang saudaranya..
Maka bagaimana ulama salaf dalam bersikap:
Dijelaskan, sikapnya adalah:
Dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahu anhuma:
1. Jika kedudukannya lebih tinggi dari saya, maka saya akan kenali kedudukanya..
2. Jika kedudukan satu level dengan saya maka saya akan berbuat baik padanya.
3. Jika kedudukan lebih rendah dari saya, maka saya tidak akan menyusahkanya..
Ingat siapa yang tidak suka sikap seperti ini,, maka ketahuilah bumi Allah itu sangat luas.
Masya Allah sangat indah, dan terharu ketika membacanya ini,,
Selesai nukilan, insyabAllah bersambung
Catatan saya:
1. Akhlak seperti i ini sangat jarang kita jumpai, kecuali dari guru guru kami yang sangaat sayang dan penuh hikmah ketika menesehati.. barakllahu fikum.
2. ketika saudaranya salah,, maka dia membabi buta mrngahajrnya, mentahzirnya,, tidak mau di ajak bicara,, tidak mau salam,, tidak mau menolonh bahkan memvonis tanpa haq, dan lebih sadis menghasung dan menghasut kaum musliminblainya agar membecinya, meninggalkanya,, dan seterusnya.
3. Ketika saudaranya salah, maka pastikan kesalahan apa yang diperbuat,, apakah saampaai pada derajat mengeluarkan seseorang dari Islam, sampai ia munafiq.. ? Maksudnya adalah kesalahaan yang prinsip, yantiu mendasar,,
Jika prinsip yanf dilakukan, seperti aqidahnya menyimpang, manhaj sesat,, banyak berbuat bidah, maka dilakukan booikot padanya, sebagaaimana 3 orang sahabat yang diboikot oleh Rasulullah shallallahu aalaihi wasalam diakrenakan tidak mau ikut perang tabuk.. baca sirah nabawi.. namun manakala boikot yang dilakukan membaut ia tambah parah,, maka tinggalkan boikotnya,,,
Semoga Allah berikan taufiq pada semuanya..
Ustadz Mardi
