Jumat, 13 Mei 2022

Kewajiban mendahulukan Al-Qur'an dan As-Sunnah atas pandangan², perasaan, kebijakan² dan akal, ini adalah ciri khas ahlusunnah wal jamaah

Kewajiban mendahulukan Al-Qur'an dan As-Sunnah atas pandangan², perasaan, kebijakan² dan akal, ini adalah ciri khas ahlusunnah wal jamaah

*Allah Azza wajalla berfirman:*

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَيِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٞ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Al-Hujurat :1)

*Sahabat Rafi' bin Khadij radhiyallahu anhu berkata :

 قَالَ كُنَّا نُحَاقِلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ كُنَّا نُحَاقِلُ بِالْأَرْضِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنُكْرِيهَا بِالثُّلُثِ وَالرُّبُعِ وَالطَّعَامِ الْمُسَمَّى فَجَاءَنَا ذَاتَ يَوْمٍ رَجُلٌ مِنْ عُمُومَتِي فَقَالَ نَهَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَمْرٍ كَانَ لَنَا نَافِعًا وَطَاعَةُ اللَّهِ وَرَسُولِهِ أَنْفَعُ لَنَا نَهَانَا أَنْ نُحَاقِلَ بِالْأَرْضِ فَنُكْرِيَهَا عَلَى الثُّلُثِ وَالرُّبُعِ وَالطَّعَامِ الْمُسَمَّى وَأَمَرَ رَبَّ الْأَرْضِ أَنْ يَزْرَعَهَا أَوْ يُزْرِعَهَا وَكَرِهَ كِرَاءَهَا وَمَا سِوَى ذَلِكَ

Dahulu *kami menjual makanan yang masih terdapat di pohon pada masa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan menukarnya dengan makanan dengan kadar sepertiga ataupun seperempat*, hingga pada suatu hari seorang laki-laki dari jalur pamanku berkata *Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang kita suatu hal yang menurut kita mendatangkan suatu kemaslahatan, namun ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya jauh lebih mendatangkan kemaslahatan* Beliau melarang kita jual beli produksi pertanian yang masih terdapat di pohon, lantas kita menyewakan ladang dengan syarat memperoleh bagian sepertiga, seperempat, dan makanan dalam jumlah tertentu. Beliau menyuruh kepada para pemilik lahan untuk bercocok tanam sendiri atau menyuruh orang lain untuk bekerja untuknya, beliau membenci sewa-menyewa ladang dengan cara seperti itu, dan yang lainnya. ( HR. Muslim : 1548 )

Hadist diatas menunjukan para sahabat dahulu sudah  turun menurun bertransaksi jual beli seperti gambaran diatas *namun karena mereka lebih mendahulukan larang rasulullah shallahu alaihi wa sallam* maka mereka tinggalkan kebijakan jual beli tersebut.

*Imam abu Hanifah rahimahullah berkata :

 إذا صح الحديث فهو مذهبي 

Jika sebuah hadist shahih maka itulah pendapatku ( Hasyiah ibnu abidin : 1/258)

Kemudian beliau mengatakan lagi : 

لا يحل لأحد أن يـأخـذ بـقـولـنـا مـا لـم يـعـلـم مـن أيـن 

Tidak halal bagi seorangpun mengambil pendapat kami kecuali dia mengetahui darimana asalnya ( Hasyiah alal bahri ar-ra'iq : 6 / 293) oleh ibnu abidin

*Imam malik rahimahullah* 

إنما أنا بشر أخطىء وأصيب ، فانظروا في رأيي ، فكل ما وافق الكتاب والسنة فخذوه ، وكـل مـا لـم يـوافـق الكتاب والكل فاترکوه 

Aku hanyalah manusia biasa bisa salah dan benar, maka kalian lihatlah pendapatku , *semua pendapatku yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah maka ambilah, dan semua pendapatku menyelisi keduanya maka tinggalkanlah*( Ja'amiul bayanil ilmi wa fadlihi : 1/775)

*Imam syafi'i rwhimahullah mengatakan*

أجمع المسلمون على أن من استبانت له سنة عن رسول اللہ ﷺ لم يكن له أن يدعها لقول أحد من الناس

*Kaum Muslimin telah berij'ma'* bahwa *siapa  yang telah jelas sunnah baginya dari Rasulullah shallahu alaihi wa salam, maka tidak boleh dia meninggalkannya dikarena perkataan seseorang* ( I'lamul muwaqi'in : 2/282 ) oleh ibnu Qayyim) 

Kemudian beliau juga mengatakan : 

إذا صح لكم الحديث عن رسول اللہ ﷺ فخذوا به ودعوا قولي

*Jika hadits dari Rasulullah shallahu alaihi wa salam itu sahih bagimu maka ambillah dan tinggalkan pendapatku* ( Hr. Ibnu hibban : 5/ 496 ) dan syu'abul iman : 5/497 oleh imam al-baihaqi)

*Imam ahmad rahimahullah mengatakan*

Pendapat Al-Awza'i, Malik, dan Abu Hanifah *semuanya adalah pendapat, dan bagiku semuanya sama, namun Hujjah adalah terdapat dalama atsar² ( Hadist² yang shahih )*  ( Jami'u bayani al-ilmi wa fadlihi : 2/1082 ) oleh Ibnu abdil barr )

Faedah : 

1. Wajib mendahulukan Al-Quran dan As-Sunnah *atas semua yang bertentangan dengan keduanya*

2. *Al-Quran dan As-Sunnah adalah pemutus hukum terhadap sebuah pendapat, aqidah dan perasaan yaitu benar dan salahnya bukan sebaliknya*

3. *Para salaf dan para imam-imam kaum muslimin sepakat membuang sebuah pendapat jika menyelisihi Al-Quran dan As-Sunnah*

4. Mendahulukan Al-Quran dan As-Sunnah atas selainya adalah *syiarnya Ahlusunnah wal jamaah*

5. Bawasanya *Hujjah adalah Al-Quran dan As-Sunnah bukan selainya*

6. *Larangan taqlid buta kepada seseorang*

7. *Kewajiban bersungguh-sungguh untuk mengikuti dalil* dan perhatian terhadapnya

8.*Larang dari imam empat mazhab taqlid buta kepada mereka*

9.*Taqlid buta kepada seseorang dalam perkara yang menyelisihi Al-Quran dan As-Sunnah adalah sama saja menjadikannya penolong selain Allah azza wajaala*

Abu nasyhita Ridwan
5 febuari 2022 pontianak
Ustadz ridwansyah siregar