Kamis, 30 Desember 2021

MANUSIA YANG PALING BERBAHAGIA

MANUSIA YANG PALING BERBAHAGIA

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rohimahullohu- berkata:

فأسعد الخلق وأعظمهم نعيما وأعلاهم درجة أعظمهم اتباعا وموافقة له علما وعملا 

“Maka makhluq yang paling beruntung, paling agung kenikmatannya dan paling tinggi derajatnya adalah makhluq yang paling besar mutaba’ahnya (sikap ikutnya) dan kesesuaiannya dengan beliau (Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wasallam-) baik secara ilmu maupun amalan.” (“Majmu’ul Fatawa”/4/hal. 26).
Ustadz irfan saifudin 

Rabu, 29 Desember 2021

Penghapus Dosa BesarSyekh Muhammad bin Soleh al-'Utsaimin rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya kebaikan tauhid begitu agung. Ia dapat menghapuskan kesalahan dan dosa besar, apabila pelakunya berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun.” (al-Qoul al-Mufid, 1/85)

🕋 Penghapus Dosa Besar

Syekh Muhammad bin Soleh al-'Utsaimin rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya kebaikan tauhid begitu agung. Ia dapat menghapuskan kesalahan dan dosa besar, apabila pelakunya berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun.” (al-Qoul al-Mufid, 1/85)

Hakikat tauhid ialah hamba meyakini dengan kuat bahwa Allah semata yang Maha segalanya, menujukan seluruh ibadah hanya kepadaNya semata, dan meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama yang indah (asmaul husna) dan sifat-sifat yang mulia.

Sedangkan hakikat syirik yaitu memalingkan ibadah kepada selain Allah. Seperti menujukan rukuk, sujud, doa, istigatsah, nazar, kurban, sumpah dan ibadah lainnya kepada makhluk, baik kepada manusia, binatang, jin, malaikat, pohon, ahli kubur, batu atau selainnya. 

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mewafatkan kita di atas Islam, tauhid dan sunnah.

🇮🇩🇸🇦 ICC DAMMAM KSA
Channel Telegram: https://t.me/iccdammamksa

Taqwa itu tatkala kamu tidak melihat dirimu lebih baik daripada orang lain

Ibnu Umar Radhiallahu'anhuma berkata :"Taqwa itu tatkala kamu tidak melihat dirimu lebih baik daripada orang lain."

Tafsir Al-Baghowi (1/60)
Ustadz rizki

ALASAN_MANUSIA#DALAM_MAKSIAT_DAN_BID'AH

#ALASAN_MANUSIA
#DALAM_MAKSIAT_DAN_BID'AH

✒Keadaan sebagian orang :

▪Mereka merayakan krismas (natal) dengan alasan perayaan tahun baru.
▪Mereka merayakan maulid Nabi dengan alasan cinta kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam.
▪Mereka merayakan hari valentine dengan alasan menambah kasih sayang.
▪Mereka merayakan hari Ibu dengan alasan berbakti kepada orangtua.

🔰Tetapi jika sampai kepada mereka sunnah Nabi shallallahu alihi wasallam maka mereka tinggalkan dengan alasan bahwa itu hanya sunnah bukan wajib !!

🌱---------
Peringatan keras dari Nabi shallallahu alaihi wasallam :

فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

"Barangsiapa yang membenci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku". (HR. Bukhari dan Muslim).
Ustadz muhammad alif

laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah

اليوم انا وصديقي ركبنا تاكسي ، لقينا السواق لازق صفحة القرآن دي قدامه بالشكل دا ،

طلبت منه نصوره قالي عافاك الله استرني ( خوفاً من الرياء ) ، قولتله داري وشك و نصورك عشان الناس تاخدك قدوة ، وافق .

قولتله انت لقيت وقت وسط كل المشاغل دي تقرأ فيه قرآن! ،
 قالي لأ انا مش بقرأ ، انا بحفظ ،
 كل ما اقف في الإشارة ( الضوء الاحمر ) احفظ ، 
واول ما يشتغل الضوء الأخضر وامشي ابدأ في المراجعة ، وهكذا...

{ رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ } .

Hari ini saya dan teman saya naik taksi. Dan kami melihat pengemudinya menempelkan sebuah lembaran halaman Alquran di hadapannya di atas setir.

Kami meminta izin untuk memfotonya, Dia menjawab: "semoga Allah memberkahi anda. Tolong tutupi aku. (Takut riya')."

Aku katakan: "Jangan kawatir, aku akan memfoto anda dengan tidak menampakkan wajah anda. Ini hanya untuk agar orang lain bisa menjadikan hal itu sebagai teladan." 

Akhirnya dia menyetujui.

"Bagaimana anda bisa meluangkan waktu untuk membaca Alqur'an di balik semua kesibukan yang anda jalani?" Tanyaku.

Dia menjawab "Aku tidak membaca namun menghafal. Setiap kali berhenti di lampu merah, aku mencoba hafal satu ayat. Saat lampu hijau, aku mengulang-ulang apa yang kuhafal. Begitu seterusnya."

Mendengar jawabannya, aku teringat firman Allah:

رِجَالٌۭ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَـٰرَةٌۭ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًۭا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلْقُلُوبُ وَٱلْأَبْصَـٰرُ

"laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang." (QS. An-Nur: 37)

Sumber asli :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=419331626340340&id=100047905176816

Wajib bagi kalian untuk menyatukan hati-hati kaum mukminin, jauhilah sifat angkuh dan membuat perpecahan diantara kaum mukminin, karena prinsip [Ahlis Sunnah]

#AHLUS_SUNNAH
#AHLUL_JAMAAH

Wasiat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

عَلَيْكُمْ بِمَا يَجْمَعُ قُلُوبَ المُؤْمِنِينَ وَيُؤَلِّفُ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ، وَإِيَّاكُمْ وَالبَطَرَ وَالتَّفْرِيقَ بَيْنَ المُؤْمِنِينَ، فَالأَصْلُ الَّذِي يُبْنَى عَلَيْهِ الاِعْتِصَامُ بِالسُّنَّةِ وَالجَمَاعَةِ هُوَ اجْتِمَاعُ قُلُوبِ المُؤْمِنِينَ بِحَيْثُ يَجْتَنِبُ التَّفَرُّقَ بَيْنَهُمْ وَالاِخْتِلَاَفَ بِحَسْبُ الإِمْكَانِ.

"Wajib bagi kalian untuk menyatukan hati-hati kaum mukminin, jauhilah sifat angkuh dan membuat perpecahan diantara kaum mukminin, karena prinsip [Ahlis Sunnah] adalah berpegang teguh dengan Sunnah dan Berjamaah, yaitu bersatunya hati kaum mukminin dengan terus berusaha menjahui perpecahan dan perselisihan sebisa mungkin",. [Al 'Uqud Ad Durriyah hal. 320]

--------------🌱🌴-------------
اللهم اجمع قلوبنا على التوحيد والسنة،.
Ustadz muhammad alif

Beramal tanpa (dua hal): ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah, itu ibarat seorang musafir yang mengisi tas bekalnya dengan pasir, hanya akan memberatkannya tapi tidak memberinya manfaat.

Beramal tanpa (dua hal): ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah, itu ibarat seorang musafir yang mengisi tas bekalnya dengan pasir, hanya akan memberatkannya tapi tidak memberinya manfaat.

(Ibnul Qayyim - Al-Fawaid 1/49)

Tahdzir terhadap Jamaah Tabligh 📚بيان التحذير من جماعة التبليغ

📚 Tahdzir terhadap Jamaah Tabligh 📚
بيان التحذير من جماعة التبليغ

https://wawasanislamdunia.blogspot.com/2021/12/tahdzir-terhadap-jamaah-tabligh-part-1.html

Oleh : Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Saad As-Suhaimy dan Syaikh Prof. Dr. Ali bin Ghazii At-Tuwaijiri Hafidzahumallahu Ta'ala

Kajian Hari Ahad 23 Jumadil Ula 1443 H, Ba'da Magrib - Selesai di Masjid Quba, Kota Madinah

✍️ Ringkasan oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc Hafidzahullahu Ta'ala

Part 1

Ada 4 pokok pembahasan dalam hal ini, 

A. Wajibnya berpegang teguh terhadap Jamaah kaum muslimin dan menjauhi segala bentuk perpecahan
لزوم جماعة المسلمين و بعد عن الاختلاف و الفرقة 

B. Penjelasan tentang Manhaj Jamaah Tabligh dalam tinjauan syariat
بيان منهج جماعة التبليغ في ميزان الشرع
C. Penjelasan tentang bahaya kesesatan Jamaah Tabligh 
بيان خطر ضلالات جماعة التبليغ
D. Beberapa perkataan Ahli Ilmu tentang Jamaah Tabligh 
ذكر أقوال أهل العلم في هذه الجماعة 

4 Pokok ini akan dijelaskan bergantian oleh kedua Syaikh di atas, berikut ini ringkasannya :

✅Pokok Pertama 
Dijelaskan oleh Syaikh Prof. Dr. Shalih As-Suhaimy Hafidzahullahu Ta'ala 

Beliau menjelaskan 3 point penting 
1. Apakah Islam itu satu atau beragam? 
Yang benar bahwasanya Islam itu Satu, tidak beragam. 
الحق، أن الإسلام جماعة واحدة لا جماعات 
و فرقة واحدة لا فرق
و منهج واحد لا مناهج 
و حزب واحد لا أحزاب
و طائفة واحدة لا طوائف
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyebutkan tentang perpecahan umat, 
اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً ،  كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً؛ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

 ‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan, yang semuanya berada di Neraka, kecuali satu golongan, yakni “al-Jama’ah.” dalam redaksi lain
مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ.
Apa yang aku dan para Shahabatku berada di atasnya.’”

Telah salah jika ada yang mengira bahwa Islam itu membutuhkan kelompok-kelompok, Sebagaimana kelompok yang menyimpang dalam pembahasan kita, yaitu Jamaah Tabligh, atau Ikhwanul Muslimin, begitu juga dengan Sururiyah dan yang lainnya. 

2. Bahaya Berkelompok-kelompok 
خطورة تعدد الجماعات 

Sebuah perkataan yang bathil
نجتمع فيما اتفقنا عليه و يعذر يعضنا بعضا فيما اختلفنا فيه
"Berkumpul pada hal yang disepakati, dan saling memberi udzur terhadap yang diperselisihkan" 

Artinya : Tidak mengapa kamu Syiah, Sufi, Salafi, Bukan Salafi, Batiniyyun, Ahmadiyah (saling bergandengan tangan) 

Ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Syaikh Aman Al-Jami Rahimahullah Ta'ala puluhan tahun lalu, ketika seminar di Universitas Islam Madinah membahas suatu tema 
"الحكم على الشيء فرع عن تصوره" 
Ketika itu sedang membantah perkataan  Tokoh Ikhwanul Muflisin Kuwait yaitu Ismail As-Sathy 
من الذي قال لك أن لله يدا
"Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa Allah memiliki tangan?" 

