Kalau antum jomblo, itu bukan aib justru itu kesempatan emas buat banyak belajar ilmu, banyak menghafal. Salaf kita menasehati para Bujangan :
√• Umar bin Khaththab berkata, “belajarlah ilmu sebelum kalian jadi pemimpin . ” Syamir berkata, “maknanya adalah pelajari fiqh sebelum kalian menikah, karena setelah menikah kalian akan jadi kepala keluarga, maka urusan rumah tangga akan menyibukkan kalian dari ilmu. ” (al Ulamaa-ul Uzzab hal 12)
√• al Khathib al Baghdadi “ dan dianjurkan pada seorang tholib untuk membujang semaksimal mungkin, agar kesibukan hak suami istri dan mencari nafkah tidak memutusnya dari menyempurnakan belajar. ( idem)
√• Ibnul Jauzi “aku berpendapat bagi seorang tholib pemula untuk menahan diri dari menikah semaksimal mungkin. Sungguh Ahmad bin Hanbal tidak menikah sampai umur 40th , hal itu dilakukan dalam rangka tekad untuk mencari ilmu. ( hal 13)
seringnya karena membayangkan nanti setelah nikah bisa hafalan bareng, cari ilmu bareng, murojaah bareng. Padahal sesuatu itu kadang tak seindah yang dibayangkan. Keluasan waktu ketika bujang tidak akan di dapat dalam rumah tangga. waktu sudah sempit karena banyaknya urusan keluarga. malah kadang tidak sempat belajar karena alasan sibuk.
Jika antum masih bujang, nikmatilah. Maksimalkan untuk mencari ilmu, banyakin hafalannya ,kalau bisa 30 juz. Karena antum tidak akan mendapatkan luasnya waktu setelah menikah sebagaimana dahulu di masa bujang.
å Zakariya Abu Zakiyyah