DEMI ILMU DAN DAKWAH
Pagi ini membaca tulisan Al-Fadhil Ustaz Muafa yang berjudul BERSIHNYA AN-NAWAWI DARI SYAHWAT WANITA yang dipublish kemarin (https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2859737300727809&id=100000747008668). Dari tulisan tersebut dapat diilhami bahwa kisah ulama yang sanggup menjomblo karena ilmu dan dakwah itu memang ada dan benar, bahkan syekh ‘Abdul-Fattah Abū Ghuddah menyusun kitab berjudul Al-‘Ulama Al-Uzzab yang mengklasifikasikan 20 ulama yang menjomblo sampai wafat karena fokus mengutamakan ilmu dan dakwah.
Setiap ulama yang luar biasa itu memiliki perjalanan hidup yang berbeda dengan ulama yang lain, dan yang pasti adalah kehidupan para ulama tersebut berbeda dengan orang² biasa, mereka seperti hidup di alam lain. Apa saja akan mereka lakukan, termasuk sesuatu yang sulit dipahami oleh orang biasa (seperti menjomblo), demi kemaslahatan umat dan meraih rida Allah.
Imam Asy-Syāfi‘ī juga memiliki kisah yang unik, beliau berpoligami, dari para istrinya ini beliau mengkaji dan meneliti masalah haid. Begitu juga Imam Ishāq bin Rāhūyah, beliau menikahi istri seorang lelaki yang telah wafat dan memiliki kitab² Asy-Asyāf‘ī, beliau menikahinya hanya karena kitab² Asy-Syāfi‘ī tersebut.
Demikianlah segelintir kisah para ulama yang luar biasa, yang mabuk dengan ilmu dan dakwah, hingga “rela” menjomblo dan “tega” berpoligami pun karena ilmu. Hanya saja, yang belum pernah saya dengar dan baca adalah, seorang ulama yang seumur hidup hanya nikah dengan satu istri (monogami) semata-mata karena ilmu dan dakwah.
Salam Persahabatan,
Alfan Edogawa