Jumat, 24 Juni 2022

semoga kita terhindar dari sifat "BERISIK" dimaksud



(B) "Bebal", sukar menerima informasi yang benar, hanya karena tidak bersumber dari guru dan kelompoknya. Seharusnya, seseorang menggunakan akal sehat dan nalar kritisnya untuk menerima kebenaran dari mana pun datangnya. Seringkali mereka merasa dirinya "kokoh", meskipun faktualnya adalah bebal. 

(E) "Ekslusif sekali", menganggap hanya guru dan kelompoknya saja yang memonopoli seluruh kebenaran, di luar itu otomatis dianggap menyimpang, meskipun perbedaannya bukanlah dalam hal-hal esensial dan masih dalam ranah yang diperselisihkan oleh kalangan Ahli Sunnah. 

(R) "Ribut", sukanya meributkan perkara-perkara yang sebenarnya luwes, bukan fundamental, dan memungkinkan perbedaan pandangan di dalamnya. 

(I) "Intoleran", memaksakan kehendak dan pandangannya kepada orang lain. 

(S) "Sombong dan Sempit wawasan", meremehkan orang-orang di luar kelompoknya dan membatasi informasi hanya dari kelompoknya saja. Karena pendeknya pandangan, mereka juga seringkali tidak mempertimbangkan aspek maslahat-mudarat. 

(I) "Ikut-ikutan", kalau guru dan kelompoknya memusuhi sesuatu, maka ia pun ikut-ikutan memusuhinya tanpa mendalami dan mengkaji substansi permasalahan. 

(K) "Kasar ucapannya", mudah mencaci orang lain yang berbeda pandangan, serta menyematkan gelar-gelar yang buruk kepadanya. Ketimbang fokus membahas konten permasalahan, mereka lebih suka menggunakan argumentum ad hominem fallacy, dengan menjatuhkan dan membunuh karakter lawan bicara. 

Demikian, semoga kita terhindar dari sifat "BERISIK" dimaksud. 

AKu - Adni Kurniawan 
24/06/2022