Minggu, 19 Juni 2022

Shalat jenazah

Shalat jenazah

Karunia Allah ta'ala kepada kaum muslimin sangat besar,  Dia menjadikan kaum muslimin sebagai pemberi syafaat kepada muslimin lainnya. 

Syafaat artinya "meminta" , Muslimin yg shalat jenazah meminta kepada Allah ta'ala agar mengampuni dosa-dosa jenazah. 

Nabi shallallahu alaihi wasallam menghasung,  menganjurkan seorang muslim untuk menshalati jenazah seorang muslim. Dan menjadikan hal ini sebagai hak-hak  Muslim kepada Muslim lainnya. 

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Tidaklah seorang Muslim meninggal,  lalu 40 orang yang tidak mempersekutukan Allah sedikitpun (beriman kepada Allah ta'ala dan tidak mempersekutukanNya dalam ibadah),  menshalati (dan nendoakannya),  melainkan Allah ta'ala menerima syafaat mereka pada jenazah muslim itu... "

.... ما مِن رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ، فَيَقُومُ علَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا، لا يُشْرِكُونَ باللَّهِ شيئًا؛ إلَّا شَفَّعَهُمُ اللَّهُ فِيهِ.....

الراوي : عبدالله بن عباس.
المحدث : مسلم.
المصدر : صحيح مسلم.
الصفحة أو الرقم: 948.
خلاصة حكم المحدث : [صحيح].

https://dorar.net/hadith/sharh/20268

Memperbanyak jamaah shalat jenazah adalah diperlukan, dan dibutuhkan sesuai kemampuan. 

Dan dibutukan dengan ukuran ini,  yaitu 40 Muslim Yang mentauhidkan Allah ta'ala , agar mendapat keberhasilan,  diterimanya permohonan ampunan untuk jenazah. 

Dan ada dua syarat,  terpenuhi "syafaat" ini. 

1. Muslimin yg menshalatkan,  mendoakan jenazah dan meminta kepada Allah ta'ala agar mengampuni mayit,  adalah manusia yang ikhlas berdoa, memohon ampunan untuk mayit.  

2. Muslimin yang menshalatkan dan mendoakan mayit,  tidak ada yang mempersekutukan Allah ta'ala.  

Hendaknya kaum muslimin menshalatkan jenazah saudaranya Muslim,  serta memperbanyak jumlah muslim yg shalat jenazah. 

****
@hasan