Jumat, 30 September 2022

Awiz asyuf asy syaikh al muallimi al yamani""Saya ingin melihat (bertemu) asy syaikh al muallimi al yamani"

"عــاوز أشــوف الشـــيخ المعلـــمي اليـــماني"

Dialek bahasa Arab Mesir,  yang diucapkan asy Syaikh Ahmad Muhammad Syakir rahimahullah,  ketika berkata kepada direktur perpustakaan al Haram al Makki (Mekkah),  asy Syaikh Sulaiman bin Abdurrahman ash Shoni' rahimahullah:

"عــاوز أشــوف الشـــيخ المعلـــمي اليـــماني "

"Awiz asyuf asy syaikh al muallimi al yamani"

"Saya ingin melihat (bertemu)  asy syaikh al muallimi al yamani"

Asy Syaikh Ahmad Muhammad syakir rahimahullah (ulama dari Mesir) pada suatu hari berkunjung ke Mekkah,  dia ingin melihat dan berjumpa dengan asy Syaikh Abdurrahman bin yahya al muallimi rahimahullah (ulama dari Yaman). 

Asy Syaikh Ahmad Muhammad syakir rahimahullah,  telah men -tahqiq- kitab musnad al Imam ahmad.  Dan asy Syaikh Abdurrahman al Muallimi telah mengirim surat padanya,  berisi perbaikan dan catatan tambahan untuk karya asy Syaikh Ahmad syakir tersebut. Dan dia ingin mencantumkan nya dalam karyanya itu. 

Maka,  saat berkunjung ke perpustakaan dan disambut direkturnya,  yaitu asy Syaikh Sulaiman  ash shoni' dia bertanya: "Mana asy syaikh Abdurrahman al Muallimi,  saya ingin melihat dan bertemu dengannya? "

Dan di saat mereka berdua berbincang-bincang itu,  seseorang menghidangkan air dan teh, dan meletakkannya di depan asy Syaikh Ahmad Syakir.  Setelah itu dia pergi,  untuk membaca kitab.  

Dan orang ini adalah asy Syaikh Abdurrahman al Muallimi (yang dijuluki dengan Imam adz Dzahabi abad ini),  seorang ulama yang berperilaku tawadhu,  rendah hati !! 

Asy Syaikh Ahmad Syakir yang juga ulama hebat dalam ilmu hadits,  belum pernah mengenal dan bertemu asy Syaikh Abdurrahman al Muallimi. 

"عــاوز أشــوف الشـــيخ المعلـــمي اليـــماني"

Asy Syaikh ash Shoni' menjawabnya:

الذي أحضر لك الشاي والماء هو المعلمي اليماني!

"Yang telah menghidangkan untukmu teh dan air tadi adalah (asy syaikh) :al Muallimi al yamaani" 

Seketika itu juga,  setelah jawaban itu,  asy Syaikh Ahmad Syakir "menangis" terharu (dengan ketawadhuan asy Syaikh abdurrahman al-muallimi). 

***
@hsn