Senin, 10 Juli 2023

Orang yang bertakwa bisa jadi jatuh pada dosa besar atau dosa kecil, akan tetapi dia tidak terus menerus mengerjakannya, bahkan ia mengingat Allah dan beristighfar kepada Allah serta bertaubat kepada-Nya

Imam Ibnu Rojab - رحمه الله - berkata:

“Orang yang bertakwa bisa jadi jatuh pada dosa besar atau dosa kecil, akan tetapi dia tidak terus menerus mengerjakannya, bahkan ia mengingat Allah dan beristighfar kepada Allah serta bertaubat kepada-Nya, dan taubat itu adalah berhenti untuk tidak terus menerus melakukan dosa”.

(Jami’ul ‘ulum wal hikam 1/412)


أَنَّ الْمُتَّقِينَ قَدْ يَقَعُ مِنْهُمْ أَحْيَانًا كَبَائِرُ وَهِيَ الْفَوَاحِشُ، وَصَغَائِرُ وَهِيَ ظُلْمُ النَّفْسِ، لَكِنَّهُمْ لَا يُصِرُّونَ عَلَيْهَا، بَلْ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَقِبَ وُقُوعِهَا، فَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَيَتُوبُونَ إِلَيْهِ مِنْهَا، وَالتَّوْبَةُ: هِيَ تَرْكُ الْإِصْرَارِ


Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka” (Qs Ali Imran: 135)

==

t.me/pejalansunnah