Lalu dibantah habis oleh Syaikh Aman Al-Jami Rahimahullah Ta'ala 

(Setelah disebutkan nama Ismail As-Sathy maka 1/3 peserta seminar keluar meninggalkan ruangan (karena mungkin fansnya), Sebagaimana Syaithan kabur jika mendengarkan adzan) 

Di akhir seminar Syaikh memberi sebuah permisalan yang hampir mirip dengan yang dikatakan Syaikh Al-Albani Rahimahullah Ta'ala yang maknanya kurang lebih begini, bahwa Kaidah Ikhwan Muslimin itu:
 كَتِّلْ و جَمِّعْ، ثم رَبِّ
"Kumpulkan dan satukan lalu didik" 
Adapun Kaidah Ahlussunnah 
صف، و نق، ثم رب
"Satukan barisan (di atas Tauhid) , bersihkan segala bentuk penyimpangan, lalu didik" 

Permisalan 2 orang yang sama-sama membangun sebuah masjid, maka orang pertama mengatakan;

Aku telah membangun masjid, maka silahkan sholat disini, akan tetapi janganlah masuk untuk sholat terlebih dahulu kecuali mukmin, baik dan suci dari hadats akbar wa ashghor. 

Adapun orang kedua mengatakan; 
Aku telah membangun masjid, maka silahkan sholat disini, semua boleh masuk untuk sholat disini, meskipun mu'tazilah, asy'ari, rofidhoh, bitiniyyah, orang haid, orang nifas, orang yang sudah bercusi ataupun tidak dll. 

Mana yang lebih berhak untuk diikuti? Silahkan dijawab jika kalian orang-orang yang cerdas. 

3. Dalil-dalil dari Kitab dan Sunnah akan wajibnya berpegang teguh dengan Jamaah kaum muslimin 

✅Al-Qur'an
Allah Ta’ala berfirman :
 وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. [Ali Imran/3: 103]

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِه ذَالِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ِ

Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. [al An’am/6 :153]

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَنَّهٗٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ 
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.[al-Anfal :24] 

ولا يزالون مختلفين إلا من رحم ربك 

“... Akan tetapi, mereka senantiasa berselisih (baik dalam agama, keyakinan, pendapat dan madzhab), kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Robb-mu... .” (QS. Hud: 118-119)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian kalau kau berlainan Pendapat wacana sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), kalau kau benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa’: 59)

وأطيعوا الله ورسوله ولا تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم واصبروا إن الله مع الصابرين. 

 “Taatilah kamu sekalian perintah Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berselisih. Kalau kamu berselisih, maka niscaya kalian akan lemah dan akan hilanglah kekuatan kalian. Dan hendaklah kamu sekalian bersabar; sungguh Allah itu bersama orang-orang yang bersabar.” (al-Anfal : 46)

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
"Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat" (Ali Imran : 105) 

وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ.

“.... Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Q.S. Ar-Ruum : 31-32).

✅Hadist
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا..... 
“Sesungguhnya Allah meridhoi kamu tiga perkara dan membenci kamu tiga perkara ; Dia meridhoi kamu apabila kamu beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu kepada-Nya, dan apabila kamu berpegang teguh kepada tali Allah semua dan kamu tidak berpecah-belah.... ” [HR Muslim]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

 “Barang siapa yang melepaskan tangan dari ketaatan, maka ia akan menjumpai Allah pada hari kiamat dalam keadaan tidak memiliki hujjah, dan barang siapa yang mati, sedangkan di pundaknya tidak terdapat baiat, maka ia telah mati seperti kematian jahiliah.”(HR. Muslim).

Hadits yang semakna dengan redaksi berikut ini banyak sekali,
عليكم بالجماعة فإن يد الله مع الجماعة

“Kalian harus selalu bersama Al Jama’ah karena tangan Alloh itu menyertai Al jama’ah.”

فَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ ، فَإنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الغَنَمِ القَاصِيَة
Maka haruslah bagi kalian untuk berjamaah, sebab serigala hanya akan memakan domba yang jauh dari kawannya.’” [HR. Abu Dawud] 

Beliau juga bersabda :
ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ

Artinya: “Tiga hal yang tidak akan dibenci oleh hati seorang muslim:

1. Mengikhlaskan amalan karena Allah,
2. Menasehati pemerintah kaum muslimin,
3. Menetapi jama’ah kaum muslimin,
Karena sesungguhnya mendoakan pemerintah kaum muslimin akan menjadi pagar yang melindungi dari belakang mereka.”
[HR. At-Tirmidzi] 

✅Atsar 
Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu anhu berkata :
 لا إسلام الا بجماعة ولا جماعة الا بإمارة ولا إمارة إلا بطاعة
”Sesungguhnya tidak akan tegak agama Islam kecuali dengan jama’ah. Dan tidak akan tegak jama’ah kecuali dengan pemerintahan, dan tidak akan tegak pemerintahan kecuali dengan ketaatan”. 

Keshohihannya diperselisihkan oleh para ulama. 

Banyak sekali dalil-dalil yang lain, bisa dirujuk di kitab-kitab hadits, baik shahihan ataupun kutub sunan dan yang lainnya. 

Bersambung.....
Ustadz abu yusuf ahmad ja'far

Pembagian Tauhid Menurut Imam As Safarini

🔰Pembagian Tauhid Menurut Imam As Safarini

🎙️Imam As Safarini Al Hanbali Al Atsari rahimahullah berkata,

"Ketahuilah bahwasanya tauhid itu dibagi menjadi tiga: tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid sifat ( _asma wa shifat_ ).

1️⃣ *Tauhid rububiyah* yakni tidak ada Pencipta, Pemberi Rezeki, Yang Menghidupkan, Yang Mencabut Nyawa, (dan seterusnya dari rububiyah-Nya) kecuali Allah Taala.

2️⃣ *Tauhid uluhiyah* yakni mengesakan Allah Taala dalam beribadah hanya kepada-Nya; rasa tunduk, hina, cinta, butuh, dan menghadapkan diri hanya kepada Allah Taala.

3️⃣ *Tauhid sifat* yakni menyifatkan Allah Taala dengan setiap sifat yang Dia menyifati diri dengannya dan dengan setiap yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sifatkan untuk-Nya; menafikan dan menetapkannya. Menetapkan bagi-Nya setiap hal yang telah ditetapkan bagi diri-Nya dan menafikan dari-Nya setiap apa yang dinafikan-Nya dari diri-Nya.

Telah diketahui bahwa metodenya _salaful ummah_ dan _aimmah_-nya ialah menetapkan setiap apa yang ditetapkan-Nya dari sifat-sifat-Nya tanpa _takyif_ (menanyakan bagaimana), _tamtsil_ (menyerupakan), _tahrif_ (membelokan makna), dan _ta'thil_ (menolak). 

Begitupula menafikan dari-Nya setiap apa yang Dia menafikan atas diri-Nya tanpa mengingkarinya di dalam nama-nama dan ayat-ayat-Nya. Sebab Allah Taala mencela orang-orang yang mengingkari dalam masalah ini. 

Maka, metode _salaful ummah_ dan _aimmah_-nya ialah menetapkan nama-nama dan sifat-sifat-Nya disertai menafikan permisalan dengan makhluk-makhluk-Nya. _Itsbat_ (menetapkan) tanpa _tamtsil_ (menyerupakan) dan _tanzih_ (menyucikan) tanpa _ta'thil_ (menolak)."

📚 _Lawaami-ul Anwaar Al Bahhiyyah_, hal. 129.

✍️ Abu 'Aashim al-Hanbali

----
📲 https://t.me/sunnaheduofficial

Selasa, 28 Desember 2021

rezeki

Semua maksiat timbul karena seseorang mendahulukan hawa nafsunya. Seakan akalnya tumpul dan buntu sehingga tidak bisa melihat mana kebaikan dan keburukan.

🌌  Akal Sehat

Akan berbeda keadaan seseorang yang akal sehatnya dijajah hawa nafsu sehingga akan terbelenggu, dengan keadaan seseorang yang akal sehatnya berhasil mengalahkan hawa nafsunya.

Berkata Imam Ibnul Qayim Rahimahullah:

لو خرج عقلك من سلطان هواك عادت دولة له
Sekiranya akalmu berhasil keluar dari kekuasaan hawa nafsumu niscaya kerajaannya akan kembali kepadanya. (Alfawaid:51)

Semua maksiat timbul karena seseorang mendahulukan hawa nafsunya. Seakan akalnya tumpul dan buntu sehingga tidak bisa melihat mana kebaikan dan keburukan.Perhatikan contoh yang disebutkan Allah tentang orang musyrik,

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Qashshash: 50 )
Ustadz ali sutan 

Senin, 27 Desember 2021

Antara Imamah dan Umamah

Antara Imamah dan Umamah

Imam Asy-Syaukani rahimahullah pernah ditanya mengenai hukum seseorang yang mengambil imamah yang terjatuh, apakah shalatnya batal?

Beliau rahimahullah menjawab,

 حمل العِمامة أيسر من حمل الأُمامة

“Mengangkat imamah lebih mudah dari mengangkat Umamah. ”

Sebelum kita bahas lebih lanjut, ada baiknya kita tahu dulu perbedaan keduanya;

Imamah : kain yang dililitkan di atas kepala minimal dua kali lilitan. Jika hanya dililitkan sekali saja tidak disebut imamah. Dalam bahasa kita sering disebut surban atau sorban.

Umamah : cucu perempuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Umamah binti Abul 'Ash bin Ar-Rabi'. Ibunya adalah Zainab binti Muhammad Rasulillah.

Syaikh Utsman As-Salimy berkata (kurang lebih), “Jawaban Imam Asy-Syaukani merupakan jawaban yang cerdas. Karena seseorang ketika mengangkat imamahnya yang terjatuh bisa jadi hanya sekali, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggendong (kembali) Umamah ketika bangkit dari sujud berkali-kali. ”
______

Di zaman Imam Asy-Syaukani ada ulama yang menfatwakan batalnya shalat orang yang mengambil imamah yang terjatuh. Imam Asy-Syaukani dengan kecerdasannya menjawab dengan bahasa yang sangat lugas yang mengingatkan kita bahwa ketika Rasulullah menggendong cucu beliau di dalam shalat tentu akan banyak melakukan gerakan di luar shalat.

Dalam riwayat Muslim dari Abu Qatadah hadits no. 1212-1215 disebutkan, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami shalat sambil menggendong cucunya, Umamah binti Zainab binti Rasulillah. Beliau meletakkan Umamah di atas pundak beliau. Ketika beliau ruku' atau dalam riwayat lain ketika beliau sujud, beliau meletakkannya. Kemudian ketika beliau hendak bangkit dari sujud, beliau kembali menggendong cucunya. 

Tentu gerakan beliau di luar shalat ini berulang berkali-kali.

Karenanya Syaikh Utsman merajihkan pendapat yang menyatakan, tidak mengapa melakukan gerakan di luar shalat meskipun lebih dari tiga kali jika memang dibutuhkan.

Gerakan tersebut seperti membukakan pintu, mematikan gawai yang berdering, membuang ingus dlsb. 

