JIKA SUDAH SAMPAI DERAJAT/MAKRIFAT/HAKIKAT BOLEHKAH MENINGGALKAN SHALAT?
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). QS. Al Hijr:99.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:
ويستدل على تخطئة من ذهب من الملاحدة إلى أن المراد باليقين المعرفة، فمتى وصل أحدهم إلى المعرفة يسقط عنه التكليف عندهم، وهذا كفر وضلال وجهل، فإن الأنبياء عليهم السلام كانوا هم وأصحابهم أعلم الناس بالله، وأعرفهم بحقوقه وصفاته، وما يستحق من التعظيم، وكانوا مع هذا أعبد وأكثر الناس عبادة ومواظبة على فعل الخيرات إلى حين الوفاة، وإنما المراد باليقين ههنا الموت، كما قدمناه. ولله الحمد والمنة. انتهى
Diambilkan dengan ayat ini dalil atas kesalahan siapa yang berpendapat dari kaum Ateis bahwa maksud dari keyakinan adalah makrifat (pengetahuan tentang Allah), maka kapan salah seorang sampai kepada derajat makrifat gugur atasnya tanggung jawab ibadah, dan ini adalah kekufuran, kesesatan serta kebodohan.
Karena sungguh para nabi alaihimussalam mereka dan para shahabat mereka paling mengenal Allah, dan paling mengetahui hak-hak dan sifat-sifat-Nya, dan segala hal yang berkaitan dengan pengagungan, dengan ini semua mereka (para nabi dan para shahabatnya) adalah orang yang paling taat dan paling banyak beribadah serta selalu mengerjakan kebaikan sampai wafat. Jadi makna sebenarnya dari keyakinan adalah kematian. Dan hanya milik Allah Taala segala pujian dan kesyukuran. selesai.
Kamis, 19 Muharram 1441H
@ahmadzainuddinalbanjary