Jangan curigai saudaramu yg terlihat jarang kumpul lagi denganmu. Sebab boleh jadi ia sedang sibuk banting tulang menafkahi anak istrinya, sementara tak ada bantuan dari teman-temannya...
Jangan su'udzhan pada temanmu yg terlihat jarang sedekah. Sebab bisa jadi ia tengah berjuang menabung agar segera lepas dari jeratan riba...
Jangan menaruh prasangka negatif pada karibmu yang mulai menjauh darimu. Boleh jadi ia sedang menata hatinya agar tak membencimu atas kedzhaliman demi kedzhaliman yg kamu lakukan padanya...
Jangan terlalu baper dengan nasehat temanmu. Boleh jadi ia memang sangat menginginkan kelurusan itu ada padamu...
Jangan curigai ia yang tak terlihat lagi di majelis ilmu. Boleh jadi ia tengah sibuk membantu orang tuanya yg telah mulai renta dan sakit-sakitan...
Jangan curigai semua orang yg menulis status nasehat, bahwa itu mengarah padamu. Boleh jadi ia sedang mengingatkan dirinya sendiri akan hal itu...
(یَوۡمَ لَا یَنفَعُ مَالࣱ وَلَا بَنُونَ)
(إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبࣲ سَلِیمࣲ)
"(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,"
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 88-89)
Ustadz muhammad teguh azhar al atsary
Ja’far bin Muhammad rohimahullah berkata,
“Apabila sampai kepadamu dari saudaramu sesuatu yang kamu ingkari, maka berilah ia sebuah udzur sampai 70 udzur.. Bila kamu tidak mendapatkan udzur, maka katakanlah, “Barangkali ia mempunyai udzur yang aku tidak ketahui..”
(Dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman no 8344).
Abdullah bin Muhammad bin Munazil rohimahullah berkata, “Mukmin adalah yang selalu memberi udzur kepada saudaranya, sedangkan munafiq adalah yang selalu mencari kesalahan saudaranya..”
(Dikeluarkan oleh Abu ‘Abdirrahman As Sulami dalam Adab ash Shuhbah).
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
Bbg al ilmu