اليوم انا وصديقي ركبنا تاكسي ، لقينا السواق لازق صفحة القرآن دي قدامه بالشكل دا ،
طلبت منه نصوره قالي عافاك الله استرني ( خوفاً من الرياء ) ، قولتله داري وشك و نصورك عشان الناس تاخدك قدوة ، وافق .
قولتله انت لقيت وقت وسط كل المشاغل دي تقرأ فيه قرآن! ،
قالي لأ انا مش بقرأ ، انا بحفظ ،
كل ما اقف في الإشارة ( الضوء الاحمر ) احفظ ،
واول ما يشتغل الضوء الأخضر وامشي ابدأ في المراجعة ، وهكذا...
{ رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ } .
Hari ini saya dan teman saya naik taksi. Dan kami melihat pengemudinya menempelkan sebuah lembaran halaman Alquran di hadapannya di atas setir.
Kami meminta izin untuk memfotonya, Dia menjawab: "semoga Allah memberkahi anda. Tolong tutupi aku. (Takut riya')."
Aku katakan: "Jangan kawatir, aku akan memfoto anda dengan tidak menampakkan wajah anda. Ini hanya untuk agar orang lain bisa menjadikan hal itu sebagai teladan."
Akhirnya dia menyetujui.
"Bagaimana anda bisa meluangkan waktu untuk membaca Alqur'an di balik semua kesibukan yang anda jalani?" Tanyaku.
Dia menjawab "Aku tidak membaca namun menghafal. Setiap kali berhenti di lampu merah, aku mencoba hafal satu ayat. Saat lampu hijau, aku mengulang-ulang apa yang kuhafal. Begitu seterusnya."
Mendengar jawabannya, aku teringat firman Allah:
رِجَالٌۭ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَـٰرَةٌۭ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًۭا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلْقُلُوبُ وَٱلْأَبْصَـٰرُ
"laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang." (QS. An-Nur: 37)
Sumber asli :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=419331626340340&id=100047905176816