Pertemuan Mbah Mun dan Kyai Najih
KH. Maimun Zubair (Mbah Mun) rahimahullah pernah debat dengan KH. Najih Achjad Maskumambang rahimahullah (tokoh Masyumi), Dalam debat itu mbah Mun mengakui keilmuan kyai Najih, bahkan mbah Mun mengaku hampir kalah debat dg Kyai Najih. Saking terinspirasinya mbah Mun dg Kyai Najih, sampai mbah Mun berharap kalau punya anak laki-laki akan dikasih nama "Najih", kebetulan beberapa hari setelah itu istri mbah Mun melahirkan bayi, maka mbah Mun menamai bayi itu dengan NAJIH, yang sekarang populer dengan sebutan GUS NAJIH.
Kyai Najih Achjad sendiri termasuk yang mempopulerkan kitab Tauhid syaikh Muhamammad bin abdul wahhab di pondok Maskumambang +- tahun 70an. Kyai Najih merupakan mantunya Kyai Ammar Faqih Maskumambang yang terkenal dengan ke"wahhabiyahannya". Sedangkan ayahnya kyai Ammar adalah Kyai Faqih Tokoh besar NU di zamannya, teman mbah hasyim asy'ari dan penentang keras ajaran "wahabi". Di sinilah letak keunikannya, kyai Faqih yang keras terhadap wahhabi justru tak diikuti oleh anaknya yaitu kyai Ammar. Setelah kyai Ammar pulang dari belajar di Mekkah beliau berubah haluan menjadi " wahhabi. Dan setelah kyai faqih wafat, kyai Ammar mengubah corak pondok maskumambang Gresik yang dulunya berpaham tradisionalis Nu menjadi "wahhabi". Setelah kyai Ammar wafat pada tahun 1965, pondok maskumambang dipegang Kyai Najih, dan di masanya kitab tauhid karya Syaikh MBAW dijadikan materi Ajar.
Kembali ke MBAH MUN, .........
Mbah Mun pernah menceritakan dirinya ketika menuntut ilmu: "aku pernah dipethukno Najih, Najih iku Muhammadiyah cekrek, debat kale kulo, Najih iki nemen, ape ziarah kubur wae gak oleh, aku meh kalah debat........wis aku nek moleh, nek ndduweh anak, tak jenengi Najih (Gus Najih), pas tuk omah bojoku hamil tuwo, pirang ndino metu tak jenengi Najih, molane de'e kadang- kadang ora biso awur karo uwong. Najih solae podo karo Najih mantune kyai Ammar......(kata mbah mun: makanya, kadang2 Anakku Najih ini kurang bisa begaul dg orang lain, seperti gaya Kyai Najih menantunya Kyai Ammar).
Bisa dicek di YouTube, Mbah Mun mengungkap dan menceritakannya dalam bbrp kesempatan dg redaksi yang berbeda-beda. Tapi subtansinya sama.
=====
Ustadz fadlan fahamsyah