Kecerdasan dan prestasimu tidak menentukan manfaat dan berkahnya ilmumu! Walau engkau bergelar tinggi sekalipun jikalau hatimu rusak dan kotor, ilmumu tak akan berkah kendatipun ia banyak.
Syaikh Shalih al Ushaimi berkata:
“Maka dia yang membersihkan hatinya dengan sempurna dialah yang mendapatkan manfaat yang besar dari ilmu walau selainnya lebih kuat hafalannya dan lebih cepat memahami ilmu”
📚 Syarah Ta’zhim al Ilmi, kiat kedua.
Bersihnya hati meliputi :
• Ikhlashnya niat.
• Bersih dari Syubhat & Syahwat (Hal ini mencakup bersihnya hati dari Syirik, bid’ah dan maksiat).
Memperhatikan hati merupakan perkara yang penting bagi penuntut ilmu. Terkadang, sibuk menuntut ilmu tanpa memperhatikan kebersihan hati membuat seorang lupa untuk apa ia menuntut ilmu itu. Ada kedudukan yang ingin dicapai dan ada ketenaran yang ingin diraih. Bukan dengan dunia, tapi dengan ilmu. Dengan itu, rusaklah dunia dan akhiratnya. Bahkan kerusakan yang ditimbulkan lebih parah dari kerusakan yang diakibatkan oleh dua serigala lapar yang dilepas pada kerumunan kambing. Allahul Musta’aan.
Ustadz ya mi cahyanto