Rabu, 14 September 2022

Asy-Syahrastani bicara tentang kronologi perdebatan masalah kalam Allah dalam kitabnya Nihayatul Iqdam

Fakta bahwa teori kalam nafsi bagi Allah itu tidak pernah dikenal salaf dan baru dicetuskan di era Al-Asy'ari (menurut Asy-Syahrastani di sini, padahal sebelumnya adalah Ibnu Kullab).
Jadi tidak usah bawa-bawa Imam Ahmad dikesankan mengakui teori ini, kalau mereka mengakui teori ini mereka selamat dalam peristiwa mihnahnya Al Makmun dan Al Mu'tashim.
__________________________________

Asy-Syahrastani bicara tentang kronologi perdebatan masalah kalam Allah dalam kitabnya Nihayatul Iqdam.
Fokus pada apa yg saya lingkari dan garisi merah.
Setelah menyebutkan madzhab salaf dan mu'tazilah maka Asy-Syahrastani mengakui bahwa muncul teori ketiga yang merupakan hasil kreasi Al-Asy'ari (sebenarnya keliru juga, karena bukan Al-Asy'ari yg pertama tapi Ibnu Kullab -penerj) ttg kalam nafsi.
Uniknya Asy-Syahrastani menyatakan ini adalah bid'ah yg dibuat oleh Al-ASy'ari dan terkesan mengkritiknya.
Juga pengakuan bahwa menurut Al-Asy'ari kalam Allah yg ada dalam mushaf yg kita baca itu bukan kalam Allah haqiqi tapi hanya majaz.
Sepertinya Al-ASy'ari tak lagi berpendapat begini dalam Al Ibanah.
==========================
Jdi jelaslah bahwa teori kalam nafsi itu bukan berasal dari salaf, sementara jalan yang selamat dalam akidah adalah mengikuti salafus shalih. yg meyakini Al-Qur`an adalah kalam Allah bukan makhluk di kesemua sisinya, termasuk huruf dan bunyinya.
Ustadz A taslim