Surat Al-fatihah merupakan surat yang paling banyak dibaca oleh seorang muslim setiap harinya. Sebab sholat seseorang tidaklah dianggap sah kecuali ia membaca surat yang juga bernama Ummul Quran ini.
Namun tahukah anda bahwa ada satu ayat dalam surat ini yg cukup mendapat perhatian khusus dalam ilmu waqof & ibtida??, yaitu :
صِرَ ٰطَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ غَیۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَیۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّاۤلِّینَ
Sebagian orang berhenti pada lafadz (صِرَ ٰطَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ) saat membacanya, sedang yg lain membacanya langsung satu ayat tanpa berhenti. Mana yg lebih tepat??
Para ulama menjelaskan bahwa yg lebih tepat adalah kita membacanya tanpa berhenti, alias menyelesaikan satu ayat dengan satu nafas. Adapun alasannya ialah :
Pertama : Lafadz (غَیۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَیۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّاۤلِّینَ) memiliki kaitan yg amat kuat dengan lafadz sebelumnya. Dalam ilmu nahwu, lafadz (غير) memiliki kedudukan sebagai (نعت) atau (بدل) dari lafadz sebelumnya, yg intinya ia merupakan sifat penjelas dari orang-orang yg disebutkan pada potongan ayat sebelumnya.
Dan terdapat sebuah kaidah dalam ilmu waqof & ibtida bahwa antara (نعت/بدل) dan lafadz yg dijelaskan tidak boleh dipisah, kecuali jika keduanya terpisah dalam 2 ayat berbeda.
Kedua : Dalam riwayat Hafs, ayat :
صِرَ ٰطَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ غَیۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَیۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّاۤلِّینَ
merupakan SATU AYAT dari awal hingga akhir, oleh sebab itu kita dianjurkan untuk tidak berhenti ditengah-tengah. Hal berbeda akan terjadi jika kita membaca dengan riwayat Warsy, sebab dalam riwayat Warsy
صِرَ ٰطَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ
satu ayat (ayat keenam), dan :
غَیۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَیۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّاۤلِّینَ
ayat ketuju.
Hal ini terjadi lantaran dalam mushaf riwayat Warsy, basmalah pada surat Al-fatihah tidak terhitung satu ayat. Oleh sebab itu, jika kita membaca dengan Riwayat Warsy maka kita bisa berhenti pada lafadz (صِرَ ٰطَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ ), karena ia adalah satu ayat sendiri.
(Lihat kolom komentar untuk gambar mushaf Riwayat Warsy)
Wallahu a'lam
Referensi :
Al Muktafa fil waqfi wal ibtida, Abu 'Amr Ad Dani
Ustadz Afit iqwanudin mahasiswa universitas Islam Madinah S2 qiroat Al Qur'an