Ibn Katsir berkata, "Syaikh Taqiyyuddin Ibn Taimiyyah berangkat menuju masjid an-Naranji. Beliau memerintahkan para sahabat beliau, yang saat itu bersama mereka ikut pula para tukang batu, untuk memecahkan batu yang terdapat di sungai Qaluth, batu yang biasa didatangi orang-orang dan bernadzar kepadanya. Beliau pun menghancurkan batu itu dan membebaskan kaum muslimin dari batu itu dan dari berbuat syirik dengan batu itu. Maka hilanglah syubhat dengan keburukannya yang besar dari kaum muslimin. Karena hal itulah, juga hal-hal lain yang serupa itu, mereka (para pemuka agama) menjadi iri dan menampakkan sikap permusuhan terhadap beliau." (Bidayah wa an-Nihayah 18/47) ...
-Faishal bin Zaid al-Muthairi hafizhahullah)-