Senin, 16 Mei 2022

Mereka adalah para guru yang peduli akan ilmu dan muridnya

Mereka adalah para guru yang peduli akan ilmu dan muridnya

Para ulama yang mengajar selama bertahun-tahun dan menjadi pakar dalam setiap bidang ilmu yang mereka ajarkan adalah sangat banyak....

Tiga di bawah ini adalah contoh nya yang kebetulan saya punya kitabnya.....

1. Dr Akram Dhiya’ Al Umri yang menulis kitab shohih sirah nabawiah dengan menggabungkan metode Kritik sanad dan matan dalam meneliti sejarah mengikuti para ulama besar seperti Ibnul Qayyim, Ibnu Katsir, dan Ibnu Hajar Al Asqalani رحمهم الله. Beliau menganggap bahwa kritik sanad saja tidaklah cukup untuk mempelajari sejarah Nabi ‎ﷺ dan perlu juga dikaji secara lebih mendalam melalui kritik matan agar lebih sesuai alur sejarahnya. Hal ini tidak terjadi secara instan, semua ini beliau tulis berdasarkan pengalaman selama 20 tahun mengajar sejarah di beberapa Universitas dan membimbing penulisan karya ilmiah di beberapa perguruan tinggi.

2. Syekh Khalid Fauzi Abdul Hamid Hamzah yang menyusun ulang kitab syarah Aqidah Thahawiyah sehingga mudah dipelajari bagi para penuntut ilmu tanpa mengurangi teks dari Ibnul Abil Izz sama sekali. Beliau mengurutkan pembahasan akidah dalam kitab tersebut sesuai dengan urutan pada hadis Jibril عليه السلام dan mengumpulkan setiap masalah pada babnya sehingga tidak terulang dan berceceran di beberapa tempat. Hal ini beliau kerjakan setelah mengajar materi Aqidah selama 6 atau 7 tahun dan mengamati masalah-masalah apa saja yang menghambat para pelajar ketika mempelajari kitab Syarah Aqidah Thahawiyah karya Ibnu Abil Izz Al Hanafi.

3. Dr Fadhil bin Sholih As Samarra’i yang menulis kitab Ma’ani Nahwu yang merupakan dimensi lain dari dunia grammatikal Arab, beliau melakukan penelitian selama sepuluh tahun lebih pada literatur literatur bahasa Arab dan menyimpulkan bahwa “seharusnya belajar Nahwu bukan terbatas pada lafadz, namun perubahan i’rab juga harus memiliki pengaruh dalam perubahan makna”. Beliau berhasil untuk menyajikan semua kesimpulan beliau dengan dalil-dalil yang kuat baik dari Al Quran ataupun dari literatur sastra yang ada. Buku yang terdiri dari 4 jilid ini merupakan level yang berbeda dengan kitab-kitab Nahwu yang selama ini beredar. 

Masih banyak ulama di masa kini yang luar biasa seperti mereka bahkan lebih, seperti Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, Syaikh Al Albani, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Abdullah Al Fauzan dll yang karyanya biasanya berdasarkan materi yang mereka ajarkan..... رحمة الله تعالى على الجميع 

Pelajaran yang dapat kita ambil sebagai guru adalah: 

1. Bahwa guru dalam mengajar memiliki level perkembangan yang harusnya semakin senior semakin banyak karyanya. Awalnya sebagai guru magang, kemudian guru yang terpaku pada satu kitab, kemudian setelah menguasai satu kitab dia memperkaya bacaan sehingga dapat melakukan studi komparasi hingga akhirnya dapat menyimpulkan suatu materi yang berkualitas untuk disajikan kepada para siswanya.

2. Pentingnya literasi bagi seorang guru agar bijak dalam menyikapi informasi dan pengetahuan dari buku yang dia baca sehingga semakin luas ilmunya dan semakin matang. 

3. Guru hendaknya menjadi panutan dalam penguasaan ilmu dan semangat ilmiah, dengan mendengarkan penjelasan seorang guru murid dapat mengetahui orang seperti apa guru tersebut, tidak jarang seorang guru bisa menginspirasi para murid hanya dengan cara mengajar atau kekayaan materi yang dia sampaikan. 

4. Guru hendaknya memiliki buku untuk mencatat problem yang dia temui di sekolah kemudian memikirkan solusinya, baik itu berhubungan dengan pelajaran, murid, atau hal-hal yang lain. Sehingga bukan hanya mengajar namun dia juga berkarya dengan karya yang benar-benar bisa menyelesaikan problem yang dia telah teliti sebelumnya.

5. Dalam menyajikan sebuah materi keluasan dan keluwesan sang guru bisa menjadi pelajaran tersendiri bagi para murid sehingga mereka bukan hanya mendapatkan ilmu namun mereka juga belajar metode ilmiyah dalam belajar. 

Dan masih banyk lagi faidah yang bisa kita petik dari contoh-contoh yang telah kita sebutkan namun ini adalah yang paling penting untuk saat ini menurut saya. Wallahu a’lam.
Ustadz achmad handika lc Ma