Senin, 27 Desember 2021

Antara Imamah dan Umamah

Antara Imamah dan Umamah

Imam Asy-Syaukani rahimahullah pernah ditanya mengenai hukum seseorang yang mengambil imamah yang terjatuh, apakah shalatnya batal?

Beliau rahimahullah menjawab,

 حمل العِمامة أيسر من حمل الأُمامة

“Mengangkat imamah lebih mudah dari mengangkat Umamah. ”

Sebelum kita bahas lebih lanjut, ada baiknya kita tahu dulu perbedaan keduanya;

Imamah : kain yang dililitkan di atas kepala minimal dua kali lilitan. Jika hanya dililitkan sekali saja tidak disebut imamah. Dalam bahasa kita sering disebut surban atau sorban.

Umamah : cucu perempuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Umamah binti Abul 'Ash bin Ar-Rabi'. Ibunya adalah Zainab binti Muhammad Rasulillah.

Syaikh Utsman As-Salimy berkata (kurang lebih), “Jawaban Imam Asy-Syaukani merupakan jawaban yang cerdas. Karena seseorang ketika mengangkat imamahnya yang terjatuh bisa jadi hanya sekali, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggendong (kembali) Umamah ketika bangkit dari sujud berkali-kali. ”
______

Di zaman Imam Asy-Syaukani ada ulama yang menfatwakan batalnya shalat orang yang mengambil imamah yang terjatuh. Imam Asy-Syaukani dengan kecerdasannya menjawab dengan bahasa yang sangat lugas yang mengingatkan kita bahwa ketika Rasulullah menggendong cucu beliau di dalam shalat tentu akan banyak melakukan gerakan di luar shalat.

Dalam riwayat Muslim dari Abu Qatadah hadits no. 1212-1215 disebutkan, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami shalat sambil menggendong cucunya, Umamah binti Zainab binti Rasulillah. Beliau meletakkan Umamah di atas pundak beliau. Ketika beliau ruku' atau dalam riwayat lain ketika beliau sujud, beliau meletakkannya. Kemudian ketika beliau hendak bangkit dari sujud, beliau kembali menggendong cucunya. 

Tentu gerakan beliau di luar shalat ini berulang berkali-kali.

Karenanya Syaikh Utsman merajihkan pendapat yang menyatakan, tidak mengapa melakukan gerakan di luar shalat meskipun lebih dari tiga kali jika memang dibutuhkan.

Gerakan tersebut seperti membukakan pintu, mematikan gawai yang berdering, membuang ingus dlsb. 

Diantara faidah pelajaran Shahih Muslim

Repost tahun lalu, Dhamar, 27-12-2020