Suhu kota Madinah dingin dan kering. Suhu 15 ° - 18 ° Celcius sudah cukup untuk menusuk tulang. Tingkat kelembapan 23%. Dan ini belum puncak musim dingin. Apabila puncak musim dingin tiba, maka suhu kota Madinah bisa mencapai 5 ° - 9 ° Celcius.
_________________________
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَصْبِرُ عَلَى لَأْوَاءِ الْمَدِينَةِ وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَوْ شَهِيدًا
“Tidaklah seseorang dari umatku sabar terhadap cobaan Madinah dan kerasnya (kesusahannya), kecuali aku akan memberikan syafa’at padanya atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat.”
📚[HR. Muslim]
_________________________
Syaikh Al-Mubarakfuri rahimahullah, berkata,
واللأواء في اللغة الشدة , ( نقله الباحث من الصحاح للجوهري ) , وعطف الشدة عليها للتفسير أو التأكيد , أو أن ( اللأواء ) المراد بها ضيق المعيشةوتعسر الكسب , والشدة : ما يصيب الإنسان في بدنه بسبب شدة الحر والبرد ونحو ذلك
“Al-Awa’ secara bahasa adalah keras (syiddah), al-awa’ disambung dengan kata keras (syiddah) untuk penekanan. Dan yang dimaksud dengan kesempitan hidup di madinah adalah sulitnya mencari mata pencaharian. Adapun maksud kata keras (syiddah) adalah apa yang menimpa manusia pada badannya (penyakit) akibat ekstrimnya cuaca panas dan dingin (di kota Madinah).”
📚 [Mura’atul Mafatih syarh Misykatul
Mashabih 9/514-515]
_________________________
Apabila musim dingin telah tiba, maka Umar bin Khattab menulis wasiat kepada manusia. Beliau berkata:
“Sesungguhnya musim dingin telah tiba, dan ia adalah musuh. Maka bersiap siaga lah dengan mempersiapkan kain wool, Khuf, dan kaos kaki. Jadikan kain wool sebagai lencana dan selimut. Karena sesungguhnya suhu dingin adalah musuh yang cepat masuknya, jauh keluarnya”
📚 Latha’if Al Ma’arif Hal. 330
_________________________
Madinah An Nabawiyyah
6 Jumadal Ula 1443 H
✍🏻 Yami Amanda Cahyanto