.:: Bank Islam Pertama: Bank Az Zubair bin Al Awwam.
Guru saya, Al Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA. hafizhahullah mengatakan bahwa konsep Bank dalam dunia Islam pertama kali dipraktekkan oleh sahabat Nabi Az Zubair bin Al Awwam radhiyallahu 'anhu.
Beliau adalah salah satu sahabat Nabi yang tergolong dalam "Al Asyroh Al Mubassyarun bil Jannah" (10 sahabat yang dijamin masuk Surga).
Ketika meninggal dunia, Az Zubair bin Al Awwam meninggalkan hutang senilai 2.200.000. Tidak disebutkan apakah angka tersebut dalam nilai dinar atau dirham.
Misal anggaplah itu dalam nilai dinar, maka hutang beliau adalah 2.200.000 x Rp. 4.000.000 = Rp. 8.800.000.000.000 (8,8 T).
Jika dalam nilai dirham, maka 2.200.000 x Rp. 93.000 = Rp. 204.600.000.000 (204,6 M).
Kok bisa hutang beliau sebanyak itu?
Usut punya usut, ternyata semasa hidupnya beliau adalah orang yang sangat dikenal dg amanahnya. Maka para pedagang jika ingin berdagang ke luar kota banyak yang menitipkan hartanya ke beliau.
Beliau tidak berkeberatan dititipin harta sebanyak itu, namun beliau sampaikan kepada para penitip itu bahwa ini dianggap sebagai hutang (qordh) bukan titipan biasa (wadi'ah). Karena konsekuensi dari dua akad tsb berbeda: Dana Qordh boleh "diputar" untuk bisnis. Sementara dana Wadi'ah gak boleh, hanya boleh disimpan alias dianggurin.
Beliau berbisinis dg "dana titipan" tsb. Sehingga beliau memiliki banyak tanah, kebun, dan rumah di berbagai wilayah: ada di madinah, bashrah, kufah, dan mesir. Luar biasa.
Sepeninggalan beliau, putra beliau yang bernama Abdullah bin Az Zubair, melunasi seluruh hutang-hutang ayahanda dg menjual aset² yang dimilikinya. Ternyata diluar dugaan, hasil penjualan aset² tsb bernilai berlipat-lipat ganda dari hutangnya. Ada yang menyebutkan bahwa total harta waris Az Zubair lebih dari 50.000.000 (hutangnya 2.200.000). Masyaallah.
Hutang lunas + masing-masing ahli waris dapat peninggalan harta yang cukup fantantis.
Saya masih penasaran kira² bisnis apa yang dijalankan oleh Az Zubair bin Al Awwam? Bagaimana cara beliau dalam mengelola harta hutang? Bagaimana cara beliau membuat catatan administrasi yang rapih, sehingga putra beliau mengetahui detail hutang-hutang ayahnya? (Kan gak enak, kalau kita berhutang untuk bisnis, setelah meninggal dunia, anak-cucu kita gak mau ngelunasinnya...
#bankislam
#ekonomiislam
#wadiah
#qordh
#sejarah
#tazkia
Ust abu Abbas Aminullah Yasin