Diantara faidah pelajaran Shahih Muslim

Repost tahun lalu, Dhamar, 27-12-2020

Minggu, 26 Desember 2021

Aku heran kepada orang yang begitu bersedih karena berkurangnya harta, tetapi ia tak pernah bersedih karena berkurangnya usia"

قال يحيى بن معاذ -رحمه الله- :

 ” عجبت مِمّن يحزن على نقصان ماله ، كيف لا يحزن على نقصان عمره “

[ الفوائد والأخبار والحكايات لابن حمكان ]
"Aku heran kepada orang yang begitu bersedih karena berkurangnya harta, tetapi ia tak pernah bersedih karena berkurangnya usia"

[ Yahya ibn Mu‘ādz ]

Sabtu, 25 Desember 2021

Rezeki dan ajal dua pasangan yang selalu bersama, jika ajal masih tersisa, maka rezeki pun berarti masih ada.

Rezeki dan ajal dua pasangan yang selalu bersama, jika ajal masih tersisa, maka rezeki pun berarti masih ada.

(Ibnul Qayyim - Al-Fawaid 85)

Jangan meninggalkan sunnah demi alasan mazhab, sebahagian orang pada hari ini bila engkau berkata kepadanya: wahai kawan, rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan demikian; ia membalasmu: ini benar, namun mazhab pada kami tidak demikian. Ini merupakan kekurangan dalam keimanan dan kekurangan dalam sikap mengikuti nabi

Asy-Syeikh Sulaiman Ar-Ruhaili - hafizhahullah - berkata,
 
"Jangan meninggalkan sunnah demi alasan mazhab, sebahagian orang pada hari ini bila engkau berkata kepadanya: wahai kawan, rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan demikian; ia membalasmu: ini benar, namun mazhab pada kami tidak demikian. Ini merupakan kekurangan dalam keimanan dan kekurangan dalam sikap mengikuti nabi, bagaimana mungkin engkau melakukan sesuatu yang terdapat dalam mazhab padahal tidak tetap dari nabi shallallahu alaihi wa sallam?!."
 
📚 [Syarh risalah ibnil qoyyim ila ahadi ikhwanihi, 185]
Ustadz muhammad iqbal 

Jumat, 24 Desember 2021

Apakah benar bahwa mazhab fikih yang ada adalah sebab terpecahnya umat Islam?"

Ringkasan jawaban atas pertanyaan,

"Apakah benar bahwa mazhab fikih yang ada adalah sebab terpecahnya umat Islam?"

1. Dengan sebab empat mazhab fikih, Allah menjaga agama ini, yaitu dalam urusan halal dan haram.

2. Sangkaan sebagian kalangan yang mengatakan bahwa keberadaan empat mazhab memecah belah umat Islam adalah sangkaan yang salah kaprah. Justru sebaliknya, keberadaan mazhab-mazhab ini mencegah masing-masing orang berpecah belah menjadi ratusan pendapat.

4. Empat mazhab bukan berarti menanggalkan ratusan pendapat salaf. Justru di dalam keempatnya, kita temukan ragam pendapat salaf.

(Dr. Amir Bahjat hafidzahullahu)

https://youtu.be/tUU3KLtaoXQ
Ustadz muhammad nur faqih

Aurat wanita dengan laki-laki ajanib (bukan mahram):

SEPUTAR HUKUM CADAR

dalam pandangan madzhab Syafii

---

Aurat wanita dengan laki-laki ajanib (bukan mahram):

1️⃣ Seluruh tubuh sampai pun wajah dan kedua telapak tangan. (menurut penulis Safinah An-Naja)

2️⃣ Seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. (menurut pendapat al-mu’tamad, jadi pegangan madzhab)

Ajanib adalah yang tidak memiliki hubungan mahram karena nasab, persusuan, atau pernikahan.

🔗 Baca dalam pelajaran Safinah An-Naja di Rumaysho: 
https://rumaysho.com/31111-safinatun-naja-syarat-sah-shalat.html

#fikihsyafii

Afwan Ustadzi, sekadar berbagi. Barakallahu fiikum.

Barangsiapa memberikan ucapan selamat kepada seseorang karena kemaksiatan, bid'ah atau kekufurannya maka sungguh ia telah menantang kemurkaan Allah". (Ahkam Ahli Ad Dzimmah 1/441).

#UCAPAN_SELAMAT_KEKUFURAN

Berkata Ibnul Qayyim رحمه الله : 

فَمَن هَنَّأَ عَبدًا بِمَعصِيةٍ أَو بِدْعَةٍ أَو كُفرٍ فَقَد تَعَرَّضَ لِمَقْتِ اللَّه وَسَخَطِهِ

"Barangsiapa memberikan ucapan selamat kepada seseorang karena kemaksiatan, bid'ah atau kekufurannya maka sungguh ia telah menantang kemurkaan Allah". (Ahkam Ahli Ad Dzimmah 1/441).
Ustadz alif 

Siapa yang menjadikan kematian terasa dekat dari hatinya, niscaya ia akan menganggap banyak apa yang ada di tangannya

Salah satu nasihat berharga dari Khalifah 'Umar ibn 'Abdul 'Aziz :

"Siapa yang menjadikan kematian terasa dekat dari hatinya, niscaya ia akan menganggap banyak apa yang ada di tangannya"
قال عمر بن عبد العزيز -رحمه الله- :

" من قرب الموت من قلبه استكثر ما في يديه "

[ حلية الأولياء وطبقات الأصفياء - أبو نعيم ]
Ustadz bagus ferry

Kamis, 23 Desember 2021

Menebar Nasehat : Sebagian kesyirikan terjadi dikarenakan buruknya dalam memahami al-Qur'an, dan sebagian orang ketika dia tidak memahami Alqur'an maka akan menyebabkannya terjerumus ke dalam kesyirikan, (kenapa?)Karena sebagian orang yg menyekutukan Allah, niatnya untuk mengagungkan Allah.

📄Menebar Nasehat

‏ ‏بعضُ الشِّرك يقعُ بسببِ سوءِ الفهمِ للقُرآن، فبعضُ النَّاس حينَ يجهلُ القُرآن يقعُ في الشِّرك؛ لأنَّ البعض يُشرك وهُو يَقصد تَعظيم الله.

Sebagian kesyirikan terjadi dikarenakan buruknya dalam memahami al-Qur'an, dan sebagian orang ketika dia tidak memahami Alqur'an maka akan menyebabkannya terjerumus ke dalam kesyirikan, (kenapa?)
Karena sebagian orang yg menyekutukan Allah, niatnya untuk mengagungkan Allah. 

••Syaikh Sulaiman al-Ulwan -tsabbatahullah-

=============
~Komentarku : 
Apa kaitannya antara tidak memahami alquran dan syirik yang justru dia punya niat baik?? 
Kaitannya adalah niat baik saja tidak cukup, karena butuh pemahaman yang benar dalam setiap amalan kita. 
Berapa banyak org yg berniat baik dalam beribadah kepada Allah? berniat baik untuk mengagungkan Allah? Akan tetapi mereka justru terjerumus  ke dalam kesyirikan..ini semua tak lain karena mereka tidak memahami alquran dengan baik, Allahulmusta'an. 
✒️Abu Musa al-Mizzy

Rabu, 22 Desember 2021

Tak perlu jimat, susuk, jampi2 dan berbagai hal terlarang lainnya utk memudahkan urusan dan kehidupan anda

Tak perlu jimat, susuk, jampi2 dan berbagai hal terlarang lainnya utk memudahkan urusan dan kehidupan anda

Rizki seret, urusan ruwet, dililit utang, dan berbagai permasalahan hidup lainnya, maka mungkin saat nya anda pulang, mnta doa dan restu orang tua, bahagiakan mereka, berkhidmat utk keduanya, maka insya Allah segala urusan anda akan jadi lancar 

Syaikh bin Baz rahimahullah berkata 
"Berbakti kepada orang tua, merupakan salah satu sebab mendapatkan kelapangan dalam segala kesulitan, dan sebab mendapatkan kemudahan dalam segala urusan"
Lihat:  fatawa Nur alad Darob 2/122

sikap seorang muslim terhadap pemerintah

Selasa, 21 Desember 2021

Kalau minta, jangan maksa

Kalau minta, jangan maksa 

Dari Abu Sufyan Sakhr bin Harb radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

لَا تُلْحِفُوا فِي الْمَسْأَلَةِ، فَوَاللهِ، لَا يَسْأَلُنِي أَحَدٌ مِنْكُمْ شَيْئًا، فَتُخْرِجَ لَهُ مَسْأَلَتُهُ مِنِّي شَيْئًا، وَأَنَا لَهُ كَارِهٌ، فَيُبَارَكَ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتُهُ

“Jangan kalian memaksa jika meminta. Demi Allah, jika seseorang meminta kepadaku sesuatu, kemudian aku mengabulkan permintaannya tersebut dengan perasaan tidak senang, maka  tidak ada keberkahan pada dirinya dan apa yang ia minta itu” (HR. Muslim no. 1038).

Kita telah ketahui bahwa hukumnya asalnya dilarang minta-minta kepada orang lain. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ

“Barangsiapa meminta-minta kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbanyak kekayaannya, sesungguhnya ia telah meminta bara api; terserah kepadanya, apakah ia akan mengumpulkan sedikit atau memperbanyaknya” (HR. Muslim no. 1041).

Namun ada beberapa jenis orang yang dibolehkan minta-minta kepada orang lain, di antaranya orang yang fakir dalam keadaan sangat mendesak atau minta kepada penguasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنْ الْمَسْأَلَةَ كَدٌّ يَكُدُّ بِهَا الرَّجُلُ وَجْهَهُ إِلَّا أَنْ يَسْأَلَ الرَّجُلُ سُلْطَانًا أَوْ فِي أَمْرٍ لَا بُدَّ مِنْهُ

“Sesungguhnya, meminta-minta itu adalah topeng yang dikenakan seseorang pada dirinya sendiri, kecuali bila seseorang meminta kepada penguasa atau karena keadaan yang sangat mendesak” (HR. At-Tirmidzi no. 681, ia berkata: “hasan shahih”).

Andaikan seseorang termasuk orang yang boleh minta-minta, maka ia pun tidak boleh minta-minta dengan memaksa, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Sufyan di atas. 

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:

الإلحاف: التَّكرار والإلحاح

"Al ilhaf artinya mengulang-ulang dan memaksa" (Syarah Riyadhis Shalihin, rekaman no.184).

Maka tidak boleh meminta dengan cara memaksa dan juga tidak meminta secara berulang dan terus-menerus. Karena ini jelas merupakan gangguan kepada orang orang yang dimintai. 

Dan ini juga menunjukkan bahwa minta-minta itu hanya dalam kondisi darurat saja, tidak boleh sering-sering. Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan juga:

فهذا يدل على أنه ينبغي للمؤمن الحذر من سؤال الناس إلا عند الضَّرورة، فالسؤال فيه شرٌّ عظيمٌ

"Hadits ini juga dalil bahwa hendaknya seorang mukmin menjauhkan diri dari minta-minta kepada orang lain kecuali darurat. Dan minta-minta itu keburukannya sangat besar" (Syarah Riyadhis Shalihin, rekaman no.184).

Wallahu a'lam.

