Peran ilmu nahwu dalam menjaga aqidah.
قال لنْ تَرانِي
"Allâh berfirman: engkau tidak akan sanggup melihat-Ku".
Mu'tazilah menjadikan ayat ini sebagai dalil untuk mengingkari "Ru'yah Allâh di dunia dan akhirat", alasannya karena huruf (لنْ) pada ayat ini memberikan faedah (النَّفْي المُؤَبَّد) yaitu, "Penafian yang kekal" sebagaimana disebutkan oleh az-Zamakhsyariy, sehingga konsekuensinya Allâh -Tâ'âlâ- tidak bisa dilihat untuk selamanya, hal ini tentu sangat bertentangan dengan aqidah salaf, maka diantara ulama ada yang memberikan bantahan dari sisi nahwu, diantaranya Ibnu Hisyâm -Rahimahullah- berkata:
Bahwa لن tidak memberikan faedah (توكيد النفي) yaitu, "Penegasan Penafian", dan juga tidak memberikan faedah (تأبيد) yaitu, "kekekalan", berbeda dengan klaim az-Zamakhsyariy di dalam al-Kasyâf dan Anmûdzaj-nya, keduanya hanyalah klaim tanpa dalil. Sebab, jika memberikan faedah (تأبيد) maka tidak perlu penafiannya ditaqyid dengan kata (اليوم) pada firman Allâh -Ta'âlâ-:
فلن أُكَلِّمَ اليومَ إنْسِيَّا
"Maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini."
(Maksudnya, penyebutan (اليوم) menunjukkan bahwa penafian dengan (لن) tidak bermakna (تأبيد) tapi terbatas pada hari itu saja. Pent).
Begitu juga tidak perlu penyebutan (أبدا) pada firman Allâh -Tâ'âlâ-:
ولنْ يَتَمَنَّوهُ أَبدًا
Sebagai pengulangan, karena asalnya tidak ada.
(Maksudnya, adanya pengulangan kata أبدا menunjukkan bahwa (لن) tidak bermakna (تأبيد) jikalau bermakna (تأبيد) niscaya tidak perlu adanya pengulangan kata (أبدا). Pent).
Ibnu Mâlik -Rahimahullah- berkata:
ومن رأى النفي بـ(لن) مُؤَبَّدا
. . . . . . . فقوله اردد وسواه فاعضُدا
"Siapa saja yang berpendapat penafian dengan (لن) bermakna penafian selamanya, maka tolaklah pendapatnya dan kuatkan pendapat selainnya."
Maka disini kita mengetahui bahwa bahasa Arab memiliki peran penting dalam membentengi aqidah salaf dari pemahaman sesat, oleh karena itu Syaikh Ahmad bin Umar al-Hazimi -Rahimahullah- berkata:
قوتك في فهم الكتاب والسنة على قدر قوتك في فهم لسان العرب
"Kuatnya pemahamanmu atas Al-Qur'an dan as-Sunnah tergantung seberapa kuat dirimu memahami bahasa Arab."
Wallahu A'lam.
Boyolali 26 al-Muharram 1341.H. Mudzakarah bersama Ustadzy Ibnu Majah -Hafidzahullahu-.
Abu Ibrahim yusuf