berbicara tentang madzhab Syafi'i, kurang lengkap rasanya kalau tidak mengetahui keseharian beliau, al Imam asy Syafi'i. Rabi' bin Sulaiman bercerita
√• “ belum pernah aku melihat Asy Syafi'i radhiyallahu'anhu makan di siang hari dan tidak pula tidur di malam hari dikarenakan kesibukannya dalam tashnif (menulis ilmu) ” ( Tadzkirotus Sami')
√• “dahulu Asy Syafi'i duduk di majlisnya setelah shalat subuh. Maka datanglah para ahlul Qur'an ( penghafal al Qur'an) padanya.
Apabila matahari telah terbit, mereka beranjak pergi dan datanglah para ahli hadits. Mereka bertanya kepadanya tentang tafsirnya dan makna maknanya.
Apabila matahari telah meninggi, mereka beranjak pergi dan halaqah menjadi tempat untuk mudzakarah dan menelaah.
Apabila dhuha telah meninggi, mereka berpisah dan datanglah ahli bahasa arab, ilmu 'Arudh, nahwu dan Sya'ir hingga mendekati pertengahan siang, dan mereka pun pergi. rahimahullah” ( Manaqib asy Syafi'i lil Baihaqi)
√• dan ketika Imam Malik melihat kecerdasan asy Syafi'i tatkala belajar dengannya. Maka Imam Malik berkata “ sesungguhnya aku melihat bahwa Allah telah meletakkan cahaya di dalam hatimu. Maka jangan kau padamkan cahaya itu dengan gelapnya maksiat! ” (ad da-u wad Dawaa'
Beliau menyibukkan dirinya dengan ilmu, jika kita menisbatkan diri padanya, sudah selayaknya kita juga sibuk dengan ilmu sebagaimana beliau rahimahullah. Hanya sekedar berbagi semangat, agar kita tidak juga semangat debat tapi juga semangat belajar khususnya pemula seperti saya. Hehe.
å Zakariya Abu Zakiyyah