Join channel telegram @fawaid_kangaswad

Diantara tanda-tanda kebahagiaan seorang mukmin adalah:

Diantara tanda-tanda kebahagiaan seorang mukmin adalah: 

1. Dimudahkan melakukan ketaatan 
2. Segala perbuatannya sesuai dengan petunjuk syari'at 
3. Dikelilingi oleh teman-teman yang sholih 
4. Berakhlak baik dalam bermuamalah 
5. Kontribusi dan perhatiannya terhadap kebaikan dan kaum muslimin
6. Menjaga waktu dengan baik. 

(Imam Asy-Syatibi, Al-I'tishom : 2/152)
Ustadz hamdani 

Sabtu, 18 Desember 2021

dan janganlah kamu campur adukan kebenaran dan kebatilan

Satu waktu di Jum’at malam, ratusan murid Syaikh Said Al Kamali bersiap untuk mendengarkan lanjutan dari Pembahasan Muwatta’.Tiba-tiba, mikrofon tidak bisa berbunyi, kemudian Syaikh Said bertanya “Apa kalian bisa mendengarkanku (tanpa mic)”

Satu waktu di Jum’at malam, ratusan murid Syaikh Said Al Kamali bersiap untuk mendengarkan lanjutan dari Pembahasan Muwatta’.

Tiba-tiba, mikrofon tidak bisa berbunyi, kemudian Syaikh Said bertanya “Apa kalian bisa mendengarkanku (tanpa mic)”

Para murid yang berada di depan mengatakan bisa. Sedangkan murid-murid perempuan yang dibelakang tidak dapat mendengarkan dengan jelas.

Kemudian syaikh turun dari kursinya dan mengatakan “Kita lanjutkan pekan depan”.

Salah seorang murid di depan mengatakan “tapi kami bisa mendengarmu syaikh” lalu beliau menjawab “iya, tapi tidak dengan perempuan”

Sumber Syaikh Mohammad Mochtar Al Maghribi.

Besar perhatian beliau terhadap seluruh murid-muridnya

—-

Wallahua’lam, Setahu saya Majelis Al Muwatta ini sudah jalan lebih dari 8 tahun yang mana terakhir sampai pada hadist  باب الدفن في قبر واحد من ضرورة، وإنفاذ أبي بكر رضي الله عنه عدة رسول الله صلى الله عليه وسلم، بعد وفاة رسول الله صلى الله عليه وسلم

Belum selesai setengah kitab.
Semoga Allah panjangkan umur beliau.
Ustadz indra zulfi 

Al Imam Ibnu Abi Umar Al Hanbali rahimahullah berkata,

🔰 Al Imam Ibnu Abi Umar Al Hanbali rahimahullah berkata,

"Barangsiapa yang menyekutukan Allah, menyangsikan rububiyah-Nya, atau sifat-sifat-Nya; menganggap bagi Allah memiliki istri atau anak; menyangsikan salah satu nabi-Nya atau satu kitab dari kitab-kitab Allah Taala atau beberapa darinya; mencela Allah taala atau rasul-Nya, maka dia telah kafir (murtad)."

📚 _Asy Syarhul Kabir 'alal Muqni'_, 27/108. Tahkik Al Turki.

----
📲 t.me/sunnaheduofficial

KUBUR NABI HANYA TERLIHAT DUA KALI SAJA

❁KUBUR NABI HANYA TERLIHAT DUA KALI SAJA❁

Setelah pintu rumah A’isyah -رضي الله عنها- tertutup pada tahun 58 H (setelah beliau wafat), maka kubur Nabi dan dua orang sahabat beliau tidak pernah dibuka dan terlihat kecuali dua kali saja:

1️⃣ Pertama: Pada tahun 88 H.
Yaitu tatkala renovasi dinding kamar A’isyah dimasa khalifah Al Walid bin Abdul Malik -رحمه الله-. 

2️⃣ Kedua: Pada tahun 881 H
Yaitu tatkala sultan Qaytbai memerintahkan untuk merenovasi dinding kamar A’isyah. Maka masuklah sebagian penduduk Madinah untuk merenovasi kamar dan membersihkan kamar Nabawi pasca dua kali terbakar (Masjid Nabawi terbakar dua kali. Pertama: kebarakan yang terjadi pada tahun 654 H. Kebakaran ini disebabkan lampu yang menyala dengan api. Kebakaran ini melenyapkan atap, pintu, mimbar, perbendaharaan masjid dan alat-alatnya. Kedua : kebakaran yang terjadi pada tahun 886 H. Kebakaran ini disebabkan petir yang menyambar salah satu menara Masjid Nabawi. Kebakaran ini melenyapkan atap masjid, pintu, mimbar, dan tempat penyimpanan Mushaf & Kitab. Allahul Musta’an).

Maka, tidak ada yang masuk dan melihat kubur Nabi serta dua orang sahabatnya selama 793 tahun -sejak tahun 88 H hingga 881 H.  Dan juga tidak ada yang masuk dan melihat kubur Nabi serta dua orang sahabatnya selama 562 tahun -sejak tahun 881 H hingga sekarang-.

Diantara yang masuk kedalam kamar Nabawi ditahun 881 H tersebut adalah As Samhudi -رحمه الله-.  Ia berkata:

‏فتأملت الحجرة الشريفة فإذا هي أرض مستوية ولم اجد للقبور الشريفة أثرا

"Maka aku memperhatikan kamar yang mulia (kamar A’isyah- Pent), ternyata ia sudah rata dengan tanah. Aku tidak melihat ada gundukan yang menjadi penanda kubur” (Wafa’ Al Wafa’ 2/404)

Maka kemudian As Samhudi -رحمه الله- dan orang orang yang bersamanya berusaha untuk mencari tahu letak pasti dari kubur Nabi dan dua orang sahabatnya. Kemudia mereka meletakkan tiga batu pada tiga kubur setelah mereka berusaha untuk menentukan kubur tersebut dari apa yang mereka baca dan dapati tentang sifat tempat kubur Nabi dan dua orang sahabatnya. (Wafa’ Al Wafa’ 2/408)

Dan ketahuilah bahwa kubur Nabi dan dua orang sahabatnya berada didalam kamar A’isyah yang dibangun tanpa jendela dan pintu. Kemudian dibangun kembali dinding segi lima diluar dinding kamar A’isyah juga tanpa pintu dan jendela. Pintu terakhir ada pada tahun 88 H. Setelah itu dibuatlah dinding tanpa pintu dan jendela. Sehingga apabila engkau mendengar ada orang yang mengaku pernah masuk kedalam kubur Nabi atau mendapati foto kubur Nabi, maka ia telah berdusta.

✍🏻 Yami Amanda Cahyanto
Madinah, 14 Jumadal Ula 1443 H

*Diterjemahkan dan diringkas dari kitab Al Madinah Al Munawwarah karangan Syaikh Dr. Abdul Muhsin bin Muhammad Al Qaasim.
yg di foto atas inilah kedustaan makam nabi 


 
seperti di atas inilah kira kira letak kubur nabi shalalahu alaihi wasalam 

Orang yang meninggal kemarin, itu sama halnya dengan kita. Mereka juga mengira bahwa besok mereka masih hidup. Maka jangan tunda kesempatan untuk beramal.

Orang yang meninggal kemarin, itu sama halnya dengan kita. Mereka juga mengira bahwa besok mereka masih hidup. Maka jangan tunda kesempatan untuk beramal.

Al Imam Ibnul Jauzi berkata:

Salah seorang dari ulama terdahulu memasuki komplek pemakaman, lalu ia berkata:

‏لا اله الا الله, مافيهم أحد إلا وله حوائج ما قضاها, يقول سأفعل

“La ilaha illallah, tidak ada seorangpun yang ada didalam pekuburan ini melainkan dahulu ia memiliki hajat (kebutuhan) yang belum ia penuhi (disebabkan) perkataanya: Aku akan melakukannya (ia mengundur & mengulur waktu- Pent)” (Hifzhul Umri 57)

✍🏻Yami Amanda Cahyanto
Madinah, 14 Jumadal Ula 1443 H

Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram” (QS. Ali Imran 106)

❁FAWAID❁

Allah berfirman:

يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ

“Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram” (QS. Ali Imran 106)

Berkata Ibnu Abbas -رضي الله عنهما-:

حين تبيض وجوه أهل السنة والجماعة، وتسود وجوه أهل البدعة والفرقة

“Ketika wajah Ahlus Sunnah wal Jama’ah putih berseri, dan wajah Ahlul Bid’ah wal Furqah hitam muram” (Tafsir Ibnu Katsir 2/92, Al Ajurri dalam Asy Syari’ah 2128, Al Lalika’i dalam As Sunnah 1/72)

Lihatlah -رعاك الله-. Istilah Ahlus Sunnah wal Jama’ah telah ada sejak zaman Shahabat. Lalu bagaimana mungkin sekarang ini ada orang yang mengatakan bahwa Ahlus Sunnah wal Jamaah itu adalah yang beraqidah Asy’ari, bermadzhab Syafi’i, bertasawuf dengan thariqat Junaid, sedang mereka bertiga datang jauh setelah wafatnya Ibnu Abbas?

✍🏻 Yami Amanda Cahyanto

Kamis, 16 Desember 2021

sumber kebid'ahan agama

Ucapan Ibnu Mas'ud yg telah membungkamkanku selama 20 tahun (adalah): 'Barangsiapa yg ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya, maka itu hanyalah akan menjadi celaan terhadap dirinya."

‏قال زُبيد اليامي :

Zubaid al Yamiy berkata:

أسكتتني كلمةُ ابن مسعودٍ عشرين سنةً : مَن كان كلامه لا يوافق فعلَه، فإنَّما يوبِّخ نفسه .

"Ucapan Ibnu Mas'ud yg telah membungkamkanku selama 20 tahun (adalah): 'Barangsiapa yg ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya, maka itu hanyalah akan menjadi celaan terhadap dirinya."

📜عيون الأخبار (١/ ١٩٥)
Ustadz abu yahya tomi

Adab itu hampir menjadi dua pertiga masalah agama.” (Shifah Ash-Shafwah, Ibnu Al-Jauzi)

Abdullah bin Mubarak rahimahullah pernah berkata :"Adab itu hampir menjadi dua pertiga masalah agama.” (Shifah Ash-Shafwah, Ibnu Al-Jauzi)
Ustadz rizki

Abu Hurairah -radhiyallāhu 'anhu- setiap hari bertasbih sebanyak 12.000 kali, ia berkata : “aku bertasbih sesuai banyaknya dosa-dosa yang harus aku tebus”

Abu Hurairah -radhiyallāhu 'anhu- setiap hari bertasbih sebanyak 12.000 kali, ia berkata :

 “aku bertasbih sesuai banyaknya dosa-dosa yang harus aku tebus”
قال عكرمة :

كان أَبو هريرة يسبّح كلّ يوم ثنتي عَشْرَةَ أَلْفَ تَسْبِيحَةٍ .

