Kadang Istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga menangis karena sedih.
Shafiyah bintu Huyai pernah mendampingi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam satu perjalanan.
Pada hari yang merupakan giliran Shafiyah, onta tunggangannya berjalan lambat. Tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyambutnya, ia dalam kondisi menangis sedih. Lalu ia berkata: engkau memberiku tunggangan seekor onta yang lambat jalannya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berusaha menghibur dan menenangkan hati Shafiyah. Dengan kedua tangannya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengusap air mata Shafiyah. Namun demikian Shafiyah tetap saja menangis, sehingga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam marah kepadanya dan meninggalkannya.
Karena takut dengan kemarahan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, segera Shafiyah mendatangi ‘Aisyah, dan berkata kepadanya: wahai ‘Aisyah, bila engkau bisa menjadikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ridha kepadaku, maka jatah hariku ini aku berikan kepadamu.
‘Aisyahpun bersemangat, ia segera mengenakan jilbabnya yang telah ia bubuhi dengan za’faran dan diwenter (diberi pewarna), kemudian ia sedikit membasahinya dengan air (agar nampak lebih indah).
‘Aisyah menemui Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam palu duduk di sanding Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliaupun bertanya perihal kedatangan ‘Aisyah: ada apa gerangan denganmu mendekat?
‘Aisyah menjawab: kedatanganku adalah karunia Allah yang Ia berikan kepada siapapun yang Ia kehendaki.
Mendengar jawab itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam segera memahami apa yang disepakati oleh ‘Aisyah dengan Shafiyah, dan beliaupun memaafkan Shafiyah.
Selanjutnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menemui Zaenab, dan bersabda kepadanya:
( إِنَّ صَفِيَّةَ قَدْ أَعْيَا بِهَا بَعِيرُهَا، فَمَا عَلَيْكِ أَنْ تُعْطِيَهَا بَعِيرَكِ ) ؟
Sesungguhnya onta tunggangan Shafiyah telah kelelahan, ada baiknya bila engkau meminjamkan ontamu kepadanya.
Zaenab tersinggung dan berkata:
أَتَعْمَدُ إِلَى بَعِيرِي فَتُعْطِيَهُ الْيَهُودِيَّةَ؟
Apakah engkau akan mengambil ontaku untuk engkau berikannkepada wanita yahudi itu?
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam Murka Mendengar respon Zaenab, sehingga beliau mendiamkan zaenab selama 3 bulan, beliau tidak mendekat ke rumah Zaenab.
Kejadian itu menjadikan Zaenab terasing hingga ia merasa putus asa putus harapan untuk didatangi lagi oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Iapun menyandarkan temoat tidurnya ke dinding.
Hingga pada suatu hari ia mendengar sayup sayup suara Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, hingga akhirnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam benar benar masuk ke rumahnya.
Zaenab bergegas merapikan tempat tidurnya dan kemudian ia berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambudak wanitaku fulanah pada hari ini telah suci dari haidhnya, dia aku hadiahkan kepadamu.
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menerima hadiah budak wanita itu dan beliau memaafkan Zaenab ( An Nasai dalam As Sunan Al Kubra)
Semoga menambah hasanah keilmuan anda tentang dinamika poligami dalam rumah tangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bila demikian kisah cemburu dalam rumah tangga beliau, kira kira bagaimana bila cemburu itu melanda rumah tangga anda?
Ya Allah, limpahkan damai dan bahagia kepada rumah tangga kami hingga akhir masa kelak, amiin
Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri Ma