Senin, 16 Mei 2022

Sedikit dari apa yang pernah beliau jelaskan di WA kepada ana tentang management pesantren.

Sedikit dari apa yang pernah beliau jelaskan di WA kepada ana tentang management pesantren. 

Manajemen pesantren 
Manajemen kurikulum 
1. Kurikulum ideal
2. Kurikulum aktual 
3. Hidden kurikulum (menurut krathwohl: 1964) 
    1. Receiving (menyimak dan menerima)
    2. Responding Yang memiliki 3 tahap, menurut, bersedia menanggapi, dan puas dalam menanggapi.
    3. Valuing 
    4. Organization (mengolah nilai yang dia terima atau simpulkan)
    5. Characterization.

Domain perkembangan anak pada tujuan kurikulum merujuk pada buku Taxonomy of educational objectives:
1. Kognitif, terbagi pada 6 tingkatan: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesis, dan evaluasi.
2. Afektif, terbagi menjadi 5 tingkatan sebagaimana tertera dalam konsep hidden kurikulumnya krathwohl. 
3. Psikomotor, terbagi menjadi 6 tingkatan juga: persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, menyesuaikan, menciptakan. 

Parameter dalam menentukan materi pembelajaran:
1. Shahih (valid)
2. Tingkat kebutuhan
3. Kebermaknaan
4. Layak dipelajari 
5. Menarik minat 

Komponen proses dalam kurikulum setidaknya terbagi menjadi tiga macam pendekatan:
1. Subject oriented, pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran.
2. Student oriented, pendekatan yang berpusat pada siswa yang memberikan porsi sebesar-besarnya untuk dia mencoba dan berkembang.
3. Social oriented, pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. 
Sedangkan dalam memilih metode pembelajaran dapat dikategorikan menjadi dua kategori: 
1. Heuristik, bersifat menyampaikan informasi, termasuk metode ceramah dsb.
2. Metode ekspositorik, bersifat praktik, termasuk percobaan, observasi, discovery incuiri, dsb.
Dan semuanya telah diterapkan dalam pendidikan pesantren yang membuatnya memiliki kompleksitas yang unik.

Komponen evaluasi: 
Aspek yang dievaluasi mencakup 4 hal:
1. Konteks perumusan atau target.
2. Input materi atau isi kurikulum
3. Proses yang mencakup segala aktivitas KBM, metode, dan cara dalam menyampaikan materi sesuai dengan isi kurikulum.
4. Output, untuk melihat seberapa banyak materi yang diserap oleh peserta didik.

Prinsip manajemen pembelajaran pesantren secara khusus meliputi 6 hal:
1. Kebermaknaan, artinya santri akan mempelajari hal-hal apapun jika hal itu bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan di dunia atau di akhirat.
2. Prinsip prasyarat, yang artinya santri akan bergerak maju jika ilmu yang menjadi prasyarat telah terpenuhi. Dalam hal ini guru bergerak sebagai pendidik dan pembimbing.
3. Prinsip adab
4. Prinsip pembaharuan, dengan menanamkan prinsip ini santri dituntut untuk selalu produktif terhadap segala sesuatu yang baru yang bermanfaat.
5. Prinsip keterlibatan, dan hal ini terjadi secara formal dengan dibentuknya berbagai organisasi santri atau secara informal seperti dalam piket dll.
6. Prinsip kebersamaan, di mana pesantren merupakan rumah besar yang dihuni oleh banyak santri 24 jam sehari melakukan seluruh kegiatan bersama.

Lembaga pendidikan di dalam pesantren:
1. Lembaga formal, seperti MTs, SMA , dan Perguruan tinggi.
2. Informal intensif, dilakukan oleh bagian asrama atau kesantrian.
3. Non formal - temporal, bisa bekerjasama dengan organisasi santri, atau bahkan dari luar pesantren untuk melakukan beberapa kegiatan seperti pelatihan, diklat, seminar, dsb.

Manajemen santri:
Berikut adalah tujuan-tujuan manajemen santri:
1. Tujuan administratif, untuk mendata santri secara administrasi dan mungkin lebih dari itu masing-masing santri memiliki buku induk yang berisi semua hal tentang dia selama berada di pesantren.
2. Tujuan secara KBM, yang meliputi hal-hal berikut:
    1. Identifikasi kematangan usia yang membantu dalam menentukan standar injeksi pengetahuan, perlakuan, dan perhatian bagi santri.
    2. Memahami kecenderungan kognitif, guna meningkatkan bakat santri sesuai dengan potensi kecerdasan yang dia miliki.
    3. Memahami level kognitif, guna menentukan standar intensitas proses belajar.
    4. Memahami kematangan afeksi, guna menentukan standar konseling yang tepat.
    5. Memahami ragam keterampilan, terkadang fungsi optimal santri bukan pada domain kognitif melainkan pada domain psikomotorik, hal ini dapat dimaksimalkan dengan baik jika sudah diidentifikasi sejak awal.
    6. Mengetahui pengetahuan ilmu-ilmu dasar kepesantrenan, dan hal ini kembali kepada kebijakan masing-masing pesantren.
    7. Dasar standar pelayanan, di mana pesantren dalam melayani didasarkan pada khidmat yang berlatar belakang ibadah lebih dari sekedar pekerjaan biasa. 

Proses manajemen santri:
    1. Pendaftaran
    2. Tes atau identifikasi
    3. Penempatan
    4. Orientasi
    5. KBM
    6. Ikhtibar
    7. Alumni

Manajemen alumni:
1. Database alumni 
2. Organisasi alumni atau komunitas alumni
3. Program alumni baik secara jangka pendek atau jangka panjang
4. Pengorbitan alumni
5. Evaluasi, baik mengevaluasi perkembangan mereka, keaktifan organisasi mereka, atau yang lain dilakukan secara periodik.

Peran strategis alumni:
1. Katalisator
2. kontributor
3. SDM

Manajemen SDM pendidik 
Proses manajemen SDM pendidik:
1. Analisis kebutuhan tendik.
2. Rekrutmen.
3. Seleksi.
4. Orientasi, secara riil objek yang harus diamati dalam masa ini adalah: kemampuan mengajar (menyiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi) kemampuan komunikasi interpersonal, kedisiplinan, dan kemampuan non akademik. 
5. Penempatan, ada beberapa kode etik dalam penempatan SDM baru yang harus diperhatikan: proporsionalitas (dimana SDM baru tidak dibebani terlalu banyak tugas), kelayakan (artinya bukan hanya berdasarkan kompetensi tapi juga masa bakti dan loyalitas) untuk menempatkan orang pada posisi yang tinggi.
6. Capacity building atau up grading.
7. Rolling, untuk mencari ruang produktif SDM dan menggali persebaran potensinya.
8. Pensiun. 

Atau bisa juga seperti ini:
1. Screening
2. Induksi
3. Staffing
4. Up grading
5. Re position

Manajemen sarpras 
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Pemeliharaan
4. Inventarisir 
5. Penghapusan

Dirangkum oleh Ustadz Achmad Handika  رحمه الله ر حمة واسعة

Semoga bermanfaat dan menjadi Amal jariyah beliau.
Di share oleh ustadz pandu abu hamzah