ويقول: أسبّح على قدر دِيَتِي

 [ البداية والنهاية - ابن كثير ]
Ustadz bagus ferry

Rabu, 15 Desember 2021

Imam Abu Dawud di dalam Sunan-nya membuat judul bab; Setelah Shalat, Kaum Wanita Meninggalkan (Masjid) Sebelum Kaum Pria

Ladies First

Imam Abu Dawud di dalam Sunan-nya membuat judul bab; Setelah Shalat, Kaum Wanita Meninggalkan (Masjid) Sebelum Kaum Pria

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ هِنْدِ بِنْتِ الْحَارِثِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ مَكَثَ قَلِيلًا وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّ ذَلِكَ كَيْمَا يَنْفُذُ النِّسَاءُ قَبْلَ الرِّجَالِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya dan Muhammad bin Rafi', keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar, dari Az Zuhri, dari Hindun binti Al Harits, dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, dia berkata; 

"Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam salam (dari shalat), beliau berhenti sejenak. Mereka berpendapat, yang demikian supaya para wanita keluar lebih dahulu sebelum kaum laki-laki."

[HR. Al-Bukhari no. 837, Abu Dawud no. 1.040, Al-Baihaqi no. 932, dan An-Nasa'i no. 1.333]

Syaikh Utsman hafizhahullah berkata (kurang lebih), "Tujuannya agar tidak terjadi ikhtilath (berbaurnya laki-laki dengan perempuan). Terlebih jika pintu dan jalan keluar dari masjid hanya ada satu. Idealnya pada sebuah masjid memiliki dua pintu keluar. Ada pintu yang khusus bagi pria dan pintu khusus bagi wanita. Jika pintu keluar hanya satu atau ada kemungkinan  berbaurnya jamaah laki-laki dan perempuan di jalan, maka kita berikan waktu sejenak agar kaum wanita pulang terlebih dahulu. Alhamdulillah kebanyakan masjid pada zaman ini memiliki pintu keluar khusus bagi jamaah wanita. Bahkan ada masjid khusus bagi wanita."
Ustadz abu razin 

Posisi makmun yang hanya seorang diri , menurut wahabi, eeh menurut mazhab Syafii.

Posisi makmun yang hanya seorang diri , menurut wahabi, eeh menurut  mazhab Syafii.

Banyak masyarakat ketika shalat berjamaah dan makmumnya hanya satu orang, ia berdiri di belakang imam. Benarkah cara seperti ini?

Yuk kita simak penjelasan Imam An Nawawi rahimahullah:
السنة أن يقف المأموم الواحد عن يمين الامام رجلا كان أو صبيا قال اصحابنا ويستحب ان يتأخر عن مساواة الامام قليلا فان خالف ووقف عن يساره أو خلفه استحب له ان يتحول الي يمينه ويحترز عن افعال تبطل الصلاة فان لم يتحول استحب للامام ان يحوله لحديث ابن عباس فان استمر علي اليسار أو خلفه كره وصحت صلاته عندنا بالاتفاق
Disunnahkan bagi makmun yang hanya seorang diri baik lelaki dewasa ataupun anak anak untuk berdiri di sebelah kanan imamnya. Dan menurut penjelasan para ulama’ dalam mazhab kami, makmum yang hanya seorang diri itu dianjurkan untuk sedikit mundur dari posisi imamnya. 

Bila ia menyelisihi hal ini, sehingga ia berdiri di sebelah kiri, atau belakangnya, maka dianjurkan untuk berpindah ke sebelah kanan imam, dengan tetap menghindari perbuatan perbuatan yang dapat membatalkan shalatnya. Dan bila ia tidak berpindah, maka dianjurkan bagi imamnya untuk memindahkan makmumnya itu ke sisi kanannya. Hal ini berdasarkan hadits riwayat sahabat Ibnu Abbas.

Bila ia tetap berada di sisi kiri imam atau belakangnya, maka hukumnya makruh dan disepakati dalam mazhab kami bahwa shalatnya tetap sah. (Al Majmu’ oleh Imam An Nawawi 4/292)

Pada kesempatan lain, beliau mengklaim bahwa metode ini merupakan pendapat mayoritas ulama' selain Sa'id bin Musayyib dan Ibrahim An Nakha'i. (Al Majmu' oleh An Nawawi 4/294)

Jadi tata cara shalat berjamaah ini bukan menurut wahabi ya, akan tetapi ini merupakan kesepakatan mayoritas ulama', termasuk mazhab Imam Syafii. 

Nah, untuk lebih detailnya, anda dapat mempelajarinya di tempat ini, https://stdiis.ac.id/ anda akan mempelajari masalah masalah seperti ini menurut berbagai mazhab dan ulama'. 

InsyaAllah sesaat lagi pendaftaran di kampus satu ini segera dibuka, jangan sampai terlewatkan.
Ustadz Dr muhammad arifin badri Ma

tetap berdoa meski bergelimang dosa

Kerugian terbesar dan yang paling parah di kehidupan dunia ini adalah, ketika seorang hamba masuk dalam kehidupan dunia ini dan keluar darinya, sementara dia tidak pernah mengenal Rabbnya Subhaanahu Wa Ta’aala. Ia mengetahui banyak hal dalam kehidupan dunia ini, bahkan mendalaminya dam luas dalam mengetahuinya, akan tetapi ia tidak pernah mengenal Rabbnya Yang telah Menciptakannya

Kerugian terbesar

Syaikh Abdur Razzaq Al Badr hafidzahullah berkata: 

إن أعظم الحرمان وأشده في هذه الدنيا، أن يدخل العبد هذه الدنيا ويخرج منها ولم يعرف ربه سبحانه وتعالى، عرف الأشياء الكثيرة في الدنيا وتعمق فيها وتوسَّع في معرفتها ولم يعرف ربه الذي خلقه

“Kerugian terbesar dan yang paling parah di kehidupan dunia ini adalah, ketika seorang hamba masuk dalam kehidupan dunia ini dan keluar darinya, sementara dia tidak pernah mengenal Rabbnya Subhaanahu Wa Ta’aala. Ia mengetahui banyak hal dalam kehidupan dunia ini, bahkan mendalaminya dam luas dalam mengetahuinya, akan tetapi ia tidak pernah mengenal Rabbnya Yang telah Menciptakannya

____
t.me/pejalansunnah

Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.”

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

“Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.” (At-Tirmidziy & Ibnu Majah. Dalam Shahihul Jami’, Syaikh Al-Albaniy mengatakan hadits ini hasan)

Ustadz muhammad azhar teguh 

Empat (4) tanda kesengsaraan, yaitu : Hati yang keras, Mata yang tak pernah menangis, Panjang angan-angan & Ambisius terhadap dunia”

قال مالك بن دينار -رحمه الله- :

” أربع من عَلَم الشقاء : قسوة القلب، وجمود العين، وطول الأمل، والحرص على الدنيا “

[ تاريخ دمشق - ابن عساكر ]
“Empat (4) tanda kesengsaraan, yaitu : Hati yang keras, Mata yang tak pernah menangis, Panjang angan-angan & Ambisius terhadap dunia”
[ Malik ibn Dinar ]
Ustadz bagus ferry

Selasa, 14 Desember 2021

MANHAJ AHLUSSUNNAH DALAM MEMBEDAKAN ANTARA ((ORANG YANG TERJATUH PADA KESALAHAN)) DENGAN ((PELAKU BID'AH))

MANHAJ AHLUSSUNNAH DALAM MEMBEDAKAN ANTARA ((ORANG YANG TERJATUH PADA KESALAHAN)) DENGAN ((PELAKU BID'AH))

Syaikh Prof. Dr. shalih Sindi hafizhahullah

Sebagian orang yang bersemangat telah  memperluas diri dalam melabeli bid'ah. Dia memasukkan ke dalam golongan ahli bid'ah orang² yang sebenarnya tidak tepat untuk disifati sebagai ahli bid'ah. Dan tidak benar untuk diperlakukan seperti ahli bid'ah.

Menghukumi orang lain itu membutuhkan ukuran yang besar berupa ilmu,  fikih, wara', dan ketaqwaan.  Jika tidak, maka seseorang akan terjatuh pada kezhaliman.

Yang Benar menurut Ahlus Sunnah: 

 Bahwa Ahlus Sunnah tetaplah ahlussunah meskipun dia terjatuh dalam kesalahan dalam suatu permasalahan, dan sesungguhnya ahlul bid'ah tetaplah ahlul bid'ah meskipun dia benar dalam sebuah permasalahan.

Alangkah indahnya ucapan penegak Sunnah yang bermarga at-Taimi Rahimahullah:

" Imam Ibnu Khuzaimah telah salah dalam " Hadits shurah" maka tidak boleh diambil pendapatnya dalam hal ini, akan tetapi beliau  tidak boleh dicela karena permasalahan ini.

Lihatlah SIKAP PERTENGAHAN dalam bermuamalah!!!!

As-sunnah itu Agung dalam jiwa para Ahlussunnah. Maka barang siapa menjadi ahlusunnah dan mendakwahkannya, maka hal tersebut adalah kebaikan² yang sangat agung, ahlussunnah memperhatikannya dan memeliharanya.

(Lalu) Di manakah kedudukan Sunnah dan tauhid dalam diri orang² yang suka mengeluarkan ahlussunnah dari Sunnah dengan alasan ketergelincirannya, yang mana ketergelinciran itu, belum bisa mengeluarkan ahlussunnah dan ulamanya dari (wilayah) Sunnah.

Ada perbedaan antara pelaku bid'ah yang sesat dengan orang yang terjatuh dalam kesalahan dari kalangan ahlussunnah yang telah memutih jenggotnya karena membela Sunnah. (Bukankah) setiap anak Adam pasti melakukan kesalahan, Apakah dia dan ahli bid'ah yang bejat itu sama?????

Demi Allah, ini BUKANLAH KEADILAN DAN BUKAN JALAN AHLUSSUNNAH.

• يتوسع بعض المتحمسين في الوصف بالابتداع، ويدرج في زمرة المبتدعة من لايصح أن يوصفوا بهذا الوصف، ولا أن يعاملوا معاملة المبتدعة.

• الحكم على الآخرين يحتاج إلى قدر كبير من العلم والفقه، والورع والتقوى، وإلا وقع الإنسان في الظلم. 

‏الذي عليه أهل السنة : أن السني سني وإن أخطأ في مسألة، وأن المبتدع مبتدع وإن أصاب في مسألة.

• ما أحسنَ ما قاله قوام السنة التيمي رحمه الله: «أخطأ ابن خزيمة في حديث الصورة، ولا يُؤخذ عنه ذلك، ولا يُطعن فيه بسبب ذلك»

انظر إلى الاعتدال في التعامل!

‏السنة في نفوس أهل السنة عظيمة!
مَن كان من أهلها، داعيًا لها: فهذه حسناتٌ عظيمة، يلاحظها أهل السنة ويراعونها.

• أين مكانة السنة والتوحيد في نفوس هؤلاء الذين يُخرجون أهل السنة من السنة بسبب  زلة لا يُخرجه بها أهل السنة وعلماؤها؟! 

‏هناك فرق بين مبتدعٍ ضال، وبين مُخطئٍ من علماء أهل السنة شابت لحيته في نُصرة السنة، وأخطا في مسألة، -وكل ابن آدم خطاء- ، أيُصبح هو و شر المبتدعة سواء؟

هذا والله ليس من العدل في شيء، وليس من مسلك أهل السنة.

