*NASEHAT SYAIKH MUBARAK AL MILI TENTANG DAKWAH TAUHID*
Syaikh Mubarak bin Muhammad Al Miili, seorang ulama Al Jazair bermadzhab Maliki yang wafat tahun 1945M, beliau mengatakan:
كان تعريف الناس به أمراً لازماً أكيداً، وإذا كان الباعث على هذا التعريف إقامة العقيدة؛ فهو من النصيحة المفيدة الحميدة، وليس الإِرشاد إلى الخير النافع بأولى من التنبيه على الباطل الضار، بل كلاهما غرض حسن وسَنن، لا يعدل عنه الساعون في خير سُنن، وهذا ما حمل المصلحين المجددين على الاهتمام بدعوة المسلمين إلى إقامة التوحيد وتخليصه من خيالات المشركين
"Mengenalkan tentang jenis dan bahaya syirik kepada umat adalah perkara yang sangat wajib. Jika mengenalkan hal tersebut merupakan bentuk penegakkan akidah, maka ia merupakan nasehat yang bermanfaat dan terpuji. Tidak mesti dakwah yang membimbing kepada kebaikan itu lebih utama dari dakwah yang memperingatkan orang dari kebatilan. Bahkan keduanya merupakan tujuan yang baik dan merupakan Sunnah Nabi.
Maka orang yang benar-benar menjalani Sunnah tidak berpaling darinya. Dan dakwah inilah yang dibawa para Mushlih (orang-orang yang memperbaiki umat) dan para Mujaddid (orang-orang yang memperbaharui praktek beragama), yaitu mereka memiliki perhatian besar untuk menegakkan tauhid dan membersihkan masyarakat dari khayalan kaum Musyrikin"
Beliau juga mengatakan:
وما رفعنا صوتنا بتلك الدعوة؛ حتى ثارت علينا زوابع ممن سلكوا للشرك كل الذرائع، وشوهوا للعامة غرضنا الحميد بما يجدون الجزاء عنه يوم الوعيد، ومن أقوى ما لبسوا به على العموم، ومدوا به صخب الخصوم: رميهم لنا بأنا نحكم على المسلمين بحكم المشركين، ثم ينتصبون للدفاع؛ محافظة على غفلة الأتباع، الذين ينتفعون منهم بكل وجوه الانتفاع، ولكن قذف الله بالحق على الباطل بعيد الأثر، وسنته في ظهور المصلحين على المعاندين قديمة في البشر
"Dan tidaklah kami mengangkat suara kami (dalam dakwah tauhid) kecuali mendapat terpaan angin kencang dari orang-orang yang melakukan berbagai praktek kesyirikan. Dan mereka meracuni pikiran orang-orang awam tentang tujuan-tujuan dakwah kami yang mulia, yang ini kelak akan dibalas di hari pembalasan. Dan tuduhan yang paling gencar yang mereka bisikkan kepada orang-orang awam, dan paling sering disampaikan di keramaian perdebatan, adalah tuduhan bahwa kami memvonis kaum Muslimin sebagai Musyrikin.
Kemudian mereka memproklamirkan perlawanan dengan memanfaatkan keawaman orang awam yang hanya ikut-ikutan. Namun Allah akan membuka kedok kebatilan mereka dengan para pengikut atsar. Dan merupakan sunnatullah bahwa akan tetap ada orang-orang (ahli tauhid) yang menang para penentang (dakwah tauhid) di kalangan manusia"
(Risaalatusy Syirki wa Mazhahiruhu, 1/51)
Ustadz Yulian purnama
Kontributor muslim.or.id