عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: "أَحْصُوا لِي كَمْ يَلْفِظُ الإِسْلاَمَ" قَالَ: فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللّهِ، أَتَخَافُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ مَا بَيْنَ السِّتِّمِائَة إِلَى السَّبْعِمائَة؟ قَالَ: "إِنَّكُمْ لاَ تَدْرُونَ. لَعَلَّكُمْ أَنْ تُبْتَلَوْا" قَالَ، فَابْتُلِينَا. حَتَّى جَعَلَ الرَّجُلُ مِنَّا لاَ يصَلِّي إِلاَّ سِرًّا.
Dari Hudzaifah ia berkata, "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda, "Coba hitung berapa orang yang melafazkan islam."
Kami berkata, "Apakah engkau mengkhawatirkan kami sementara jumlah kami ada sekitar 600 sampai 700 orang?"
Beliau bersabda, "Sesungguhnya kalian tidak tahu barangkali kalian akan ditimpa ujian."
Hudzaifah berkata, "Ternyata kamipun diberi ujian hingga seseorang dari kami sholatnya sembunyi sembunyi."
(HR Bukhari no 3060 dan Muslim no 149)
✅ Faidah hadits
✔ Pertama: Tidak boleh merasa bangga dengan jumlah yang banyak. Karena kita tidak tahu ujian apa yang akan menimpa kita.
Ibnu Hajar ketika mensyarah hadits ini dalam kitab fathul bari berkata:
وُقُوعُ الْعُقُوبَةِ عَلَى الْإِعْجَابِ بِالْكَثْرَةِ
"Terjadinya sanksi akibat merasa ujub dengan jumlah yang banyak."
✔ Kedua: Bolehnya sembunyi sembunyi dalam melaksanakan agama saat keadaan amat sulit.
Imam Nawawi berkata dalam syarah Shahih Muslim:
فلعله كان في بعض الفتن التي جرت بعد النبي صلى الله عليه وسلم، فكان بعضهم يخفي نفسه ويصلي سراً مخافة من الظهور والمشاركة في الدخول في الفتنة والحروب والله أعلم
"Sepertinya ini terjadi pada sebagian fitnah yang terjadi setelah Nabi shallallahu alaihi wasallam wafat. Sebagian mereka bersembunyi dan sholat secara rahasia karena takut masuk dalam kancah fitnah dan peperangan."
✔Ketiga: Ini termasuk mukjizat Rasulullah dimana beliau mengabarkan apa yangvakan terjadi di masa depan. Dan ternyata benar terjadi.
AlHafidz ibnu Hajar Al Asqolani berkata dalam kitab fathul bari:
وفي ذلك علم من أعلام النبوة من الإخبار بالشيء قبل وقوعه، وقد وقع أشد من ذلك بعد حذيفة رضي الله عنه في زمن الحجاج وغيره"
"Hadits ini menunjukkan kepada tanda kenabian. Beliau mengabarkan sesuatu sebelum terjadinya. Dan telah terjadi lebih berat dari yang dialami oleh Hudzaifah setelah itu seperti di zaman Al Hajjaj bin Yusuf dan lainnya."
Ustadz abu yahya badrusalam