Referensi:
• كامل المقطع هنا:
https://youtu.be/MpuF_nwU6oE

وتغريدات الشيخ أ.د. صالح سندي هنا:
https://twitter.com/Drsalehs/status/1470716095715848192?t=Ee9aa1yDn6jYSBIaMgHRgw&s=09

قناة الشيخ أ.د. صالح سندي على التيليجرام:
https://t.me/Drsalehs
Ustadz fadlan fahamsyah

waktumu adalah kehidupanmu

Ibnu Abbas menyebutkan," sesungguhnya perbuatan syirik, menyebabkan berguncangnya langit-langit, bumi, gunung-gunung, dan seluruh makhluk, kecuali jin dan manusia. Semua itu akan lenyap karena keagungan dan kebesaran Allah.

Ibnu Abbas menyebutkan," sesungguhnya perbuatan syirik, menyebabkan berguncangnya langit-langit, bumi, gunung-gunung, dan seluruh makhluk, kecuali jin dan manusia. Semua itu akan lenyap karena keagungan dan kebesaran Allah.

Beliau juga menyebutkan,"(karena kesyirikan) gunung hampir-hampir saja akan hancur lebur".
(Tafsir ibnu katsir).
Ustadz mustofa hamada 

Setiap kali bertambah kuat tauhid dalam hati seorang hamba, semakin kuat pula imannya, ketenangannya, tawakkalnya, serta keyakinannya..

Setiap kali bertambah kuat tauhid dalam hati seorang hamba, semakin kuat pula imannya, ketenangannya, tawakkalnya, serta keyakinannya..

(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah - Majmu' Al-Fatawa 28/35)
Ustadz yuspian

Penuntut Ilmu Itu Hendaklah Membiasakan Membantah Bid'ah Dengan DalilAsy-Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata,

Penuntut Ilmu Itu Hendaklah Membiasakan Membantah Bid'ah Dengan Dalil

Asy-Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata,

طالب العلم الصغير يجب عليه إذا أراد أن ينكر البدع أن يعرف مآخذ هذه البدع، يعني : أدلتها أو تعليلاتها ثم يرد عليها، أما أن يقول: هذا حرام، وهذا لا يجوز، فقد لا يكفي العامة 

Wajib bagi seorang penuntut ilmu junior jika dia hendak mengingkari bid'ah agar mengetahui letak kritikan bid'ah tersebut. Maksudnya dari sisi dalilnya atau ta'lilnya (sebab dan alasan kebid'ahannya), lalu dia membantahnya. Adapun sekedar mengucapkan: ini haram, ini tidak boleh, maka kadang tidak cukup untuk orang awam.
[Syarh Iqthida' Ash-Shairat Al-Mustaqim :477]
Ustadz abu muhammad

saudaramu yg sebenarnya

Ghazwah ar raji' (غَزْوَةُ الرَّجِيْع)Terjadi di bulan Safar tahun 4 Hijriyah, dan ar raji' (الرجيع) adalah tempat antara Makkah (مكة) dan Usfan (عسفان). Lebih dekat ke Usfan. Sebuah desa kira-kira 128 km, dari makkah ke arah utara, di jalan ke Madinah.

Ghazwah ar raji' (غَزْوَةُ الرَّجِيْع)

Terjadi di bulan Safar tahun 4 Hijriyah,   dan ar raji' (الرجيع) adalah tempat antara  Makkah (مكة) dan Usfan (عسفان). Lebih dekat ke Usfan.   Sebuah desa kira-kira 128 km,  dari makkah ke arah utara,  di jalan ke Madinah. 

بَعَثَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عَشَرَةَ رَهْطٍ سَرِيَّةً عَيْنًا، وأَمَّرَ عليهم عَاصِمَ بنَ ثَابِتٍ الأنْصَارِيَّ جَدَّ عَاصِمِ بنِ عُمَرَ بنِ الخَطَّابِ، فَانْطَلَقُوا حتَّى إذَا كَانُوا بالهَدَأَةِ -وهو بيْنَ عُسْفَانَ ومَكَّةَ- ذُكِرُوا لِحَيٍّ مِن هُذَيْلٍ، يُقَالُ لهمْ: بَنُو لَحْيَانَ، فَنَفَرُوا لهمْ قَرِيبًا مِن مِئَتَيْ رَجُلٍ، كُلُّهُمْ رَامٍ، فَاقْتَصُّوا آثَارَهُمْ حتَّى وجَدُوا مَأْكَلَهُمْ تَمْرًا تَزَوَّدُوهُ مِنَ المَدِينَةِ، فَقالوا: هذا تَمْرُ يَثْرِبَ. فَاقْتَصُّوا آثَارَهُمْ، فَلَمَّا رَآهُمْ عَاصِمٌ وأَصْحَابُهُ لَجَؤُوا إلى فَدْفَدٍ وأَحَاطَ بهِمُ القَوْمُ، فَقالوا لهمْ: انْزِلُوا وأَعْطُونَا بأَيْدِيكُمْ، ولَكُمُ العَهْدُ والمِيثَاقُ، ولَا نَقْتُلُ مِنكُم أحَدًا، قَالَ عَاصِمُ بنُ ثَابِتٍ أمِيرُ السَّرِيَّةِ: أمَّا أنَا فَوَاللَّهِ لا أنْزِلُ اليومَ في ذِمَّةِ كَافِرٍ، اللَّهُمَّ أخْبِرْ عَنَّا نَبِيَّكَ. فَرَمَوْهُمْ بالنَّبْلِ، فَقَتَلُوا عَاصِمًا في سَبْعَةٍ، فَنَزَلَ إليهِم ثَلَاثَةُ رَهْطٍ بالعَهْدِ والمِيثَاقِ، منهمْ خُبَيْبٌ الأنْصَارِيُّ، وابنُ دَثِنَةَ، ورَجُلٌ آخَرُ، فَلَمَّا اسْتَمْكَنُوا منهمْ أطْلَقُوا أوْتَارَ قِسِيِّهِمْ فأوْثَقُوهُمْ، فَقَالَ الرَّجُلُ الثَّالِثُ: هذا أوَّلُ الغَدْرِ، واللَّهِ لا أصْحَبُكُمْ، إنَّ لي في هَؤُلَاءِ لَأُسْوَةً. يُرِيدُ القَتْلَى، فَجَرَّرُوهُ وعَالَجُوهُ علَى أنْ يَصْحَبَهُمْ، فأبَى، فَقَتَلُوهُ، فَانْطَلَقُوا بخُبَيْبٍ وابْنِ دَثِنَةَ حتَّى بَاعُوهُما بمَكَّةَ بَعْدَ وقْعَةِ بَدْرٍ، فَابْتَاعَ خُبَيْبًا بَنُو الحَارِثِ بنِ عَامِرِ بنِ نَوْفَلِ بنِ عبدِ مَنَافٍ، وكانَ خُبَيْبٌ هو قَتَلَ الحَارِثَ بنَ عَامِرٍ يَومَ بَدْرٍ، فَلَبِثَ خُبَيْبٌ عِنْدَهُمْ أسِيرًا، فأخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بنُ عِيَاضٍ، أنَّ بنْتَ الحَارِثِ أخْبَرَتْهُ: أنَّهُمْ حِينَ اجْتَمَعُوا اسْتَعَارَ منها مُوسَى يَسْتَحِدُّ بهَا، فأعَارَتْهُ، فأخَذَ ابْنًا لي وأَنَا غَافِلَةٌ حِينَ أتَاهُ، قَالَتْ: فَوَجَدْتُهُ مُجْلِسَهُ علَى فَخِذِهِ والمُوسَى بيَدِهِ، فَفَزِعْتُ فَزْعَةً عَرَفَهَا خُبَيْبٌ في وجْهِي، فَقَالَ: تَخْشينَ أنْ أقْتُلَهُ؟ ما كُنْتُ لأفْعَلَ ذلكَ، واللَّهِ ما رَأَيْتُ أسِيرًا قَطُّ خَيْرًا مِن خُبَيْبٍ، واللَّهِ لقَدْ وجَدْتُهُ يَوْمًا يَأْكُلُ مِن قِطْفِ عِنَبٍ في يَدِهِ وإنَّه لَمُوثَقٌ في الحَدِيدِ، وما بمَكَّةَ مِن ثَمَرٍ، وكَانَتْ تَقُولُ: إنَّه لَرِزْقٌ مِنَ اللَّهِ رَزَقَهُ خُبَيْبًا، فَلَمَّا خَرَجُوا مِنَ الحَرَمِ لِيَقْتُلُوهُ في الحِلِّ، قَالَ لهمْ خُبَيْبٌ: ذَرُونِي أرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ. فَتَرَكُوهُ، فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ قَالَ: لَوْلَا أنْ تَظُنُّوا أنَّ ما بي جَزَعٌ لَطَوَّلْتُهَا، اللَّهُمَّ أحْصِهِمْ عَدَدًا ما أُبَالِي حِينَ أُقْتَلُ مُسْلِمًا ... علَى أيِّ شِقٍّ كانَ لِلَّهِ مَصْرَعِي وَذلكَ في ذَاتِ الإلَهِ وإنْ يَشَأْ ... يُبَارِكْ علَى أوْصَالِ شِلْوٍ مُمَزَّعِ فَقَتَلَهُ ابنُ الحَارِثِ، فَكانَ خُبَيْبٌ هو سَنَّ الرَّكْعَتَيْنِ لِكُلِّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ قُتِلَ صَبْرًا، فَاسْتَجَابَ اللَّهُ لِعَاصِمِ بنِ ثَابِتٍ يَومَ أُصِيبَ، فأخْبَرَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ أصْحَابَهُ خَبَرَهُمْ وما أُصِيبُوا، وبَعَثَ نَاسٌ مِن كُفَّارِ قُرَيْشٍ إلى عَاصِمٍ حِينَ حُدِّثُوا أنَّه قُتِلَ، لِيُؤْتَوْا بشَيءٍ منه يُعْرَفُ، وكانَ قدْ قَتَلَ رَجُلًا مِن عُظَمَائِهِمْ يَومَ بَدْرٍ، فَبُعِثَ علَى عَاصِمٍ مِثْلُ الظُّلَّةِ مِنَ الدَّبْرِ، فَحَمَتْهُ مِن رَسولِهِمْ، فَلَمْ يَقْدِرُوا علَى أنْ يَقْطَعَ مِن لَحْمِهِ شيئًا.
الراوي : أبو هريرة | المحدث : البخاري | المصدر : صحيح البخاري
الصفحة أو الرقم: 3045 | خلاصة حكم المحدث : [صحيح]

 Abu Hurairah meriwayatkan dalam hadits ini, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengirim 10 ar- rohtu (ُالرَّهْط), sariyyah (سَرِيَّة), ainan (عَيْنًا).

والرَّهْطُ: الجَماعةُ مِنَ الرِّجالِ ما دُونَ العَشَرةِ
 وقيلَ: ما دُونَ الأربَعينَ

ar- rohtu (ُالرَّهْط)  adalah sekumpulan lelaki sejumlah di bawah 10 orang. 
Dan pendapat yang lain, di bawah 40 orang. 

