Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا
"Sesungguhnya Allah akan mengutus (menghadirkan) bagi umat ini pada setiap akhir [atau awal] seratus tahun orang yang akan memperbaharui urusan agama mereka". (HR. Abu Dawud no. 4291, shahih).
Faedah manhajiyyah :
1. Kewajiban membenarkan apa yang dikabarkan oleh Nabi dalam hadits ini dan seluruh hadits-haditsnya.
2. Allah mengutus "orang yang membuat pembaharuan" maksudnya tidak terbatas hanya satu orang, tapi bahkan lebih.
3. Tugas mereka memperbaiki umat dan mendakwahkan apa yang dibawa para rasul.
4. Adanya pembaharu yang diutus oleh Allah tidak terbatas hanya pada negeri tertentu.
5. Mereka yang diutus ini bukanlah Nabi dan Rasul, karena mereka tidak menerima wahyu. tetapi mereka ulama yang mewarisi dan meneruskan perjuangan para nabi.
6. Yakinlah bahwa sekuat apapun usaha manusia untuk merusak islam baik dari dalam atau dari luar maka tidak akan bisa, karena yang menjaga islam ini adalah Allah.
Sebagimana firmanNya :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Qs. Al Hijr : 9).
7. Sebagian masyayikh sering berdoa ketika menyebut hadits ini :
اللَّهُمَّ اجْعَلنَا مِمَن يُجَدِّد أَمرَ هَذا الدِّين
"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memperbaharui urusan agama ini".
bahkan hendaknya orangtua juga mendoakan putra putrinya agar mereka termasuk orang yang disebut dalam hadits tersebut.
8. Tahun disini adalah dimulai setelah hijrahnya Nabi shallallahu alaihi wasallam.
9. Menunjukkan banyaknya penyimpangan setelah meninggalnya Nabi dan selesainya masa para shahabat.
10. Pujian Nabi dan keutamaan bagi orang yang diberi amanah oleh Allah dalam urusan agama.
WaAllahu A'lam.
Ustadz muhammmad alif
