Nabi Yusya' bin Nun 'alaihissalam
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
لمْ تُرَدَّ الشَّمسُ منذُ رُدَّتْ على يُوشَعَ بنِ نُونٍ لياليَ سار إلى بيتِ المَقدِسِ
"Matahari tidak pernah ditahan lagi sejak ia ditahan untuk Yusya' bin Nun, di hari-hari beliau sedang berjalan menuju Baitul Maqdis" (HR. Ahmad no.8315, dishahihkan oleh Syu'aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Ahmad).
Yusya' bin Nun adalah seorang Nabi. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Bukhari, dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
غَزَا نَبِيٌّ مِنَ الأنْبِيَاءِ ... فَدَنَا مِنَ القَرْيَةِ صَلَاةَ العَصْرِ أَوْ قَرِيبًا مِن ذلكَ، فَقالَ لِلشَّمْسِ: إنَّكِ مَأْمُورَةٌ وأَنَا مَأْمُورٌ، اللَّهُمَّ احْبِسْهَا عَلَيْنَا، فَحُبِسَتْ حتَّى فَتَحَ اللَّهُ عليه
"Ada seorang Nabi yang berperang (berjihad) ... ketika sampai di suatu kampung saat waktu ashar atau mendekati itu, Nabi tersebut berkata kepada matahari: wahai matahari, engkau adalah hamba Allah yang tunduk kepada Allah seperti aku, Ya Allah, tahanlah matahari untuk kami! Kemudian matahari pun ditahan oleh Allah sehingga Allah berikan kepadanya kemenangan" (HR. Al Bukhari no.3124).
Yusya' bin Nun, sebelum menjadi Nabi, adalah murid dari Nabi Musa 'alaihissalam. Beliaulah pemuda yang menemani Nabi Musa ketika mencari Nabi Khidhir 'alahissalam. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Bukhari-Muslim. Dari Ubay bin Ka'ab radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
وأَخَذَ حُوتًا فَجَعَلَهُ في مِكْتَلٍ، ثُمَّ انْطَلَقَ هو وفَتَاهُ يُوشَعُ بنُ نُونٍ، حتَّى إذَا أَتَيَا الصَّخْرَةَ وضَعَا رُؤُوسَهُمَا، فَرَقَدَ مُوسَى واضْطَرَبَ الحُوتُ فَخَرَجَ، فَسَقَطَ في البَحْرِ فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ في البَحْرِ سَرَبًا
"Nabi Musa menempatkan ikan tersebut di keranjang. Kemudian beliau berjalan bersama muridnya, yang bernama Yusya' bin Nun, sampai mereka tiba di suatu tanah lapang. Mereka berdua pun berbaring di sana. Ketika Nabi Musa berbaring, ikan tersebut pun lompat dan keluar dari keranjang dan jatuh ke laut. Ternyata ikan tersebut bisa mencari jalan sendiri ke laut" (HR. Al Bukhari no.3401, Muslim no.2380).
Yusya' bin Nun juga disebutkan secara tersirat di dalam Al Qur'an, Allah ta'ala berfirman:
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِفَتَىهُ لَآ أَبْرَحُ حَتَّىٓ أَبْلُغَ مَجْمَعَ ٱلْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِىَ حُقُبًا
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.” (QS Al-Kahfi [18]: 60).
Yusya' bin Nun diutus oleh Allah menjadi Nabi setelah Nabi Musa dan Nabi Harun 'alaihimassalam wafat, untuk meneruskan perjuangan mereka berdua untuk menaklukan Baitul Maqdis.
Singkat kata, Nabi Yusya' bin Nun 'alaihissalam berhasil menaklukan Baitul Maqdis atas pertolongan Allah ta'ala, di antaranya dengan Allah tahan matahari sehingga waktu siang lebih lama dan memudahkan Yusya' bin Nun berserta pasukannya untuk melanjutkan perang dan mengalahkan kaum Amaliqah yang ketika itu menguasai Baitul Maqdis.
Wallahu a'lam.
Join channel telegram @fawaid_kangaswad