والسَّرِيَّةُ: هي القِطعةُ مِنَ الجَيشِ يَبلُغُ أقصاها أربَعَ مِئةِ رَجُلٍ

as sariyyah (السَّرِيَّةُ) adalah sebagian unit tentara yang jumlah maksimalnya 400 orang. 

al 'ain (العَيْن)  adalah yang mencari informasi pasukan musuh. 

Dan Nabi menjadikan pemimpin dalam pasukan itu,  Ashim bin tsabit al anshari ( عاصم بن ثابت الأنصاري رضي الله عنه) kakek ashim bin Umar bin al khattab (عاصم بن عمر بن الخطاب) dari ibunya.  

Berjalanlah pasukan itu hingga sampai di tempat yang bernama "al had-atu" (الهَدْأَة). Suatu tempat antara Usfan dan Makkah. 
Lalu penduduk daerah itu yaitu bani lihyanm (بني لحيان) mengetahui dari bani huzail (هُذَيْل) 'as sirriyyah' ini 

Lalu keluarlah bani lihyan dengan berjumlah hampir 200 lelaki,  mengikuti "as sirriyyah", mereka semua ahli memanah. 

Diikutilah 'as sirriyyah' ini,  hingga mereka mendapati sisa-sisa makanan mereka , para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi membawa bekal kurma dari Madinah. 

Saat mereka mendapati para sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, dan Ashim bin tsabit al anshari ( عاصم بن ثابت الأنصاري رضي الله عنه)  bersama para sahabat lainnya juga melihat pasukan bani lihyan.  Mereka mencari tempat perlindungan  yang lebih tinggi.  Hingga akhirnya mereka dikepung oleh Bani lihyan.  Lalu bani lihyan  menawarkan perjanjian kepada para sahabat nabi,  bahwa para sahabat nabi menyerah dan seorang pun dari mereka tidak akan dibunuh.  
Ashim bin tsabit,  pemimpin pasukan sahabat nabi berkata : "Adapun aku hari ini,  tidak akan mencari perlindungan seorang kafir. "

Dia menolak, karena mengetahui bahwasanya orang-orang kafir akan menipu dia dan para sahabatnya. 

 Lalu dia berdoa :
اللَّهُمَّ أخبِرْ عَنَّا نَبِيَّكَ

"Ya Allah,  beritahukan kepada nabi kami, apa yang terjadi pada kami. "

Saat pasukan musuh mengetahui bahwasanya ashim bin tsabit dan para sahabatnya tidak mau menyerah,  maka mereka melempari dengan anak panah.  7 orang sahabat nabi meninggal termasuk ashim bin tsabit,  pemimpin as sariyyah. 

Adapun 3 Sahabat nabi turun,  menerima  perjanjian.  Mereka itu adalah:

خُبَيْبُ بنُ عَديٍّ الأنصاريُّ
وزَيدُ بنُ الدَّثِنةِ الأنصاريُّ
عَبدُ اللهِ بنُ طارِقٍ

Mereka diikat dengan tali busur.  Melihat hal ini,  sahabat Abdullah bin thariq  berkata: " ini awal tipuan mereka. " Dia mengetahui,  bahwa para sahabat itu telah ditipu. Maka dia tidak mau bepergian bersama pasukan bani lihyan.  Dibunuh lah dia .

Lalu khubaib bin abi  (خُبَيْبُ بنُ عَديٍّ ) dan zaid bin dasinah (وزَيدُ بنُ الدَّثِنةِ) dibawa ke Mekkah dan dijual.  

 Kejadian ini setelah perang Badar. Dimana musyrikin mengalami kekalahan dan mereka akan balas dendam.  

Lalu khubaib,  dibeli Bani al harits bin amir ( الحارِثِ بن عامِرٍ) yaitu Uqbah dan abu sirwah (عُقبةُ وأبو سِروَعةَ), dua anak al harits bin amir,  dan 'Hujair bin abi ihab' (حُجَيرُ بنُ أبي إهابٍ), saudara seibu mereka berdua. 

Dalam Perang Badar , sahabat nabi khubaib  telah membunuh  'al harits bin amir' ( الحارِثِ بن عامِرٍ).  Maka  sahabat nabi 'hubaib' ditawan oleh 'bani  al harits'. 

Adapun sahabat nabi yang lain yaitu , 'zaid bin datsinah' (زَيدُ بنُ الدَّثِنةِ) dibeli oleh 'sofwan bin umayyah' ( صَفوانُ بنُ أُميَّةَ) dan dibunuh di Mekah . 

Lalu dikisahkan 'zainab binti al harits' (زَينَبَ بِنتَ الحارِثِ),  Saat bani 'al-haris' berkumpul akan membunuh 'hubaib',  hubaib meminjam pisau cukur,  untuk mencukur rambut.  

Lalu dia dipinjami pisau cukur oleh 'zainab binti al harits' (زَينَبَ بِنتَ الحارِثِ).
Saat itu putra dari Zainab dekat dengan hubaib yang membawa pisau cukur.  Dan ibunya lalai . 

Ibunya mencari anaknya, dan ternyata didapati dia berada di pangkuan hubaib yang memegang pisau cukur. 
Wanita itu mengira akan membunuh anaknya.  Dia terkejut dan takut. Keselamatan anaknya .

Namun hubaib menenangkannya , Dia berkata : "Engkau khawatir aku membunuhnya,  aku tidak akan melakukannya. "

Di antara Karomah hubaib, bintu al harits berkata: "Demi Allah,  aku tidak pernah melihat tawanan yang lebih baik dari Hubaib. Aku mendapatinya suatu hari dia makan seikat anggur,  padahal tangannya terikat,  dan saat itu bukan musim kurma di mekkah.  Dia berkata: " ini adalah rezeki Allah,  memberikan rezekiNya, kepada Hubaib."

Saat bani al harits akan membunuhnya di luar mekkah,  dia meminta untuk berdoa dan shalat dua raka'at terlebih dahulu.  

Lalu dia berkata :

لَولا أنْ تَظنُّوا أنَّ بي خَوفًا وضَجَرًا مِن قَتلِكم لي، لَطَوَّلتُ صَلاتي

"Seandainya kalau bukan karena khawatir kalian berprasangka bahwa aku takut dan gelisah dari pembunuhan kalian terhadapku,  pasti aku akan memanjangkan shalatku. "

Lalu khubaib mendoakan mereka: 
  «اللَّهُمَّ أحصِهم عَدَدًا»
"Ya Allah,  binasakan mereka,  dan jangan sisakan mereka hidup. "

Lalu dia bersyair:

ولَستُ أُبالي حِينَ أُقتَلُ مُسلِمًا 
 على أيِّ شِقٍّ كانَ للهِ مَصرَعي

وذلك في ذاتِ الإلهِ وإنْ يَشَأْ
 يُبارِكْ على أوْصالِ شِلْوٍ مُمَزَّعِ

Aku tidak peduli ketika terbunuh sebagai muslim
Dalam keadaan bagaimanapun, matiku adalah untuk Allah

Dan jika Allah menghendaki
Dia akan memberkahi anggota tubuhku yang terpotong

Lalu ibnu al harits membunuhnya di "tan-im" (تنعيم), dan menyalibnya di sana,  dan Hubaib adalah yang pertama kali,  melaksanakan shalat dua rakaat sebelum dibunuh. 

Dan Allah telah mengabulkan doa ashim bin Tsabit , di hari saat terkepung itu. Dan Nabi telah mengabarkan di hari 'ashim bin tsabit' terbunuh,  kepada para sahabatnya bahwasanya ashim terbunuh. 

Dan dalam perang Badar ashim bin tsabit membunuh 'uqbah bin muith' (عُقبةُ بنُ أبي مُعَيطٍ). 
Maka musyrikin mengirim orang untuk mengambil jasad sahabat ashim bin tsabit, namun Allah ta'ala melindunginya,  dengan dikelilingi jasadnya oleh lebah. Dan musyrikin tidak mampu memotong bagian tubuh sahabat nabi ashim bin tsabit.  

Dalam hadits ini,  menerangkan bahwa Allah ta'ala menjaga hambaNya yang beriman,  saat hidup dan setelah meninggal. Dan bagi muslim,  kematian adalah 'syahid',  dan bukan 'kebinasaan'. 

Dalam hadits ini,  menerangkan 'karomah ' ashim bin tsabit dan hubaib bin abi.  

****

Disinilah,  di tan'im (تنعيم), sahabat nabi Hubaib bin abi dibunuh,  di salib.  Dan dia shalat dua rakaat terlebih dahulu,  sebelum dibunuh. 
Radhiyallahu anhu.  

https://www.facebook.com/658379900947856/posts/4528858103899997/
Ustadz abu hasan 

shalat jenazah

ilmu ada 3

https://www.facebook.com/100000485596066/posts/7369535619739218/

MASJID QISHÀS JEDDAH Dihalaman masjid inilah pelaksanaan hukum qishoh ditegakkan di kota Jeddah

MASJID QISHÀS JEDDAH 

Dihalaman masjid inilah pelaksanaan hukum qishoh ditegakkan di kota Jeddah 

Nama asli masjid ini adalah Masjid Jami' Ibrahim Ibnu Abdillah Al Jaffalii atau masjid Jaffalii yg dikenal oleh jamaah haji/ umrah Indonesia dgn nama masjid Qishos 

Semua kota-kota di Arab Saudi memiliki tempat 2 khusus untuk pelaksanaan hukum qishoh, ada yg di lapangan parkir , halaman pasar , lapangan kota atau masjid seperti ini .

 Allah Ta'aala menggambarkan qishâsh dalam firman-Nya:

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Dan dalam qishâsh itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. [al-Baqarah/2:179]

Imam as-Syaukâni rahimahullah menjelaskan ayat ini dengan menyatakan: “Maknanya ialah kalian memiliki jaminan kelangsungan hidup dalam hukum yang Allah Azza wa Jalla syariatkan ini; karena bila seseorang tahu akan dibunuh secara qishâsh apabila ia membunuh orang lain, tentulah ia tidak akan membunuh dan akan menahan diri dari meremehkan pembunuhan serta terjerumus padanya. Sehingga hal itu sama seperti jaminan kelangsungan hidup bagi jiwa manusia. Ini adalah satu bentuk sastra (balâghah) yang tinggi dan kefasihan yang sempurna. Allah Azza wa Jalla menjadikan qishâsh yang sebenarnya adalah kematian, sebagai jaminan kelangsungan hidup, ditinjau dari efek yang timbul yaitu bisa mencegah saling bunuh di antara manusia. Hal ini dalam rangka menjaga keberadaan jiwa manusia dan kelangsungan kehidupan mereka. Allah Azza wa Jalla juga menjelaskan ayat ini untuk ulul albâb (orang yang berakal); karena merekalah orang yang memandang jauh ke depan dan berlindung dari bahaya yang muncul kemudian. Sedangkan orang yang pandir, berfikiran pendek dan gampang emosi; mereka tidak memandang akibat yang akan muncul dan tidak berfikir tentang masa depannya ( Fathul-Qadîr 1/179 dinukil dari al-Mulakhash al-Fiqh 2/471) 

Jika diterapkan diseluruh negara islam didunia ini ana yaqin angka pembunuhan akan berkurang , namun sayang orang2 islam sendiri banyak yg menentang dgn Alasan kejam , sadis dan tidak sesui dgn HAM ( ala barat pent.) Padahal dalam pelaksaan hukum qishoh ada Kehidupan krn orang akan takut  membunuh. 

