BERGEMBIRA DIPERINGATKAN KESALAHANNYA
Jika seseorang diperingatkan kesalahannya, lalu dia bergembira, ketahuilah, dialah orang yang memiliki salah satu tanda kebahagiaan. Orang yang menginginkan kebenaran, merasa senang dengan nasehat dan senang diingatkan kesalahannya.
Al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
ﻭمن ﻋﻼمة ﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ : ﺃﻧَّﻚ ﺗﺤﺮﺹ على ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺗﺒﺤﺚ عنه ﻭﺗﻔﺮﺡ ﺇﺫﺍ ﻧُﺒِّﻬﺖ ﻋﻠﻰ ﺧﻄﺌﻚ. [ﻣﺮﺣﺒﺎ ﻳﺎ ﻃﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ .صـ٢٦٢]
Diantara tanda kebahagiaan : Sesungguhnya kamu bersemangat atas kebenaran, mencari kebenaran dan apabila diperingatkan kesalahanmu, kamu senang. [Marhaban Ya Thaliba al-'Ilmi, 262]. Sumber : https://mobile.twitter.com/uaeboygroup/status/557262719120703488
Berkata Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah :
الذي يريد الحق يفرح بالنصيحة ويفرح بالتنبيه على الخطأ.
Orang yang menginginkan kebenaran, merasa senang dengan nasehat dan senang diingatkan kesalahannya. [Syarh Kitab al-Ubudiyyah, hlm. 252]. Sumber :
https://mobile.twitter.com/alsalaf_1/status/976756964742107136
Orang yang beramal ikhlas dan mencintai kebenaran, tidak takut dinasehati atau diperingatkan jika ada kesalahan pada dirinya.
Berkata Ibnul Wazir rahimahullah :
والقاصد لوجه الله لا يخاف أن يُنقد عليه خَلَلٌ في كلامه، ولا يَهاب أن يُدَلَّ على بطلان قوله، بل يحب الحق من حيث أتاه، ويقبل الهدى ممَّن أهداه.
Orang yang ikhlas semata-mata mengharapkan wajah Allah, dia tidak takut dikritik kesalahan pada ucapannya, tidak khawatir ditunjukkan kebathilan ucapannya, bahkan dia selalu mencintai kebenaran dari manapun datangnya dan menerima petunjuk dari siapapun yang menghadiahkan kepadanya.
بل المخاشنة بالحق والنصيحة أحبُّ إليه مِن المُداهنة على الأقوال القبيحة،
Bahkan sikap keras yang dilandasi kebenaran dan nasehat lebih dia cintai dibandingkan sikap basa-basi demi mempertahankan ucapan-ucapan yang buruk.
وصديقك مَن أَصْدَقَكَ لا من صدّقَك. وفي نوابغ الكلم وبدائع الحِكم: (عليك بمَن يُنذر الإبسال والإبلاس وإيَّاك ومَن يقول: لا باس ولا تاس)». [«العواصم والقواصم» لابن الوزير (١/ ٢٢٤)]
Dan temanmu yang sebenarnya adalah yang bersikap jujur kepadamu, bukan yang selalu membenarkan ucapanmu.
Dan disebutkan pada sebuah ucapan hikmah :
“Hendaknya engkau bersama orang yang suka mengingatkan agar tidak terjerumus kepada kebinasaan dan menyesal lagi putus asa, jangan bersama orang yang suka mengatakan: ‘Tidak apa-apa dan jangan bersedih!’” [Al-Awashim wal Qawashim, karya Ibnul Wazir, jilid 1 hal. 224. Sumber : https://ferkous.com/home/?q=fawaiid-41
AFM
Copas dari berbagai sumber