من محبكم في الله سليمان ابو شيخة 
Yang mau umrah silahkan hubungi 
Sulaiman Abu Syeikha : 
HP/WA : 081329942845
https://www.facebook.com/100000129983881/posts/1900753459938968/

Shahabat Yang Mulia] Abu Darda' رضي الله عنه berpesan kepada isterinya, «Jika aku sedang marah maka tenangkanlah diriku, namun jika kamu yg marah, maka akulah yang akan membuatmu tenang. Jika kita tak berbuat macam itu, betapa lekasnya kita berpisah».

#Fikih_Marah 

🍁 وعن أبي الدرداء -رضي الله عنه- قال لزوجته: (إذا غضبتُ فَـرَضيِّني، وإذا غضبتِ رضيتُكِ، فإذا لم نكن هكذا ما أسرعَ ما نفترق)
[Shahabat Yang Mulia] Abu Darda' رضي الله عنه berpesan kepada isterinya, «Jika aku sedang marah maka tenangkanlah diriku, namun jika kamu yg marah, maka akulah yang akan membuatmu tenang. Jika kita tak berbuat macam itu, betapa lekasnya kita berpisah». 
🌐 رواه ابن حبان في ((روضة العقلاء)) (ص72)، وابن عساكر في ((تاريخ دمشق)) (70/151) من موقع الدرر السنية.

tanda amal ibadah kita di terima

Senin, 13 Desember 2021

Audio ke-107: Pembahasan tentang Sujud Bag 07 ~ Macam Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 04

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                     Whatsapp              
         Grup Islam Sunnah | GiS
          *☛ Pertemuan ke-107*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓 SELASA
        10 Jumadil Awwal 1443 H
        14 Desember 2021 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny M.A. حفظه الله تعالى

📚  *Kitab Shifatu Sholatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Minattakbiri ilattaslim ka-annaka Taroha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani -Rahimahullah.*

💽 Audio ke-107: Pembahasan tentang Sujud Bag 07 ~ Macam Bacaan Dzikir dalam Sujud Bag 04

═════════════════ 

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. 

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus, kitab yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Minattakbiri ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi ﷺ Mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).
(Kita sampai pada, -ed) pembahasan masalah dzikir-dzikir yang disyariatkan untuk dibaca ketika sujud. 

Dzikir-dzikir yang dibaca ketika sujud ini sangat banyak. 

5) Bacaan sujud yang kelima yang shahih dari Nabi kita Muhammad ﷺ adalah: 

❲ اَللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، [ وَأَنْتَ رَبِّي] ، سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَ صَوَّرَهُ، [ فَأَحْسَنَ صُوَرَهُ ] ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، [ فَـ ] تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ ❳ 

_Allaahumma laka sajadtu, wa bika aamantu, wa laka aslamtu, (wa anta robbii), sajada wajhiya lilladzii kholaqohu wa showwarohu, (fa-ahsana shuwarohu), wa syaqqo sam'ahu wa bashorohu, fa tabaarokallaahu ahsanul khooliqiin._ 

Ini bacaan yang lumayan panjang. 

"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku bersujud, aku beriman kepada-Mu, berserah diri kepada-Mu, Engkaulah Rabbku. Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakan dan membentuknya, lalu membaguskan bentuknya, yang membuka pendengaran dan penglihatannya. Maka Maha Suci Engkau ya Allah sebaik-baik Pencipta." 

Ini juga tidak ada batasan berapa kali. Berarti bisa kita baca sekali, bisa kita baca lebih dari itu. Apalagi kalau kita ingin memperlama sujud kita. 

6) Kemudian bacaan yang keenam: 

❲ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ ، دِقَّهُ وجِلَّهُ ، وأَوَّلَهُ وآخِرَهُ ، وعَلَا نِيَتَهُ وسِرَّهُ ❳ 

Ini juga tanpa ada batasan bilangan. Bisa sekali, bisa lebih dari itu. 

Artinya:  “Ya Allah ampunilah semua dosaku, dosa yang kecil (atau tidak tampak) atau dosa yang besar. Dosa yang aku lakukan dahulu dan yang akan datang. Dosa yang aku lakukan saat bersama-sama maupun dosa yang aku lakukan saat sendiri." 

Di sini saya ingin memberikan sedikit faidah ya. Di sini kita disyariatkan/dituntunkan oleh Nabi kita Muhammad ﷺ untuk meminta ampun kepada Allah dari dosa-dosa yang kita lakukan secara terang-terangan, dengan dosa-dosa yang kita lakukan secara diam-diam. 

Lebih besar mana dosa yang dilakukan secara terang-terangan dengan dosa yang dilakukan secara sendiri-sendiri? Pada asalnya dosa yang dilakukan terang-terangan itu lebih besar dosanya. 

Dalilnya adalah hadist Nabi Muhammad ﷺ : 

( كُلُّ أُمَّةِ مُعَافَةٌ إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ ) 

Semua umatku itu mempunyai potensi untuk dimaafkan dosanya kecuali mereka yang melakukan dosa secara terang-terangan. 

Jadi misalnya ada orang yang melakukan mabuk-mabukan, minum-minuman keras, sama-sama minum-minuman keras, dosa besar. Ketika dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, dengan ketika dilakukan secara terang-terangan, maka yang melakukannya secara terang-terangan itu lebih besar dosanya. Kita ketika membandingkan itu harus sama-sama ya. Maksudnya sama-sama itu bagaimana? Sama-sama keadaannya. Jadi yang terang-terangan tersebut misalnya dia merasa berdosa tapi dia ingin terang-terangan. Yang sembunyi-sembunyi dia merasa berdosa tapi dia lakukan secara sembunyi-sembunyi. 

Inilah kalau kita membandingkan seperti ini. Ini pembandingan yang adil. Kalau perbandingannya, yang terang-terangan dia merasa berdosa; yang sendiri-sendiri dia tidak merasa berdosa; sama-sama minum-minuman keras, maka ini perbandingan yang tidak sebanding. Kita tidak adil kalau membandingkan sesuatu yang tidak sama. Kalau sama-sama keadaannya, perasaannya merasa bersalah, tapi yang satu dilakukan secara terang-terangan, yang satu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka yang terang-terangan lebih parah, lebih besar dosanya. 

Akan tetapi, dosa ketika sendiri bisa lebih parah, bisa lebih besar, apabila ada tambahan keadaan yang memperburuknya, seperti misalnya menyepelekan dosa itu. Ketika kita sedang sendiri melakukan dosa dan kita sepelekan, itu berarti secara tidak langsung kita menyepelekan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang selalu mengawasi kita. Makanya ini dosanya menjadi sangat besar. 

Ada sebuah hadist yang menjelaskan masalah ini. Di hari kiamat nanti akan ada orang yang membawa pahala yang sangat banyak. Dijelaskan dalam hadist tersebut pahalanya sampai sebesar gunung Tihamah. Gunung Tihamah ini gunung yang sangat besar di negeri Yaman. Tapi Allah jadikan hilang sama sekali. Kenapa demikian? Karena orang tersebut ketika bersama dengan yang lain kelihatannya baik, tapi ketika dia sendiri, dia lakukan kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kata para ulama ini bukan dosa biasa, tapi karena dia menyepelekan dosa saat sedang sendiri. 

Makanya kita harus tetap bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saat sedang sendiri. Ini sangat berbahaya. Bahkan Ibnu Rojab rahimahullahu Ta'ala ketika menafsiri hadits: 

( وإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيْمَا يَبْدُوْ لِلنَّاسِ وإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ ) 

"Sungguh ada orang yang kelihatannya selalu melakukan amalan-amalannya ahli surga, tetapi sungguh dia itu jadi ahli neraka." 

Ibnu Rajab mengatakan, kenapa demikian? Kata Ibnu Rajab, kata-kata Rasulullah ﷺ :
[ فِيْمَا يَبْدُوْ لِلنَّاسِ ] 

Kelihatannya melakukan amalan-amalan ahli surga, itu berarti yang batin/yang tidak terlihat tidak demikian. Ketika sendiri, dia tidak seperti itu, sehingga menjadikan dia su'ul khotimah dan akhirnya masuk neraka. Na'udzubillahi mindzalik. 

Makanya ini menunjukkan betapa berbahayanya maksiat-maksiat yang dilakukan saat sendiri. Jangan kita sepelekan. Jangan menyepelekan kemaksiatan-kemaksiatan yang kita lakukan saat kita sedang sendiri. Bisa jadi itu menjadi sebab su'ul khotimah, -naudzubillahimindzalik- sebagaimana dikatakan oleh para ulama. 

Oleh karenanya, ketika sedang sendiri takutlah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kalaupun akhirnya kita kalah dengan hawa nafsu kita, kita kalah dengan syaitan kita, jangan menyepelekan. Tetaplah merasa berdosa. Sehingga akhirnya kita punya keinginan yang kuat untuk meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, untuk bertobat kepada-Nya. 

Makanya di dalam shalat kita, kita pun diperintahkan atau dituntunkan oleh Rasulullah ﷺ untuk membaca doa yang seperti ini: "Ya Allah ampunilah dosa-dosaku, dosa yang aku lakukan saat bersama, maupun dosa yang aku lakukan saat sendiri." 

_____ 

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala. 

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════  

📣 Official Account Grup Islam Sunnah 

📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Bekal takwa dalam menuntut ilmu-----------------------------------------------------

Bekal takwa dalam menuntut ilmu
-----------------------------------------------------

Allah  - سبحانه وتعالى – berfirman: 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّكُمۡ فُرۡقَانٗا 
“Wahai orang-orang yang beriman jika kalian bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan karuniakan kepada kalian furqan” (Qs. Al Anfaal : 29)

Syaikh Utsaimin - رحمه الله - berkata: 

ربما يظهر لك هذا   - أيها الطالب -  في طلب العلم، تَمُرُّ بك أيام تجد قلبك خاشعا مُنِيبًا إلى الله، مقبلا إليه، مُتقيا له، فيفتح الله عليك مفاتيح ومعارف كثيرة، وأحيانا تَمُرُّ بك غفلة فينغلق قلبك

“Bisa jadi pernah terjadi padamu wahai penuntut ilmu saat belajar, hari-hari berlalu kamu dapati hatimu khusyu’, kembali kepada Allah, semangat dalam taat, bertakwa kepada-Nya, maka Allah bukakan atasmu pengetahuan yang banyak, (sebaliknya) terkadang kamu lalai lalu kemudian hatimu seakan tertutup (susah memahami ilmu)”

✍️ Furqon : Yaitu Allah jadikan kalian mampu membedakan antara yang Haqq dan yang Bathil

📚 Syarah Hilyah Tholibil'Ilm hlm 24-25

__
t.me/pejalansunnah